Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH ETNOPEDAGOGI DI INDONESIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Etnopedagogik

Yang diampu oleh Bapak Andi Wibowo M.Pd

Kelas 23A2/Kelompok 1:

1. Rochmatin (23862061007)
2. Farah Dina Putri (23862061012)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG

Maret 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh S.W.T yang telah memberikan kesempatan pada kami untuk
menulis guna menyelesaikan makalah pada mata kuliah Pengantar dan Pengembangan Kurikulum
SD. Tak lupa sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad
S.A.W yang senantiasa kita harapkan syafaat dan karunianya pada hari akhir kelak.

Makalah ini “Menganalisis Sejarah Perkembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia”


kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar dan Pengembangan Kurikulum SD di
Universitas Islam Raden Rahmat Malang. Disisi lain kami juga berharap agar makalah ini dapat
bermanfaat serta dapat menambah wawasan bagi para pembaca khususnya untuk mahasiswa Unira
malang.

Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada dosen pengampu
mata kuliah ini karena dengan tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan serta
wawasan kami sebagai penulis terkait topik yang kami bahas ini. Kami selaku penulis tak lupa
juga mengucapkan terima kasih kepada teman teman dan semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah kami ini.

Kami selaku penulis menyadari bahwasannya makalah yang kami tulis ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penulisan
makalah kami selanjutnya.

Penulis

Kepanjen, 06 Maret 2024

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i


Daftar Isi ...................................................................................................................................................... ii
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
A. Latar belakang ................................................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ........................................................................................................................... 2
C. Tujuan penulisan ............................................................................................................................. 2
BAB II .......................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 3
A. Sejarah Etnapedagogi di Indonesia ............................................................................................... 3
BAB III......................................................................................................................................................... 7
PENUTUP .................................................................................................................................................... 7
A. Kesimpulan ...................................................................................................................................... 7
B. Saran ................................................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Etnopedagogi secara literal dapat diartikan membimbing anak. berdasarkan bahasa
Yunani kuno, etnopedagogi terdiri dari dua kata, yaitu kata etos yang berarti "ilmu" dan
kata paidagogeo yang berarti "membimbing". Pendidikan merupakan kata yang
berhubungan dengan pedagogi, yang saat ini digunakan untuk merujuk kepada keseluruhan
konteks pembelajaran dan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan membimbing anak.
Etnopedagogi merupakan praktek pendidikan berbasis kearifan lokal yang membahas
berbagai ranah seperti seni bela diri, pengobatan, lingkungan hidup, pertanian ekonomi dan
hal-hal lain yang bersumber dari nilai-nilai kultural suatu etnis yang menjadi standar
perilaku.
Pada era globalisasi akhir-akhir ini kearifan lokal mendapatkan perhatian khusus,
terutama dalam mendukung kemajuan bangsa. Berbagai analisis yang meyakinkan bahwa
kearifan lokal memiliki kontribusi dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Pada era
milenial saat ini, menggali kearifan lokal merupakan upaya strategis dalam membangun
karakter bangsa.
Etnopedagogi pada kurikulum 2013 dilandaskan peraturan menteri pendidikan dan
kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014, menjelaskan bahwa pembelajaran
baik di tingkat SD/MI hingga pada SMA/MA kejuruan harus bermuatan lokal yang
merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan
dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk
membentuk pemahaman peserta didik terhadap keunggulan dan kearifan didaerah
setempat.
Kearifan lokal merupakan identitas atau kepribadian budaya, pandangan hidup dan
ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan berwujud aktivitas yang dilakukan oleh
masyarakat lokal dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Kearifan lokal juga dapat
dikatakan sebagai cara orang bersikap danbertindak dalam menanggapi perubahan fisik
dan budaya. Apa bila pembelajaran berbasis kearifan lokal tidak diterapkan sejak dini maka
dimasa dia yang akan datang, di era globalisasi yang mengalami perkembangan ilmu

