Pendidikan kewarganegaraan
Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan
Di susun oleh :
2210110310
2023
i
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah serta inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat
serta salam tak lupa penulis curahkan kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW. Tak lupa
penulis ucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan karena
atas bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat
penulisharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................ i
Daftar Isi..................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan.................................................................................................................... 4
3.1 Kesimpulan........................................................................................................... 12
3.2 Saran..................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan kewarganegaraan sangatlah penting untuk dipelajari oleh semua kalangan. Oleh
sebab itu, pendidikan Nasional Indonesia menjadikan pendidikan kewarganegaraan sebagai
pelajaran pokok dalam lima status. Pertama, sebagai mata pelajaran di sekolah. Kedua, sebagai
mata kuliah di perguruan tinggi. Ketiga, sebagai salah satu cabang pendidikan disiplin ilmu
pengetahuan sosial dalam kerangka program pendidikan guru. Keempat, sebagai program
pendidikan politik yang dikemas dalam bentuk Penataran Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila (Penataran P4) atau sejenisnya yang pernah dikelola oleh Pemerintah
sebagai sutuan crash program. Kelima, sebagai kerangka konseptual dalam bentuk pemikiran
individual dan kelompok pakar terkait Serta kewarganegaraan merupakan hal yang sangat
penting di dalam suatu negara. Tanpa status kewarganegaraan seorang warga negara tidak akan
diakui oleh sebuah negara. Dan dalam makalah ini penulis akan sedikit menjelaskan tentang
pemdidikan kewarganegaraan serta pendidikan kewarganegaraan sebagai mata kuliah
pengembangan kepibadian.
Agar bangsa Indonesia tidak tertinggal dari bangsa-bangsa lain maka Pendidikan nasional
Indonesia perlu dikembangkan searah dengan perubahan pendidikan ke masa depan.
Pendidikan nasional memiliki fungsi sangat strategis yaitu “mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa” Tujuan Pendidikan nasional “berkembangnya potensi peserta anak didik
agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”
Dalam kurun dasa warsa terakhir ini, Indonesia mengalami percepatan perubahan yang luar
biasa. Misalnya, loncatan demokratisasi, transparansi yang hampir membuat tak ada lagi batas
kerahasiaan di negara kita, bahkan untuk hal-hal yang seharusnya dirahasiakan. Liberalisasi
bersamaan dengan demokratisasi di bidang politik, melahirkan sistem multi partai yang
cenderung tidak efektif, pemilihan presiden wakil presiden secara langsung yang belum
diimbangi kesiapan infrastruktur sosial berupa kesiapan mental elit politik dan masyarakat
yang kondusif bagi terciptanya demokrasi yang bermartabat.
Faktor internal, yaitu bersumber dari internal bangsa Indonesiasendiri. Kenyataan seperti
ini muncul dari kesalahan sebagian masyarakat dalam memahami Pancasila. Banyak kalangan
masyarakat memandang Pancasila tidak dapat mengatasi masalah krisis. Sebagian lagi
masyarakat menganggap bahwa Pancasila merupakan alat legitimasi kekuasaan Orde Baru.
Segala titik kelemahan pada Orde Baru linier dengan Pancasila. Akibat yang timbul dari
kesalahan pemahaman tentang Pancasila ini sebagian masyarakat menyalahkan Pancasila,
bahkan anti Pancasila. Kenyataan semacam ini sekarang sedang menggejala pada sebagian
masyarakat Indonesia. Kesalahan pemahaman (epistemologis) ini menjadikan masyarakat
telah kehilangan sumber dan sarana orientasi nilai.
Dalam masa transformasi, terjadi pergeseran tata nilai kehidupan sebagian masyarakat
Indonesia sebagai dampak dari proses transisi, misal beralihnya dari kebiasaan cara pandang
masyarakat yang mengapresiasi nilai-nilai tradisional ke arah nilai-nilai modern yang
cenderung rasional dan pragmatis, dari kebiasaan hidup dalam tata pergaulan masyarakat yang
konformistik bergeser ke arah tata pergaulanmasyarakat yang dilandasi cara pandang
individualistik.
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
2) Untuk mengetahui sejarah Pendidikan Kewarganegaraan
3) Untuk mengetahui hakikat Pendidikan Kewarganegaraan
4) Untuk mengetahui ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan
5) Untuk mengetahui fungsi Pendidikan Kewarganegaraan
6) Untuk mengetahui tujuan Pendidikan Kewarganegaran
5
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi dan pengertian pendidikan kewarganeraaan adalah suatu upaya sadar dan
terencana mencerdaskan warga negara (khususnya generasi muda). Caranya dengan
menumbuhkan jati diri dan moral bangsa agar mampu berpartisipasi aktif dalam pembelaan
negara.
Dengan kata lain pendidikan kewarganegaraan merupakan alat untuk membangun dan
memajukan suatu negara. Dalam implementasinya pendidikan kewarganegaraan menerapkan
prinsip-prinsip demokratis dan humanis.
