Anda di halaman 1dari 5

Nama : Umi Aminatur Rofi’ah

Kelas : MHU 6B

NIM : 171231037

Tugas : Hasil Resume Perkuliahan Online, Jum’at 20 Maret 2020

Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

Marketing Mix atau yang sering disebut dengan nama bauran pemasaran. Menurut
Kotler dan Ketler, Bauran Pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat yang digunakan
perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuanya di pasar sasarannya. Sedangkan menurut
Djaslim Saladin, Bauran Pemasaran adalah serangkaian variabel yang dapat dikuasai oleh
perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasarannya. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa Bauran Pemasaran (marketing mix) adalah suatu strategi dalam sebuah
penjualan atau promosi serta penentuan harga yang bersifat unik serta dirancang untuk
menghasilkan pertukaran yang saling menguntungkan dalam mencapai tujuan marketing pada
pasar yang ditargetkan. Marketing Mix pertama kali diperkenalkan oleh Neil Boorclen yang
merupakan Prof. Harvard University pada tahun 1964. Namun pada saat itu, Neil Boorclen baru
mengenalkan istilah belum mengenalkan komponen mix. Kemudian pada tahun 1968 Jerome
Mc. Carty baru mengenalkan empat variabel utama marketing mix yaitu: (1) Product (2) Price
(3) Place (4) Promotion.

Awalnya marketing mix hanya mencakup 4 elemen saja, yaitu: product, price, place,
promotion namun dalam perkembangannya terdapat berbagai modifikasi elemen dari para ahli
salah satunya perkembangan marketing mix yang dikenal adalah marketing mix 7P. Konsep ini
dikenalkan oleh Booms & Bitner (1981) yang berisi 4P+3P=7P. Adapun 3P tersebut adalah
Physical, Process, People. Bauran pemasaran ini berfungsi sebagai pengontrol usaha kita agar
dapat memuaskan konsumen.

Adapun penjelasan mengenai 7P tersebut adalah sebagai berikut:

1. Product (Produk)
Apa yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan orang, bisa dalam bentuk jasa,
barang atau produk virtual. Di era digital ini produk tidak terbatas pada produk fisik atau
jasa, namun kita juga bisa menciptakan produk virtual seperti website, aplikasi (misal:
grab, gojek, maxim), dan lain sebagainya. Dalam hal ini, sesungguhnya pelanggan tidaak
membeli barang atau jasa, tetapi membeli manfaat dari sesuatu yang ditawarkan. Yang
perlu kita ingat, dalam menciptakan sebuah produk adalah kita harus memproduksi
produk yang sesuai dengan permintaan dari pasar. Maka dari itu kita melakukan riset
produk untuk menemukan apa yang dibutuhkan pasar dan dan solusi apa yang bisa anda
tawarkan. Untuk memudahkan riset pasar, kita perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan di
bawah ini:

 Apa masalah yang dihadapi konsumen?

 Solusi (produk) apa yang bisa anda tawarkan?

 Bagaimana konsumen akan menggunakan produk anda?

 Apa keunikan dari produk yang anda tawarkan?

Banyak bisnis yang gagal di tengah jalan karena buruknya kualitas riset produk
yang dilakukan di awal. Banyak pembisnis yang terjebak dalam menciptakan produk
yang hanya mengandalkan ide subjektif tanpa riset.

2. Price (Harga)

Sejumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk mendapatka produk yang kita
jual. Harga yang rendah bisa membahayakan keberlangsungan bisnis. Di sisi lain, harga
yang terlalu tinggi juga akan menurunkan daya minat pembeli. Harga merupakan faktor
utama penentu posisi dan harus diputuskan sesuai dengan pasar sasaran, bairan ragam
produk, dan pelayanan, serta persaingan.

