CHANGE
Langkah pertama yang harus dilihat adalah lanskap industri yang sarat dengan
perubahan. Kita sepakat, tak ada yang abadi di dunia ini. Dunia ini – khususnya industri
– selalu berubah. Filsuf Yunani Herakleitos (550-480 SM) jauh-jauh waktu pernah
mengatakan segala sesuatu itu mengalir alias pantha rei. Menurutnya, hanya satu yang
abadi di dunia ini, yakni ketidakabadian atau perubahan.
Faktor utama perubahan adalah perkembangan teknologi – khususnya Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK). Pebisnis-cum-futuris Alfin Toffler pernah
mengatakan, the great growling engine of change is technology. Teknologi menjadi
yang bagian Change pertama yang kudu dianalisis. Sejarah membuktikan dampak besar
teknologi pada lanskap kehidupan manusia – dari hadirnya listrik, kereta api, pesawat
terbang, telepon, mesin cetak, kloning, hingga internet, digital imaging, media sosial,
hingga 3D printing, dan sebagainya.
Teknologi hadir membawa kebaruan sekaligus disrupsi bagi kemapanan. Bisnis yang
tak siap dan adaptif dengan teknologi dipastikan bakal terengah-engah dan bahkan pailit
lanjut gulung tikar. Teknologi dengan cepat melahirkan banyak hal baru. Tapi, sembari
demikian, teknologi juga membuat banyak hal cepat usang.
Tak hanya bisnis, teknologi juga mengubah wajah kehidupan sosial dan politik.
Fenomena Arab Spring – jatuhnya rezim-rezim di Timur Tengah –, misalnya, terjadi
bersamaan dengan fenomena jejaring sosial, seperti Twitter dan Facebook. Banyak
kekuasaan otoriter jatuh karena dukungan media-media baru ini.
Biasanya, perubahan teknologi ini turut memengaruhi perubahan
elemen Change lainnya, seperti ekonomi, political-legal, sosio-kultural,
maupun market. Nah, Anda perlu mempelajari juga political-legal sebuah wilayah,
regulasi, undang-undang, dan sebagainya. Biasanya, regulasi sangat berpengaruh pada
aturan main dinamika pasar dan bisnis. Jangan sampai, Anda menjalankan sebuah bisnis
yang ternyata terhambat secara regulasi.
Anda juga perlu melihat kehidupan sosial budaya tempat bisnis Anda dijalankan. Jangan
sampai, produk atau bisnis Anda tidak relevan dengan segmen yang dituju. Anda perlu
mempelajari juga kondisi ekonomi dan pasar yang ada. Bila tak tanggap pada
perubahan, bisnis Anda mungkin akan bernasib seperti Kodak, Nyonya Meneer,
BlackBerry, dan sebagainya.
#02 CUSTOMER
Hal kedua yang harus Anda lihat dan pahami adalah kehidupan customer. Mereka
adalah pihak yang akan Anda penuhi kebutuhannya melalui produk-produk dan layanan
Anda. Merekalah yang sering disebut sebagai Value Demander. Anda harus
memahami customer sampai pada tahap anxiety and desire mereka – tidak sekadar
kesukaan, preferensi, dan keinginan. Misalnya, ternyata customer sekarang lebih
senang selfie dan pamer foto mereka di media sosial. Nah, Anda yang misalnya mau
membuka sebuah restoran, cobalah memikirkan cara agar mereka senang berselfie di
resto Anda yang mana itu merupakan promosi gratis bagi resto Anda.
Memahami customer di sini juga sebaiknya disesuaikan dengan segmen yang Anda
bidik. Customer dari kalangan Generasi X, Generasi Y, dan Generasi Z memiliki
karakter dan behavior masing-masing. Nah, Anda sebaiknya paham dengan mereka di
masing-masing segmen. Buat apa membuat produk yang tidak relevan lagi dengan
kebutuhan mereka atau tidak sesuai dengan preferensi pelanggan yang sudah berubah.
Tentu hal ini akan sia-sia dan buang-buang energi dan biaya.
#03 COMPETITOR
Hal ketiga yang perlu Anda lihat adalah kompetitor Anda. Anda juga perlu memahami
peta kompetisi yang sedang berlangsung. Di pasar yang sudah penuh (red ocean), Anda
harus menghadapi banyak kompetitor, baik kecil maupun kakap. Anda juga harus jeli
melihat apa saja yang dilakukan kompetitor (inovasi, produk baru, strategi baru, dsb).
Ingat, kompetitor ini seperti Anda adalah penyedia jawaban atas kebutuhan pelanggan
(Value Supplier). Jangan sampai Anda merilis produk, tetapi ternyata konsumen sudah
bergeser ke kompetitor alias terjadi value migration.