1. Merphin Panjaitan
2. Soedijarto
3. Azyumardi Azra
5. Zamroni
Unsur-unsur yang harus dipertimbangkan dalam menyusun program civic education yang
diharapkan akan menolong para peserta didik untuk:
7. Daryono
Kewarganegaraan adalah isi pokok yang mencakup hak dan kewajiban warga
Negara.Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam satuan politik tertentu
(secara khusus : Negara ) yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan
politik. Seseorang dengan keanggotaan yang demikian disebut warga Negara.
8. Wolhoff
Kewarganegaraan ialah ikatan hukum antara Negara dan seseorang. Ikatan itu menjadi
suatu “kontrak politis” antara Negara yang mendapat status sebagai Negara yang berdaulat dan
diakui karena memiliki tata Negara.
10. R. Daman
Kewarganegaraan ialah hak untuk berpartisipasi secara utuh dalam berbagai pola
struktur social, politik dan kehidupan kultural serta untuk membantu menciptakan bentuk-
bentuk yang selanjutnya dengan begitu maka memperbesar ide-ide.
8
Buku tersebut adalah Manusia dan Masyarakat Baru Indonesia (Civic) yang diterbitkan
pada 12 November 1960 dimana kata sambutan diberikan oleh menteri Pendidikan,Pengajaran
dan Kebudayaan (pada waktu itu) Prijono. Buku tersebut mendapat sambutan dan perhatian
besar dari masyarakat serta berbagai instansi. Selanjutnya istilah “kewarganegaraan” diubah
menjadi “kewargaannegara” .Saran ini dating dari Menteri Kehakiman Mr. Sahardjo yang lebih
menekankan pengertian dan isi serta kewajiban dan tugas serta hak warganegara.
Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta
lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa indonesia, sumpah pemuda, keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan.
Norma, hukum dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tertib di
sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional,
hukum dan peradilan internasional.
Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota
masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan
perlindungan HAM.
Kebutuhan warganegara meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai warga
masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat,
menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warganegara.
Konstitusi negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama,
Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara
dengan kostitusi.
Kekuasaan dan Politik meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan
daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik,
10
PKn sebagai salah satu mata pelajaran bidang sosial dan kenegaraan memiliki fungsi
yang sangat esensial dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang memiliki
keterampilan hidup bagi diri, masyarakat, bangsa dan negara. Numan Somantri (2001:166)
memberikan pemaparan mengenai fungsi PKn sebagai berikut:
“Usaha sadar yang dilakukan secara ilmiah dan psikologis untuk memberikan kemudahan
belajar kepada peserta didik agar terjadi internalisasi moral Pancasila dan pengetahuan
kewarganegaraan untuk melandasi tujuan pendidikan nasional, yang diwujudkan dalam
integritas pribadi dan perilaku sehari-hari”.
Fungsi dari mata pelajaran PKn adalah sebagai wahana untuk membentuk warga negara
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan
merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila
dan UUD NKRI 1945.
Berdasarkan uraian di atas mengenai fungsi PKn, maka penulis menyimpulkan bahwa
pembelajaran PKn diharapkan dapat memberikan kemudahan belajar para siswa dalam
menginternalisasikan moral Pancasila dan pengetahuan kewarganegaraan untuk melandasi
tujuan pendidikan nasional, yang diwujudkan dalam integritas pribadi dan perilaku sehari-hari.
demokrasi penting bagi pertumbuhan “civic culture” untuk keberhasilan pengembangan dan
pemeliharaan pemerintahan, inilah satu tujuan penting pendidikan “civic” maupun citizenship”
untuk mengatasi political apatism demokrasi (Azyumadi Azra, 2002 : 12 ). Semua negara yang
formal menganut demokrasi menerapkan Pendidikan Kewarganegaraan dengan muatan,
demokrasi, rule of law, HAM, dan perdamaian, dan selalu mengaitkan dengan kondisi
situasional negara dan bangsa masing-masing Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia
semestinya menjadi tanggungjawab semua pihak atau komponen bangsa, pemerintah, lembaga
masyarakat, lembaga keagamaan dan msyarakat industri (Hamdan Mansoer, 2004: 4)
Searah dengan perubahan pendidikan ke masa depan dan dinamika internal bangsa Indonesia,
program pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi harus mampu
mencapai tujuan:
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Dalam era globalisasi diperlukan adanya suatu pola pendidikan yang mengarah pada
pembentukan karakter agar terciptanya manusia yang berkepribadian serta berkarakter. Jadilah
warga Negara Indonesia yang baik. Taat pada hukum dan norma – norma yang berlaku, taat
pada pancasila dan taat pada undan – undang dasar 1945.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://text-id.123dok.com/document/9ynee5opy-dinamika-internal-bangsa-
indonesia.html
https://kumparan.com/berita-terkini/pengertian-pkn-secara-teoritis-dan-menurut-
para-ahli-1zWmTANMKWu/full
https://adjar.grid.id/read/543242090/apa-tujuan-pembelajaran-pendidikan-
kewarganegaraan-di-sekolah?page=all
https://www.slideshare.net/dgabrielsilalahi/latar-belakang-pendidikan-
kewarganegaraan-bg-1
https://endriyb.wordpress.com/category/pendidikan-kewarganegaraan
http://dodirullyandapgsd.blogspot.co.id/2014/08/pengertian-tujuan-dan-ruang-
lingkup_85.html