Anda di halaman 1dari 7

KD. 3.18 Menyeleksi Strategi Pemasaran (Q.S.

Al An’am: 16)

Mengaitkan materi dengan Alquran surat Al An’am : 16

َ ِ‫ف َع ْن ُه َي ْو َمِئ ٍذ َف َق ْد َر ِح َم ُه ۚ َو ٰ َذل‬


ُ‫ك ْال َف ْو ُز ْالم ُِبين‬ ْ ‫َمنْ يُصْ َر‬
Artinya : Barang siapa yang dijauhkan azab dari padanya pada hari itu, maka sungguh Allah
telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata.

 Marketing Mix

A. Pengertian Marketing Mix

Marketing mix adalah kumpulan variabel marketing yang digunakan untuk mencapai
tujuan marketing pada pasar yang ditargetkan. Istilah ini pertama kali dikenalkan oleh Neil
Borden, profesor marketing Harvard, pada 1948. Saat itu Neil Borden baru mengenalkan istilah,
tapi belum menyusun komponen dalam marketing mix. Pada 1960 E. Jerome McCarthy baru
memperkenalkan empat variabel utama marketing mix, yaitu product, price, place, dan
promotion. Marketing mix sudah lama digunakan para pemilik bisnis di banyak negara untuk
menyusun strategi marketing yang efektif untuk sebuah bisnis. Konsep ini dapat digunakan baik
oleh bisnis yang baru mulai maupun bisnis yang sudah lama berjalan.

B. Konsep Marketing Mix 4P-7P

Awalnya marketing mix hanya mencakup empat elemen saja, yaitu product, price, place,
dan promotion. Namun, dalam perkembangannya terdapat berbagai modifikasi elemen dari para
ahli. Salah satu perkembangan konsep marketing mix yang paling banyak dikenal adalah
Marketing Mix 7P. Konsep ini dikenalkan oleh Booms dan Bitner yang berisi empat elemen 4P
ditambah tiga elemen baru, yaitu physical evidence, people, dan process.

Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai tujuh elemen utama marketing mix 7P:

1.Product

Produk adalah apa saja yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan orang, bisa dalam
bentuk jasa, barang, atau produk virtual. Di era digital ini produk tidak terbatas pada produk fisik
atau jasa. Anda juga bisa menciptakan produk virtual seperti website, aplikasi, dan semacamnya.
Yang perlu diingat ketika menciptakan produk adalah Anda harus memproduksi produk yang
sesuai dengan permintaan (demand) dari pasar. Karena itulah Anda perlu melakukan riset produk
untuk menemukan apa yang dibutuhkan pasar dan solusi apa yang bisa Anda tawarkan. Untuk
memudahkan Anda melakukan riset pasar, berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang perlu
Anda jawab:

 Apa masalah yang dihadapi konsumen?


 Solusi (produk) apa yang bisa Anda tawarkan?
 Bagaimana konsumen akan menggunakan produk Anda?
 Apa keunikan dari produk yang Anda tawarkan?

Banyak bisnis yang gagal di tengah jalan karena buruknya kualitas riset produk yang
dilakukan di awal. Banyak pebisnis terjebak pada menciptakan produk yang hanya
mengandalkan ide subjektif, tanpa riset. Perlu Anda ketahui, membuat produk yang tidak
diinginkan konsumen adalah faktor kegagalan terbesar kebanyakan perusahaan rintisan (startup).
Seperti yang dapat Anda lihat pada infografik di atas, 36 persen perusahaan rintisan gagal karena
menciptakan produk yang salah. Jadi pastikan Anda membuat produk yang dibutuhkan dan
diinginkan oleh konsumen berdasarkan data-data yang Anda temukan di lapangan. Bukan
sekadar ide subjektif Anda.

2. Price

Price atau harga adalah sejumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk menggunakan
produk Anda. Harga yang terlalu rendah bisa membahayakan keberlangsungan bisnis. Di sisi
lain, harga yang terlalu tinggi juga akan menyurutkan minat pembeli. Anda perlu menemukan
titik yang tepat di mana konsumen tidak merasa keberatan dan bisnis Anda tetap bisa berjalan.
Dalam ilmu ekonomi terdapat istilah Break Even Price, yaitu harga terkecil yang bisa dipasang
pada produk agar bisnis tidak merugi.

