berbelanja.
atas segala sesuatu yang terjadi pada suatu produk, mulai dari produk tersebut dikirim
Selain itu, seorang merchandiser juga harus memastikan produk tiba tepat waktu dan
Tanggung Jawab
© pexels.com
penjualan.
yang dijual.
Bahkan, ada pula trik-trik yang bisa dilakukan, seperti menaruh produk-produk kecil
Dengan kata lain, merchandiser harus mencari tahu produk apa yang sedang banyak
dirancang oleh departemen lainnya. Promosi yang dimaksud bisa berupa diskon, beli
Dengan begitu, stok tidak akan kehabisan atau menumpuk di kios tersebut.
Social media marketing adalah salah satu dari berbagai jenis marketing yang sekarang
Dewasa ini, sudah banyak perusahaan yang menggunakan social media marketing.
Marketing jenis ini memang lebih efisien, jika dibandingkan dengan metode
marketing konvensional.
Nah, dalam artikel ini, Glints akan menjelaskan apa itu social media marketing. Selain
itu, akan dijelaskan pula mengenai strategi-strategi social media marketing itu
sendiri.
Secara sederhana, social media marketing adalah proses marketing yang dilakukan
lewat media sosial. Biasanya media sosial yang digunakan adalah Facebook,
Namun, maknanya bisa lebih lebih luas. Menurut Hubspot, social media marketing
adalah sebuah aksi pembuatan konten. Konten inilah yang nantinya akan menarik
perhatian masyarakat.
perhatian orang agar terikat (engaged) dengan konten yang disajikan. Jika sudah
terikat, kemungkinan konten itu akan dibagikan tentu jadi lebih besar.
Baca Juga: Mengenal Content Marketing dan Peran Pentingnya Bagi Brand
© Pexels.com
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa lebih dari 3,2 miliar orang di dunia
menggunakan media sosial dewasa ini. Angka ini menjadi fakta menarik, sekaligus
Dengan media sosial, proses marketing yang dilakukan akan jadi jauh lebih
menyenangkan. Ada beberapa keuntungan yang bisa menjadi alasan kenapa marketing
Sebuah produk akan semakin diakui keberadaannya ketika diunggah di media sosial
perhatian.
Mulanya masyarakat mungkin hanya akan melihat-lihat produk atau jasa yang kamu
tawarkan untuk sementara waktu. Namun, jika terus diunggah di media sosial, sebuah
Ini karena media sosial jadi sebuah platform yang terus dikonsumsi setiap hari oleh
orang-orang.
Ini adalah tahap lanjutan dari efek social media marketing. Setelah diakui
keberadaannya, sebuah produk akan mulai jadi topik pembicaraan. Kamu pun bisa
Ditambah lagi, media sosial juga menawarkan fitur komentar. Hal ini memungkinkan
masyarakat untuk memberikan pendapatnya soal produk yang kamu tawarkan atau
3. Mempelajari kompetitor
Mempelajari kompetitor jadi lebih mudah dengan social media marketing. Pasalnya,
memasarkan produk.
Dengan aktif di media sosial, strategi yang dilakukan oleh kompetitor bisa jadi bahan
pembelajaranmu.
Secara umum, ada beberapa strategi yang bisa kamu terapkan. Yuk, simak
Selain itu, dengan memetakan selera audiens, kamu bisa menentukan konten menarik
apa yang akan dibuat di media sosial. Semakin cocok selera audiens dengan konten
Kedua, tentukan dalam platform mana produk akan dijual. Seperti yang sudah
disebutkan di atas, setiap platform memiliki fiturnya sendiri-sendiri. Hal ini akan
Misalnya sebuah produk akan dipasarkan di Instagram. Maka, produk itu harus
dipasarkan dengan gaya milenial. Apa sebabnya? Kebanyakan Instagram dipakai oleh
Untuk menciptakan konten yang menarik, kamu tentu harus melakukan riset dulu.
Cari tahu konten apa saja yang dibutuhkan oleh audiensmu dan jenis konten seperti
apa yang paling mereka sukai. Misalnya audiensmu lebih suka konten video, kamu
4. Jadwalkan waktu posting
Atur waktu yang pas untuk menjual produk, dengan cara melihat kapan orang-orang
Saat itu, orang-orang biasanya sedang aktif bermain media sosial. Jangan
mengunggah ketika jam 9 malam ke atas. Saat itu, kemungkinan orang sudah tertidur
5. Evaluasi
Media sosial akan menyajikan data-data yang akurat mengenai keberhasilan dalam
proses marketing. Data-data ini bisa digunakan sebagai bahan pembelajaran social
yang melihat konten, serta seberapa banyak orang mengunggah ulang konten yang
dibuat.
Dari evaluasi yang kamu lakukan, pelajari pola audiensmu untuk menguji coba
© Rawpixel.com
Semakin banyak jenis media sosial yang hadir seiring perkembangan teknologi. Akan
1. Facebook
Pengguna Facebook saat ini disinyalir mencapai 2,2 miliar orang. Ketika diciptakan
Sekarang, Facebook adalah media sosial yang paling banyak dipakai orang. Dalam
awareness sebuah produk lewat produksi konten. Facebook juga cocok untuk kamu
2. Twitter
Twitter disinyalir sudah dipakai 335 juta orang di dunia. Dalam hal social media
Ini karena perbedaan utama Twitter dengan media sosial lainnya adalah interaksi.
dengan masyarakat.
Ini tentu berbeda dengan strategi marketing di Instagram atau Facebook yang lebih
3. Instagram
Pengguna Instagram ini diperkirakan mencapai 1 miliar orang pada 2019. Media
sosial tipe ini, khususnya di Indonesia, banyak digunakan oleh generasi milenial.
Dalam konteks social media marketing, Instagram cocok digunakan sebagai katalog
produk. Tampilan foto-foto produk akan cocok dipasang dalam album Instagram,
sebagai wadah diskusi antara perusahaan dan pelanggan. Dengan berbagai fitur ini,
4. YouTube
Jumlah pengguna YouTube terhitung besar, yakni hampir 2 miliar orang. Di platform
ini, orang-orang bisa mengunggah video dengan durasi yang cukup panjang.
Dengan fitur ini pula, YouTube cocok dipakai sebagai media iklan untuk sebuah
produk. Jangka waktu iklannya pun bisa dibuat lama. Malah, ada beberapa iklan di
© Pexels.com
Ilmu mengenai social media marketing ini memang tidak didapatkan di bangku
social media marketing. Kamu bisa mencobanya tanpa harus sekolah lagi.
Selain itu, untuk memahami pekerjaan ini, kamu tentu harus aktif di media sosial.
Dari situ bisa dilihat kebiasaan orang-orang, serta kapan orang-orang bermain media
sosial. Dari situ juga, kamu bisa menganalisis konten seperti apa yang bisa menarik
perhatian audiens.
Intinya, agar menjadi seseorang yang paham media sosial, ia harus paham konten
bagus, serta tahu apa yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial. Itu adalah
Seorang social media marketer yang andal juga harus punya kemampuan menulis dan
berpikir kreatif. Kemampuan lain yang harus dimiliki antara lain menyusun strategi,
• Memasang iklan secara iklan karena berbagai iklan ke media sosial juga
platform lain, misalkan Google, Instagram, Facebook, Youtube, Twitter, dan
lainnya.