Di sini, Anda perlu rajin-rajin mencari informasi terkait para pesaing lain yang
kemungkinan besar akan menjadi lebih kuat, melemah, munculnya pemain baru yang
menjanjikan (rising stars), atau menghilang dari lanskap persaingan. Dan, Anda perlu
tahu juga siapa saja yang bakal menjadi pesaing langsung atau tidak langsung. Dengan
memahami kompetitor dan lanskap kompetisi, Anda bisa menentukan positioning dan
diferensiasi apa yang akan Anda suguhkan kepada customer.
#04 COMPANY
Setelah menganalisis ketiga elemen di atas, sekarang saatnya Anda menganalisis
perusahaan dan bisnis Anda sendiri. Anda menimbang-nimbang kekuatan kompetitif
bisnis Anda. Anda melihat kompetensi perusahaan (existing competence), peluang-
peluang yang ada untuk digarap (stretch possibilities), maupun sikap perusahaan pada
risiko (risk-attitude).
Setelah itu, Anda putuskan model bisnis atau produk seperti apa yang akan Anda
jalankan. Atau, bisa jadi Anda memutuskan untuk mengubah bisnis atau tidak jadi
berbisnis sama sekali. Anda di sini berperan sebagai Value Decider.
Buat survey dan biarkan konsumen mengungkapkan apa yang sebenarnya mereka
butuhkan.
Dengan cara analisis di atas, tentu strategi pemasaran 4C ini bisa diterapkan dengan
mudah. kamu bisa langsung lanjut ke tahap selanjutnya yakni Cost atau biaya.
Cost (Biaya)
Unsur selanjutnya adalah dari segi biaya. Sangat penting untuk memahami berapa biaya
yang diperlukan untuk produksi dan harga yang akan ditetapkan pada produk nantinya.
Adapun contoh analisis untuk unsur harga adalah seperti berikut ini :
Tentukan jumlah yang harus dibayarkan oleh para pelanggan untuk memiliki produkmu
Pertimbangkan juga biaya tambahan yang perlu dikeluarkan oleh pelanggan untuk
sampai ke outlet tempat produkmu dijual.
Biaya peluang juga tidak kalah wajib untuk kamu pertimbangkan sejak awal karena hal
ini berdampak sangat besar terhadap pelanggan.
Pertimbangkan dengan baik unsur biaya ini. Jangan sampai kamu mematok terlalu
tinggi atau terlalu rendah. Pastikan konsumen tidak merasa terbebani dan kamu tidak
mengalami kerugian.
Convenience (Kenyamanan)
Kamu juga harus memastikan kalau seluruh pelanggan mendapatkan kenyamanan saat
membeli produk yang tersedia. Kenyamanan ini adalah salah satu faktor utama yang
mendukung tingginya penjualan.
Cara analisisnya cenderung pada poin di bawah ini :
Cari tahu semua saluran distribusi produk, pastikan semuanya terfasilitasi dengan baik
Lakukan riset terkait user journey dari pelanggan di masing-masing saluran, lakukan
perbaikan bila perlu.
Minimalisir semua hambatan yang mungkin dialami pelanggan ketika hendak
melakukan pembelian agar mereka merasakan kemudahan.
Communication (Komunikasi)
Promosi memang berdampak besar terhadap penjualan, namun komunikasi ternyata
memegang peranan yang jauh lebih besar dari sekedar promosi. Komunikasi dengan
baik akan menjaga hubungan baik dengan konsumen. Ini akan membuat konsumen
makin setia.
Pastikan untuk menerapkan 4 poin yang kami jelaskan di atas agar kamu bisa
memaksimalkan potensi keuntungan yang ada. Jangan sampai kamu menyepelekan
4C marketing ini karena bisa berdampak buruk terhadap bisnis.
https://www.researchgate.net/publication/
267757958_Penerapan_Change_Management_Dalam_Perubahan_Proses
Pendekatan Rasional-Empiris
Pendekatan rasional-empiris digunakan dengan dasar keyakinan bahwa perilaku orang
mampu diprediksi dan mereka akan memberikan perhatian khusus atas kepentingannya
sendiri. Dengan memahami perilaku tersebut, maka akan memberikan manajer
perubahan pada suatu strategi yang berguna untuk melangkah.
Beberapa komponen atas pendekatan ini meyakini bahwa seluruh target perubahan akan
terselimuti oleh beragam mitos, ketidak tahuan, kebenaran semu, walaupun tetap
memelihara rasionalitasnya. Seluruh target perubahan tersebut akan mengikuti diri
mereka sendiri jika itu dikatakan pada mereka yang berarti, dan seringkali mereka tidak
memahami apa yang terbaik untuk mereka.