Untuk mendapatkan nilai break even price ada rumus tersendiri, yaitu

(Total Fixed Cost/Production Volume)+Variable Cost Per Unit = Break Even Price

 Total Fixed Cost adalah biaya keseluruhan pembuatan produk. Termasuk di dalamnya
ongkos material, ongkos tenaga, dan ongkos lain-lain (alat tulis kantor, marketing, dll)
 Production Volume adalah jumlah keseluruhan produk yang dibuat
 Variable Cost Per Unit adalah biaya pembuatan satu buah produk

Perlu diingat break even price belum mendatangkan keuntungan bagi bisnis. Itu adalah titik
aman yang tidak merugikan bisnis Anda. Jadi Anda perlu menambahkan sekian rupiah lagi dari
break even price untuk mendapatkan keuntungan.

3. Place

Place atau tempat adalah lokasi fisik tempat berjalannya bisnis atau kanal distribusi untuk
mencapai target pasar. Sebuah bisnis memerlukan lokasi penjualan yang ideal untuk bisa
menjangkau target pasar dengan mudah. Place di sini mencakup kantor pusat, gudang, pabrik,
toko fisik, kantor cabang, hingga toko cabang. Anda tidak harus menempatkan kantor pusat,
pabrik, dan toko fisik dalam satu lokasi. Pilihlah lokasi yang ideal dengan mempertimbangkan
fungsi dan biaya.  Kini place tidak terbatas hanya pada lokasi fisik. Anda pun perlu
mempertimbangkan internet sebagai tempat berjualan. Tempat untuk menjual produk semakin
beragam, dari media sosial, marketplace, hingga website toko online.

Setiap platform berjualan di internet punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.


Misalnya, marketplace memungkinkan Anda untuk menjangkau konsumen lebih banyak.
Namun, ada banyak regulasi yang harus Anda patuhi dan pembagian keuntungan. Berbeda
dengan website toko online. Anda tidak terikat regulasi apa pun karena Anda mengelola website
toko online secara mandiri. Keuntungan pun semuanya masuk ke kantong Anda. Memang Anda
harus melakukan semuanya secara mandiri, dari membuat produk hingga promosi. Namun, Anda
punya kebebasan lebih dan tidak perlu berbagi keuntungan.
4. Promotion

Promotion atau promosi adalah segala upaya untuk meningkatkan brand awareness dan
penjualan produk. Promosi dapat dilakukan menggunakan berbagai macam media, dari website,
media sosial, surat kabar, radio, televisi, digital ads, media online, video online, hingga podcast.
Di era digital ini, mau tidak mau, Anda harus bisa menjangkau calon konsumen melalui ranah
dunia maya. Baik itu melalui media sosial, trafik organik, digital ads, content marketing, ataupun
video marketing.

5. Physical Evidence

Physical evidence atau bukti fisik tidak terbatas pada produk fisik saja. Produk fisik
hanyalah salah satu dari sekian banyak physical evidence. Bukti fisik bisa berwujud dalam
bentuk logo, brosur, souvenir, akses untuk menghubungi customer service, seragam karyawan,
event, dan website resmi. Seringkali konsumen memerlukan bukti fisik agar semakin yakin untuk
memutuskan membeli produk Anda atau tidak. Sebagai contoh, Niagahoster adalah perusahaan
yang menyediakan layanan hosting baik WordPress hosting, domain murah, dan VPS.

6. People

People yang dimaksud di sini adalah sumber daya manusia (SDM) yang menjalankan
bisnis, dari direktur sampai staf. SDM adalah aset terpenting dalam bisnis Anda. Salah dalam
memilih SDM bisa berakibat fatal pada bisnis Anda. Dapat Anda lihat pada infografik 10 Top
Startup Mistakes, rekrutmen yang buruk adalah faktor kedua terbesar dalam kegagalan sebuah
perusahaan rintisan. Jadi Anda tidak bisa menganggap rekrutmen sebagai proses sepele.

Rekrutmen yang buruk bisa berakibat buruk pada perusahaan Anda dalam banyak aspek.
Pertama, tentu Anda rugi secara finansial. Proses rekrutmen membutuhkan biaya yang tidak
sedikit untuk menemukan orang yang kompeten. Jika Anda merekrut orang yang salah tentu
biaya rekrutmen tersebut tidak menghasilkan apa pun bagi perusahaan.  

