Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA

Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Dan
Pengembangan Kurikulum SD
Yang diampu Oleh Adzimatur Muslihasari, S.Si., M.Pd

Kelas 23A2/Kelompok :
1. ALFRIZA FAKNIKMATUL V. S. (23862061006)
2. ANIS SYATU M (23862061011)
3. RISKA LISTYOWATI (23862061009)
4. OKTA AFI RAHAYU (23862061027)
5. MUHAMMAD RAIHAN (23861061048)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RADEN
RAHMAT MALANG
Februari 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan


pada kami untuk menulis guna menyelesaikan makalah pada mata kuliah Bahasa
Indonesia ini. Tak lupa sholawat serta salam kami haturkan kepada Nabi agung
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang senantiasa kita harapkan syafaat dan
karunianya pada hari akhir kelak. Atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah “Sejarah Perkembangan Kurikulum Di Indonesia”.
Makalah “Sejarah Perkembangan Kurikulum Di Indonesia” kami susun
guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di Universitas Islam Raden
Rahmat Malang. Disisi lain kami juga berharap agar makalah ini dapat bermanfaat
serta dapat menambah wawasan bagi para pembaca khususnya untuk teman-teman
sekalian mengenai topik “Sejarah Perkembangan Kurikulum Di Indonesia”.
Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada
dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia. Terkait dengan tugas yang telah
diberikan ini karena dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang
mata kuliah Bahasa Indonesia yang kami tekuni. Kami selaku penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah “Sejarah Perkembangan Kurikulum Di Indonesia”.
Kami selaku penulis menyadari bahwasannya makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
terima demi kesempurnaan makalah ini.

Kepanjen, 29 Februari 2024

Kelompok 6

II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................II
BAB 1..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
2.1 SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA.....................................3
1. Kurikulum 1947..................................................................................................3
2. Kurikulum 1952..................................................................................................3
3. Kurikulum 1964..................................................................................................4
4. Kurikulum 1968..................................................................................................4
5. Kurikulum 1975..................................................................................................5
6. Kurikulum 1984..................................................................................................5
7. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999................................................5
8. Kurikulum 2004..................................................................................................6
9. Kurikulum 2006..................................................................................................6
10. Kurikulum 2013..................................................................................................7
BAB III.................................................................................................................................8
PENUTUP............................................................................................................................8
A. Kesimpulan.............................................................................................................8
B. Saran......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

III
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak kemerdekaan Indonesia tahun 1945, kurikulum 2 pendidikan nasional


memang telah berulang kali mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952,
1964, 1968, 1975, 1984, 1994, dan 2004, 2006 serta yang terbaru adalah
kurikulum 2013. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya
perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat
berbangsa dan bernegara. Dari perspektif historis dari masa ke masa, determinan
paradigma politik dan kekuasaan yang secara bersama-sama mewarnai dan
mempengaruhi secara kuat sistem pendidikan Indonesia selama ini.

Corak sistem pendidikan suatu Negara pada gilirannya kembali pada yang
paling berkuasa dalam pengambilan kebijakan. Pada tataran ini, maka sistem
politiklah yang berkuasa. Siapa yang berkuasa pada periode tertentu akan
menggunakan kekuasaannya untuk menentukan apa dan bagaimana pendidikan
diselenggarakan. Seiring dengan perkembangan zaman, dengan berbagai alasan
dan rasionalisasi kurikulum Indonesia terus mengalami pergantian dari periode ke
periode.

Keberadaan kurikulum memberi pengaruh yang signifikan bagi kualitas


pendidikan yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, melalui tulisan ini, penulis
menganggap penting untuk mengurai lebih mendalam dan cermat akan kurikulum
pendidikan Indonesia dari periode ke periode, sekaligus perbandingannya,
sehingga sebagai pelaku pendidikan tulisan ini diharapkan dapat menjadi bahan
diskusi untuk memahami pokok permasalahan pendidikan Indonesia dalam
perspektif kurikulum.