Mereka akan berubah dengan sendirinya saat mereka menerima komunikasi yang lebih
informatif, efektif dan saat ada insentif pada perubahan yang mereka nilai lebih
memadai.
Pendekatan Normatif-Reedukatif
Pendekatan ini akan lebih fokus pada bagaimana seorang manajer perubahan mampu
memberikan pengaruh atau bertingkah laku dengan berbagai cara tertentu, agar
selanjutnya para anggota manajer mampu melakukan perubahan. Pada dasarnya,
manusia akan berubah saat ada suatu perusahaan tersendiri bahwa perubahan adalah
demi kepentingan yang terbaik.
Perubahan tersebut akan paling siap terjadi saat satu orang dalam kelompok tersebut
masuk dalam perubahan dan menganut sistem nilai dan keyakinan kelompoknya.
Pendekatan Kekuasaan-Koersif
Pendekatan ini akan memaksa pihak manajemen perubahan untuk melakukan caranya
secara semena-mena oleh sebagian pihak secara naif oleh sebagian yang lain, dan sering
menjadi bentuk standar dalam manajemen perubahan. Premis utama dari pendekatan ini
adalah mereka yang pada dasarnya patuh akan siap untuk melakukan apapun yang
diperintahkan dengan tanpa atau sedikit usaha dalam meyakinkan.
Dalam hal ini, membuat orang-orang untuk berubah dilakukan dengan dasar penegakan
kewenangan, ancaman, atau adanya sanksi atas performa yang buruk. Pendekatan ini
bisa juga disebut sebagai pendekatan kekuatan penindas. Pendekatan ini memiliki risiko
yang besar dan potensi balasannya pun sangat besar.
Pendekatan Lingkungan-Adaptif
Premis utama yang digunakan dalam pendekatan manajemen ini adalah bahwa
walaupun mereka berubah berdasarkan insting, namun mereka berusaha menghindari
segala bentuk kerugian, jadi sebenarnya mereka mempunyai kemampuan dalam
beradaptasi dengan berbagai kondisi dan situasi baru.
Baca juga: Manajemen Perkantoran: Pengertian, Fungsi, dan Tujuannya
Mengidentifikasi siapa pesaing: Ini termasuk pesaing saat ini dan calon pesaing.
Menganalisis strategi bisnis mereka: Strategi bisnis mencakup strategi korporat
dan kompetitif jangka panjang dan pendek.
Identifikasi peluang dan ancaman: Motif analisis pesaing adalah untuk
menganalisis kekuatan dan kelemahan pesaing, membandingkannya dengan
strategi Anda sendiri, dan mengidentifikasi peluang dan ancaman.
Mengidentifikasi dan menganalisis pelaku pasar saat ini (dan upaya pemasaran
mereka) untuk mengembangkan strategi pemasaran dan pengembangan produk
baru yang lebih baik.
Mengawasi upaya pemasaran pesaing yang ada untuk mengembangkan strategi
yang lebih baik guna menarik lebih banyak pelanggan.
Menganalisis pesaing sebelum memasuki pasar baru.
Menemukan pesaing tidak langsung yang dapat menjadi pesaing langsung di
masa depan.
Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing terkait bisnis Anda.
Alasan ini membentuk tulang punggung proses analisis kompetitif yang menjadi dasar
langkah-langkah selanjutnya.
Identifikasi Pesaing
Setelah ‘Mengapa’ analisis pesaing dijawab, proses berlanjut ke menentukan ‘siapa’
pesaing Anda. Sangat penting untuk mengetahui pesaing yang tepat dan memisahkan
mereka untuk membandingkan datanya dengan benar. Jika tidak, banyak waktu akan
terbuang tanpa pemahaman yang benar.
Ingat, hampir setiap ceruk kategori mencakup lebih dari selusin pemain. Anda dapat
dengan mudah menemukannya dengan melacak perjalanan pembeli Anda atau dengan
melakukan penelitian online.
Namun, analisis pesaing bukan tentang menganalisis semuanya. Ini tentang menemukan
pesaing ideal yang mewakili ancaman terbesar bagi bisnis Anda. Cara terbaik untuk
mengidentifikasi ini adalah dengan mengikuti pendekatan WWH.
Siapa pelanggannya?
Apa masalahnya?
Bagaimana masalah diselesaikan?
Yang perlu Anda lakukan adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan ini untuk semua
pemain yang Anda pikirkan dan mengkategorikannya menjadi tiga jenis sesuai dengan
jawaban.