3. Place (Tempat/lokasi)

Lokasi fisik tempat berjalannya bisnis produksi untuk mencapai target pasar.
Sebuah bisnis memerlukan lokasi yang ideal untuk menjangkau target pasar dengan
mudah. Place dapat berupa pabrik, gudang, kantor pusat, kantor cabang, toko, cabang, dll.
Pilihlah lokasi yang ideal dengan mempertimbangkan fungsi dan biaya. Kini place tidak
terbatas hanya pada lokasi fisik, kita juga perlu untuk mempertimbangkan internet
sebagai tempat untuk berjualan. Tempat untuk berjualan produk semakin beragam, dari
medsos, marketplace, website, dan toko online. Setiap platform berjualan di internet
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Misalnya marketplace
memungkinkan anda menjangkau kita konsumen yang lebih banyak, namun ada banyak
regulasi yang harus kita penuhi dan pembagian keuntungan. Beda dengan website toko
online, kita tidak terikat dengan regulasi apapun, karena kita mengelola website online
secara mandiri. Semua keuntungan bisa masuk ke kantong kita. Namun kita harus
melakukannya secara sendiri, mulai dari membuat produk, hingga promosi, namun anda
punya kebebasan lebih dan tidak perlu berbagi keuntungan

4. Promotion (Promosi)

Segala upaya yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan produk serta agar
konsumen dapat lebih mengenal dan tertarik kepada produk kita. Promosi bisa dilakukan
dengan menggunakan medsos, website, koran, surat kabar, televise, media online, video
online, broadcast, radio. Di era digital ini, mau tidak mau kita harus bisa menjangkau
calon konsumen melalui ranah dunia maya, baik melalui medsos, content marketing,
maupun video marketing. Strategi marketing mix ini berfokus pada masalah promosi
bisnis, seperti bagaimana cara memasarkan produk, media apa yang digunakan, dan
sebagainya.

5. Physical (Bukti Fisik Perusahaan)

Bukti fisik adalah segala sesuatu yang menyangkut peralatan ataupun fasilitas
fisik yang digunakan untuk mendukung aktivtas bisnis yang kita jalankan. Bukti fisik
bisa berupa logo, brosur, souvenir, akses untuk menghubungi customer service, seragam
karyawan, event dan website resmi. Seringkali konsumen memerlukan bukti fisik untuk
memudahkan memilih membeli produk kita atau tidak.

6. People (Sumber Daya Manusia)


People adalah semua orang (sumber daya manusia) yang menjalankan bisnis dari
direktur sampai dengan staff. SDM merupakan akses terpenting dalam sebuah bisnis.
Dengan adanya SDM yang berkualitas, terutama mereka yang bersinggungan langsung
dengan konsumen sangat menentukan tingkat loyalitas konsumen kepada brand
perusahaan.

7. Process (Proses)

Proses dimulai dari sejak konsumen mengetahui produk anda baik dari medsos,
content marketing, blog, atau media lainnya. Ketika konsumen tertarik untuk membeli
produk yang kita tawarkan, maka ia harus melakukan order. Proses ini terus berjalan
sampai dengan konsumen menggunakan produk yang dibeli dari kita. Dalam tahap hal
perlu dilakukan evaluasi di setiap tahapnya untuk meningkatkan brand awareness hingga
jumlah pembelian, salah satunya dengan melakukan survey pelanggan.

Dalam pemasaran suatu produk perlu memerhatikan 7 elemen di atas agar produk yang
kita jual dapat laku di pasaran. Karena itu, suksesnya penjualan suatu produk atau jasa biasanya
tidak lepas dari keunggulan salah satu atau salah dua dari elemen ini. Adapun contohpenerapan
7P dalam Marketing Mix adalah sebagai berikut:

“Menjual Paket Umrah Plus”

Pada era sekarang ini, Umrah merupakan peluang bisnis yang dapat memberikan
keuntungan banyak. Seolah-olah, saat ini umrah menjadi tren dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan menyasar target pasar menengah ke atas, Biro Dewangga menetapkan harga yang sesuai
dengan target pasar tersebut. Dalam memasarkan produknya, Dewangga memasang sejumlah
baliho di pinggir jalan raya. Tidak hanya itu, Dewangga juga menjual paket produknya secara
online dan melakukan promosi melalui sejumlah sosial media. Tentunya hal ini sangat
memberikan kemudahan bagi konsumen yang ingin mencari informasi terkait paket umrah.
Proses jual beli yang dilakukan Dewangga juga terkesan sangat mudah, selain konsumen dapat
membeli secara online, konsumen juga bisa datang langsung ke kantor. Dewangga juga meiliki
bukti fisik lain seperti brosur ataupun konten promosi melalui medsos.

Anda mungkin juga menyukai