1.2 Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam


makalah ini adalah :

1. Bagaimana sejarah perkembangan kurikulum pendidikan di Indonesia?

1
1.3 Tujuan

Dengan rumusan masalah di atas diharapkan dapat mengetahui tujuan


penulisan dari makalah ini. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan memahami tentang sejarah perkembangan


kurikulum pendidikan di Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA

1. Kurikulum 1947

“Rencana Pembelajaran 1947” Kurikulum pertama yang dibuat pada masa


kemerdekaan menggunakan kata Belanda “leer plan” yang berarti rencana
pembelajaran. Istilah ini lebih umum dibandingkan dengan istilah
“kurikulum”. Perubahan arah pendidikan lebih bersifat politis, menjauhi
orientasi pendidikan Belanda terhadap kepentingan nasional. Sedangkan
Pancasila menetapkan Pokok Pendidikan .

Kurikulum yang berlaku pada saat itu dikenal dengan nama ``Rencana
Pembelajaran 1947'' dan baru dilaksanakan pada tahun 1950. Sejumlah
kelompok menyatakan bahwa sejarah perkembangan kurikulum dimulai dari
kurikulum 1950. Kurikulum Indonesia pada saat ini masih dipengaruhi oleh
sistem pendidikan kolonial Belanda dan Jepang, sehingga hanya merupakan
kelanjutan dari apa yang telah digunakan sebelumnya.

Kurikulum 1947 bisa dikatakan menggantikan sistem pendidikan kolonial


Belanda tahun. Karena suasana kehidupan berbangsa pada waktu itu masih
dalam semangat perjuangan kemerdekaan, maka pendidikan sebagai bentuk
adaptasi pembangunan ditujukan untuk membentuk kemanusiaan bangsa
Indonesia yang mandiri, berdaulat, dan setara dengan bangsa-bangsa lain di
muka bumi adalah fokusnya.

2. Kurikulum 1952

``Rencana Pembelajaran 1952 Dibongkar'' Setelah ``Rencana


Pembelajaran 1947'', Kurikulum 1952 Indonesia disempurnakan. Silabus ini
memberikan penjelasan lebih rinci untuk setiap mata pelajaran dan kemudian
diberi nama ``Rencana Pembelajaran Terurai 1952''.

Kurikulum ini mengarah pada sistem pendidikan nasional. Ciri khas pada
kurikulum 1952 adalah semua RPP harus memperhatikan isi pelajaran yang

3
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Kurikulum mata pelajaran dengan
jelas menunjukkan bahwa gurulah yang mengajar mata pelajaran tersebut
(Djauzak Ahmad, Dirpendas periode 1991-1995).

3. Kurikulum 1964

``Rencana Pendidikan 1964'' Setelah tahun 1952 dan menjelang tahun


1964, pemerintah kembali menyelesaikan sistem kurikulum di Indonesia. Kali
ini diberi nama ``Rencana Pendidikan 1964''. Gagasan pokok Kurikulum 1964
yang menjadi ciri kurikulum ini adalah pemerintah memperkenalkan program
Pankawardhana pada tingkat sekolah dasar untuk mendidik masyarakat
tentang pengembangan kemampuan moral, intelektual, emosional/artistik, dan
pribadi. Ada yang mengatakan Panka Wardhana menitikberatkan pada
kreativitas, rasa, spontanitas, karya, dan pengembangan moral.

4. Kurikulum 1968

Lahirnya Kurikulum 1968 bersifat politis menggantikan Rencana


Pendidikan 1964 yang dihadirkan sebagai produk orde lama. Dari segi tujuan
pendidikan, Kurikulum 1968 mengedepankan kemampuan intelektual dan
jasmani, moral, budi pekerti, keyakinan agama, serta menekankan pada
pembentukan insan Pancasila yang sejati, kuat, dan sehat jasmani.

Dalam silabus ini terlihat adanya perubahan struktur silabus dari


Panchawardhana ke sebanyak untuk meningkatkan semangat Pancasila,
pengetahuan dasar dan keterampilan khusus, namun Jauzak merangkum
silabus tahun 1968 yang disebut silabus.

``Hanya topik-topik utama saja yang dimasukkan'' Isi dari pelajaran


tersebut bersifat teoritis dan tidak ada kaitannya dengan permasalahan
substantif di lapangan. Fokusnya adalah pada materi apa yang dapat diberikan
secara tepat kepada siswa pada setiap jenjang pendidikan. Muatan
pendidikannya terdiri atas kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan intelektualitas dan keterampilan serta mengembangkan tubuh
yang sehat dan kuat.

4
5. Kurikulum 1975

Kurikulum 19755 menekankan pada tujuan menjadikan pendidikan lebih


efektif dan efisien. Latar belakang lahirnya kurikulum ini adalah pengaruh
konsep MBO (Management by Objective) yang terkenal pada saat itu dalam
bidang manajemen. Metode, materi, dan tujuan pembelajaran dirinci dalam
Prosedur Pengembangan Sistem Pembelajaran (PPSI) yang dikenal dengan
“pelajaran”, atau rencana pembelajaran untuk setiap satuan pembelajaran.
Setiap satuan pengajaran dibagi menjadi tujuan pengajaran (TIU), tujuan
pengajaran khusus (TIK), bahan ajar, alat pengajaran, kegiatan belajar
mengajar dan penilaian. Kurikulum 1975 banyak dikritik. Guru sibuk
menuliskan tujuan setiap kegiatan pembelajaran secara rinci.

6. Kurikulum 1984

“Perpanjangan Kurikulum 1975.” Kurikulum 1984 didasarkan pada


pendekatan keterampilan proses. Bahkan jika Anda memprioritaskan
pendekatan proses, faktor obyektif tetap penting. Kurikulum ini sering
disebut dengan Kurikulum Perluasan 1975. Posisi siswa ditetapkan sebagai
4.444 mata pelajaran.

Dari observasi, pengelompokan dan diskusi hingga laporan. Model ini


dinamakan Metode Pembelajaran Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active
Leaming (SAL). Meskipun konsep CBSA secara teori masuk akal dan telah
mencapai hasil yang baik di sekolah-sekolah yang diuji, banyak
penyimpangan dan pengurangan yang terjadi selama implementasi.

7. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999

Kurikulum 1994 merupakan hasil upaya untuk memadukan kurikulum-


kurikulum sebelumnya, terutama kurikulum 1975 dan 1984. Sayang,
perpaduan antara tujuan dan proses belum berhasil. Sehingga banyak kritik
berdatangan, disebabkan oleh beban belajar siswa dinilai terlalu berat, dari
muatan nasional sampai muatan lokal. berbagai kepentingan kelompok-
kelompok masyarakat juga mendesak agar isu-isu tertentu masuk dalam
kurikulum.

5
Akhirnya, Kurikulum 1994 menjelma menjadi kurikulum super padat.
Kejatuhan rezim Soeharto pada 1998, diikuti kehadiran Suplemen Kurikulum
1999. Tapi perubahannya lebih pada menambal sejumlah materi pelajaran
saja.

8. Kurikulum 2004

“KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)” Sebagai pengganti kurikulum


1994 adalah kurikulum 2004, yang disebut dengan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK). Suatu program pendidikan berbasis kompetensi harus
mengandung tiga unsur pokok, yaitu: pemilihan kompetensi yang sesuai;
spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan
pencapaian kompetensi; dan pengembangan pembelajaran.

Hasil pembelajaran mencerminkan keluasan, kedalaman, dan kompleksitas


kurikulum dinyatakan dengan kata kerja yang dapat diukur dengan berbagai
teknik penilaian. Setiap hasil belajar memiliki seperangkat indikator.
Perumusan indikator adalah untuk menjawab pertanyaan, “Bagaimana kita
mengetahui bahwa siswa telah mencapai hasil belajar yang diharapkan?”

9. Kurikulum 2006

“KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)” Pelaksanaan KBK masih


dalam uji terbatas, namun pada awal tahun 2006, uji terbatas tersebut
dihentikan. Dan selanjutnya dengan terbitnya permen nomor 24 tahun 2006
yang mengatur pelaksanaan permen nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi
kurikulum dan permen nomor 23 tahun 2006 tentang standar kelulusan,
lahirlah kurikulum 2006 yang pada dasarnya sama dengan kurikulum 2004,
sedangkan Pada kurikulum 2006, pemerintah pusat menetapkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar, sedangkan sekolah dalam hal ini guru
dituntut untuk mampu mengembangkan dalam bentuk silabus dan
penilaiannya sesuai dengan kondisi sekolah dan daerahnya.

Hasil pengembangan dari semua mata pelajaran, dihimpun menjadi sebuah


perangkat yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

6
Penyusunan KTSP menjadi tanggung jawab sekolah di bawah binaan dan
pemantauan dinas pendidikan daerah dan wilayah setempat.

10. Kurikulum 2013

Pemerintah melakukan pemetaan kurikulum berbasis kompetensi yang


pernah diujicobakan pada tahun 2004 (curriculum based competency).
Kompetensi dijadikan acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk
mengembangkan berbagai ranah pendidikan; pengetahuan, keterampilan, dan
sikap dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada jalur
pendidikan sekolah Kurikulum 2013 berbasis kompetensi memfokuskan pada
pemerolehan kompetensi-kompetensi tertentu oleh peserta didik. Oleh karena
itu, kurikulum ini mencakup sejumlah kompetensi dan seperangkat tujuan
pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa, sehingga pencapaianya dapat
diamati dalam bentuk perilaku atau keterampilan peserta didik sebagai suatu
kriteria keberhasilan.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada masa kolonial, kurikulum pendidikan di Indonesia lebih bersifat


kolonialistik yang didominasi oleh pendidikan Belanda. Kurikulum pada masa itu
cenderung menekankan pada aspek penjajahan dan pembentukan tenaga kerja
untuk kepentingan penjajah.Setelah Indonesia merdeka, terjadi perubahan dalam
kurikulum pendidikan yang lebih menekankan pada pengembangan identitas
nasional dan patriotisme. Kurikulum pada masa ini berusaha menghilangkan
pengaruh kolonialisme dalam pendidikan, sedangkan pada masa Pada masa Orde
Lama, pemerintah memperkenalkan konsep "Pendidikan Nasional" yang
menitikberatkan pada pembentukan karakter bangsa dan peningkatan kualitas
sumber daya manusia melalui kurikulum yang lebih terpusat dan standar,
sedangkan pada Pada era reformasi, terjadi perubahan besar dalam kurikulum
pendidikan di Indonesia. Pemerintah memperkenalkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) yang memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk


mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan lokal. dan untuk Kurikulum
2013 menjadi tonggak penting dalam sejarah perkembangan kurikulum
pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini lebih menekankan pada pengembangan
kompetensi siswa, penguatan karakter, dan pembelajaran yang berbasis pada
pendekatan saintifik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sejarah
perkembangan kurikulum pendidikan di Indonesia mengalami berbagai perubahan
yang mencerminkan perubahan pola pikir dan orientasi pendidikan di masyarakat.
Dari kurikulum yang bersifat kolonialistik hingga kurikulum yang lebih
menekankan pada pengembangan kompetensi dan karakter, setiap tahapan dalam
sejarah kurikulum pendidikan Indonesia memiliki peran penting dalam
pembentukan sistem pendidikan yang ada saat ini.

8
B. Saran

Kami selaku kelompok 6 menyadari bahwasannya masih banyak


kekurangan dalam memaparkan materi dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan,
sebagai bentuk pembelajaran serta perbaikan dalam penyusunan makalah pada
kesempatan yang akan datang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Islam, El Nur. 2014. Sejarah Kurikulum Di Indonesia. Studi Analisis Kebijakan


Pengembangan Kurikulum. Volume 1 Nomor 2.

Insani, Dina Farah. 2019. Sejarah Pekembangan Kurikulum Di Indonesia Sejak


Awal Kemerdekaan Hingga Saat Ini. Volume VIII Nomor 1, Halaman 43-
64.

10

Anda mungkin juga menyukai