1
pengetahuan dan teknologi sangat menggeser kearifan lokal dalam masyarakat. Pergeseran
ini terjadi karena tidak adanya batasan yang signifikan antara budaya lokal dan budaya
asing. Kondisi ini menunjukan bahwa pendidkan di Indonesia perlu menerapkan
pembelajaran yang berorientasi pada kearifan lokal yang merupakan suatu gagasan
konseptual yang hidup dalam masyarakat, tumbuh dan berkembang terus menerus.
Kearifan lokal juga tumbuh dan berkembang di Indonesia.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana sejarah Etnapedagogi di Indonesia?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah Etnapedagogi di Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Etnapedagogi di Indonesia


Etnapedagogi adalah sebuah pendekatan pendidikan yang mengintegrasikan nilai-
nilai budaya dan praktik pembelajaran tradisional ke dalam proses belajar mengajar.
Konsep ini berakar dari pemikiran bahwa setiap masyarakat memiliki sistem pendidikan
yang unik dan berakar pada budaya setempat. Praktik-praktik pendidikan berbasis budaya
telah ada sejak zaman dahulu, di mana masyarakat mengajarkan nilai-nilai, keterampilan,
dan pengetahuan kepada generasi berikutnya melalui cerita rakyat, ritual, seni, dan
aktivitas sehari-hari.
Etnopedagogi adalah aktualisasi pembelajaran terhadap penanaman nilai kearifan
lokal suatuetnik (Abdurrahman, Ariyani, Nurulsari, Maulina,& Sukamto, 2020; Klara,
Baktiyar, Sandygul,Raikhan, & Gulzhiyan, 2015; Oktavianti &Ratnasari, 2018).
Etnopedagogi berkaitan erat dengan pendidikan multikultural yang memiliki pandangan
bahwa mengangkat kearifan local maupun keberagaman yang dimiliki komoditas etnik
adalah penting untuk membentuk gaya hidup, pengalaman sosial, identitas individu, dan
kelompok (Mukhibat, 2015). Etnopedagogi yang bersumber dari budaya suatu suku pada
implementasinya menggunakan sebuah transformasi. Transformasi yang diambil berupa
aspek konten, perspektif, proses, dan kontekstual (Burns, 2015). Tujuan etnopedagogi
adalah pencapaian rekonsiliasi dua atau lebih elemen budaya dengan memodifikasi
keduanya.(Rahmawati, et al., 2020). Etnopedagogi berpandangan bahwa kearifan lokal
berperan sebagai sumber inovasi yang dilanjutkan oleh pendidikan multikultural yang
memberdayakan inovasi tersebut guna memberikan sumbangsih positif bagi kelompok lain
maupun budaya nasional (Mukhibat, 2015).
Etnopedagogi merupakan praktik pendidikan berbasis kearifan lokal dan bersumber
darinilai-nilai kultural suatu etnis dan menjadi standar perilaku. Etnopedagogimerupakan
landasan dalam pendidikan sebagaimana sejalan dengan salah satu landasanfilosofi
pengembangan kurikulum 2013 yaitu pendidikan berakar pada budaya bangsa masakini
dan masa yang akan datang. Sejalan dengan hal tersebut, memandang etnopedagogi
sebagai praktik pendidikan berbasiskearifan lokal dalam berbagai ranah serta menekankan