• Iklan di televisi juga radio guna Memasarkan produk lewat iklan di dua
media.
1. Content Marketing
4. Affiliate Marketing
• Berkolaborasi bersama agen external, media untuk iklan, dan mita lain.
• Mempunyai target juga evaluasi secara terukur, lewat channel iklan yang
berbayar, misalkan, Iklan di Facebook maupun kampanye Google Adwords,
hingga lewat perangkat lunak canggih CRM (manajemen hubungan
pelanggan sosial), misalkan, SAP C4C, Sage CRM, microsoft Dynamics, juga
Salesforce CRM.
Dalam marketing, arti Influencer adalah salah satu strategi pemasaran.Tugas influencer adalah
untuk mempengaruhi, merubah opini, dan merubah perilaku audiencenya melalui online,
dengan karakter Influencer itu sendiri.
Manfaat influencer dalam bisnis adalah untuk meningkatkan brand awareness, dan penjualan
sesuai dengan target yang ditentukkan oleh perusahaan yang mengajaknya bekerja sama.
READ MORE
Jenis Influencer
Dikutip dari buku bertajuk 'UMKM Digital Era New Normal' karya Musnaini, dkk., di dunia
pemasaran digital, secara umum berikut adalah jenis-jenis influencer:
Influencer Mikro
Influencer mikro adalah seseorang yang memiliki jumlah followers sekitar 10 ribu orang, atau
bahkan di bawah itu. Influencer mikro efektif digunakan untuk promosi produk.
Influencer Makro
Influencer makro adalah influencer yang memiliki lebih dari 100 ribu followers. Biasanya,
influencer makro adalah seorang yang dikenal luas, walaupun belum seterkenal kalangan
selebritis.
Contoh influencer makro adalah @alodita, @suciutami, @ridwanhr dan masih banyak lagi.
Influencer Premium
Influencer premium adalah top influencer dengan jumlah followers paling banyak. Influencer
premium adalah influencer yang memiliki jutaan followers.
Persentase pembelian produk dari rekomendasi influencer premium mungkin tidak sebesar
influencer lain, namun masih tetap menjanjikan. Alasanya, jangkauan pesan dari influencer
premium sangat luas.
Selebgram
Selebritis Instagram atau Selebgram adalah public figure yang menggunakan media sosial
Instagram sebagai media promosi produk. Selebgram akan memanfaatkan kepopuleran mereka
untuk melakukan promosi atas kerja sama dengan brand dari suatu perusahaan. Contoh
Selebgram di Indonesia adalah Rachel Venya, Awkarin, Fadil Jaidi, dan masih banyak lagi.
YouTuber
YouTuber adalah orang yang mengunggah video ke YouTuber tentang suatu informasi,
termasuk informasi produk. Peran YouTuber cukup signifikan, karena lebih dari 90% pengguna
internet mengenal produk baru melalui YouTube. Bekerja sama dengan YouTuber yang
memiliki pengikut yang banyak, tentu akan berpotensi menarik perhatian masyarakat pada
produk. Contoh YouTuber di Indonesia adalah Atta Halilintar, Deddy Corbuzier, Ria Ricis dan
masih banyak lagi.
Blogger
Blogger adalah seorang yang memiliki dan mengelola sebuah blog. Tidak sedikit blog yang
digunakan untuk melakukan review, tentang suatu produk dengan berbagai fokus reviewnya.
Ketika Blogger merekomendasikan suatu produk, tentu akan menarik pembacanya untuk
mencoba produk tersebut. Contoh Blogger di Indonesia adalah Sonia Eryka dan Julia Marius
(anakjajan.com).
Baca artikel detikfinance, "Apa itu influencer? Ini Arti, Tugas, Jenis, dan Contohnya"
selengkapnya https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6040204/apa-itu-influencer-ini-
arti-tugas-jenis-dan-contohnya.
© Pexels.com
Konten yang mereka ciptakan bisa berbentuk artikel blog, post di sosial media, atau
gambar, serta tulisan yang dibuatnya selaras dan berkaitan dengan visi perusahaan.
Mereka pun harus memutar otak setiap harinya mengenai cara menulis konten yang
Tak hanya itu, content writer juga harus memikirkan topik yang perlu ditulis untuk
Dengan kata lain, dalam kadar tertentu, mereka juga bertanggung jawab atas jumlah
Nah, kira-kira, cocokkah kamu untuk menjadi seorang content writer? Yuk, ketahui
Maka dari itu, content writer pun juga dibagi-bagi sesuai dengan keahlian mereka
dijumpai di perusahaan.
1. SEO
Mereka yang bergerak dalam bidang ini bertugas untuk menulis konten sesuai
Tak hanya itu, mereka juga perlu menciptakan konten yang ramah dengan elemen-
Mengapa sebuah konten atau artikel diatur dalam SEO? Sebab, hal ini berguna agar
memenuhi standar SEO. Selain itu, ia juga akan memastikan apakah topik tulisan
Tak sekedar menulis naskah berita, writer dalam bidang jurnalistik juga bisa menulis
Tidak hanya itu, mereka juga terbiasa untuk menuliskan berita untuk media
placement atau customer stories.
3. Generalist
Umumnya, mereka juga akan menulis atau membuat konten yang hanya bertujuan
Walaupun bekerja untuk menulis tanpa tema atau gaya khusus, writer tetap harus
sangat kompleks ke dalam tulisan yang lebih mudah dimengerti oleh orang
5. Media sosial
Pernahkah kamu melihat akun brand di Instagram yang berisi konten-konten seru dan
interaktif? Nah, konten-konten tersebut ditulis oleh para social media content writer.
Selain itu, saat menjadi writer khusus media sosial, kamu dituntut untuk kreatif dan
Melansir laman Forbes, perbedaan kedua profesi ini terletak pada tujuan penulisan
mereka.
© blog.edx.org
Secara umum, ada beberapa tanggung jawab dan tugas seorang content writer. Berikut
penjelasannya
mengatur tanggal, dan juga memastikan apakah kualitas konten sudah masuk ke
jadwal untuk posting, boost post, dan juga memastikan gambar dan tulisan selaras.
2. Melakukan riset
Riset merupakan hal yang penting ketika kamu menjadi seorang penulis. Jangan
sampai konten yang ditulis merupakan hasil dari plagiat atau didasarkan dari
Jika menulis berita, jangan lupa untuk mencari sudut pandang lainnya agar berita tak
berat sebelah.
Secara spesifik, riset juga penting untuk mengetahui tren terbaru, lho! Tren terbaru ini
dapat digunakan sebagai sumber untuk menulis, apalagi untuk social media content
writer.
3. Mengenal SEO
Sering kali, content writer akan menulis untuk web berdasarkan kata kunci untuk
SEO. Maka dari itu, sebelum terjun langsung ke dunia penulisan, penulis wajib untuk
Maka dari itu, kemampuan editorial sangat dibutuhkan untuk mengedit kembali
Sebenarnya, karier ini sering kali tidak membutuhkan latar belakang khusus. Meski
sarjana.
