Anda di halaman 1dari 15

 

PENJELASAN MENGENAI PENDIDIKAN


KEWARGANEGARAAN
Dosen pengampu : Pri Utami, S.Pd.,M.Si.

 
Disusun Oleh :

KELOMPOK 1 (2C)

1. Kasyfi Abi Derawa (2101030093)


2. Jeany Putri Rasman Hadi (2101030097)
3. Razwa Praulan (2101030099)
4. Disha Aqmarina Azzahra Steviano (2101030100)
5. Muhammad Gerry (2101030102)
6. Yudithia Andriani Hidayat (2101030103)
7. Raka Pratama (2101030118)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM SYEKH-YUSUF TANGERANG
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan
hidayat serta taufik-Nya karena atas berkat dan rahmat-Nyalah kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Penjelasan Mengenai Pendidikan
Kewarganegaraan” selesai tepat pada waktunya.

Tentu saja dalam penyelesaian makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan
terima kasih khususnya kepada

1. bapak Pri Utami, S.Pd.,M.Si. selaku dosen mata kuliah Pendidikan


Kewarganegaraan yang telah memberikan arahannya, sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
2. Serta pihak-pihak yang telah membantu penulis sehingga makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.

         Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu saya
mohon saran dan kritik dari pembaca demi menyempurnakan makalah ini di
kemudian hari. Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan terimakasih.

  

Tangerang, 14 Maret 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.1  Latar Belakang...............................................................................................................4
1.2  Rumusan Masalah..........................................................................................................4
1.3  Tujuan............................................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
LANDASAN TEORI................................................................................................................5
Pengertian Secara Umum......................................................................................................5
Pengertian Menurut Ahli......................................................................................................5
LANDASAN HUKUM............................................................................................................6
LANDASAN HISTORIS.........................................................................................................6
TUJUAN & FUNGSI...............................................................................................................8
Tujuan...................................................................................................................................8
Fungsi.................................................................................................................................10
Fungsi Pendidikan Berdasarkan UUD yang Berlaku di Indonesia......................................10
STUDI KASUS......................................................................................................................11
PERTANYAAN.....................................................................................................................13
BAB III...................................................................................................................................14
PENUTUPAN........................................................................................................................14
2.1 Kesimpulan...................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15

3
 

BAB I

PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Pendidikan Kewarganegaraan  menjadi bagian penting untuk di pelajari karena


pendidikan kewarganegaraan mengajarkan serta menuntun warga negara agar dapat
mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga negara yang baik
dan cerdas, Pendidikan kewarganegaraan membahas berbagai macam aspek
kehidupan, yaitu membentuk diri yang beragam dari segi agama, suku, bangsa dan
bahasa, bahwa yang kita ketahui bahwa negara indonesia adalah negara kepulauan
yang terdiri dari beraneka ragam suku bangsa dan adat istiadat, maka dari itu akan
banyak konflik yang terjadi dikarenakan perbedaan yang ada, dengan mempelajari
pendidikan kewarganegaraan masyarakat dapat menghargai satu sama lain, dan
menjadikan keragaman sebagai terciptanya suatu persatuan dan kesatuan yang
menjadikan indonesia semakin aman damai dan tentram.

1.2  Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari pendidikan kewarganegaraan ?


2. Apa landasan hukum pendidikan pancasila?
3. Apa tujuan dan fungsi pendidikan kewarganegaraan?

1.3  Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari pendidikan kewarganegaraan


2. Untuk  mengetahui landasan hukum pendidikan kewarganegaraan
3. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi pendidikan kewarganegaaraan

4
BAB II

PEMBAHASAN

LANDASAN TEORI
 Pengertian Secara Umum

  Menurut Uundang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan


nasional, Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta
didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenan dengan hubungan warga
Negara serta pendidikan pendahulu bela Negara agar menjadi warga Negara yang
dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara.

Dari pengertian dan ciri-ciri Pendidikan Kewarganegaraan diartikan bahwa


Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang bertujuan membentuk
karakteristik warga Negara dalam hal, terutama membangun bangsa dan Negara
dengan mengandalkan pengetahuan dan kemampuan dasar dari mata pelajaran PKn
dengan materi pokoknya demokrasi politik atau peran warga Negara dalam aspek
kehidupan.

 Pengertian Menurut Ahli


1. Cogan (1994), Winataputra (2002), Kerr (1999), Patrick (2002) dan
Somantri (2002)

Pendidikan Kewarganegaraan dipandang sebagai mata pelajaran atau mata kuliah


yang bertujuan untuk mempersiapkan warga negara agar mampu berpartisipasi secara
efektif, demokratis dan bertanggung jawab.

2.      Cogan (1994)

Mengatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dalam pengertian


citizenship education dikatakan lebih luas. Artinya Pendidikan Kewarganegaraan
bukan hanya sebagai suatu mata pelajaran, tapi mencakup berbagai pengalaman
belajar yang membantu pembentukan totalitas warganegara agar mampu

5
berpartisipasi secara efektif dan bertanggung jawab baik yang terjadi di sekolah,
masyarakat, organisasi kemasyarakatan, maupun media massa.

3.      Winataputra (2007 : 70)

Mengartikan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai citizenship education,


dimana menurut beliau bahwa Pendidikan Kewarganegaraan secara substantif dan
pedagogis didesain untuk mengembangkan warganegara yang cerdas dan baik untuk
seluruh jalur dan jenjang pendidikan.

LANDASAN HUKUM
1. UUD 1945; Pembukaan UUD 1945 alinea kedua dan keempat, pasal 27,
pasal 30 (1), pasal 31 (1) 
2. Tap MPR Nomor II/MPR/1999 
3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara 
4. Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas 
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 
6. SK Dirjen Dikti nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang rambu-rambu
pelaksanaan kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi.

LANDASAN HISTORIS
 Secara historis, Pendidikan Kewarganegaraan sering berganti-ganti nama atau istilah,
dapat dijabarkan berikut. 

1. Perkembangan Civics di Amerika, pelajaran civics pertama kali diperkenalkan


pada tahun 1790 dalam rangka “meng-Amerikakan” bangsa Amerika (Theory of
Americanization). Negara Amerika yang terdiri dari imigran yang memiliki latar
belakang kultur bermacam-macam, oleh karena itu mereka harus di Amerikakan
supaya warga negaranya memiliki persepsi yang sama tentang Negara serta
memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara Amerika. 

6
2. Perkembangan Civics di Indonesia, yang diajarkan di SD, SMP, dan SMA. 
3. Kewarganegaraan (1957): membahas cara memperoleh dan kehilangan
kewarganegaraan. 
4. Civics (1961), membahas tentang sejarah kebangkitan nasional, UUD 1945,
pidato-pidato politik kenegaraan, yang terutama diarahkan untuk “ nation and
character building” bangsa Indonesia. 
5. Pendidikan kewarganegaraan (1968) yang berdasarkan kurikulum 1968 berada
dalam kelompok pembinaan jiwa pancasila untuk di SD maupun menengah. Di
SD terdiri dari pendidikan agama, kewarganegaraan, bahasa Indonesia, bahasa
daerah dan oleh raga, sedangkan untuk SMA tanpa bahasa daerah. 
6. Pendidikan Moral Pancasila (PMP) Kurikulum 1975 yang bertujuan untuk
membentuk warga negara Pancasila yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Kemudian disempurnakan dengan kurikulum 1984. 
7. Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKN) kurikulum 1994, kemudian
disempurnakan dengan suplemen tahun 1999 8) Perkembangan Pendidikan
Kewarganegaraan yang diajarkan di perguruan tinggi Pendidikan Kewiraan mulai
diselenggarakan sebagai kurikulum pendidikan tahun 1973/1974. Kemudian
mengalami perubahan menjadi Pendidikan kewarganegaraan dengan mengacu
kepada:
a. UU Nomor 20 Tahun 1982 tentang petahanan keamanan Republik
Indonesia yang disempurnakan oleh UU Nomor3 Tahun 2002 tentang
Undang-Undang Pertahanan Negara
b. UU Nomor 2 tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 
c. Keputusan Mendiknas Nomor 232/U/2000 tentang pedoman
penyusunan kurikulum . Pendidikan Tinggi dan penilaian hasil Belajar
Mahasiswa 
d. SK Dirjen Dikti Nomor38/DIKTI/Kep.2002 jo. Nomor 43/2006
tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok MPK.
e. Pendidikan Kewarganegaraan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem pendidikan Nasional f. Kewarganegaraan (PPKn) UU Nomor12
Tahun 2012.

7
TUJUAN & FUNGSI
 Tujuan

Setiap matakuliah tentu memiliki tujuan agar mahasiswa memiliki sejumlah


kompetensi tertentu yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, kompetensi yang
diharapkan dalam mata kuliah pendidikan kewarganegaraan adalah agar mahasiswa
menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air,
demokratis, berkeadaban, memiliki daya saing, berdisiplin, berpartisipasi aktif dalam
membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila. Sedangkan
standar kompetensi yang wajib dikuasai mahasiswa mampu berpikir rasional, bersikap
dewasa dan dinamis, berpandangan luas dan bersikap demokratis yang berkeadaban
sebagai warga negara Indonesia. Berikut tujuan mempelajari Pendidikan
Kewarganegaraan:

Tujuan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Depdiknas (2006:49)


adalah untuk memberikan kompetensi sebagai berikut:

 Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.


  

 Berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab, serta bertindak secara sadar
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
 Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat di Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lain.
 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan pembelajaran Pendidikan


Kewarganegaraan, secara umum mempersiapkan generasi bangsa yang unggul dan
berkepribadian, baik dalam lingkungan lokal, regional maupun global. Sedangkan
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan menurut oleh Djahiri (1994/1995:10) adalah
sebagai berikut :

8
a.   Secara umum

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan mendukung keberhasilan pencapaian


Pendidikan Nasional, yaitu : “Mencerdaskan kehidupan bangsa yang mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya”. Yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki kemampuan
pengetahuan  dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian mantap
dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.

b.  Secara khusus

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan yaitu membina moral yang diharapkan


diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu perilaku yang memancarkan iman dan
takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai
golongan agama, perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku
yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama diatas
kepentingan perseorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran pendapat
ataupun kepentingan diatasi melalui musyawarah mufakat, serta perilaku yang
mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial seluruh rakyat Indonesia.

Berdasarkan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan yang telah dikemukakan di atas,


dapat diasumsikan pada hakekatnya dalam setiap tujuan membekali kemampuan-
kemampuan kepada peserta didik dalam hal tanggung jawabnya sebagai warga
negara, yaitu warga negara yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, berpikir kritis, rasional dan kreatif, berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat,
berbangsa dan bernegara membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat
Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa lain. 

 Fungsi

Fungsi dari mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebagai wahana


untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia
kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945.

9
 Fungsi Pendidikan Berdasarkan UUD yang Berlaku di
Indonesia

1.  Pendidikan kewarganegaraan (1968) yang berdasarkan kurikulum 1968 berada


dalam kelompok pembinaan jiwa pancasila untuk di SD maupun menengah. Di
SD terdiri dari pendidikan agama, kewarganegaraan, bahasa Indonesia, bahasa
daerah dan olahraga, sedangkan untuk SMA tanpa bahasa daerah
2. Pendidikan Moral Pancasila (PMP) Kurikulum 1975 yang bertujuan untuk
membentuk warga negara Pancasila yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Kemudian disempurnakan dengan kurikulum 1984. 
3. Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKN) kurikulum 1994, kemudian
disempurnakan dengan suplemen tahun 1999
4.  Perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan yang diajarkan di perguruan tinggi
Pendidikan Kewiraan mulai diselenggarakan sebagai kurikulum pendidikan tahun
1973/1974. Kemudian mengalami perubahan menjadi Pendidikan
kewarganegaraan dengan mengacu kepada: 
a. UU Nomor 20 Tahun 1982 tentang pertahanan keamanan Republik
Indonesia yang disempurnakan oleh UU Nomor3 Tahun 2002 tentang
Undang-Undang Pertahanan Negara 
b. UU Nomor 2 tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 
c. Keputusan Mendiknas Nomor 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan
kurikulum. Pendidikan Tinggi dan penilaian hasil Belajar Mahasiswa 
d. SK Dirjen Dikti Nomor 38/DIKTI/Kep.2002 jo. Nomor 43/2006 tentang
rambu-rambu pelaksanaan kelompok MPK. 
e. Pendidikan Kewarganegaraan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
pendidikan Nasional

10
STUDI KASUS

Pendidikan Kewarganegaraan SD pada hakikatnya adalah upaya dan proses


internalisasi nilai- nilai moral dan norma Pancasila. Pendidikan Kewarganegaraan SD
ditujukan agar anak- anak SD dapat mengetahui, memahami, menghayati, dan
memilih nilai- nilai (apa yang dianggap berharga dalam hidupunya) sekaligus menjadi
moral dan norma masyarakatnya. Pengetahuan, pemahaman, penghayatan, dan
penilaian pada(nilai Pancasila) itu kemudian dijadikan landasan dalam bersikap,
berkemauan, dan berkelakuan baik sebagai individu, anggota masyarakat, dan warga
negara. Dengan kata lain Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan
kepribadian. Siswa kurang begitu tertarik dengan mata pelajaran PKn, mereka
menganggap PKn sebagai mata pelajaran yang mementingkan hafalan, kurang
memperhatikan aspek penalaran sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah. Hal ini
dapat diketahui dari hasil belajar siswa yang tidak dapat mencapai standar ketuntasan
yang ditetapkan sekolah yaitu 75. Faktor lain yang menyebabkan kurang
berkembangnya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah minimnya
pengetahuan guru tentang inovasi model pembelajaran Pendidikan Kewarganegaaan.
Semua itu berdampak pada kejenuhan siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn,
sehingga hasil belajara siswa menjadi turun. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan
ntuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di
Kelas IV SD Pisang Candi II.Untuk mendeskripsikan masalah- masalah yang menjadi
hambatan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Kelas IV SD Pisang Candi
II.Untuk mendeskripsikan solusi yang dilakukan oleh sekolah dalam menyelesaikan
permasalahan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Kelas IV SD Pisang
Candi II.

Berdasar hasil analisis data tersebut, diperoleh hasil penelitian sebagai


berikut.Dalam hal perencanaan pembelajaran guru tidak selalu membuat perencanaan
pembelajaran terlebih dahulu. Padahal seorang guru sebelum menyampaiakan materi
harus membuat perencanaan pembelaran. Pada pelaksanaan pembelajaran guru hanya
menggunakan metode ceramah dan tidak dapat menggunakan media secara optimal.
Penilaian yang dilakukan guru tidak dapat menyeluruh karena guru tidak membuat
terlebih dahulu format penilaian.

11
Dari hasil penelitian tersebut, pembahasannya adalah sebagai berikut, dalam
melaksanakan pembelajaran sehari- hari seorang guru harus dapat membuat
perencanaan terlebih dahulu agar pembelajaran yang dilaksanakan dapat terorganisasi
dengan baik dan materi yang disampaikan tidak melenceng dari tujuan pembelajran
yang dibuat. Selain dalam hal perencanaan, pembelajaran seharusnya dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai variasi metode bel;ajar agar pembelajaran menjadi
lebih menarik dan siswa tidak merasa bosan. Selain penggunaan metode yang
bervariasi guru juga dapat memanfaatkan berbagai sumber dan media belajar dengan
optimal untuk menunjang pembelajaran. Penilaian pembelajaran perlu dilakukan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran.Guru harus dapat
menentukan format penilaian yang tepat dan baik, agr penilaian yang dilakukan dapat
menyeluruh dan mencerminkan tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran.

Kesimpulan dari data di atas adalah dalam perencanaan pembelajaran guru


tidak selalu membuat perencanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan tidak dapat mengoptimalkan media dengan baik serta guru hanya
menggunakan metode ceramah. Penilaian pembelajaran tidak dapat dilakukan karena
guru tidak mebuat format penilaian. Permasalahan dalam pembuatan perencanaan
pembelajaran adalah guru tidak dapat membuat indikator dan mengembangkannya
menjadi tujuan pembelajaran. Kesulitan dalam hal pemilihan metode dan media
adalah guru tidak dapat menentukan metode dan media sesuai dengan materi yang
diajarkan. Penilaian tidak dilakukan karena guru bingung membuat formata
penialaian.Dalam pemilihan metode belajar guru sesekali menggunakan metode
diskusi. Media yang digunakan guru adalah media yang ada dalam kelas sperti
gambar- gambar. Penilaian dialkukan guru pada saat istirahat saja dengan melihat
sikap siswa. Sedangkan saran dari penelitian ini adalah dalam setiap melakukan
pembelajaran guru seharusnya membuat perencanaan pembelajaran dahulu. Dalam
pelaksanaannya diperlukan metode dan media yang bervariasi.Untuk menyelesaikan
permasalahan pembelajaran guru dapat bertanya kepada rekan guru lain atau
membaca buku- buku tentang pembelajaran. Bagi peneliti selanjutnya perlu
diupayakan pengorganisasian waktu yang tepat agar data yang diperoleh benar- benar
tepat.

12
PERTANYAAN

1. Mengapa mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan menjadi mata pelajaran


wajib di kalangan sd, smp, dan sma? (M. Satria)

jawab: Karena bertujuan untuk memupuk kesadaran cinta tanah air, mengetahui
tentang hak dan kewajiban dalam usaha pembelaan negara, serta menjaga persatuan
dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Dan juga untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

2. Bagaimana pendidikan kewarganegaraan yg ideal bagi Indonesia agar tujuan


pendidikan kewarganegaraan itu berhasil? (Eka Darma)

Jawab: Pendidikan Kewarganegaraan yang ideal bagi bangsa Indonesia agar tujuan
PKN berhasil adalah Pendidikan Kewarganegaraan yang sesuai dengan jati diri
bangsa Indonesia dan ideologi pancasila. Adapun dalam proses pembelajarannya,
pendidikan juga menyangkut kondisi dan problematika bangsa sehingga siswa dapat
memecahkan masalah bangsa-bangsa tersebut. Adapun tujuan utama Pendidikan
Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara,
sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa,
wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para calon-calon penerus
bangsa yang sedang dan mengkaji dan akan menguasai imu pengetahuaan dan
teknologi serta seni. Pendidikan Kewarganegaraan juga bertujuan untuk
meningkatkan kualitas manusia indonesia yang berbudi luhur, berkepribadian,
mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung jawab dan produktif serta sehat
jasmani maupun rohani.

3. Apa yang menjadi parameter keberhasilan pendidikan kewarganegaraan?


(Reza)

Jawab: Dalam keberhasilan PKN, parameternya dapat dilihat di kehidupan bangsa


dimana apakah tidak ada lagi masalah seperti kasus korupsi ataupun tindakan-
tindakan lain yang melanggar hukum. Selain itu, parameter keberhasilannya adalah
terciptanya keadilan hukum, pemerintah kembali ke rakyat serta rakyat yang lebih
demokratis dan ikut campur dalam pemerintahan.

13
BAB III

PENUTUPAN
2.1 Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa pendidikan


kewarganegaraan merupakan suatu cara atau upaya yang membantu agar warga
negara khusunya generasi muda yang sekarang ini sudah dipengaruhi oleh
perkembangan zaman sehingga mereka lupa dan tidak peduli dengan lingkungan dan
apa yang terjadi sekarang ini untuk itu dengan mempelajari pendiikan
kewarganegaraan dapat membantu mereka untuk sadar tentang hak dan kewajiban
agar senantiasa memiliki rasa cinta dan nasionalisme, pendidikan kewarganegaraan
merupakan pendidikan yang mengingatkan kita untuk selalu meningkatkan cinta
terhadap tanah air agar selalu terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa,

Dalam hal ini, kompetensi yang diharapkan dalam mata kuliah pendidikan
kewarganegaraan adalah agar mahasiswa memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah
air, demokratis, berkeadaban, memiliki daya saing, berdisiplin, berpartisipasi aktif
dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila dengan
itu secara tidak langsung juga akan berdampak pada terciptanya kesejahteraan
indonesia.

14
DAFTAR PUSTAKA

Jamaludin, Ujang. 2017. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan


Tinggi. BKS PTN-Barat.

Jurnal Warta Edisi : 62. 2019. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan Berbasis e-learning. Universitas Dharmawangsa

Rahayu, Minto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan : Perjuangan

Menghidupi Jati Diri Bangsa. Grasindo

15

Anda mungkin juga menyukai