3
pengetahuan atau kearifan local sebagai sumber inovasi dan keterampilan yang dapat
diberdayakan demi kesejahteraan masyarakat. Kearifan lokal tersebut terkait dengan
bagaimana pengetahuan dihasilkan,disimpan, diterapkan, dikelola dan diwariskan.
Etnopedagogi yang mengkaji kearifan lokal kelompok budaya tertentu tentunya
dapatmendorong perkembangan dalam bidang pendidikan dan penelitian sains. Jika
sainssekolahdan sains masyarakat dikaji secara lebih apresiatif dan integratif maka
diharapkan melahirkansikap dan tindakan yang lebih harmonis dengan alam, bukan
mengeksploitasi dan bahkanmerusak alam. Oleh karena itu, semua unsur praktisi
pendidikan sains diharapkan menyadari peran sains dalam konteks yang luas, tidak hanya
di sekolah. Untuk itu perlu digali perkembangan pengetahuan di luar sekolah agar dapat
diberdayakan sebagai modal budaya untuk meningkatkan pendidikan sains. Semakin
terungkap fenomena kemasyarakatan melalui etnografi pendidikan, semakin tertantang
proses pendidikan untuk menciptakan perubahan positif di masyarakat agar terbentuk
budaya baru untuk kemajuan pendidikan sains dan kesejahteraan hidup manusia.
Etnopedagogi penting dilakukan di Indonesia karena Indonesia merupakan negara
multikultural atau memiliki budaya yang berbeda-beda. Etnopedagogi berpengaruh positif
terhadap perkembangan fisik, emosional, dan komunikasi (Abdurrahman, et al., 2020).
Etnopedagogi dapat menjadi alat yang efektif untuk menghubungkan ilmu pengetahuan
dengan budaya. Etnopedagogi dapat membantu peserta didik mengembangkan sikap yang
benar terhadap nilai budaya suatu bangsa (Rahmawati, Ridwan, Cahyana, & Wuryaningsih,
2020).
Indonesia adalah salah satu negara kepulauan dengan tingkat keberagaman
kelompok budayanya yang sangat tinggi. Di bagian timur Indonesia, terdapat sebuah pulau
besar yaituPapua. Papua memang memiliki daya tarik dan eksotisme tersendiri. Selain
memilikipemandangan yang luar biasa sebagai pemanja mata, provinsi paling terujung
Indonesia ini memiliki aneka ragam budaya. Pada sisi timur dataran tinggi Jaya wijaya
Wamena Papua terletak Lembah Baliem. Di tengah lembah itu mengalir sungai Baliem.
Sebagian lembah inidisebut “Lembah Besar” dan disinilah terutama berdiam kelompok
budaya Dani. Lembah ini terlihat seperti hamparan keping-keping selimut kebun-kebun
lama dan baru dengan parit-parit serta pagar-pagarnya. Di dekat kebun-kebun itu,

4
tersembunyi di dalam hutan-hutan kecil dan antara daerah-daerah yang dibudidayakan itu,
terbentang dataran-dataran luas dan terbuka, yang tidak dihuni orang
Pada awal abad ke-20, beberapa tokoh pendidikan, seperti John Dewey dan Paulo
Freire, mulai mempromosikan pendidikan yang lebih kontekstual dan relevan dengan
kehidupan nyata siswa. Mereka menekankan pentingnya menghubungkan pengalaman
budaya dan lingkungan siswa dengan proses pembelajaran. Gagasan ini kemudian
berkembang pesat di Amerika Latin pada akhir abad ke-20, di mana beberapa negara,
seperti Meksiko dan Bolivia, mulai mengintegrasikan pendidikan berbasis budaya ke
dalam kurikulum nasional mereka.
Gerakan indigenisasi, yang mempromosikan hak-hak dan pengakuan terhadap
masyarakat adat, juga memberikan dorongan yang signifikan bagi perkembangan
etnopedagogi. Gerakan ini menekankan pentingnya menghargai dan memasukkan
pengetahuan tradisional ke dalam sistem pendidikan. Sejak awal abad ke-21, etnopedagogi
telah menjadi subjek penelitian dan implementasi yang lebih luas, dengan banyak
akademisi dan praktisi pendidikan mengeksplorasi bagaimana menerapkan pendekatan ini
dalam konteks budaya yang berbeda-beda.
Saat ini, etnopedagogi telah diterima secara global sebagai pendekatan pendidikan
yang valid dan penting. Organisasi seperti UNESCO mendukung pengintegrasian
pengetahuan dan praktik budaya lokal ke dalam sistem pendidikan nasional. Pendekatan
ini dianggap sebagai cara untuk melestarikan keanekaragaman budaya dan meningkatkan
keberhasilan pendidikan bagi semua siswa. Etnopedagogi terus berkembang dan diadaptasi
dalam konteks budaya yang beragam, dengan tujuan menciptakan pengalaman belajar yang
lebih bermakna dan relevan bagi siswa.
Gerakan indigenisasi, yang mempromosikan hak-hak dan pengakuan terhadap
masyarakat adat, juga memberikan dorongan yang signifikan bagi perkembangan
etnopedagogi. Gerakan ini menekankan pentingnya menghargai dan memasukkan
pengetahuan tradisional ke dalam sistem pendidikan. Sejak awal abad ke-21, etnopedagogi
telah menjadi subjek penelitian dan implementasi yang lebih luas, dengan banyak
akademisi dan praktisi pendidikan mengeksplorasi bagaimana menerapkan pendekatan ini
dalam konteks budaya yang berbeda-beda.

5
Etnopedagogi adalah model pembelajaran baru yang masih dikembangkan hingga
saat ini, baik secara konsep, maupun implementasinya. Etnopedagogi secara sederhana
ialah pembelajaran berbasis etnik, baik yang digunakan sebagai sumber belajar maupun
media pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan konsep etnopedagogi,
implementasi dan hasilnya, hambatan, serta tantangannya.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Etnapedagogi merupakan pendekatan pendidikan yang mengintegrasikan nilai-
nilai budaya dan praktik pembelajaran tradisional ke dalam proses belajar mengajar.
Konsep ini berakar dari pemikiran bahwa setiap masyarakat memiliki sistem pendidikan
unik yang berakar pada budaya setempat. Etnapedagogi merupakan aktualisasi
pembelajaran terhadap penanaman nilai kearifan lokal suatu etnik dan berkaitan erat
dengan pendidikan multikultural yang mengangkat keberagaman budaya. Etnapedagogi
bertujuan untuk mencapai rekonsiliasi dua atau lebih elemen budaya dengan memodifikasi
keduanya, serta berpandangan bahwa kearifan lokal berperan sebagai sumber inovasi yang
diberdayakan untuk memberikan sumbangsih positif. Etnapedagogi penting dilakukan di
Indonesia karena merupakan negara multikultural dengan beragam budaya, dan dapat
menjadi alat efektif untuk menghubungkan ilmu pengetahuan dengan budaya serta
mengembangkan sikap positif terhadap nilai-nilai budaya. Gerakan indigenisasi dan
pemikiran tokoh pendidikan seperti John Dewey dan Paulo Freire memberikan dorongan
signifikan bagi perkembangan etnopedagogi, yang saat ini diterima secara global dan
didukung oleh organisasi seperti UNESCO.

B. Saran
Perlunya penguatan kurikulum pendidikan nasional dengan memasukkan unsur-
unsur kearifan lokal dan praktik budaya tradisional dari berbagai suku di Indonesia untuk
memperkaya pengalaman belajar siswa. Mengadakan pelatihan dan workshop bagi guru
dan tenaga pendidik untuk memahami konsep etnopedagogi dan strategi implementasinya
dalam proses pembelajaran. Melibatkan tokoh-tokoh adat, budayawan, dan masyarakat
lokal dalam proses pengembangan materi dan metode pembelajaran berbasis etnopedagogi
untuk menjaga keaslian dan kebermaknaan budaya. Mendorong penelitian dan kajian lebih
lanjut tentang kearifan lokal dan pengetahuan tradisional dari berbagai suku di Indonesia
untuk memperkaya sumber daya etnopedagogi. Meningkatkan kerja sama antara lembaga
pendidikan, pemerintah, dan organisasi terkait untuk mendukung pelaksanaan
etnopedagogi secara menyeluruh dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Ariyani, F., Nurulsari, N., Maulina, H., & Sukamto, 1. (2020). Pendekatan
pembelajaran STEM prospektif etnopedagogi terintegrasi: Persepsi dan pengalaman guru
sains. Joumal Fisika: Konferensi Seris,
Mukhibat, M. (2015). Memutus mata rantai radikalisme dan terorisme berbasis studi
Etnopedagogidi PTNU dalam membentuk keberagaman inklusif dan pluralis. ISLAMICA:
Jurnal Studi Keislaman,
Burns, HL (2015). Pedagogi keberlanjutan transformatif: Belajar dari sistem ekologi dan kearifan
adat. Jurnal Pendidikan Transformatif, 13(3), 259-276.
Rahmawati, Y., Ridwan, A., Cahyana, U., & Wuryaningsih, T. (2020). Integrasi etnopedagogi
dalam pembelajaran sains untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan kesadaran budaya.
Jurnal Universal Penelitian Pendidikan. 8(2), 662-671

Anda mungkin juga menyukai