Jika kamu ingin menjadi content writer, apa saja skill dan kualifikasi yang harus kamu
1. Keahlian menulis
Dengan pekerjaan utama menulis, tentunya kamu harus bisa menguasai kemampuan
dalam penulisan. Mulai dari struktur sampai juga teknik penulisan, harus dikuasai
dengan baik.
Selain itu, kamu juga harus memiliki kemampuan storytelling agar tulisan yang kamu
2. Melek teknologi
Kamu harus melek teknologi, setidaknya tentang teknologi apa saja yang bisa
Secara khusus, untuk menjadi writer, kamu harus mencari sumber dari segala media
Oleh karena itu, sebagai writer kamu harus peka terhadap tren terbaru yang sedang
terjadi.
Hal ini bertujuan agar brand yang kamu kelola bisa menjadi sumber informasi
audiens dan menaikkan engagement dalam aset. Jangan malas untuk cari tahu dan
dapat mempengaruhi persepsi publik melalui media agar mendapatkan citra baik dan
Menjaga reputasi sebuah perusahaan atau brand merupakan keahlian Public relations
(PR) dalam mengelola informasi publik untuk di antisipasi, analisa dan dimengerti opini
Public Relations adalah seseorang yang bertugas mengelola citra dan reputasi publik
Kini penyebaran informasi terkait peristiwa penting yang dilakukan perusahaan meliputi
berita, event dan CSR atau lainya dapat dilakukan melalui siaran pers, wawancara,
Staf hubungan masyarakat (public relations/PR) atau yang dikenal dengan humas
merupakan profesi yang berperan sebagai jembatan komunikasi berbagai pihak. Tak
heran kalau humas harus paham betul konsep komunikasi, sehingga bisa menyusun
strategi komunikasi dan siap mengeksekusi setiap program komunikasi dengan sebaik-
baiknya. Seorang humas juga dituntut untuk cakap dalam membangun hubungan timbal
tercapai.
Nah, karena jati diri adalah cerminan profesi humas, maka seseorang yang menggeluti
bidang ini harus bisa membangun citra positif. Jadi segala yang melekat di dirinya juga
Wajib Tahu
Mengutip Kompas, salah satu alasan kenapa public relations (PR) banyak diincar orang
adalah penghasilannya yang menjanjikan, maka pantas juga kalau praktisi PR dituntut
punya kreativitas sehingga bisa menciptakan ide, solusi, juga jaring komunikasi dengan
Berkarier sebagai PR, setidaknya Quipperian punya dua pilihan institusi sebagai tempat
dan korporasi adalah cakupan klien, ruang kreatif, dan lingkungan kerjanya.
Menyadur Liputan6, rata-rata tingkat kepuasan kerja staf PR adalah 3,59/5. Ternyata
perasaan puas akan karier dan pekerjaan didasarkan pada kepastian tunjangan dan
jaminan hari tua, juga tingkat persaingan untuk mendapatkan kursi di tempatnya
bekerja.
Membagikan informasi yang berkaitan dengan produk, isi suatu kegiatan, dan
produk perusahaan.
Penjelasannya kurang lebih begini: pengertian entrepreneur adalah seseorang yang
menjalankan dan mengembangkan bisnisnya dengan penuh inovasi. Para entrepreneur
adalah orang-orang yang bukan hanya mengelola bisnis, melainkan juga akan
menanggung risiko yang mungkin timbul di tengah jalan. Keuntungan yang akhirnya
mereka dapatkan dalam jumlah besar, bisa dianggap sebagai imbalan dari hasil kerja
kerasnya.
Berpikiran Terbuka
Selain selalu positif, berpikiran terbuka juga merupakan ciri dari entrepreneur.
Cara berpikir seperti inilah yang menjadikan seorang entrepreneur peka
terhadap segala perubahan yang ada dan tidak membutuhkan waktu yang lama
untuk mampu beradaptasi.
Selalu Fokus
Daya fokus seorang entrepreneur biasanya berada di atas rata-rata, jika sudah
memfokuskan diri pada sesuatu, jarang ada hal lain yang bisa mengganggu
konsentrasinya.
Contoh Entrepreneur
Di Indonesia, dari berbagai sumber, bisa dilihat bahwa dengan populasi penduduk
sekitar 260 juta jiwa, entrepreneur yang ada hanya mencapai di angka 8,06 juta jiwa.
Angka ini memang tidak kecil, namun juga bukan termasuk angka yang besar jika
dihitung rata-ratanya.
Dari jumlah tersebut, ada beberapa entrepreneur yang bisa kamu temukan dalam
kehidupan sehari-hari, bahkan mungkin kamu tidak menyadarinya.
1. Ecopreneur
Ecopreneur adalah orang yang bergerak dalam bidang bisnis dengan
menciptakan produk-produk yang ramah lingkungan. Umumnya, mereka
berusaha menjalankan bisnisnya namun tetap menjaga keseimbangan kondisi
alam dan lingkungan.
2. Artpreneur
Istilah ini mungkin baru kamu dengar sebagai salah satu contoh
entrepreneur. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini memiliki arti yang sama
dengan seniman. Seniman adalah orang-orang yang hadir dengan ide-ide kreatif
dalam bidang seni. Seorang artpreneur tidak hanya membuat karya, tetapi juga
memiliki kreativitas dan inovasi dalam menjual karyanya.
3. Foodpreneur
Foodpreneur bisa disebut sebagai profesi yang mungkin setiap tahunnya masih
akan digemari dan memiliki peluangnya sendiri. Singkatnya, selama masyarakat
masih menyukai dan membutuhkan makanan serta minuman, maka foodpreneur
akan selalu ada.
4. Sociopreneur
Contoh entrepreneur yang terakhir adalah sociopreneur, yang dalam
menjalankan bisnisnya memiliki tujuan ganda, yaitu untuk mendapatkan
keuntungan dan juga untuk kegiatan sosial yang menghasilkan banyak manfaat
bagi orang lain di sekitarnya.
Mereka paham akan konsep hidup masyarakat, keseimbangan, dan juga rasa
empati. Mereka juga bukan termasuk orang yang peduli dengan kariernya
sendiri, melainkan juga memikirkan apa yang bisa diberikan kepada masyarakat.
2. The survivor
Entrepreneur tipe the survivor bisa kamu lihat contohnya pada kisah seorang
pegawai atau karyawan yang berani memilih untuk resign agar bisa membuka
usahanya sendiri. Biasanya mereka ini merasa tidak cocok dengan pekerjaan
yang sudah mereka jalani. Oleh karena itu, the survivor ingin membangun bisnis
dan sistemnya sendiri. Mereka ingin bebas dan mencapai financial freedom-nya.
3. The visionary
Pada tipe ini, pengertian entrepreneur adalah seseorang yang selalu memiliki
ide-ide inovatif. Mereka mampu berpikir out of the box untuk menciptakan
sesuatu yang tidak dipikirkan oleh orang lain. The visionary tidak hanya berfokus
pada permasalahan saat ini, namun mereka juga berharap agar bisnisnya dapat
bertahan di masa depan.
4. The strategist
Satu hal yang perlu kamu ingat bahwa sebenarnya, tidak
semua entrepreneur adalah ahli di bidang bisnis yang mereka jalankan, Banyak
entrepreneur yang sebenarnya hanya melihat sebuah bisnis sebagai peluang.
Namun, mereka tidak benar-benar paham di bidang tersebut.
Baca Juga: 5 Tips Melakukan Inovasi Bisnis agar Usahamu Lebih Sukses
Entrepreneurship berasal dari bahasa Inggris yang diserap dari bahasa Perancis
yaitu entreprende yang berarti petualang, pencipta dan pengelola usaha. Maka
pengertian entrepreneurship adalah proses atau tahapan dari penerapan ide kreatif,
inovatif, dan imajinatif demi menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dalam dunia
bisnis. Sebuah produk yang berani tampil baru dan beda secara otomatis akan memiliki
nilai lebih jika dibandingkan dengan produk lainnya.
Entrepreneurship mengajarkan cara untuk jeli melihat peluang bisnis, berani
menghadapi risiko yang mungkin hadir, namun tetap mampu mengembangkan dan
menumbuhkan bisnis, mendapatkan keuntungan besar, dan terhindar dari yang
namanya kerugian.
Selain itu, entrepreneurship juga dapat diartikan sebagai kepemilikan seseorang atas
suatu perusahaan yang sifatnya usaha kecil atau menengah. Entrepreneurship atau
kewirausahaan, juga didefinisikan sebagai segala hal yang berkaitan dengan tindakan,
sikap, serta proses yang dilakukan para entrepreneur (pelaku wirausaha) dalam
menjalankan, merintis, juga mengembangkan usaha mereka.
Tahap memulai, yaitu di saat seseorang berniat mengawali suatu usaha dan
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan;
Tahap melaksanakan usaha, dalam tahap ini entrepreneur mulai mengelola setiap
aspek dalam usahanya;
Tahap mempertahankan usaha, di sini biasanya entrepreneur dapat memikirkan tentang
bagaimana untuk dapat mempertahankan usahanya dari berbagai hambatan dan
tantangan;
Tahap mengembangkan usaha, dalam tahap ini entrepreneur memperluas usahanya
dengan melakukan analisis dan inovasi untuk ditindaklanjuti.
Lantas, apa saja sih manfaat yang bisa kamu dapatkan dari proses atau tahapan
entrepreneurship tersebut? Benarkah bisa benar-benar memberikan dampak baik?
Inilah beberapa manfaatnya:
Kedua, untuk membangkitkan gairah bisnis dalam masyarakat agar lebih bersemangat
dalam berwirausaha.
Ketiga, diharapkan mampu mendongkrak jumlah wirausahawan yang berkompeten
untuk kemudian membantu perekonomian bangsa karena menghasilkan barang
ataupun jasa.
Jika di atas telah dibahas bedanya entrepreneur dan entrepreneurship, maka ada satu
lagi pertanyaan umum yang sering sekali melintas.
Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara pengusaha dan entrepreneur yang perlu
kamu ketahui:
Sementara itu, pengusaha memiliki sifat yang berbeda. Tujuan utamanya adalah
membuat bisnisnya lebih kuat dan berkembang lebih cepat agar semakin
menguntungkan.
2. Rentang Risiko
Bagi seorang entrepreneur, kisaran risikonya lebih tinggi karena dia memperkenalkan
ide-ide baru untuk bisnis.
Karenanya, selalu ada risiko tinggi karena jika ide atau strategi baru gagal, waktu, uang,
dan semua sumber dayanya akan sia-sia.
Namun seorang pengusaha akan bermain aman disebabkan kisaran risikonya relatif
rendah karena tujuannya hanya berorientasi pada keuntungan.
Di lain pihak, seorang pengusaha memiliki sifat suka memerintah dan lebih kaku.
Mereka bekerja sebagai manajer atau majikan akan selalu mempekerjakan orang-orang
yang dinilainya ahli di bidang tertentu karena mereka mencari keuntungan dan
pertumbuhan bisnisnya.
4. Tempat Kerja
Seorang entrepreneur memiliki sifat ramah, sehingga tempat kerjanya tidak terbatas
hanya ruang kerja di kantor.
Dia ingin membuat idenya sukses sehingga tidak menjadi masalah baginya untuk
berbagi tempat kerja dengan rekan kerja. Dia juga fleksibel dan terbuka untuk
mengubah tempatnya sesuai kebutuhan.
Kebalikannya, seorang pengusaha akan bekerja di area yang luas agar dapat
memisahkan departemen atau kantor rekan kerja.
Tujuannya adalah membuat perusahaannya memiliki reputasi yang baik dan ingin
mendapatkan lebih banyak keuntungan karena dia memiliki lokasi tetap.
5. Keahlian
Sebagai entrepreneur, dia akan selalu siap mengambil resiko. Jika gagal pun dapat
mengatasinya dan sigap segera mencari solusi yang sesuai.
Berbeda dengan pengusaha, ia hanya memanfaatkan pengalamannya dan baginya
cukup membuat beberapa strategi antisipasi untuk mengatasi kerugian. Namun jika
terjadi kegagalan, maka semakin membutuhkan banyak waktu untuk mengatasi
kegagalannya.
6. Adaptasi
Sebagai entrepreneur yang menganggap bahwa dunia berkembang setiap hari, maka ia
memiliki sifat revolusioner dan dapat dengan mudah menerima perkembangan terbaru
serta fleksibel mengatasi perubahan sehari-hari.
Namun bagi pengusaha yang mengikuti cara-cara tradisional, tidak jarang akan
menghadapi banyak rintangan dan kesulitan dalam mengadaptasi teknik-teknik baru
untuk pembangunan karena sifatnya lebih kaku.
7. Tujuan
Seorang entrepreneur akan lebih peduli terhadap perubahan yang ada di sekitar. Dia
memang bertujuan melakukan perubahan untuk memberikan suatu kesenangan dan
juga kepuasan tersendiri baginya. Selain itu, tidak tertarik pada keuntungan yang
didapat secara finansial.
8. Waktu
Seorang entrepreneur sangat suka membuang banyak waktu demi mendapatkan ide
baru. Karena seorang entrepreneur ingin mendapatkan hasil produk dari ide yang
dimiliki lebih sempurna.
Bagaimana dengan seorang pengusaha? Dia ternyata lebih menghargai waktu dan
tidak suka membuang waktu lebih lama dalam mendapatkan ide. Karena memang
seorang pengusaha tidak ingin mencari ide, tetapi lebih suka mengikuti ide yang sudah
ada.
9. Visi
Terakhir, seorang entrepreneur selalu berpikir untuk kondisi yang akan datang.
Sehingga selalu memiliki inspirasi untuk menciptakan suatu produk yang baru.
Sedangkan visi dari seorang pengusaha ini selalu lebih fokus terhadap apa yang
sedang dikerjakan pada saat sekarang ini demi menghasilkan profit lebih banyak.
Apa itu dropshipper?
Beberapa tahun belakangan ini, bisnis dropship memang menjadi metode bisnis online
yang cukup populer. Pelaku bisnis dropship dikenal dengan sebutan dropshipper.
Arti dropship sendiri merupakan jenis bisnis di mana produk yang dijual tidak distok,
tetapi dibeli langsung dari pihak ketiga, baik produsen maupun distributor besar, dan
dikirimkan langsung kepada konsumen.
Dengan kata lain, kamu hanya bertugas membuka toko online dan mempromosikan
produk. Sementara itu, proses produksi, pengemasan, sampai pengiriman akan
diselesaikan oleh pihak produsen. Sederhana, bukan?
Karena cara kerja yang sederhana inilah cukup banyak orang tertarik untuk menjadi
dropshipper. Sebelum menekuni bisnis ini lebih dalam, tentu kamu perlu memahami
terlebih dahulu cara menjadi dropshipper pemula, termasuk karakteristik dari metode
ini.
Pembelian akan kamu lakukan ketika sudah ada permintaan dari konsumen. Itu pun
biasanya pembeli disyaratkan untuk melunasi transaksi terlebih dahulu sebelum
permintaan diproses.
Berbicara pengelolaan produk atau pengiriman, seperti yang sudah diketahui,
sepenuhnya ditanggung oleh pihak pemilik produk. Jadi, modal yang dibutuhkan
sebagai dropshipper memang sangat minimal.
Kalaupun produk diterima dengan baik oleh pasar, kamu tetap harus menanggung
risiko adanya kerusakan stok produk yang akan dijual.
Sementara itu, risiko-risiko tersebut tidak akan perlu dihadapi oleh seorang dropshipper
sebab tidak perlu membeli produk di awal. Dengan kata lain, risiko yang dihadapi dalam
bisnis dropship relatif rendah.
Tidak membutuhkan gudang
Berhubung dalam bisnis dropship tidak perlu membeli stok produk, kamu tidak harus
menyiapkan gudang penyimpanan. Tidak ada gudang penyimpanan berarti tidak perlu
ada staf ataupun sistem untuk mengelola inventori. Secara tidak langsung, hal ini juga
menekan biaya operasional.
Di samping itu, berbeda dengan toko offline, kamu tidak terikat jam operasional buka
toko. Kamu dapat lebih fleksibel mengelola toko online, terlebih jika terdapat fitur
notifikasi serta tracking.
Untuk mencapai hal tersebut, simaklah beberapa cara menjadi dropshipper berikut ini.
1. Cari produk serta supplier yang tepat
Bisa dikatakan, produk serta supplier yang tepat merupakan syarat jika ingin bisnis
dropship maju. Produk yang tepat akan memungkinkan kamu menjangkau banyak
konsumen sebab produknya diminati.
Sementara itu, partner supplier yang tepat akan melancarkan aktivitas bisnis. Akan
tetapi, perlu diakui tidak mudah untuk menentukan produk dan supplier yang tepat. Di
bawah ini beberapa poin yang dapat kamu pertimbangkan.
Namun, kamu tidak bisa hanya menggantungkan omzet terhadap produk yang
sedang tren sebab popularitasnya di pasaran mungkin tidak terlalu lama.
Baca Juga: Memilih Nama Toko yang Menarik Agar Online Shop Cepat Maju
Di samping produk, kesuksesan bisnis dropship juga sangat tergantung pada relasi
yang baik dengan supplier. Maka dari itu, pastikan kamu dapat menjaga hubungan baik
dengan pemasok agar bisnis selalu lancar.
2. Miliki nilai jual yang unik
Tidak sedikit pemilik usaha yang percaya bahwa menjual produk dengan harga murah
merupakan jaminan produk akan laris manis di pasaran. Padahal, hal ini tidak selalu
benar.
Dalam jangka panjang, strategi bisnis dengan membanting harga produk hanya akan
menyulitkan kamu. Alasannya, kamu akan harus menjaring konsumen lebih banyak.
Sudah menjadi rahasia umum, mendapatkan konsumen baru jauh lebih sulit
dibandingkan dengan mempertahankan pelanggan lama. Konon, omzet yang diperoleh
dari menjual kepada konsumen baru hanya sekitar 5%-20%. Sementara itu, penjualan
kepada pelanggan lama dapat mencapai 60%-70%.
Karena itu, kamu perlu menambahkan nilai jual yang unik pada produk yang dijual.
Dengan adanya nilai tambah ini, kamu akan lebih leluasa menentukan harga jual di atas
rata-rata.
3. Lakukan branding
Branding dan bisnis ibarat dua hal yang saling berikatan, tidak bisa dipisahkan. Berkat
branding, sebuah bisnis akan diingat oleh konsumen. Branding pula yang membuat
bisnis bisa menarik pelanggan dan terlihat berbeda dari bisnis lainnya.
Hal ini tidak hanya berlaku di bisnis yang memiliki produk sendiri. Branding juga
merupakan salah satu cara menjadi dropshipper yang sukses. Tanpa adanya
pembentukan citra brand, bisnis dropship milikmu akan mudah dilupakan.
Jika kamu ingin memasarkan produk secara optimal, tentunya melakukan branding saja
tidak cukup. Kamu perlu mempelajari aspek-aspek pemasaran secara mendalam.
Drop service atau bisa disebut drop servicing adalah sebuah sistem dimana pihak pemilik
usaha menawarkan layanan kepada pihak pembeli, nah, uniknya nih, pemilik usaha yang
menawarkan jasanya ini tidak mengerjakan proyeknya sendiri, tetapi dilempar ke pihak
ketiga. Biasanya usaha drop service ini menawarkan jasa digital seperti, desain sosial
media, desain website, jasa pembuatan website, copywriting, atau jasa lain dibidang digital
creative. Jadi berbeda yah sama drop shipping, karena drop shipping lebih ke menyalurkan
barang.
Masih bingung? nih penulis kasih contohnya.
Bambang adalah desainer grafis yang sudah lumayan terkenal di beberapa platform seperti
Upwork, Sribulancer, atau Project.id. Saking banyaknya tawaran proyek, si Bambang ini
kewalahan. Akhirnya disuatu malam yang tenang, tepat setelah mendengarkan podcast om
Deddy, Bambang tersadar. JRENGGG! TING! kenapa tidak memulai bisnis drop service aja
yah? lebih praktis, tidak perlu hire karyawan tetap, dan kehilangan klien jika pekerjaan
sudah overload?.
Keesokan harinya akhirnya Bambang, membuka bisnis Drop Service. Jika ada klien yang
datang ingin memakai jasanya membuat desain website, dia salurkan ke freelancer atau
temannya yang memang sedang sepi orderan. Setelah beberapa bulan berlalu, Bambang
bisa merogoh cuan yang lumayan tinggi daripada bekerja sendiri sebagai desainer grafis.
Keuntungan bisa sekitar 30% hingga 70%, nah lumayan kan?. Yuk kita ikuti bisnisnya
Bambang.
Marketing didefinisikan sebagai perantara antara perusahaan, produk atau jasa, dan publik. Oleh
karena itu, peran Anda di perusahaan dapat bervariasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan
keahlian.
Beberapa orang mungkin akan bekerja dalam pengembangan produk, meningkatkan brand
awareness, dan mengelola media sosial. Ada banyak pekerjaan di bidang marketing dan berikut
beberapa pekerjaan yang mungkin sesuai dengan keinginan dan keterampilan Anda.
1. Marketing Specialist
Salah satu jenis pekerjaan marketing yang paling umum adalah marketing specialist. Posisi ini
bertanggung jawab merancang dan membuat kampanye yang dapat mendukung pertumbuhan
produk atau jasa suatu perusahaan.
Mereka bertanggung jawab untuk meneliti tren dan menentukan jenis produk atau jasa apa yang
diminati oleh konsumen. Setelah itu, mereka akan mengembangkan presentasi penjualan dan
memberikan laporan berdasarkan informasi yang dikumpulkan seperti tren pemasaran,
persaingan, produk baru, dan harga.
2. Product Manager
Sebuah bisnis memerlukan sebuah departemen yang mengawasi pengembangan produk dari awal
hingga akhir. Lewat riset pasar, pengalaman industri, dan kontak dengan pelanggan product
manager akan membuat dan mengembangkan produk dari ide-ide yang ada
Product manager bertanggung jawab untuk memastikan bahwa produk dapat rilis sesuai dengan
jadwal dan sesuai anggaran. Tujuan utama mereka adalah untuk meningkatkan profitabilitas
produk yang ada dan mengembangkan produk baru dari perusahaan.
3. Public Relations
Bukan untuk menjual produk atau jasa, public relations menggunakan alat pemasaran tradisional
dan digital untuk meningkatkan visibilitas dan pengaruh perusahaan terhadap publik, investor,
karyawan, afiliasi bisnis, dan media.
Public relations adalah storytellers yang menciptakan narasi untuk memajukan agenda
perusahaan. Public relations yang baik akan menganalisis sentimen perusahaan, mencari
kelebihan perusahaan, dan menerjemahkannya menjadi komunikasi strategis yang
menguntungkan perusahaan.
Peran dari social media manager adalah meningkatkan brand awareness pada audiens. Lewat
media sosial, mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kampanye dan konten yang
ada berfungsi relevan dengan tren saat ini.
Untuk hasil yang maksimal dibutuhkan anggota tim yang mampu bekerja di berbagai bidang
seperti pembuatan konten digital, pengembangan, eksekusi, dan integarsi.
5. Content Creator
Content creator adalah salah satu bidang pekerjaan marketing terbaru yang muncul karena
pertumbuhan internet dan media sosial. Lewat posting blog, bulletin, konten, dan keterlibatan
content creator di media sosial ini dapat meningkatkan meningkatkan brand awareness, minat,
dan permintaan terhadap produk atau jasa perusahaan.
Agar efektif, perusahaan perlu mengetahui minat dan kebutuhan target audiens. Untuk itu
dibutuhkan penelitian secara luas oleh analisis pasar. Setelah ini, content creator akan
menggunakan media sosial dan SEO untuk menyebarkan pesan perusahaan yang nantinya
menjadi prospek penawaran.
6. SEO Specialist
Search Engine Optimization Specialist atau SEO specialist bertanggung jawab untuk
meningkatkan tingkat pencarian di search engine dan mengarahkan audiens ke website
perusahaan. Untuk mengoptimalkan pencarian tersebut SEO specialist harus dapat memilih kata
kunci yang tepat.
Proses optimalisasi website juga harus didukung dengan penulisan konten yang berpusat pada
kata kunci dan pengalaman pengguna yang menarik. Hal ini diharapkan mampu memikat
konsumen untuk menjelajahi website.
SEO specialist akan menganalisis efektivitas kampanye tersebut dan menyesuaikannya dengan
strategi mereka. Pada akhirnya, marketing bukanlah bidang pekerjaan yang bergerak sendiri.
Anda tidak hanya akan bekerja dengan anggota tim, tetapi juga dengan orang-orang yang berada
di bidang kreatif, sales, finance, dan logistik.
Jika ingin mengambil pekerjaan di bidang marketing, ada baiknya Anda memiliki kemampuan
komunikasi tertulis dan verbal yang baik. Dengan begitu, Anda dapat bekerja dan menjalankan
peran dengan baik baik sebagai leader maupun team player.
Perusahaan juga dapat memproyeksikan para eksekutif perusahaan untuk memahami strategi
marketing secara menyeluruh.
7 Jenis Pekerjaan Marketing yang Mungkin Belum Kamu Tahu
Diperbarui 19 Agu 2022 - Dibaca 8 mnt
Memasuki era digital sekarang ini, pekerjaan marketing menjadi lebih luas jangkauannya dan
sesuatu lewat ponsel sedikit banyak berpengaruh pada sistem pekerjaan marketing dalam
pendekatannya pada konsumen yang mayoritas anak muda. Jangan salah duga dulu, orang tua
sekarang juga sudah cukup banyak yang melek teknologi, sehingga proses membeli barang lewat
situs online atau jasa berbasis digital juga sudah akrab dengan mereka. Kalau begini
Kondisi pergeseran perilaku konsumen ini seolah-olah memaksa perubahan ritme dan pola
pekerjaan marketing. Strategi yang dipakai bukan cuma barang yang berkualitas bagus saja,
pekerjaan marketing. Nah, bagi kamu yang berminat bekerja di bidang marketing, intip dulu 7
1. Content writer
© searchenginejournal.com
Sudah sering dengar lowongan pekerjaan sebagai Content Writer? Menulis juga kini masuk
karakternya tergantung kebutuhan perusahaan dan koordinator divisi yang sudah merancang
bedanya dengan jurnalis? Tentu beda, jurnalis lebih mengupas fakta yang sudah ada dan
biasanya terbagi ke segmen tertentu; politik, budaya, gaya hidup, kuliner, dan lainnya. Sementara
Bagaimana? Merasa tertantang untuk meniti karier sebagai Content Writer? Tenang saja, di
2. Product owner
© origamilogic.com
Posisi ini memang tidak secara langsung ada divisi marketing, tapi fungsi kerjanya hampir mirip
Tidak seperti namanya yang terkesan sebagai pengguna suatu produk, fungsi Product
Owner justru bekerja sama dengan tim bisnis untuk mengembangkan suatu produk yang
Owner harus terus berinovasi agar setiap pembeli/konsumen mendapat info dan fitur yang
mendukung proses transaksi. Tentunya pekerjaan ini bisa kamu temui di perusahaan yang sudah
3. Graphic designer
© elearningindustry.com
Seperti yang saya bahas di atas, pendekatan pada konsumen yang kebanyakan gen Y berbeda
dengan generasi sebelumnya. Tampilan visual sangat penting untuk membantu calon konsumen
membayangkan dulu bentuk produk yang akan dibeli. Nah, pekerjaan marketing yang
Kamu yang punya skill menggunakan software seperti InDesign atau Photoshop tentu punya
kesempatan untuk berkarya sebagai Graphic Designer. Pekerjaan ini juga menuntut kamu untuk
peka dengan detail dan punya imajinasi serta kreasi yang tanpa batas. Tidak terbayang bukan
© knowledge-leader.colliers.com
Media sosial di era digital layaknya menu makan yang tidak boleh terlewat mulai dari pagi
sampai matahari terbenam. Alhasil, pekerjaan marketing harus bisa juga menjangkau konsumen
melalui media sosial. Jika di benak terbayang keseruan posisi ini yang akan bertemu dengan
berbagai media, orang-orang baru dengan lingkungan yang dinamis, bayangan kamu sama sekali
tidak salah. Tapi tantangan pekerjaan marketing satu ini juga ada tentunya. Terkadang kamu
harus rela bekerja di akhir pekan karena ada event di suatu tempat. Tidak jarang juga
pekerjaanmu menguras waktu seharian, mobilitas yang tinggi namun suasana hati harus tetap
acara yang diadakan tentu akan menambah data pengunjung atau konsumen baru, tim sosial
media harus punya data tersebut untuk kemudian diolah dan dibuat juga laporannya.
5. Account executive/manager
© flexjobs.com
Jenis pekerjaan marketing yang satu ini mungkin cukup mudah kamu bayangkan meski
Executive adalah menjalin kerja sama dengan klien perusahaan. Kliennya bisa perseorangan atau
korporat, tergantung jenis jasa dan produk yang perusahaan tempat kerjamu tawarkan.
Kemampuan komunikasi untuk menentukan deal yang menguntungkan baik bagi perusahaan dan
klien adalah bagian pekerjaan marketing seorang AE. Ketika tim internal sudah mengolah materi
yang dibutuhkan klien, tugas AE untuk menyampaikan dan mendiskusikan kebutuhan lebih
lanjut klien tersebut. Kelihatannya memang lebih banyak kemampuan verbal yang dipakai pada
posisi ini, tapi tidak mudah juga loh ternyata membina relasi dengan klien sambil memikirkan
6. Copywriter
© startups.co.uk
Copywriter berbeda dengan Content Writer, kamu diminta untuk bisa membuat tulisan singkat
yang persuasif dan memberi “jiwa” pada produk yang akan diiklankan. Pekerjaan marketing
yang satu ini juga menuntut kreatifitas menggunakan bahasa dan mengolah kata. Copywriter
adalah salah satu pemegang peran penting dalam kegiatan branding tim marketing.
Kalau kamu pernah baca tagline lalu langsung menempuh di ingatan, itu adalah salah satu
Nah, tahukah kamu bahwa perkembangan start up yang di Indonesia telah membuka banyak
7. Influencer
© thesocialmediamonthly.com
Pekerjaan marketing yang satu ini tentu sedang sering kamu dengar. Bahkan pasti banyak juga
dari kamu yang follow akun-akun Instagram atau blog para Influencer. Memang tidak semua
pekerjaan marketing. Tapi faktanya, target konsumen saat ini lebih mudah dan sering mengakses
informasi lewat postingan Instagram, tulisan di blog, atau video di kanal YouTube
menghadiri event.
promo. Bedanya adalah pada konten yang dimuat pada media sosial masing-masing. Sistem
endorse berarti kamu dikirimkan barang dan bebas mengkreasikan konten sesuai kepuasanmu
pada produk yang dikirim. Sedangkan paid promo, ada kontrak dan materi yang sudah disiapkan
Menurut Kottler dan Keller (2012) menyebutkan bahwa marketing management as the art and
science of choosing target market and getting, keeping, and growing customers through creating,
delivering, and communicating superior customer value.
Manajemen pemasaran merupakan suatu usaha untuk merencanakan, menerapkan yang terdiri
dari kegiatan mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan
pemasaran dalam suatu perusahaan agar tercapai tujuan perusahaan secara efisien dan efektif.
Philip (2005) juga menjelaskan bahwa manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan
pelaksanaan, pemikiran, penetapan harga promosi, serta penyaluran barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dalam organisasi.
Adanya manajemen pemasaran ini sendiri dikarenakan pemasaran sebuah brand merupakan
suatu hal yang penting dari perusahaan. Oleh sebab itu, segala keputusan yang diambil harus
dirancang. Hal ini dapat kamu pelajari pada buku Manajemen Pemasaran yang ada di bawah ini.
a. Analisis pasar
Tidak semua perusahaan mempunyai bagian marketing dan penjualan yang formal, akan tetapi
setiap perusahaan pasti mempunyai dan melaksanakan berbagai elemen penting yang terdapat
dalam aktivitas marketing dan penjualan yang bertujuan utama membuat konsumen yang baru
maupun yang lama tertarik kembali untuk menggunakan produk dan fasilitas yang ditawarkan
secara terus menerus.
Untuk mengetahui peluang dan ancaman serta kebutuhan dan keinginan konsumen ada beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam proses kegiatan analisis pasar yaitu: analisis terhadap peluang
dan ancaman, serta analisis perilaku konsumen.
b. Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar ke dalam kelompok-kelompok yang
berbeda, di mana setiap kelompok mempunyai ciri yang hampir sama.
Dengan melakukan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan
sumber daya di bidang pemasaran dapat digunakan lebih efektif dan efisien.
Segmentasi pasar harus memenuhi syarat diantaranya: dapat diukur (measurable) baik besarnya
maupun luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut, dapat dicapai (accessible) sehingga dapat
dilayani secara efektif, substansial sehingga dapat menguntungkan jika dilayani, dan dapat
dilaksanakan (actionable) dan semua program yang telah dirancang untuk menarik dan melayani
segmentasi pasar dapat efektif dan efisien.
Menetapkan pasar sasaran berarti memberikan nilai keaktifan setiap bagian kemudian memilih
salah satu dari bagian pasar atau lebih untuk dilayani.
Kegiatan menetapkan pasar sasaran meliputi: evaluasi bagian pasar (ukuran dan pertumbuhan
bagian seperti data tentang usia nasabah, pendapatan, jenis kelamin dari setiap segmen),
struktural yang menarik dilihat dari segi profitabilitas, dan sasaran serta sumber daya yang
dimiliki.
d. Penempatan pasar
Perusahaan yang baru harus mampu melakukan identifikasi posisi pesaing yang ada sebelum
menentukan penempatannya sendiri. Kotler (1992) menerangkan ada dua pilihan yaitu:
1) Menempatkan diri di sebelah salah satu pesaing yang ada dan berjuang untuk mendapatkan
bagian pasar. Pimpinan bisa melakukan ini jika merasa perusahaan itu bisa membuat produk
yang unggul, pasarnya luas, dan memiliki lebih banyak sumber daya.
2) Mengembangkan sebuah produk yang hari ini belum pernah ditawarkan pada pasar. Sebelum
mengambil keputusan ini manajemen harus yakin bahwa secara teknis dapat dibuat sebuah
produk dengan cepat, secara ekonomis dapat dibuat sebuah produk unggul pada tingkat harga
yang direncanakan, serta jumlah konsumen yang suka produk tersebut yang memadai.
e. Perencanaan pemasaran
Alat koordinasi dan pengarahan pemasaran tersebut adalah planning pemasaran. Terlepas dari
jenis gaya manajemen apa yang dianut oleh sebuah perusahaan dalam melakukan perencanaan
harus melaksanakan empat tahapan sebagai berikut:
1) Menetapkan misi perusahaan
2) Mengenali unit-unit bisnis strategis perusahaan, menganalisis dan mengevaluasi portofolio
bisnis yang ada
3) Mengenali arena bisnis baru yang akan dimasuki.
Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa perencanaan pemasaran bertujuan untuk memberikan
pendekatan yang sistematis dan rapi bagi perusahaan dengan cara:
1) Menyeimbangkan dan menyelaraskan kegiatan pemasaran yang menjamin tercapainya tujuan
dan sasaran.
2) Mengunakan cara-cara berusaha di bidang pemasaran secara insentif dan optimal.
3) Pengendalian yang cepat, tepat, dan teratur atas catatan, gagasan atau pemikiran serta usaha-
usaha atau aktivitas pemasaran dalam perusahaan.
Philip Kotler sebagai salah satu tokoh dari manajemen pemasaran mengeluarkan buku
Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1 yang bisa kamu dapatkan hanya di Gramedia.
3. Tujuan Manajemen Pemasaran
Tujuan manajemen pemasaran salah satunya adalah menciptakan permintaan (demand) melalui
berbagai cara. Membuat cara yang berhubungan untuk mengetahui selera konsumen dan
preferensi konsumen terhadap barang atau jasa yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan
konsumen.
b. Meningkatkan keuntungan
Tim pemasaran merupakan satu-satunya tim yang menghasilkan pendapatan untuk perusahaan.
Keuntungan yang cukup harus diperoleh sebagai hasil dari penjualan barang atau jasa yang ingin
memuaskan. Apabila perusahaan tidak menghasilkan keuntungan, maka perusahaan tersebut
tidak akan mampu bertahan. Selain itu, keuntungan juga diperlukan untuk pertumbuhan dan
menganekaragamkan perusahaan.
Perusahaan didirikan untuk menjual produk atau jasa kepada pelanggan. Oleh sebab itu,
konsumen adalah dasar dari sebuah bisnis perusahaan. Konsumen lah yang memberikan
pendapatan kepada perusahaan dan menentukan apa yang akan dijual perusahaan.
d. Memuaskan pelanggan
Konsumen atau pelanggan yang puas bukan berarti hanya membeli barang atau jasa sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Mereka juga akan melakukan rekomendasi pada orang-orang
terdekat mereka dan bisa membuat barang atau jasa yang dipasarkan semakin dikenal oleh
banyak orang.
e. Mencitrakan produk yang baik di mata publik
Membangun citra produk yang baik di masyarakat menjadi tujuan manajemen pemasaran
lainnya. Apabila tim pemasaran menyediakan barang dan jasa berkualitas kepada konsumen
dengan harga yang wajar, tentu akan menciptakan citra yang baik pada konsumen.
Dalam pengaplikasiannya, Grameds dapat membaca buku Aplikasi Alat Manajemen Pemasaran
dalam Proses Pengembangan Produk (BP) yang dapat membantu kamu dalam lebih memahami
hubungan antara citra produk dengan manajemen pemasaran.
Pada umumnya, jumlah permintaan akan barang atau jasa dapat lebih besar atau kurang atau
sama dengan jumlah permintaan yang diharapkan oleh suatu perusahaan. Ada delapan sifat
permintaan yang menimbulkan tugas pemasaran yang berbeda. Kedelapan permintaan tersebut
antara lain:
a. Permintaan negatif
Permintaan negatif merupakan keadaan seluruh atau sebagian segmen yang penting dari pasar
potensial tidak menginginkan barang atau jasa itu dan pada kenyataannya dapat dibayangkan
kemungkinan orang menghindari membayar harganya.
Basu Swasta memberikan pandangan juga bahwa tugas pokok manajemen pemasaran
antara lain:
Mengembangkan konsep yang ditujukan untuk memuaskan dan melayani konsumen yang
belum terpenuhi.
Mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen.
Membuat rancangan produk.
Mengadakan pengujian terhadap berlakunya konsep produk tersebut.
Mengembangkan pembungkusan dan merek.
Menetapkan harga untuk mendapatkan return on investment yang layak.
Mengatur jalannya distribusi.
Menciptakan komunikasi pemasaran yang efektif dengan berbagai media.
Memperhatikan kepuasan konsumen.
Evaluasi dan terus mengembangkan rencana pemasaran yang didasarkan pada hasil.
Konsep dari Manajemen Pemasaran juga berkembang, dimana pada awalnya seringkali
digunakan untuk memonopoli departemen pemasaran, skarang menjadi sebuah kegiatan dari
semua departemen dalam sebuah perusahaan. Hal ini dapat lebih kamu pahami pada buku
Manajemen Pemasaran oleh Prof. Dr. Thamrin Abdullah, Dr. Francis Tantri.
Kottler (1997) menerangkan lima konsep alternatif dalam manajemen pemasaran, yaitu:
a. Konsep produksi
Konsep produksi merupakan konsep bahwa konsumen atau pelanggan akan menyukai produk
yang tersedia dan harganya terjangkau serta manajemen harus berusaha keras untuk
memperbaiki produksi dan efisiensi distribusi. Konsep ini merupakan falsafah paling tua yang
digunakan dalam penjualan.
Konsep ini masih berlaku pada situasi, apabila permintaan akan produk lebih besar dari
penawarannya, dan terjadi apabila biaya produk lebih tinggi dan perbaikan produktivitas
diperlukan untuk menurunkannya.
b. Konsep produk
Konsep bahwa konsumen akan menyukai produk bermutu terbaik dan sifat paling inovatif bahwa
perusahaan harus mencurahkan energi untuk terus menerus melakukan perbaikan produk.
c. Konsep penjualan
Konsep bahwa konsumen tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah yang cukup
kecuali perusahan mengadakan usaha penjualan dan promosi berskala besar.
Konsep ini biasanya dilakukan pada barang yang mungkin tidak terpikirkan untuk dibeli oleh
konsumen, contoh: asuransi. Industry ini harus mahir dalam melacak calon konsumen dan
menjual manfaat produk ke konsumen dengan tujuan menjual barang atau jasa yang perusahaan
buat, bukan produk apa yang dibutuhkan konsumen.
d. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran ini berkeyakinan pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan didambakan itu lebih efektif
dan efisien daripada pesaing.
Konsep pemasaran mulai diberlakukan karena penjualan mulai turun, pertumbuhan produk
melambat, pola pembelian yang berubah, persaingan yang meningkat, serta biaya penjualan
meningkat.
Konsep pemasaran berwawasan sosial berarti konsep bahwa perusahaan harus menentukan
kebutuhan, keinginan dan minat pasar serta menyerahkan kepuasan yang didambakan itu secara
lebih efektif dan efisien daripada pesaing dengan cara yang bersifat memelihara atau
memperbaiki kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
Konsep ini mengajak pemasar membangun pertimbangan sosial dan etika dalam praktik
pemasaran mereka. Hal ini guna menyeimbangkan dan menyelaraskan tiga faktor utama yang
penting yaitu laba perusahaan, pemuas keinginan konsumen dan kepentingan publik.
Dalam lebih memahami konsep yang ada di dalamnya, Grameds dapat mempelajarinya lewat
buku Manajemen Pemasaran Dasar Konsep Strategi untuk mengembangkan wawasan serta
pengetahuan yang dimiliki.
Peluang Usaha di Bidang Pemasaran
Peluang usaha adalah kesempatan untuk melakukan bisnis dengan kegiatan dan aktivitas tertentu
yang bisa mendatangkan manfaat dan keuntungan.
Tahukah Anda apa yang termasuk peluang usaha di bidang pemasaran ?
1 Ciri-ciri Peluang Usaha
Terdapat beberapa ciri-ciri peluang usaha yang potensial, antara lain:
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang bersumber dari luar antara lain: