Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Landasan Pendidikan
Yang diampu Oleh Ibu Diana Kusumaningrum, M.Pd
NOVEMBER 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan pada
kami untuk menulis guna menyelesaikan makalah pada mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik ini. Tak lupa sholawat serta salam kami haturkan
kepada Nabi agung junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang senantiasa kita
harapkan syafaat dan karunianya pada hari akhir kelak. Atas rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Landasan Historis
Pendidikan Indonesia Pada Zaman Purba Hingga Zaman Pemerintahan Kolonial
Belanda Pendidikan Dan Pendidikan Yang Diselenggarakan” Makalah
“Landasan Historis Pendidikan Indonesia Pada Zaman Purba Hingga Zaman
Pemerintahan Kolonial Belanda Pendidikan Dan Pendidikan Yang
Diselenggarakan” kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Landasan
Pendidikan di Universitas Islam Raden Rahmat Malang. Disisi lain kami juga
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat serta dapat menambah wawasan bagi
para pembaca khususnya untuk teman-teman sekalian mengenai topik “Landasan
Historis Pendidikan Indonesia Pada Zaman Purba Hingga Zaman Pemerintahan
Kolonial Belanda Pendidikan Dan Pendidikan Yang Diselenggarakan”.Kami
selaku penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada dosen
pengampu mata kuliah Landasan Pendidikan. Terkait dengan tugas yang telah
diberikan ini karena dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang
mata kuliah Landasan Pendidikan yang kami tekuni.. Kami selaku penulis
menyadari bahwasannya makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
D. Manfaat.................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Pendidikan Zaman Purba Hingga Zaman Pemerintahan Kolonial Belanda.........3
B. Pendidikan Yang Diselenggarakan Kaum Pergerakan Kebangsaan......................8
BAB III........................................................................................................................13
PENUTUP...................................................................................................................13
A. Kesimpulan.........................................................................................................13
B. Saran....................................................................................................................13
DAFTAR RUJUKAN..................................................................................................15
iii
DAFTAR TABEL
1
DAFTAR GAMBAR
2
DAFTAR LAMPIRAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah atau history adalah keadaan masa lampau dengan segala macam
kejadian atau kegiatan yang didasari oleh konsep-konsep tertentu. Sejarah penuh
dengan informasi yang mengandung kejadian, model, konsep, teori, praktik,
moral, cita-cita dan sebagainya. (Pidarta, 2007: 109).
Sejarah adalah suatu peristiwa yang telah terjadi di masa lampau, yang
merupakan bagian dari kehidupan manusia, sejarah itu diisi tergantung pada
pembuat sejarah apakah diisi dengan tinta sejarah yang bermanfaat atau
sebakliknya. Hingga sampai saat ini pun sebenarnya kita juga sedang membuat
sejarah tentang kehidupan kita untuk generasi penerus kita baik itu untuk anak
dan cucu kita dan semua orang yang terlibat dalam aktivitas kehidupan kita.
Secara tidak langsung kita ada pada saat ini merupakan sejarah dari orang tua kita,
orang tua kita ada dari orang tua kita sebelumnya dan begitulah seterusnya.
4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pendidikan pada zaman purba hingga zaman pemerintahan
kolonial belanda ?
2. Bagaimana Pendidikan yang diselenggarakan kaum pergerakan
kebangsaan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pendidikan pada zaman purba hingga zaman
pemerintahankolonial belanda
2. Untuk mengetahui Pendidikan yang diselenggarakan kaum pergerakan
kebangsaan
D. Manfaat
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
dicernakan sebegiturupa, sehingga sifat kehinduan menjadi sifat kejawaan
(Soemaryo, tt:1). Di India terdapat penggolongan masyarakat sebagai berikut
1.) KastaBrahmana
2.) Kasta Ksatria masyarakat yang dijamin
3.) KastaWaisa
4.) Kasta Sudra masyarakat yang menjamin
Pada zaman kerajaan Majapahit, pendidikan dilaksanakan di
Padepokan-padepokan, di asrama-asrama, di pertapaan-pertapaan oleh para
Brahmana. System pengajaran diberikan secara perorangan (hoofdelijk).
Seorang guru mengajar seorang siswa, siswa-siswa yang lain menanti
gilirannya, sambil membaca-baca sendiri. Kemajuan yang telah dicapai
antara lain: bidang politik, ekonomi, social, dan kebudayaan, sedangkan
kelemahannya anataralain : kurang memperhatikan generasi muda dan
kurang mempersiapkan kader-kader pimpinan bangsa.
Dalam maslah spiritual, manusia itu hidup dalam “sangsara”, yaitu
perpindahan jiwa yang tak berkeputusan, dan tujuannya ialah mencapai
“muksa” (bersatu dengan syiwa. Untuk itu salah satu lakunya ialah dengan
“bertapa” (Djumhur, 1974:107-108).
Setelah itu masuklah pengaruh budha yang Dalam masalah spiritual,
manusia sampai pada “muksa”, laku “sangsara” nya tidak melalui “bertapa”,
melainkan melalui “asthabrata” : kepercayaan, pertimbangan, perkataan,
perbuatan, penghidupan, usaha Samadhi, dan persatuan pikiran yang baik,
sedangkan pengertian “nirwana” (tujuan asthabrata tersebut) adalah “sepi
dari kehendak” (Djumhur, 1974:108). Pada zaman Sriwijaya yang berpusat
di Plembang, telah terdapat perguruan tinggi agama Budha, yang dipimpin
oleh maha guru yang bernama Dharmapala. Aktivitas yang dilakukan antara
lain menterjemahkan buku-buku agama Budha, disamping kerajaan
Sriwijaya, kerajaan Mataramkuno yang berpusat di jawa Tengah, juga telah
memiliki perguruan tinggi agama Budha yang dipimpin oleh Jama Badra.
Aktivitas yang dilakukanantara lain menterjemahkan buku-buku agama
budha dan buku lain kedalam bahasa Jawa Kuno, misalnya buku Ramayana.
7
Setelah pengaruh budha masuklah pengaruh islam bagi Sejarah
Pendidikan di Indonesia Masa ini berlangsung mulai memperoleh kedudukan
yang baik di Jawa sekitar abad XV. Melalui usaha mubaligh islam yang
datang dari India, agama ini sangat berpengaruh di Nusantara, terutama di
daerah-daerah pantai (Soemaryo, tt:1).
Pendidikan dan pengajarannya antara lain sebagai berikut :
1.) Langgar atau Surau: mengaji Al-qur’an
(individual/semiklasikal).Pembimbingnya semacam “tutor”.
2.) Pondok pesantren : belajar ilmu agama, ilmu bahasa,
ilmu falaq, hokum fiqih, logika, dsb.Pembimbingnya adalah
“Kyai”.
3.) Madrasah: belajar ilmu pengetahuan umum dan kejuruan,
agama, dan sebagainya. Pembimbingnya adalah “guru”.
4.) Pada zaman kerajaan Demak, R. Patah mendirikan
pesantren-pesantren, untuk menggantikan asrama-asrama.
System pendidikan dan pengajarannya perorangan / hoof
delijk.
8
Table 2. 1 Jadwal mata kuliah
Jam pukul kelas matkul sks Nama dosen
Senin 11.00 – 23A2 Perkembanga 2 Dr.yulia
6-7 13.20 n pesesrta ekayanti
didik
5-6 13.00 – 23A2 B.indonesia 2 Yuris persada
14.00
10-11 15.00 – 23A2 Landasan 2 Diana
16.40 pendidikan kusumaningrum
Selasa 14.00 – 23A2 Etika profesi 2 Wulli
9-10 15.50 guru oktiningrum
11-12 15.50 – 23A2 Belajar dan 2 Adzimatnur
17.30 pembelajaran muslihasari
Kamis 1-2 07.00 – 23A2 Filsafat 2 Andi wibowo
08.40 pendidikan
3-4 08.40 – 23A2 B.Inggris 2 Rizal
10.20
9
2. Zaman Kolonial Belanda
Masa ini berlangsung dari abad ke XVI sampai kira-kira
pertengahan abad XX. Selama periode ini bangsa Indonesia berkenalan
dan terkena pengaruh peradaban Barat dan pada umumnya kebudayaan
Belanda pada khususnya. Ilmu pengetahuan dan teknologi Barat, agama
Kristen dan Katolik, memberikan corak lain dari cara kehidupan menurut
rasa “ketimuran”. Akibatnya sering kali terjadi konfrontasi, tetapi juga
terjadi adaptasi, integrasi, konvergensi, dan saling pemanfaatan antara
kedua belah pihak. Hal inilah yang menyebabkan kebudayaan Indonesia
berangsur-angsur maju ke arah “modernisasi”, yang tidak sama dengan
“westernisasi”. Dengan kata lain kebudayaan Indonesia ingin menjadi
modern, dengan tetap mempertahankan identitasnya sebagai bangsa
Indonesia (Soemaryo, tt : 1 – 2).
Tujuan pendidikan dan pengajaran ialah : menyiapkan tenaga
rendah/murahan, mengabdi kepentingan penjajah melaksanakan politik
memecah belah, dipertahankan kekuasaan politik dan ekonomi penjajah.
Pada zaman VOC, Inggris dan Hindia Belanda, pendidikan untuk rakyat
Nusantara sangat terlantar. Setelah adanya tanam paksa (cultuur Stelsel
1830), Belanda menjadi kaya raya, maka muncullah suatu usul dari Van
Deventer tahun 1848, yang disebut “Politik Etis” (politik balas jasa), yang
isinya agar Belanda membalas budi kepada rakyat Indonesia dalam bentuk
ducasi (pendidikan), irigasi (pengairan dan kolonisasi (transmigrasi) ).
Sekolah-sekolah dibuka lebih banyak untuk melayani orang-orang
Belanda sendiri, sedangkan untuk orang-orang pribumi hanya sebagian
kecil saja. Sekolah-sekolah rendah yang dibuka antara lain : ELS
(Europese Lager School), HCS (Holands Inlandse School), Schakel School
(Sekolah sambungan), Sekolah Keputrian, Sekolah Ambon, Sekolah angka
satu, Sekolah angka dua, dan sebagainya.Sejak Budi Utomo didirikan
(1908), maka terdapat perubahan dalam penyelenggaraan sekolah, antara
lain :
a. Sekolah angka satu (5 th) ditingkatkan menjadi 6 th. Dan pada tahun
1914 diubah menjadi HIS (7 th) dengan bahasa pengantar bahasa Belanda.
10
b. Sekolah angka dua (3 th) ditingkatkan menjadi 5 tahun.Setelah tahun
diseleksi dengan kalsifikasi:
Yang kurang cerdas, melanjutkan ke kelas 4 dan 5.
Yang cerdas, melanjutkan ke Schakel School (5 th, dan berbahasa
Belanda) dan boleh melanjutkan ke MULO (Meer Uitgebreid Lager
Onderwijs).
c. Dari MULO (SMP 3 th) dapat melanjutkan ke AMS (Al-Gemene
Middlebbare School).
d. Dari AMS (SMA 3 th) dapat melanjutkan ke :
GHS (Geneeskudige Hoge School) = Kedokteran
RHS (Rechtskundige Hoge School) = Sekolah Tinggi Hukum
THS (Technische Hoge School) = Sekolah Tinggi Teknik.
11
Indonesia lepas dari penjajahan Belanda (1942), tetapi jatuh ke tangan
Jepang/Dai Nippon.
4.) Sekolah Kerja di Kayu Tanam
Sekolah ini didirikan oleh Moh. Syafei dan berpusat di Kayu
Tanam, Sumatera Barat. Tujuan pendidikannya ialah, berdiri di atas
kaki sendiri, sedangkan mata pelajaran yang dimaksudkan untuk
membantu tercapainya tujuan tersebut ialah : seni keterampilan,
pertanian, dan koperasi.
Sesudah Budi Utomo ini sesungguhnya masih banyak sekolah-
sekolah yang bertumbuhan, seperti Sekolah Kartini, Sekolah Dewi
Sartika, dan sebagainya. Namun karena sempitnya ruangan ini (hanya
dasar-dasar) terpaksa hal tersebut tidak dapat dituliskan di dalam buku
ini seluruhnya.
12
1. R.A. Kartini
R.A. Kartini berupaya memperjuangkan emansipasi kaum
wanitademi perbaikan kedudukan dan derajat kaum wanita untuk
mengejarkemajuan melalui upaya pendidikan. Usaha Kartini di
bidang pendidikantidak terlalu banyak, namun ia telah memberikan
petunjuk jalan,melakukan rintisan pendidikan bagi kaum wanita.
Cita-citanya memberikan gambaran perjuangan dan cita-cita kaum
wanita Indonesia.
2. Budi Utomo
Dalam kongresnya yang pertama, Budi Utomo menegaskan
bahwatujuan perkumpulan itu adalah untuk kemajuan yang selaras
buat negeridan bangsa Indonesia, terutama dengan memajukan
pengajaran, pertanian, peternakan, dagang, teknik industri, dan
kebudayaan. Untukitu Budi Utomo pada tahun 1913 mendirikan
Darmo-Woro Studiefonds dan mendirikan tiga Sekolah Netral di Solo
serta dua di Yogyakarta.Kemudian pada tahun 1918 mendirikan
Kweekschool di Jawa Tengah,kemudian Sekolah Guru Kepandaian
Putri untuk Sekolah Kartini, enam Normaal School, dan sepuluh
Kursus Guru Desa. Pada tahun itu sekolah-sekolah Budi Utomo telah
berkembang hingga jumlahnya kurang lebihmencapai 480 (H.A.R.
Tilaar, 1995: 25).
3. Muhammadiyah
Pada tanggal 18 November 1912 K.H. Ahmad Dahlan
mendirikanorganisasi perkumpulan Muhammadiyah di Yogyakarta.
Muhammadiyahdengan berbagai sekolahnya, didirikan dalam rangka
memberikan pendidikan bagi bangsa Indonesia sesuai dengan
kebutuhan bangsaIndonesia sendiri. Pendidikan Muhammadiyah
berasaskan Islam dan berpedoman kepada Al-Qur’an dan Hadits.
Tujuan pendidikan Muhammadiyah adalah membentuk manusia
muslim berakhlak mulia,cakap, percaya diri dan berguna bagi
masyarakat. Sebagai orang muslimharus mempunyai ciri-ciri berjiwa
tauhid yang murni, beribadah kepada Allah, berbakti kepada orang
13
tua dan baik kepadakerabatnya; memiliki akhlak yang mulia dan
halus perasaannya, berilmu pengetahuan dan mempunyai kecakapan,
dan cakap memimpin keluargadan masyarakat.Untuk mencapai
tujuannya Muhammadiyah mendirikan sekolah-sekolah yang tersebar
dari Sabang sampai Merauke, di bawah pimpinan Majelis
Pengajaran.Sekolah-sekolah itu di samping memberikan pendidikan
agama Islam, memberikan juga mata pelajaran seperti di sekolah-
sekolah Pemerintah. Usaha-usaha lain berupa perluasan pengajian-
pengajian, menyebarkan bacaan-bacaan agama,mendirikan masjid-
masjid, madrasah-madrasah, dan pesantren.
4. Trikoro Dharmo
Trikoro Dharmo didirikan pada tahun 1915, dan selanjutnya berdiri
berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar di berbagai tempat di
tanah air hingga terwujudnya Sumpah Pemuda pada tahun 1928.
Berbagaiorganisasi pemuda dan pelajar ini bersama-sama gerakan
lainnyamenyumbangkan jasa-jasa yang besar demi pendidikan
nasional dankemerdekaan Indonesia. Mereka bersepakat untuk
memperbanyak kesempatan memperoleh pendidikan dengan
membuka sekolah-sekolahsehingga dapat menampung semakin
banyak anak Indonesia,mempermudah untuk dapat mengikuti
pelajaran bagi semua lapisanmasyarakat, dan agar para anak didik
mempunyai perasaan peka sebagai putra Indonesia (H.A.R. Tilaar,
1995: 29).
5. Perguruan Taman Siswa
Pada mulanya Perguruan Taman Siswa di pelopori oleh Ki
HadjarDewantara bersama rekan-rekannya berjuang di jalur politik
praktis,selanjutnya mulai tahun 1921 perjuangannya difokuskan di
jalur pendidikan. Hal ini dilakukan mengingat Departemen
PengajaranPemerintah Belanda bersikap diskriminatif mengenai hak
dan penyelenggaraan pendidikan bagi bangsa Indonesia. Pendidikan
Kolonialtidak berdasarkan kebutuhan bangsa kita, melainkan hanya
untukmemenuhi kepentingan kolonial. Isi pendidikannya tidak sesuai
14
dengankemajuan jiwa-raga bangsa. Pendidikan kolonial tidak dapat
mengadakan perikehidupan bersama, sehingga kita selalu bergantung
kepada kaum penjajah. Pendidikan kolonial tidak dapat menjadikan
kita menjadimanusia merdeka.
Cara atau metode pendidikannya adalah among-methode yaitu
menyokong kodrat alamnya anak yang kita didik, agar
dapatmengembangkan hidupnya lahir dan batin menurut kodratnya
sendiri-sendiri".Dasar sistem among ini adalah kodrat alam dan
kemerdekaan.Pendidikan dengan sistem among memakai cara
pondok asrama, karenadengan cara itu dapatlah ketiga lingkungan
pendidikan bekerja bersama-sama (keluarga, perguruan dan
perkumpulan pemuda). Persatuan ketigacorak lingkungan tersebut
penting sekali untuk sempurnanya pendidikan. Adapun semboyan
yang paling terkenal adalah “Ing ngarso sung tulodo, Ing madya
mangun karso, Tutwuri handayani.Artinya: Kalau pendidik berada di
muka, dia memberi teladan kepada peserta didik. Kalau berada di
tengah, membangun semangat, berswakarya, dan berkreasi pada
peserta didik. Kalau berada di belakang, pendidik mengikuti dan
mengarahkan peserta didik agar berani berjalandi depan dan sanggup
bertanggung jawab.
6. Nahdlatul Ulama’
Nahdlatul Ulama didirikan di Surabaya pada tanggal 31
Januari1926 oleh K.H. Hasyim Asy’ari. Untuk mencapai tujuannya,
NahdlatulUlama menyelenggarakan berbagai usaha seperti
memajukan danmemperbanyak pesantren dan madrasah serta
mengadakan tabligh-tabligh dan pengajian-pengajian, disamping
usaha lainnya. Pada akhirtahun 1938 Komisi Perguruan NU telah
menetapkan susunan madrasah-madrasahnya sebagai berikut:
Madrasah Awaliyah (2 tahun); MadrasahIbtidaiyah (3 tahun);
Madrasah Tsanawiyah (3 tahun); Madrasah Mu’alimin Wusytha (2
tahun); dan Madrasah Mu’alimin Ulya (3 tahun).Selanjutnya setelah
menjadi partai politik (Mei 1952) hingga sekarang NU terus berjuang
15
melakukan inovasi dan menyelenggarakan pendidikan(I. Djumhur
dan H. Danasuparta, 1976: 59).
7. INS KayutanamIndonesisch Nederland School (INS)
INS KayutanamIndonesisch Nederland School (INS) didirikan oleh
MohammadSjafei pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayutanam,
Sumatera Barat.Pada tahun 1950 kepanjangan INS diubah menjadi
Indonesian Nasional School, dan selanjutnya menjadi Institut
Nasional Sjafei. Perjuangan INS juga diarahkan demi kemerdekaan
melalui pendidikan yang menekankanlulusannya agar dapat berdiri
sendiri tidak tergantung pada orang lainatau jabatan yang diberikan
oleh kaum penjajah. Sebagaimanadikemukakan oleh Ag. Soejono
(1979: 57) pada awal didirikannya INSmempunyai dasar pendidikan
yaitu berfikir secara logis atau rasional,keaktifan atau kegiatan,
pendidikan kemasyarakatan, dan memperhatikan bakat anak.
16
Gambar 2. 2 Pendidikan pada zaman hindu budha
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
18
DAFTAR RUJUKAN
19
lampiran 1. jadwal penelitian 1
20
LampiranLampiran 1. jadwal penelitian 2
21