Anda di halaman 1dari 7

Meningkatkan Brand Awareness

Sebuah produk akan semakin diakui keberadaannya ketika diunggah di media

sosial secara terus-menerus. Ini karena perlahan-lahan masyarakat akan mulai

menaruh perhatian.

Mulanya masyarakat mungkin hanya akan melihat-lihat produk atau jasa yang

kamu tawarkan untuk sementara waktu. Namun, jika terus diunggah di media

sosial, sebuah produk akan mulai dianggap ada dan diingat oleh masyarakat.

Ini karena media sosial jadi sebuah platform yang terus dikonsumsi setiap hari oleh

orang-orang.

2. Mendapatkan feedback produk dan strategi pemasaran


Ini adalah tahap lanjutan dari efek social media marketing. Setelah diakui

keberadaannya, sebuah produk akan mulai jadi topik pembicaraan. Kamu pun bisa

melihat langsung bagaimana customer berinteraksi dengan konten di media

sosialmu. Misalnya dengan memberikan like atau mem-follow akunmu.

Ditambah lagi, media sosial juga menawarkan fitur komentar. Hal ini

memungkinkan masyarakat untuk memberikan pendapatnya soal produk yang

kamu tawarkan atau cara kamu memasarkan produkmu.

Bagi perusahaan, ini bisa jadi alat untuk mengukur kelebihan dan kekurangan dari

produk atau strategi marketing yang kamu pilih.

3. Mempelajari Kompetitor
Mempelajari kompetitor jadi lebih mudah dengan social media marketing.

Pasalnya, social media marketing sekarang marak digunakan oleh perusahaan

untuk memasarkan produk.

Dengan aktif di media sosial, strategi yang dilakukan oleh kompetitor bisa jadi

bahan pembelajaranmu.

Strategi dalam Social Media Marketing


Secara umum, ada beberapa strategi yang bisa kamu terapkan. Yuk, simak

penjelasannya berikut ini.

1. Pelajari Selera Audiens


Pertama, lihat selera customer atau audiensmu. Selera audiens bisa jadi tolak ukur

kecocokan produk yang kita buat.

Selain itu, dengan memetakan selera audiens, kamu bisa menentukan konten

menarik apa yang akan dibuat di media sosial. Semakin cocok selera audiens

dengan konten yang kamu sajikan, engagement pun jadi lebih besar.

2. Tentukan Platform yang Mau Disasar


Kedua, tentukan dalam platform mana produk akan dijual. Seperti yang sudah

disebutkan di atas, setiap platform memiliki fiturnya sendiri-sendiri. Hal ini akan

berpengaruh terhadap penyajian konten dari produk yang akan dijual.


Misalnya sebuah produk akan dipasarkan di Instagram. Maka, produk itu harus

dipasarkan dengan gaya milenial. Apa sebabnya? Kebanyakan Instagram dipakai

oleh para milenial, sehingga kontennya harus dikemas serelevan mungkin.

3. Ciptakan Konten yang Menarik


Konten yang menarik harusnya menghasilkan

peningkatan engagement dan sharing. Dengan konten yang menarik, orang juga

bisa saja tergerak membeli atau menggunakan produk yang dipasarkan.

Untuk menciptakan konten yang menarik, kamu tentu harus melakukan riset dulu.

Cari tahu konten apa saja yang dibutuhkan oleh audiensmu dan jenis konten seperti

apa yang paling mereka sukai. Misalnya audiensmu lebih suka konten video, kamu

bisa fokus menciptakan video-video yang menarik.

4. Jadwalkan Waktu Posting


Atur waktu yang pas untuk menjual produk, dengan cara melihat kapan orang-

orang aktif di media sosial.

Misalkan, upload kontenmu ketika jam berangkat, istirahat, atau jam pulang kerja.

Saat itu, orang-orang biasanya sedang aktif bermain media sosial. Jangan

mengunggah ketika jam 9 malam ke atas. Saat itu, kemungkinan orang sudah

tertidur sehingga tidak bisa langsung melihat kontenmu.

5. Evaluasi
Media sosial akan menyajikan data-data yang akurat mengenai keberhasilan dalam

proses marketing. Data-data ini bisa digunakan sebagai bahan pembelajaran social

media marketing yang lebih baik ke depannya.

Selain engagement dan sharing, ada faktor-faktor lain yang bisa jadi tolak ukur

keberhasilan social media marketing. Di antaranya followers (pengikut), jumlah

orang yang melihat konten, serta seberapa banyak orang mengunggah ulang konten

yang dibuat.

Dari evaluasi yang kamu lakukan, pelajari pola audiensmu untuk menguji coba

beberapa strategi sampai kamu menemukan yang paling pas.

Pilihan Social Media yang Bisa Kamu Manfaatkan


Semakin banyak jenis media sosial yang hadir seiring perkembangan teknologi.

Akan tetapi, beberapa di antaranya sudah bertahan hingga bertahun-tahun lamanya.

Di Indonesia, ada beberapa media sosial yang lazim dipakai.

1. Facebook
Pengguna Facebook saat ini disinyalir mencapai 2,2 miliar orang. Ketika

diciptakan Mark Zuckerberg pada 2005 silam, Facebook hanya digunakan di

kalangan mahasiswa Amerika Serikat saja.

Sekarang, Facebook adalah media sosial yang paling banyak dipakai orang. Dalam

tujuan marketing, Facebook dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan brand


awareness sebuah produk lewat produksi konten. Facebook juga cocok untuk

kamu yang mau memasang iklan.

2. Twitter
Twitter disinyalir sudah dipakai 335 juta orang di dunia. Dalam hal social media

marketing, Twitter lebih banyak digunakan untuk tujuan customer service.

Ini karena perbedaan utama Twitter dengan media sosial lainnya adalah interaksi.

Twitter memberikan kesempatan besar bagi perusahaan untuk langsung

berinteraksi dengan masyarakat.

Ini tentu berbeda dengan strategi marketing di Instagram atau Facebook yang lebih

mengutamakan publikasi konten daripada interaksi langsung.

3. Instagram
Pengguna Instagram ini diperkirakan mencapai 1 miliar orang pada 2019. Media

sosial tipe ini, khususnya di Indonesia, banyak digunakan oleh generasi milenial.

Apalagi, banyak fitur-fitur menarik di Instagram.

Dalam konteks social media marketing, Instagram cocok digunakan sebagai

katalog produk. Tampilan foto-foto produk akan cocok dipasang dalam album

Instagram, apalagi jika dibumbui filter menarik.

Kolom komentar Instagram atau fitur polling dan question juga cocok digunakan

sebagai wadah diskusi antara perusahaan dan pelanggan. Dengan berbagai fitur ini,

tak heran banyak perusahaan yang memakai Instagram sebagai media promosi.
4. YouTube
Jumlah pengguna YouTube terhitung besar, yakni hampir 2 miliar orang. Di

platform ini, orang-orang bisa mengunggah video dengan durasi yang cukup

panjang.

Dengan fitur ini pula, YouTube cocok dipakai sebagai media iklan untuk sebuah

produk. Jangka waktu iklannya pun bisa dibuat lama. Malah, ada beberapa iklan di

YouTube yang dikemas jadi sebuah drama pendek.

Baca Juga: Yuk, Memulai Karier Sebagai Social Media Marketing!

Skill Utama dalam Social Media Marketing

© Pexels.com
Ilmu mengenai social media marketing ini memang tidak didapatkan di bangku

kuliah. Namun, ada beberapa situs online yang menyediakan kursus singkat

mengenai social media marketing. Kamu bisa mencobanya tanpa harus sekolah

lagi.

Selain itu, untuk memahami pekerjaan ini, kamu tentu harus aktif di media sosial.

Dari situ bisa dilihat kebiasaan orang-orang, serta kapan orang-orang bermain

media sosial. Dari situ juga, kamu bisa menganalisis konten seperti apa yang bisa

menarik perhatian audiens.

Intinya, agar menjadi seseorang yang paham media sosial, ia harus paham konten

bagus, serta tahu apa yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial. Itu

adalah bekal awal untuk menjadi seorang pakar social media marketing.

Seorang social media marketer yang andal juga harus punya kemampuan menulis

dan berpikir kreatif. Kemampuan lain yang harus dimiliki antara lain menyusun

strategi, menganalisis, serta komunikasi yang baik.

Anda mungkin juga menyukai