Anda di halaman 1dari 57

Gizi Pada Keadaan Stres dan

Adiksi
Stress
yang •Stres
dialami fisiologis
oleh •Stres
seseorang psikologis
dapat •Stres metabolik
berupa:
Pengertian
Stres adalah keadaan yg dihasilkan
oleh adanya perubahan yg diterima
sebagai suatu hal yg menantang,
mengancam, atau merusak keseimbangan
kehidupan seseorang

Stres adalah stimulus atau respon


yang dialami seseorang (Lazarus dan
Folkman, 1984)
Pengertian

• Pakar Fisiologi dan Pakar Stres Hans Selye: suatu


respon tubuh yg tidak spesifik terhadap aksi atau tuntutan atasnya.
Jadi merupakan respon otomatik tubuh yang bersifat adaptif pada
setiap perlakuan yang menimbulkan perubahan fisik atau emosi yang
bertujuan untuk mempertahankan kondisi fisik yang optimal suatu
organisme
Terminologi

• Stressor  sumber stres

• Eustress  stres “positif”

• Distress  stres “negatif”  biasa


digunakan sebagai istilah medis jika
seseorang sakit karena stres
Macam-macam stressor

Ditinjau dari penyebab:


• 1. stres fisik  karena polusi
• 2. stres kimiawi  obat, asam, hormon
• 3. stres mikrobiologik  kuman, parasit
• 4. stres fisiologi  ggn fungsi organ
• 5. stres proses tumbuh—kembang 
pubertas, perkawinan, proses lansia
• 6. stres pikiran/emosional  psikologis,
interpersonal, sos-bud
Fisiologi stress

• Studi tentang stress 


psychophysiology
• Mengaitkan mind – body relationship
• Mendukung teori bahwa sebagian besar
kasus penyakit merupakan
psikosomatis yg artinya bahwa semua
berawal dari pusat otak yang paling
tinggi.
FISIOLOGI STRES

3 sistem yg • 1. sistem syaraf


langsung • 2. sistem endokrin
berkaitan • 3. sistem imun

Dipicu oleh adanya persepsi


1. sistem syaraf
– Sistem syaraf pusat : termasuk otak dan spinal
cord
– Sistem syaraf perifer : persyarafan tepi

• Otak manusia terbagi atas 3 level:


1. level vegetatif
2. sistem limbik
3. level neocotical
Vegetatif level
• Bagian bawah otak ini terdiri atas reticular
formation & batang otak
• Reticular formation  serat yg merupakan
penghubung otak ke spinal cord  jembatan
mind & the body
• Brain stem  fungsi tubuh yg tidak disadari 
denyut jantung, pernafasan, aktivitas
vasomotor
• Sistem limbik merupakan
pusat kontrol emosi
• Terdapat talamus,
hipotalamus, amigdala,
kelenjar pituitari yg
merupakan master
kelenjar endokrin
• Bertugas dalam
memelihara homeostasis
• Hipotalamus: pain &
pleasure  emosi
• Hipotalamus, 4 fungsi:
1) Aktivasi sistem saraf
otonomik,2) stimulasi
sekresi ACTH, 3)
produksi ADH, 4)
stimulasi kelenjar tiroid
• Neocortikal level  informasi sensory,
imaginasi, kreativitas, intuisi,logis, memori
• Anterior hypothalamus, anterior pituaitary -
sistem endokrin

• Hormon stres:
– Cortisol
– Aldosteron
– Epinefrin
Distres
• Dalam keadaan stres, terjadi perubahan psikis-
fisiologis-biokimia dll reaksi tubuh disamping
adanya proses adaptasi (GAS).

• Ketika perubahan tsb mengganggu fungsi psikis


dan somatik  timbul DISTRES

• Gejala: berdebar-debar, sakit kepala, sakit ulu


hati, dan lain-lain.
Stres dan Hormonal
• Stressor dapat menstimulasi hormon-hormon adrenal
(cortex dan medulla)

• Hormon adrenal cortex, adalah


corticosteroid/corticoid, mempunyai 3 fungsi:
– Mineralocorticoid  regulasi keseimbangan Na+ dan K+
(aldosteron)
– Glucocorticoid  regulasi metabolisme glukosa dan molekul
organik lain.
– Sex steroid
Stres dan Hormonal
• Hormon adrenal medulla: epinephrine dan
norephinephrin.

