Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

STRATEGI DIGITAL MARKETING


VS
KONVENSIONAL MARKETING
Dosen pengampu : Mad Yoman, S.I.Kom., M.IKom

Nama : Disha Aqmarina Azzahra

No Absen : 10
NIM : 2101030100

Prodi/Kelas : Ilmu Komunikasi/2 C

FAKULTAS

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF TANGERANG

2021/2022

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Strategi
Digital Marketing vs Konvensional Marketing”.

Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Yoman yang telah membantu saya baik
secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung saya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas ini
tepat waktu.

Saya menyadari, bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga
makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

2
Tangerang, 18 Mei 2022

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................5
BAB II............................................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................................6
2.1 Konvesional Marketing........................................................................................6
2.2 Strategi Pemasaran Konvensional Efektif............................................................7
2.3 Digital Marketing...............................................................................................10
2.4 Strategi Digital Marketing..................................................................................11
2.5 Manfaat dan Fungsi Digital Marketing..............................................................12
2.6 Jenis Digital Marketing......................................................................................12

3
2.7 Perbedaan antara Digital Marketing dengan Pemasaran Konvesional...............14
BAB III.........................................................................................................................17
PENUTUP....................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era modern seperti saat ini, manusia mampu melakukan berbagai kegiatan di
dalam rumah tanpa harus terjun langsung dengan kendaraan dan berpanas-panasan di
jalan. Dengan adanya teknologi internet, manusia dapat melakukan banyak hal seperti
bersosialisasi, bertegur sapa dengan teman jauh maupun dekat, membaca buku,
memperoleh berbagai informasi, bahkan berbelanja secara online. Perkembangan
teknologi telah merubah cara interaksi dalam strategi komunikasi pemasaran dari face to
face (konvensional) menjadi screen to face (internet marketing). Komunikasi memiliki
peran yang sangat penting dalam pemasaran, yaitu untuk menginformasikan,
mengingatkan serta sebagai sarana perantara perusahaan kepada masyarakat dalam
pengenalan suatu produk, yang utama agar konsumen dapat mengenal dan mengetahui
produk tersebut (Hidayah, 2018).

Kepuasan pelanggan merupakan hasil dari akumulasi pengalaman yang


didapatkan pelanggan atas penggunaan sebuah produk atau jasa, dimana kepuasan
tersebut dapat berubah dari satupengalaman kepengalaman selanjutnya. Hal ini
menjadikan upaya untuk memenuhi kepuasan pelanggan sebagai sebuah upaya yang

4
harus dilakukan secara berkelanjutan serta membutuhkan adanya kreativitas tinggi untuk
memunculkan variasi dan keunikan yang semakin menambah ragam pengalaman
pelanggan demi menjaga pemenuhan atas kepuasan pelanggan (Irawan, 2002:4). Hasil
dari upaya yang dilakukan oleh para pelaku bisnis dalam hal ini memunculkan banyak
jenis produk dan jasa yang memberikan variasi pilihan bagi pelanggan, sehingga
pelanggan dapat memilih dan membandingkan antara satu produk dengan produk lain
untuk digunakan sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Di sisi lain, meningkatnya
keragaman dan jumlah produk dan jasa di pasar menyebabkan produsen atau pihak
penjual mengalami kompetisi yang semakin ketat, yang menuntut upaya yang semakin
keras melalui berbagai penerapan strategi bisnis untuk dapat bertahan dan memenangkan
persaingan (Runtunuwu, Oroh, & Taroreh, 2014).

Strategi bisnis yang paling relevan dan mampu menjawab tantangan kompetisi
pasar yang semakin meningkat adalah strategi bisnis yang mampu mengakomodir kriteria
pasar melalui pemanfaatan berbagai jenis sarana dan prasarana yang juga semakin maju
dan berkembang. Salah satu strategi tersebut adalah strategi dalam aspek pemasaran
menggunakan alat digital atau dikenal dengan digital marketing, yaitu metode pemasaran
yang dilakukan menggunakan bantuan instrumen digital, utamanya internet beserta
beragam aplikasi yang terdapat di dalamnya dan peralatan yang mendukung penggunaan
media tersebut, yang memungkinkan terciptanya sebuah jaringan atau keterhubungan
dengan banyak pihak, dalam hal ini antara produsen/penjual dengan pelanggan, tanpa
dibatasi oleh jarak, waktu, dan tempat (Ryan, 2014:5).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan oleh penulis, makah rumusan
masalah adalah: Jelaskan strategi digital dan konvesional dan berikan perbedaan antara
strategi digital dan konvesional.

1.3 Tujuan Penulisan

5
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan oleh penulis, maka tujuan dasar
dalam makalah ini adalah untuk mengetahui jelas perbedaan antara strategi digital dan
konvesional.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konvesional Marketing

Secara bahasa, ‘pemasaran konvensional’ terdiri dari dua kata dasar yakni
‘pemasaran’ dan ‘konvensional’. Pemasaran (dalam bahasa Inggris: ‘Marketing’) berarti
serangkaian aktivitas atau proses untuk mengkomunikasikan tawaran atau produk kepada
calon pelanggan. Sementara konvensional adalah suatu cara yang dilakukan dengan
mengikuti cara normal atau hal-hal yang biasa dilakukan pada khalayak umum dari masa
ke masa. Pemasaran Konvensional adalah salah satu jenis pemasaran yang dilakukan
secara langsung (offline) dengan metode-metode konvensional (menggunakan kebiasaan
umum yang lazim digunakan). Pembeli mendatangi langsung calon penjual secara
bertatap muka dan begitu pula sebaliknya. Sehingga, bisa diambil kesimpulan bahwa
pemasaran konvensional merupakan proses untuk mengkomunikasikan tawaran atau
produk kepada calon pelanggan secara langsung (offline) dengan menggunakan cara
normal yang biasa dilakukan sedari dahulu.

6
Wujud dari pemasaran yang dilakukan secara langsung yakni dengan
menggunakan tools advertising seperti brosur, direct sales, personal selling, public
relation (PR), menggunakan iklan di televisi dan radio hingga trade show / events.
Sayangnya, kini taktis proses pemasaran konvensional bergerak regresif. Kemajuan
teknologi mulai menggeser jenis pemasaran ini ke jenis pemasaran baru yang dianggap
lebih efektif dan efisien, misalnya seperti pemasaran online. Segala hal yang dahulu
bersifat konvensional kini lambat laun beralih dengan internet. Kini banyak perusahaan
lebih cenderung untuk menerapkan strategi pemasaran digital daripada dengan marketing
konvensional. Walaupun demikian, rupanya pemasaran yang dilakukan secara langsung
tidak lantas mati dimakan oleh zaman. Faktanya, hingga sekarang masih ada strategi-
strategi marketing konvensional yang masih eksis digunakan.

2.2 Strategi Pemasaran Konvensional Efektif

 Membuat serta Memilih Branding dengan warna visual serta konteks yang tepat

Menurut Neil Patel, co-founder of Crazy Egg, Hello Bar dan KISSmetrics, 85% alasan
orang untuk membeli sebuah produk adalah karena warnanya. Hal senada juga
disebutkan dalam Psikologi warna bahwasanya, warna-warna visual dapat mempengaruhi
bagaimana konsumen bertindak terhadap suatu produk. Warna memiliki pengaruh kuat
terhadap sikap dan emosi manusia. Salah satunya adalah sikap keputusan memilih suatu
produk.

Berdasarkan hasil penelitian, visual dapat membantu seseorang dalam menyampaikan


informasi secara lebih ringkas namun berisi. Kita harus memastikan bahwa visualisasi
yang telah dipilih dan ditampilkan mampu mewakili citra brand secara keseluruhan.
Jangan lupa untuk menambahkan logo atau logotype. Konsisten terhadap logo ataupun
brand yang dibuat juga sangat penting, jangan terlalu sering mengganti brand karena akan
mempengaruhi ingatan para konsumen. Setiap warna memiliki ciri khas tersendiri serta
dampaknya masing-masing terhadap konsumen. Warna biru menimbulkan rasa percaya
(trust), kepemimpinan, kecerdasaan, ketenangan dan keamanan. Oleh karena itu, warna
biru akan sangat tepat bagi perusahaan  yang bermain dengan data seperti
perusahaan insurance atau fintech. Walau begitu, warna biru tidak cocok untuk

7
perusahaan makanan karena memberikan kesan dingin sehingga menurunkan selera
makan.

 Menggunakan Kartu Nama

Salah satu strategi marketing konvensional paling efektif yang banyak digunakan sejak
lama yakni dengan menggunakan kartu nama. Meski terkesan ketinggalan zaman, akan
tetapi kartu nama menjadi bagian penting dalam dunia bisnis. Kartu nama berperan dalam
memperkenalkan suatu bisnis atau produk kepada calon client. Kartu nama memiliki
fungsi-fungsi utama, Pertama, kartu nama berfungsi sebagai personal branding yang
eksklusif, sebagai profil diri, memuat informasi perusahaan dan juga profesionalitas.

Tidak hanya itu, kartu nama juga berfungsi sebagai sarana promosi konvensional yang
efektif dengan meningkatkan pelayanan maupun pesan-pesan yang akan disampaikan
kepada calon client. Di dalam kartu nama, terdapat beberapa informasi yang lengkap dan
mendetail sebagai identitas dari seseorang atau bisnis tertentu. Singkat kata, walaupun
kecil dan tipis, kartu nama berfungsi sebagai profil diri ataupun perusahaan.
Penyampaian identitas penting karena menyangkut kredibilitas seseorang. Melalui kartu
nama, client dapat mencari informasi dengan mudah mengenai kebenaran dari
perusahaan yang tercantum di dalamnya. Selain itu, kartu nama juga memiliki
keuntungan lain yang bisa didapat. Kartu nama berfungsi ketika hendak
melakukan networking atau mengadakan pertemuan formal lainnya dengan rekan bisnis
atau pun client. Maka dari itu, perlu memberikan nilai tambah pada kartu nama agar
terlihat menarik. Kartu nama berperan sebagai personal branding yang eksklusif. Ketika
sudah memiliki nama atau ketika bisnis telah mengeluarkan kartu nama official, maka
akan mendapatkan kepercayaan lebih dari client. Rasa ragu yang awalnya tertanam di
dalam diri client akan menjadi sirna dan berubah menjadi rasa percaya.

8
 Menjalin Networking

Networking merupakan salah satu metode marketing konvensional. Networking juga


merupakan kemampuan, atau soft skill, untuk menambah relasi dan memperluas koneksi
bisnis. Networking berarti membangun relasi yang bersinergi sambil mempertahankan
komitmen serta nilai-nilai kepentingan bersama. Walaupun teknologi berkembang pesat,
pertemuan face to face masih menjadi salah satu metode marketing konvensional yang
paling efektif. Metode ini berperan penting dalam kesuksesan bisni. Kita bisa
mendapatkan banyak manfaat melalui networking, seperti mendapat partner bisnis baru
hingga mendapatkan calon client serta investor. Tidak hanya itu, peluang untuk
mendapatkan refferal pun juga akan meningkat. Hal itu dikarenakan seseorang lebih
bersedia melakukan bisnis dengan para profesional yang sudah pernah mereka temui atau
telah direferensikan oleh orang lain.

Kunci sukses dalam networking yakni dengan memfokuskan diri pada lawan bicara,


entah mereka merupakan calon client  atau orang asing sekalipun. Tanyakan kepada
mereka mengenai apa yang mereka butuhkan atau masalah yang mereka hadapi. Baru
setelah itu, tawarkanlah produk yang dimiliki. Selain itu, ada beberapa hal lain yang perlu
diperhatikan ketika melakukan networking. Pertama, harus bisa bertoleransi terhadap
kesalahan orang lain. Kedua, menjaga performa networking yang telah dibangun. Ketiga,
pertahankan kualitas service yang diberikan. Terakhir, bangun rasa aman dan rasa
percaya antara Anda dengan orang lain.

 Menggunakan Flyers

Salah satu metode pemasaran konvensional efektif lainnya yang bisa Anda terapkan
yakni dengan menggunakan flyers. Flyers merupakan lembaran tercetak secara tunggal
yang tidak memiliki lipatan. Tujuan pembuatan flyers yakni untuk menarik perhatian
publik atau masyarakat umum. Informasi yang disertakan di dalam flyers biasanya berisi
informasi garis besar. Hal itu dikarenakan flyers memang diciptakan untuk dibaca cepat.
Nama lain dari flayer yakni selebaran atau brosur. Walaupun metode ini terkesan

9
sangat so yesterday (sangat konvensional), tetapi faktanya flyers sangat berguna untuk
menarik animo calon pelanggan. Flayer biasanya dipasang atau disebar di tempat-tempat
strategis atau di tempat-tempat ramai.

 Membuat Artikel Cetak

Menulis artikel pada media cetak bisa meningkatkan kredibilitas, sebab akan dipandang
sebagai sosok yang expert dalam bidang tertentu, apalagi ketika membuat tulisan yang
sesuai dengan bidang bisnis. Setiap tulisan yang dimuat di media cetak tentulah telah
melalui proses screening dan edit. Hanya tulisan-tulisan yang terpilih yang dapat dimuat.
Itu berarti, hanya penulis yang kredibel dan expert di bidangnya yang karyanya dapat
dimuat.

2.3 Digital Marketing

Digital marketing atau pemasaran digital adalah kegiatan promosi produk/jasa


atau mencari saluran/ channel termasuk kegiatan branding menggunakan berbagai media
digital seperti website, e-mail, data base, digital TV dan melalui berbagai inovasi terbaru
lainnya termasuk di dalamnya blog, adwords, feed, podcast dan jejaring sosial sehingga
memberikan kontribusi terhadap kegiatan pemasaran. Menurut Purwana dkk (2017),
digital marketing adalah aktivitas mempromosikan dan mencarikan pasar melalui media
digital secara online dengan menggunakan berbagai sarana seperti jejaring sosial. Digital
Marketing telah berkembang dengan pesat sejak penggunaan internet semakin tinggi.
Tingkat penggunaan ini dipicu dengan kehadiran smartphone. Tetapi penggunaan digital
marketing tidak banyak disadari oleh pelaku bisnis, terutama UMKM. Maka dari itu kita
perlu mengetahi dan mengerti tentang Digital Marketing baik itu strategi maupun jenis-
jenisnya.

Digital marketing bukan konsep yang berfokus pada teknologi, namun kepada
manusia (pemasar), yaitu bagaimana memahami memahami manusia (pemasar),
bagaimana penggunaan teknologi dalam membangun hubungan dengan manusia lain

10
(pelanggan) untuk membangun dan secara signifikan meningkatkan penjualan (Ryan,
2014:12). Keputusan untuk menerapkan digital marketing sebagai strategi
bisnisharusdisesuaikan dengan karakteristik bisnis yang dijalankan sebagai dasar untuk
menegaskan tingkat kebutuhan akan penerepan strategi tersebut.

Analisa terhadap aspek internal dalam penentuan strategi digital marketing


memegang peranan pokok dalam keberhasilan implementasi strategi tersebut. Namun hal
lain yang tidak boleh dilupakan adalah terkait keadaan eksternal yang juga perlu untuk
dianalisis, utamanya terkait pelanggan dari pasar digital yang menjadi target utama
bisnis. Pada dasarnya, pelanggan adalah sama, baik yang terlibat dalam proses jual beli
secara offline maupun online, bahwa pelanggan memiliki ekspektasi dan harapan. Salah
satu kelebihan yang dimiliki digital marketing adalah pada kemudahan pengukuran hasil
yang didapat dibanding strategi pemasaran yang lainnya.

Setiap aktivitas dan progres yang dicapai dalam digital marketing dapat dirunut
dan disesuaikan dengan target yang ditetapkan untuk mengetahui tingkat capaian yang
didapat. Identifikasi progres ini dapat dilakukan dengan menganalisa beberapa aspek,
antara lain tentang preferensi saluran digital yang lebih memberikan keutungan
(keuntungan dalam hal ini berupa traffic/kepadatan pengunjung), alasan yang menjadikan
sebuah saluran digital lebih ramai dibandingkan saluran lain, dan dampak peningkatan
traffic terhadap nilai tangibel bisnis

2.4 Strategi Digital Marketing

Mengapa pemasar perlu strategi pemasaran digital? Tanpa teknologi pemasar


akan kehilangan peluang bahkan bisnis. Strategi pemasaran digital akan membantu
pemasar untuk menganalisis konsumen dan membuat keputusan berdasarkan informasi
yang diperoleh dari konsumen secara langsung. Sehingga pemasar bisa memastikan
bahwa strategi yang diterapkan sudah relevan dengan bisnis yang dijalankannya. Penting
bagi pemasar untuk memahami perkembangan pasar digital, dan bagaimana teknologi
sangat berpengaruh pada perkembangan bsinis kita untuk meningkatkan brand dan
mendatangkan pelanggan untuk kita.

11
Semakin banyak target pasar yang menggunakan teknologi maka semakin mudah
pemasar untuk meneliti, mengevaluasi, menganalisis sebuah produk atau jasa yang
dikonsumsi oleh konsumen. Tidak seperti bentuk pemasaran tradisional, pemasaran
digital yang memanfaatkan internet sebagai penggeraknya memiliki kelebihan yaitu
memperluas jangakuan pemasaran. Dengan menggunakan teknologi digital, pemasar
dapat melampaui batas dari geografi dan zona waktu. Maka dari itu selain internet
sebagai porosnya, sebagai pemasr juga penting memiliki strategi pemasaran yang jelas
untuk membantu pemasar agar tetap fokus, memastikan bahwa kegiatan pemasaran
selaras dengan tujuan bisnis dan yang terpenting adalah memastikan bahwa pemasar
dapat menargetkan konsumen dengan tepat.

Pemasaran di era digital berubah dengan sangat cepat. Banyak pelaku usaha
beralih ke platform digital untuk mempromosikan brand mereka. Situs e-commerce, iklan
Google, maupun e-mail menjadi sejumlah pilihan platform untuk menggaet jumlah
konsumen yang lebih tinggi.

2.5 Manfaat dan Fungsi Digital Marketing

Menurut Pangestika (2018), manfaat digital marketing bagi perusahaan dalam


kegiatan pemasaran produk ataupun jasa adalah sebagai berikut:

 Kecepatan Penyebaran.

Strategi pemasaran dengan menggunakan media digital dapat dilakukan dengan sangat
cepat, bahkan dalam hitungan detik. Selain itu, digital marketing dapat diukur secara real-
time dan tepat.

 Kemudahan evaluasi.

12
Menggunakan media online, hasil dari kegiatan pemasaran dapat langsung diketahui.
Informasi seperti berapa lama produk dilihat, berapa persen konversi penjualan dari
setiap iklan dan sebagainya.

 Jangkauan lebih luas.

Jangkauan geografis dari digital marketing yang luas menyebarkan produk ke seluruh
dunia hanya dengan beberapa langkah mudah dengan memanfaatkan internet.

2.6 Jenis Digital Marketing

Menurut Ryan dan Jones (2009), aplikasi dari digital marketing terdiri dari
beberapa dimensi, antara lain yaitu:

1. Website.

Website adalah penghubung dengan dunia digital secara keseluruhan dan mungkin bagian
yang paling penting dalam keseluruhan strategi pemasaran digital, dimana kegiatan
online akan terarah langsung ke calon konsumen.

2. Optimasi Mesin Pencari (SEO).

Salah satu bagian penting dari website adalah SEO (search engine optimation), atau
proses pengaturan konten dari website agar mudah ditemukan oleh pengguna internet
yang sedang mencari konten yang relevan dengan yang ada di website, dan juga
menyajikan konten agar dapat dengan mudah ditemukan oleh mesinmesin pencari.

3. Periklanan berbasis klik pencarian berbayar (PPC advertising).

Periklanan PPC (pay per click) memungkinkan pemasar membeli halaman hasil
pencarian internet berdasarkan kata kunci-kata kunci dan kalimat-kalimat yang dipilih.

4. Pemasaran afiliasi dan kemitraan strategis (affiliate marketing and strategic


partnership).

13
Kegiatan bermitra dengan organisasi/perusahaan lain dan website-website untuk
mencapai keuntungan bersama dari sebuah kerja sama untuk mempromosikan produk
atau layanan.

5. Hubungan masyarakat online (Online PR).

Menggunakan saluran komunikasi online seperti press release, sindikasi artikel (RSS),
dan blog untuk menciptakan persepsi positif atas merek atau untuk menempatkan
organisasi atau perusahaan sebagai pihak yang berwenang di bidang tertentu.

6. Jejaring social (social network).

Sebuah peluang pemasaran, namun saat ini belum ada seseorangpun yang bisa
menawarkan sistem periklanan dengan sangat fokus ke kelompok masyarakat yang
sangat kecil (niche) atas dasar informasi profil yang didapatkan dari situs-situs jejaring
sosial.

7. E-mail pemasaran (e-mail marketing).

Surat elektronik (e-mail) masih menjadi alat yang penting untuk kegiatan pemasaran
digital, yang dikirimkan dengan tujuan untuk menjaga hubungan antara konsumen yang
sudah ada maupun calon konsumen yang bersedia menerima informasi lewat e-mail.

2.7 Perbedaan antara Digital Marketing dengan Pemasaran


Konvesional

1. Perbedaan Target Konsumen

Digital marketing adalah strategi pemasaran yang menggunakan alat, platform,


dan saluran daring untuk memasarkan suatu produk atau layanan. Semua bentuk
komunikasi dan periklanan dengan target konsumen dilakukan melalui internet. Salah
satu kelebihan pemasaran digital adalah dapat menjangkau konsumen secara lebih
14
spesifik. Hal ini karena kamu dapat mengatur sendiri target konsumen yang sesuai
dengan produk atau layanan kamu. Misalnya, kamu dapat menyesuaikan umur, gender,
demografi, minat, dan lain sebagainya. Hal ini dapat menjangkau target konsumen yang
lebih luas bahkan secara global.

Sementara itu, marketing konvensional adalah strategi pemasaran yang


menggunakan alat dan sarana yang mempunyai rupa fisik. Misalnya, pemasangan papan
reklame, berinteraksi secara tatap muka, dan lain sebagainya. Pemasaran konvensional
biasanya mengutamakan kemampuan komunikasi dan persuasi yang baik karena harus
menemui target konsumen secara langsung. Pada strategi pemasaran konvensional ini,
jangkauan target konsumen cenderung lebih sedikit, yaitu pada area lokal saja. Selain itu,
strategi pemasaran ini menargetkan konsumen yang kurang spesifik. Hal inilah yang
sering kali menjadi penyebab produk atau layanan tidak menjangkau target konsumen
yang tepat.

2. Menggunakan Media Promosi yang Berbeda

Digital marketing menggunakan media sosial untuk media promosi utamanya.


Seperti Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter. Selain itu, promosi juga bisa kamu
lakukan melalui situs web, Search Engine Optimization (SEO), blog, situs e-commerce,
dan media sejenis lainnya. Sementara pada pemasaran konvensional, media promosi
yang kamu lakukan kebanyakan tampil secara fisik. Misalnya, brosur, papan reklame,
iklan di surat kabar, dan spanduk. Selain itu, media promosi lainnya meliputi tayangan
iklan di televisi dan radio, melalui sales, hingga beriklan di acara-acara tertentu.

3. Biaya pemasaran yang berberda

Digital marketing memiliki biaya yang murah. Bahkan, bisa saja tidak
mengeluarkan biaya sedikit pun dengan memanfaatkan media sosial dan situs web gratis.
Namun, bisa juga mengambil iklan yang berbayar, dengan memanfaatkan fitur ads yang
tersedia di berbagai media promosi. Biaya yang dikeluarkan biasanya tetap terjangkau.

15
Hal ini karena dapat memperkirakan konversi iklan dan biaya yang keluar. Berbeda
halnya dengan marketing konvensional, biaya yang keluar jauh lebih banyak dan relatif
mahal. Sebab, strategi pemasaran ini melibatkan percetakan, televisi, hingga radio yang
mana biaya satu kali beriklan tidaklah murah. 

4. Komunikasi Jadi Poin Penting dalam Pemasaran

Melalui digital marketing, akan mudah memiliki akses untuk berkomunikasi


dengan konsumen yang potensial. Sebab, media yang digunakan untuk promosi
cenderung lebih fleksibel untuk saling berinteraksi. Selain itu, kamu juga bisa
mendapatkan feedback atas pengalaman konsumen selama menggunakan produk atau
layanan yang ditawarkan. Berbanding terbalik dengan pemasaran konvensional, karena
tidak dapat melakukan komunikasi yang efektif dengan konsumen. Sebab, media promosi
pada strategi pemasaran ini tidak fleksibel untuk menghasilkan sebuah interaksi dengan
konsumen. Misalnya, pelaku usaha memasang iklan di media cetak. Pembaca yang
melihat iklan tersebut tidak dapat memberi respon secara langsung kepada kamu. Hal ini
juga berlaku untuk iklan-iklan yang muncul di televisi dan radio.  Berbeda halnya jika
melakukan pemasaran konvensional secara door-to-door. Kendati demikian, sudah jarang
yang melakukan jenis promosi ini. Selain karena perlu mencari target konsumen yang
tepat terlebih dahulu, situasi pandemi Covid-19 saat ini juga tidak memungkinkan untuk
melakukannya. 

2.8 Tentang marketing konvensional dan digital marketing

Pemasaran konvensional dan pemasaran digital sama-sama memiliki pro dan kontra
masing-masing meskipun pemasaran digital lebih unggul daripada metode pemasaran
konvensional. Pemasaran konvensional terbatas dalam hal audiens/konsumen yang
ditargetkan karena terbatas pada pelanggan/konsumen lokal, sedangkan untuk pemasaran
digital menarik perhatian pelanggan atau konsumen, dengan demikian melalui pemasaran
digital perusahaan dapat menjangkau lebih banyak pelanggan dibandingkan dengan
pemasaran konvensional.

16
Pemasaran digital melibatkan komunikasi dua arah yang memungkinkan melayani
kebutuhan pelanggan secara efisien. Pemasaran digital memberikan hasil pemasaran
yangcepat dan real-time yang memungkinkan perusahaan memperbaiki dan
merampingkan strategi pemasaran untuk menghasilkan pendapatan dan laba maksimum.
Ini adalah salah satu utama mengapa perusahaan beralih ke platform pemasaran digital.
Pemasaran digital sangat hemat biaya dan ramah lingkungan karena menyediakan
transaksi bebas kertas. Para pemasar dan konsumen dapat berinteraksi melalui berbagai
platform media yang tidak memungut biaya sepeser pun, dan dokumentasi nya berupa
salinan lunak yang disimpan di situs web yang dapat diakses kapan saja di mana saja.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Digital marketing menjadi salah satu strategi pemasaran yang sudah banyak
dilakukan di zaman sekarang ini. Era revolusi 4.0 mempengaruhi perubahan perilaku
masyarakat dari yang awalnya selalu menggunakan metode konvensional menjadi beralih
serba digital. Tidak terkecuali pada sektor bisnis. Saat ini sudah banyak sekali pebisnis
yang menerapkan digital marketing, karena dirasa bahwa penerapannya lebih mudah
dibandingkan dengan konvensional marketing. Dari beberapa aspek diatas tentu sudah

17
jelas jika saat ini Digital Marketing lebih efektif dibanding Konvensional Marketing
karena memiliki banyak keuntungan dan fasilitas yang ditawarkan kepada target market
atau calon konsumen. Apalagi saat ini masyarakat tidak bisa lepas dari internet dan sosial
media. Jadi pemasaran online atau digital marketing lebih efektif untuk memasarkan
suatu bisnis, produk atau jasa.

DAFTAR PUSTAKA

Runtunuwu, J. G., Oroh, S., & Taroreh, R. (2014). Pengaruh Kualitas Produk, Harga,

Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan. Jurnal EMBA.

Ryan, D. (2014). Understanding Digital Marketing. Great Britain: Kogan Page Limited.

Nurul hidayah. 2018. Analisis Strategi Digital Marketing DalamMembantu Penjualan

Living Space Dan Efo Store. Universitas Islam Indinesia: Yogyakarta

18
Markey. 2019. Pemasaran Konvensional Paling Efektif, Strategi Marketing.

Media Bisnis Online

Andy, P.W., Martha J.A., Indrawati, A. 2020. Digital Marketing. Edulitera

(Anggota IKAPI – No. 211/JTI/2019)

19

Anda mungkin juga menyukai