Kedua, merekrut SDM yang salah juga akan berpengaruh terhadap produktivitas
perusahaan. Ada dua kemungkinan dalam hal ini. Kemungkinan pertama, orang yang Anda
rekrut tidak punya kompetensi yang Anda butuhkan. Kemungkinan kedua, meskipun orang itu
punya kompetensi, perilakunya menghambat kerja tim.

Ketiga, kesalahan merekrut SDM juga bisa berakibat buruk pada reputasi bisnis Anda.
Terutama apabila orang tersebut mengisi posisi yang langsung berhubungan dengan konsumen.
Tidak adanya kompetensi atau perilaku yang buruk bisa memberikan kesan buruk pada
konsumen yang ia hadapi.

7. Process

Process adalah prosedur, mekanisme, atau alur yang perlu dilakukan konsumen untuk
menggunakan layanan Anda. Untuk lebih mudahnya, process adalah pengalaman konsumen dari
awal mengetahui produk Anda sampai ia melakukan pembelian. Jadi process ini dimulai dari
bagaimana konsumen mengetahui produk Anda baik itu dari media sosial, digital ads, blog, atau
media lainnya. Ketika konsumen tertarik membeli produk Anda, ia harus melakukan order.
Proses ini terus berlangsung sampai konsumen menggunakan barang atau layanan yang
dibelinya. Hal terpenting dalam elemen ini adalah konsistensi. Produk atau layanan Anda harus
konsisten. Apa yang Anda iklankan harus konsisten dengan apa yang didapatkan oleh konsumen.
Inkonsistensi produk akan merusak pengalaman konsumen dan kemungkinan terburuknya
konsumen tidak mau menggunakan produk/layanan Anda lagi.

C. Fungsi Marketing Mix untuk Bisnis Anda

Produk yang bagus saja belum cukup. Anda memerlukan strategi marketing yang efektif
agar orang-orang mengenal produk Anda dan manfaat yang bisa mereka dapatkan dari produk
tersebut. Nah, fungsi marketing mix adalah untuk membantu Anda merumuskan strategi
marketing yang efektif. Dengan begitu Anda bisa memengomunikasikan produk Anda kepada
target pasar yang tepat dan dengan pesan yang sesuai. Selain itu, bisa Anda lihat di infografik
sebelumnya bahwa kegagalan memasarkan produk menjadi salah satu faktor utama bangkrutnya
perusahaan rintisan. Salah satu cara untuk menghindari kegagalan tersebut adalah dengan
memahami konsep marketing mix ini.
Contoh Marketing Mix yang bisa diterapkan:
1. Menentukan Produk yang Dibutuhkan Banyak Orang
2. Menetapkan Harga Produk
3. Menentukan Tempat Berjualan
4. Merancang Strategi Promosi
5. Memberikan Physical Evidence
6. Merekrut SDM
7. Membuat SOP Perusahaan

 Marketing Plan

Marketing plan adalah penerapan dari marketing strategy perusahaan yang bisa terdiri
dari beragam cara untuk mencapai suatu target yang sama dalam bisnis.

A. Unsur-Unsur Marketing Plan

1. Ringkasan dan Tujuan Perusahaan

Pertama, kenali dengan baik profil perusahaanmu dan tujuannya. Dengan begini, kamu
bisa mengetahui situasi dari perusahaan dan tujuan yang ingin dicapai.

2. Tentukan Target dan Standar yang Harus Dicapai

Kedua, tentukan target beserta standar yang harus dicapai. Ketika kamu mengetahui
standar yang pasti, maka akan lebih mudah untuk mengukur progress untuk mencapai target
yang diinginkan.

3. Tentukan Target Pasar

Hal penting lainnya ketika membuat rencana pemasaran adalah untuk menentukan siapa
target pasarmu. Dengan menentukan target pasar, kamu akan lebih mudah menetapkan gaya
promosi dan pemasaran yang akan dilakukan. Pemasaran pun akan jadi lebih efektif.
4. Tetapkan Jenis Konten Promosi

Kini ada banyak konten promosi yang bisa kamu pilih. Penting untuk menetapkan jenis
konten yang ingin kamu jalankan. Pilih dengan baik agar dapat membantu kamu mencapai target
dengan maksimal.

5. Kenali Kompetitor

Lakukanlah riset untuk mengenal kekuatan serta kelemahan kompetitormu. Mengenali


kompetitor akan membantu kamu menyusun marketing plan yang lengkap dan jelas.

6. Tetapkan Fokus dan Prioritas

Mungkin kamu punya banyak ide, tapi penting untuk tetap fokus dan menetapkan
prioritas. Jangan sampai kamu jadi kewalahan karena terlalu banyak yang mau dilakukan.Jadi
selain menetapkan apa yang ingin dicapai, kamu perlu mengesampingkan hal-hal yang tidak
kamu fokuskan untuk menghindari distraksi yang tidak diperlukan.

7. Tetapkan Budget

Dalam membuat rencana pemasaran, penting untuk menetapkan budget yang efektif dan
realistis. Aturlah budget dengan baik agar langkah-langkah pemasaran jadi lebih lancar.

B. Contoh Marketing Plan

Setelah mengetahui beberapa hal penting dalam pembuatan marketing plan,


perhatikanlah contoh-contohnya berikut ini.

1. Buffer

Buffer memudahkan mereka yang berada di dunia marketing dengan membuat template
marketing plan dengan instruksi beserta contohnya. Contoh marketing plan oleh Buffer cocok
untuk kamu yang belum pernah mendokumentasi marketing plan sebelumnya. Rencana
pemasaran dari Buffer bisa membantu kamu belajar. Mulai dari menjawab pertanyaan mendasar
tentang perusahaan dan tujuannya, menganalisis target pasar yang akurat, mengevaluasi
marketing strategy dengan memahami kekuatan dan kelemahan perusahaan, sampai membuat
workflow promosi yang baik.
2. Contently

Marketing plan yang dibuat oleh Contently fokus pada pembuatan konten promosi. Akan
tetapi, dibandingkan membuat baru untuk setiap kampanye, contoh marketing plan dari
Contently akan membantu kamu memperbaiki langkah promosi dengan maksimal. Kamu bisa
belajar untuk menyesuaikan konten dengan target, menentukan channel yang paling efektif untuk
kamu gunakan, juga mengetahui konten yang paling dinikmati pelanggan dan calon pelanggan.

3. Forbes

Di tahun 2013, Forbes membuat marketing plan yang telah digunakan banyak orang.
Contoh yang dibuat oleh Forbes akan mengajarkan kamu 15 poin penting dalam yaitu:

1. Ringkasan rencana bisnis


2. Target pelanggan
3. Unique Selling Proposition (USP)
4. Strategi penentuan harga
5. Rencana distribusi
6. Penawaran
7. Materi pemasaran
8. Strategi promosi
9. Strategi pemasaran online
10. Strategi konversi
11. Kemitraan
12. Strategi rujukan
13. Strategi dalam menaikkan jumlah dan harga transaksi
14. Strategi retensi
15. Proyeksi finansial

Marketing plan yang dibuat oleh Forbes merupakan salah satu contoh yang detail dan cocok
untuk kamu yang ingin membuat rencana pemasaran dari nol. Dalam bisnis, kamu harus
senantiasa siap beradaptasi dan mengubah plan-mu. Rajinlah untuk menganalisis dan sesuaikan
dengan kondisi perusahaan saat ini.

 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan
untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran terdiri dari pengambilan
keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran.
Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarah pada kegiatan atau
usaha pemasaran, dari suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu
berubah agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai perusahaan
dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang
dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.
Perusahaan Konsultan manajemen Arthur D. Little yang berpusat di Cambridge, Massachussetts,
Amerika Serikat, menggolongkan posisi perusahaan dalam bersaing di dunia industri sebagai
berikut.

1. Dominan. Perusahaan mampu mengendalikan pesaing-pesaing yang lain serta memiliki


banyak pilihan dalam menentukan strategi.
2. Kuat. Perusahaan mampu bertindak bebas tanpa membahayakan posisi jangka
panjangnya walaupun pesaing-pesaing berbuat apa saja yang dikehendaki.
3. Baik. Perusahaan mempunyai kekuatan dalam strategi tertentu serta mempunyai peluang
di atas rata-rata untuk meningkatkan posisinya.
4. Sedang. Prestasi perusahaan cukup memuaskan untuk kelangsungan usahanya, namun
sering kalah dari perusahaan yang dominan dan peluang yang dimiliki untuk
meningkatkan posisinya cenderung rendah.
5. Lemah. Perusahaan tampil tidak memuaskan tetapi memiliki peluang untuk perbaikan.
Jika tidak ingin keluar dari industri solusinya harus mengubah diri berinovasi.
6. Tidak ada harapan. Perusahaan berprestasi dengan sangat tidak memuaskan serta tidak
memiliki peluang perbaikan.

Anda mungkin juga menyukai