– Hormon ini menstimulasi sistem saraf simpatik.


– Hormon adrenal medula meningkatkan
cardiac output & heart rate, dilatasi
pemb. darah koroner, meningkatan
mental alertness, meningkatkan
respiratory rate, meningkatkan metabolic
rate
Sistem Adaptasi Umum
Merupakan Reaksi fisiologis tubuh menghadapi
stres
Tahapan/fase GAS
• Tahap 1  alarm stage  reaksi peringatan/darurat,
memilih “fight or flight”, tubuh dpt mengatasi stressor
dgn baik
• Tahap 2 resistance stage  pertahanan reaksi
hormonal tinggi , respon bisa “coping” atau “fighting”.
Pada tahap ini reaksi thd stressor bisa melampaui tahap
kemampuan tubuh  timbul gejala psikis dan somatik
• Tahap 3  exhausted stage  kelelahan utk
bertahan  tanda-tanda psikosomatik tampak dengan
jelas  berlanjut menjadi sakit
Manajemen Stres
• Stres merupakan sumber dari berbagai penyakit 
perlu ditatalaksana agar tdk berlanjut:
– Pengaturan diet dan zat gizi  konsumsi makanan
yang dpt menstimulasi neurotransmitter secara
cukup  misal. sumber as.amino triptofan, kalsium
– Istirahat dan tidur  cukup dan teratur
– Olahraga  cukup dan teratur
– Berhenti merokok
– Hindari minuman keras
– Pengaturan berat badan
– Manajemen waktu
– Terapi psikofarmaka
– Terapi somatik
– Psikoterapi
– Terapi psikoreligius
Zat gizi dan serotonin

Karbohidrat  Serotonin, suatu pemancar saraf yang penting dalam


otak,  efek rileks

Triptofan  suatu asam amino esensial, diubah menjadi serotonin


dalam sel otak.Karbohidrat dalam diet merangsang
pembuatan insulin (suatu hormon), yang menarik asam amino lain
sehingga triptofan mendapat kesempatan untuk masuk ke otak untuk
kemudian diubah menjadi serotonin.

Vitamin B6  diperlukan untuk membuat serotonin.


Serotonin berperan dlm pengendalian stress

Serotonin dihasilkan dlm jumlah yg tetap tidak


tergantung stimulus
Manajemen Stress
MAKANAN PENGURANG STRESS

Beberapa
makanan • COKLAT
yang • GREEN TEA
dipercaya • KACANG-KACANGAN
dpt • CABAI
mengurangi • TEH DARI BUNGA
stres:
ASUHAN GIZI PADA KLIEN DENGAN DISTRES

• Pengkajian gizi: riwayat BB, riwayat


status gizi, riwayat makan, perilaku binge
• Diagnosa Gizi
• Intervensi Gizi: preskripsi diet, makanan
yang hrs dihindari, makanan yang
dianjurkan dikonsumsi
• Monitoring evaluasi: keluhan terkait
asupan makanan, asupan zat gizi sehari,
dll
KEBUTUHAN GIZI

SESUAI KEBUTUHAN

PERHATIKAN ZAT GIZI MIKRO

PERHATIKAN AKTIVITAS FISIK

PERHATIKAN PENGGUNAAN BAHAN MAKANAN

PERTIMBANGKAN PENYEBAB STRES


Respon terhadap stresor

• Mekanisme koping individu berbeda,


stresor yg mempengaruhi respon individu:
– Sifat stresor
– Durasi stresor
– Jumlah stresor
– Pengalaman masa lalu
– Tipe kepribadian
– Tingkat /tahap perkembangan manusia
• Edukasi dan Konseling yang tepat harus
diterapkan kepada klien distres dalam
mencegah morbiditas.

• Edukasi dan Konseling yang tepat dapat


mencegah klien dari perilaku terkait gizi
dan makanan yang merugikan
ADIKSI
Pengertian

• Adiksi (kecanduan)  kamus


kesehatan
adalah sebuah pola maladaptif dari
penggunaan narkoba yang
mengarah ke gangguan klinis
signifikan .
Pengertian

• Adiksi  BNN
merupakan suatu kondisi
ketergantungan fisik dan mental
terhadap hal-hal tertentu yang
menimbulkan perubahan perilaku
bagi orang yang mengalaminya.
• Zat Adiktif
obat serta bahan-bahan aktif yang apabila
dikonsumsi oleh organisme hidup, dapat
menyebabkan kerja biologi serta
menimbulkan ketergantungan atau adiksi
yang sulit dihentikan dan berefek ingin
menggunakannya secara terus-menerus
 bukan narkotika atau psikotropika
Ditinjau dari jenisnya, ketergantungan
narkoba  penyakit mental dan perilaku
yang dapat berdampak pada kondisi kejiwaan
yang bersangkutan dan masalah lingkungan
sosial

DSM IV (Diagnostic Statistical on Mental


Disorders)  penyalahgunaan adalah apabila
individu menggunakan zat psikoaktif
sedikitnya dalam satu bulan dengan pola
yang menetap.
• Faktor pendukung gangguan penggunaan
NAPZA
– Faktor biologis  berhubungan dgn fisiologis
individu yang meliputi genetik, metabolik,
penyakit kronis, infeksi pada otak
– Faktor psikologis  a.l tipe kepribadian, harga
diri rendah, disfungsi keluarga, krisis identitas
– Faktor sosio kultural  a.l norma dan budaya,
penyimpangan seksual pada usia dini, keimanan
yang kurang
KONDISI ADIKSI

Kecanduan atau Adiksi bisa disertai


depresi atau kecemasan.
• Pengobatan yang sukses membutuhkan
perhatian pada kontribusi zat gizi dalam
pemeliharaan dan pemulihan dari
ketergantungan.
Penyebab Adiksi

• Constitutional lability
(biochemical)
3 faktor
• Personality factor
predisposisi (psychological vulnerability)
adiksi: • Social factors
(environmental conditioning)
MENGAPA TERJADI ADIKSI?

• The master of “pleasure” yang terlibat


dalam sebagian besar bentuk kecanduan,
adalah dopamin.
• Neurotransmitter lainnya terbukti terlibat
dalam kecanduan termasuk glutamat.
• Produksinya dipicu oleh penggunaan heroin,
amfetamin, ganja, alkohol, nikotin, kokain,
dan kafein atau aktivitas berjudi .
Tahapan Adiksi

Adiksi dinyatakan jika gangguan yang sama


terjadi pada setiap saat dalam periode
berulang a.l:
• Penggunaan zat adiktif
• Timbul rasa senang
• Perilaku berulang
• Toleransi, berupa:
(a) kebutuhan untuk peningkatan jumlah zat
untuk mencapai intoksikasi atau efek yang
diinginkan;
(b) efek nyata berkurang dengan terus
menggunakan jumlah yang sama
Alkoholism

• Kondisi adiksi yang banyak dijumpai di


masyarakat

• Alcoholism is a chronic relapsing


disease that is frequently unrecognized
and untreated.
DAMPAK ADIKSI TERKAIT GIZI
Akibat buruk kecanduan/Adiksi:
• nafsu makan menurun bahkan memburuk
• keinginan akan gula dan permen yang
berlebihan
• Konstipasi
• kurangnya motivasi untuk
mempersiapkannya makanan.
• Status gizi buruk
DAMPAK ADIKSI TERKAIT GIZI

Status gizi buruk pada klien adiksi dapat


terjadi akibat:
• kekurangan gizi primer  asupan
makanan atau zay gizi yang tidak
mencukupi,
• malnutrisi sekunder akibat perubahan
penyerapan, pencernaan, metabolisme, atau
ekskresi nutrisi.
AKIBAT ALKOHOLISME

• Kekurangan vitamin B1  bisa memicu kebingungan


dan psikosis (disebut ensefalopati Wernicke)
• Defisiensi magnesium bisa memperparah gejala
seperti delirium tremens (DT) dan aritmia jantung.
defisiensi magnesium sangat umum terjadi pada
pecandu alkohol.
AKIBAT ALKOHOLISME

• Osteoporosis  pengaruh langsung penggunaan alkohol


atau karena diet pecandu alkohol yang menyebabkan tidak
optimalnya penyerapan vitamin D dan kurang asupan
kalsium. Calcium is best obtained from food sources, such
as dairy foods, sardines, dark green vegetables, and
seeds.
• Malnutrition, malabsorption, gastritis, and chronic diarrhea
• Hepatitis and cirrhosis.
• Cardiomyopathy
• Bone marrow disorders
• Neuropathy, which is also associated with B12 deficiency,
and dementias
ASUHAN GIZI

• A nutritionist's job is not to diagnose or


treat mental health disorders. However, it is
important to recognize behaviors indicative
of their existence so that appropriate
recommendations for treatment can be made.

• Medical nutritional therapy for addictions


should be individualized, taking into account
the current nutritional status of the
patient. Some addicts may be homeless and
clearly malnourished, whereas others may have
less visible deficiencies.
Pada klien dengan Adiksi:
1. Kaji high risk alcohol consumption
2. Kaji: appetite, nausea, potential changes in food
consumption
3. Kaji: oral health and missing teeth, chewing ability
4. Kaji: apakah sudah pernah mendapat edukasi atau
konseling terkait gizi

Referensi: Weiss,D: Nutrition interventions in addiction recovery


Tujuan Asuhan Gizi, Rekomendasi terkait
zat gizi

Memperbaiki brain levels of


neurotransmitters :
• Providing amino acid  suplementasi dapat
mendukung produksi neurotransmitter.
• Specifically, tyrosine is essential for
production of dopamine, whereas tryptophan
is required for serotonin production. Adding
tyrosine-rich foods may help boost
dopamine levels and reduce the risk of relapse.
Tyrosine-rich foods include duck, chicken,
ricotta cheese, dark chocolate, and seaweed
Tujuan Asuhan Gizi, Rekomendasi terkait
zat gizi

• Memodifikasi diet untuk kondisi medis


• Memperbaiki status gizi
• Memperbaiki “integritas” otak  adekuat
asupan as.lemak omega 3
• Memperbaiki perilaku makan (bagi klien
yang disertai dengan eating disorder)
PERAN ASAM LEMAK OMEGA 3
TERHADAP OTAK DAN SYARAF
DOCOSAHEXAENOIC ACID (DHA)

• kontribusi zat gizi terhadap kesehatan mental 


memelihara struktur dan fungsi syaraf dan otak yg
merupakan pusat komunikasi tubuh dengan
lingkungannya. 60% berat kering otak adalah lemak dan
25% adalah docosahexaenoic acid (DHA)  omega 3

• Asam lemak Omega-3


(n-3) merupakan tipe lemak yg sesuai bagi sistem otak dan
syaraf.  unik, penting, tdk tergantikan kontribusinya thd
keseluruhan fungsi sistem otak dan syaraf.
• DHA  “membangun” otak  provides
structure to neurons and is an anchor point for
neurotransmitter receptors
• DHA yg adekuat  penting dlm pemeliharaan fungsi
neurotransmitter
• Penelitian pd tikus  defisiensi DHA  terjadi atropi
neuron pada parietal cortex(logical thinking center),
the hippocampus (memory center), and the
hypothalamus (hormone center)
α-Linolenic acid (ALA)
• α -linolenic acid (ALA)  ikatan karbon
sepanjang 18 karbon dan tiga ikatan tdk
jenuh.
• ALA murni diketahui memberikan byk
manfaat kesehatan dlm upaya
pencegahan proses inflamasi, penyakit
autoimun, diabetes dan bowel disease.
• Prekursor EPA dan DHA
Eicosapentaenoic acid (EPA)

• Eicosapentaenoic acid (EPA) banyak


ditemukan di ikan. Dapat dikonversi ke
DHA.
• EPA  mencegah penyakit inflamasi
Nuts dan Berries Bagi Kesehatan Otak
Sumber: Pribis and Shukitt-Hale, AJCN, 2014
Zat Gizi yang terkandung dalam kacang-
kacangan dan buah berri  memperbaiki
kesehatan vaskuler dan memediasi
oksidatif stress dan inflamasi  potensial
meningkatkan kesehatan otak
(kognisi/daya ingat)
KONSELING, EDUKASI
• Perubahan gaya hidup  perilaku terkait
gizi lebih baik
• Relaksasi  berpikir positif
• Aktivitas fisik, aktivitas sosial
• Peningkatan keimanan

Anda mungkin juga menyukai