Pesaing Langsung
Pesaing yang melayani pelanggan yang sama, mengatasi masalah yang sama, dan
memberikan solusi yang sama seperti Anda. Misalnya, Uber dan Lyft saling melengkapi
saat kita berbicara tentang agregator kabin sesuai permintaan.
Pesaing Sekunder
Pesaing yang melayani segmen pelanggan yang berbeda tetapi menangani masalah yang
sama dan memberikan solusi yang sama seperti Anda. Misalnya, Gucci dan Gap,
meskipun menangani masalah pakaian yang sama, melayani segmen pelanggan yang
berbeda.
Pesaing Tidak Langsung
Pesaing yang melayani segmen pelanggan yang sama dan menangani masalah yang
sama tetapi memberikan solusi yang berbeda. Misalnya, Domino dan McDonald’s,
meskipun menangani masalah yang sama dari target audiens yang sama, menawarkan
solusi yang berbeda.
Setelah selesai, pilih jenis pesaing yang akan dianalisis sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan.
Baca juga: Segmentasi Psikografis yang Tepat Demi Kegiatan Marketing Efektif
Strategi Penjualan,
USP,
Proposisi nilai,
Desain toko,
Desain situs web,
Ulasan pelanggan,
Kualitas produk,
Lokasi pelanggan,
Kehadiran media sosial
Jenis iklan di media sosial,
Tanggapan pelanggan di postingan media sosial, dll.
Parameter kuantitatif termasuk tetapi tidak terbatas pada –
Penetapan harga,
Struktur biaya,
Jumlah ulasan,
Pendanaan diterima,
Margin keuntungan,
Ukuran perusahaan,
Diskon yang ditawarkan untuk produk,
Saluran distribusi yang digunakan,
Kata kunci yang ditargetkan di mesin pencari,
Jumlah iklan yang berjalan di media sosial,
Pendapatan pelanggan, dll.
Secara umum, jika kerangka kerja analisis persaingan yang tepat tidak ditemukan,
parameter data ini dikelompokkan bersama dan kerangka kerja analisis persaingan
standar dikembangkan untuk mengumpulkan, menyortir, menyajikan, dan menganalisis
data.
Mengidentifikasi Pesaing
Meskipun Bapak Adam sudah mengetahui tentang pesaingnya, dia melakukan lebih
banyak penelitian online untuk menemukan pesaing lain melalui web. Dia
memanfaatkan kueri Google seperti “Beli puzzle kayu Online” untuk menemukan
penjual yang menjual produk yang sama dan serupa dengannya.
Setelah teridentifikasi, ia mengkategorikan mereka di bawah pesaing langsung,
sekunder, dan tidak langsung.
Sekarang, karena dia hanya perlu mengetahui saluran yang mereka gunakan, dia
memilih pesaing langsung dan sekunder untuk menjadi bagian dari penelitiannya.
Baca juga: Niche Market: Pengertian dan 11 Rencana dalam Membuat Niche
Marketing
Kesimpulan
Analisis kompetitif atau pesaing adalah praktik penting untuk pemain baru dan yang
sudah ada. Analisis pesaing berkala membantu perusahaan mengawasi pesaingnya,
mengidentifikasi peluang, dan siap menghadapi ancaman yang akan datang.
Dengan mengetahui kelebihan, kekurangan dan apa yang telah dilakukan oleh pesaing
dalam bisnis, Anda bisa dengan mudah untuk mengambil keputusan terbaik yang akan
membawa bisnis Anda ke arah yang benar.
Hal penting yang perlu Anda perhatikan saat mengambil keputusan dalam bisnis adalah
dengan mempertimbangkan laporan keuangan dan kesehatan finansial bisnis. Dengan
data keuangan yang faktual, tentunya Anda bisa membuat perencanaan yang lebih
terukur dan mudah mencapai target yang diinginkan.
Masih menggunakan pencatatan atau pembukuan manual? Anda bisa beralih
menggunakan software akuntansi yang mudah digunakan dan memiliki fitur yang sesuai
dengan kebanyakan bisnis di Indonesia seperti Accurate Online.
Accurate Online adalah software akuntansi dengan harga terjangkau dan fitur terlengkap
seperti fitur pembukuan yang komprensif, manajemen aset dan stok, multi gudang dan
cabang, proses rekonsilisasi transaksi otomatis, smartlink ecommerce, otomasi lebih
dari 200 jenis laporan keuangan, dan masih banyak lagi.
https://accurate.id/marketing-manajemen/apa-itu-analisis-kompetitor/