Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
NOLDI MARTIN PEA PO7131119046
ELFINA PO7131119012
MENURRANI ENDAH DIRETNO PO7131119001
RIRI UTARI PO7131119017
NURUL HIDAYAH PO7131119006
NUR FADLUN PO7131119038
YULYANA PO7131119028
b. MIKRONUTRIEN
1. Vitamin A
2. Besi
3. Zink
MAKRONUTRIEN
1. Karbohidrat
Suplai sistem imun dengan energi untuk melawan patogen
- ditingkatkan karbohidrat kompleks
- dibatasi gula sederhana
- dibatasi karbohidrat olahan
2. Protein
Membuat enzim untuk eliminasi patogen, menjaga saluran cerna, menjaga sistem imun
- dipilih daging tidak berlemak
- dipilih protein nabati
- dibatasi konsumsi daging berlemak
3. Poli Asam Lemak Tak Jenuh Rantai Panjang (Polyunsaturated Fatty Acid, PUFA)
- Asam lemak essensial, seperti Asam Linoleat dan Asam α-Linolenat tidak bisa disintesis
dalam sel mamalia sehingga harus diperoleh dari makanan.
- Asam linoleat (ω-6) terkandung dalam minyak jagung, minyak bunga matahari, minyak
sawit, margarin, dan lemak hewani.
- Asam linolenat (ω-3) terkandung dalam kacang kedelai dan minyak kanola.
- PUFA rantai panjang seperti asam eikosapentanoat (eicosapentanoic acid, EPA) dan
asam dokosaheksanoat (docosahexanoic acid, DHA) dapat disintesis dalam tubuh dengan
prekursor asam α-linolenat atau dapat diperoleh dari minyak ikan laut.
Poli Asam Lemak Tak Jenuh Rantai Panjang (Polyunsaturated Fatty Acid, PUFA)
- Konsumsi EPA dan DHA terbukti memiliki fungsi modulasi spesifik pada imunitas alami
dan dapatan.
- Konsumsi asam linolenat dalam jumlah tinggi (>10% dari lemak total) dapat menekan
kemampuan limfosit dalam merespon terhadap stimulasi mitogen, aktivitas sel NK, dan
reaksi hipersensitivitas tipe lambat (tipe IV).
- Konsumsi EPA dan DHA setelah stimulasi mitogen menurunkan produksi interleukin
(IL)-1, IL-6, Tumor Necrosis Factor (TNF)-α oleh sel mononuklear pada pembuluh darah
perifer dan makrofag peritoneal.
-
Poli Asam Lemak Tak Jenuh Rantai Panjang (Polyunsaturated Fatty Acid, PUFA)
- Konsumsi PUFA n-3 dalam jumlah sedang (<1gr EPA + DHA/hari) setelah stimulasi
mitogen tidak bersifat imunosupresif bahkan dapat meningkatkan fungsi imun seperti
proliferasi dan aktivasi sel limfosit, aktivitas sel NK, aktivasi makrofag, produksi IL-1, IL-2,
TNF-α.
- Penambahan dalam jumlah kecil DHA dan asam arakhidonat dalam formula untuk bayi
mampu merubah maturasi sel T (ekspresi antigen CD45RO+ pada sel CD4+)
Poli Asam Lemak Tak Jenuh Rantai Panjang (Polyunsaturated Fatty Acid, PUFA)
Mekanisme n-3 PUFA memodulasi fungsi sistem imun.
MIKRONUTRIEN
1. Vitamin A
Apakah Vitamin A itu ?
Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh guna meningkatkan
daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata. Vitamin A penting untuk pertumbuhan,
merupakan senyawa penting yang membuat tubuh tahan terhadap infeksi dan memelihara
jaringan epitel berfungsi normal. Jaringan epitel terutama pada mata, saluran pernafasan, alat
pencernaan, alat reproduksi, syaraf dan saluran kencing.
Fungsi utama vitamin A, sebagai zat pengatur.
Vitamin A dan sitem imun. Vitamin A juga dapat melindungi tubuh dari infeksi organisme
asing, seperti bakteri patogen. Mekanisme pertahanan ini termasuk kedalam sistem imun,
karena sistem imun ini berasal dari luar tubuh. Vitamin ini akan meningkatkan aktifitas kerja
dari sel darah putih dan antibodi di dalam tubuh sehingga tubuh menjadi lebih resisten
terhadap senyawa toksin maupun terhadap serangan mikroorganisme parasit, seperti bakteri
patogen dan virus.
Guna vitamin A :
- Bantu pertumbuhan dan perkembangan kerangka dan jaringan tubuh. "Sebab vitamin A
membantu sintesis protein tubuh dan diferensiasi sel-sel tulang (memperbaiki proses
pembuatan tulang),“
- Vitamin anti-infeksi dapat mempertahankan integritas membran mucous (supaya sel-sel
di dalam tubuh khususnya mata tidak mudah rapuh).
Kekurangan vitamin A menyebabkan meningkatnya kerentanan tubuh terhadap infeksi
bakteri dan virus.
3.2 Saran
Diharapkan dengan disusunnya makalah ini, dapat menjadi suatu bahan pembelajaran
bagi pembaca.Serta untuk selanjutnya makalah (Imunologi) yang dibuat penyusun,
diharapkan adanya saran-saran yang membangun.Dikarenakan penyusun menyadari masih
banyak kekurangan dalam penyusunannya.
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Nutrisi
Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Jakarta:Salemba
Medika.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_kekebalan
https://id.scribd.com/doc/232257670/Tugas-Nutrisi-Gizi-Dan-Imunitas
Ernets, Jawetz. 1996. “Mikrobiologi Kedokteran Edisi 20”. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta