Disusun oleh :
Kelompok 4
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kemudahan dan kesehatan kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan
sebuah makalah kelompok untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pengembangan
Kurikulum” dengan judul: “Kurikulum Rentjana Pendidikan 1964”. Karena berkat
kebaikan-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Keberhasilan penyusunan makalah ini tidak lepas dari bimbingan dan tuntutan dari
semua pihak yang terlibat, terkhusus Dosen Pengasuh Mata Kuliah “Erika F. Br
Simanungkalit, S.Pd,M.Pd”. Harapan kami, semoga makalah ini dapat di pahami dan bisa
menjadi ilmu yang berguna bagi saudara dan diri saya pribadi . Semoga para pembaca
berkenan memaafkan jika di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan. Akhir
kata, kami mengharapkan adanya umpan balik berupa saran dan kritik yang membangun agar
di kemudian hari, kami mampu menyusun makalah yang lebih maksimal kedepannya. Sekian
dan Terimakasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
3.1. KESIMPULAN...................................................................................................................15
3.2. SARAN................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan pendidikan pada saat itu adalah membentuk manusia Pancasila dan
Manipol/Usdek yang bertanggung jawab antara lain atas terselenggaranya masyarakat
adil dan makmur, materil dan spiritual. Sebagai langkah perbaikan dari kurikulum yang
berlaku sejak tahun 1952, Direktorat Pendidikan Dasar/Prasekolah Departemen PP dan K
pada tahun 1964 menerbitkan buku pedoman kurikulum baru yang diberi nama Rencana
Pelajaran taman kanak-kanak dan Sekolah Dasar, termasuk di dalamnya untuk sekolah
lanjutan.
Kurikulum Sekolah Dasar (SD) dari 1952 sampai 1964 dapat dikategorikan
sebagai kurikulum tradisional, yaitu separated subject curriculum. Tujuan pendidikan
pada masa ini adalah membentuk manusia Pancasila dan Manipol / Usdek yang
bertanggung jawab atas terselenggaranya masyarakat adil dan makmur, materiil, dan
spiritual. Sistem pendidikan dinamakan Sistem Panca Wardana atau sistem lima aspek
perkembangan yaitu perkembangan moral, perkembangan intelegensi, perkembangan
emosional artistik (rasa keharuan), perkembangan keprigelan, dan perkembangan
jasmaniah. Kurikulum dipersiapkan dan dikembangkan untuk mencapai tujuan
pendidikan, yakni mempersiapkan peserta didik agar mereka dapat hidup di masyarakat.
Makna dapat hidup di masyarakat itu memiliki arti luas, yang bukan saja berhubungan
dengan kemampuan peserta didik untuk menginternalisasi nilai atau hidup sesuai dengan
norma-norma masyarakat, akan tetapi juga pendidikan harus berisi tentang pemberian
4
pengalaman agar anak dapat mengembangkan kemampuannya sesuai dengan minat dan
bakat mereka.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Berikut ini beberapa pengertian kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli:
6
Pengertian Kurikulum menurut Good V. Carter kurikulum adalah
kumpulan kursus ataupun urutan pelajaran yang sistematik.
Jadi, dapat di simpulkan kurikulum adalah suatu program pendidikan yang
berisikan berbagai bahan ajar dan pegalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan
dan dirancang secara sistematik atas dasar norma norma yang berlaku yang dijadikan
pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk
mencapai tujuan pendidikan. Secara umum kurikulum dipandang sebagai suatu rencana
yang disusun untuk memperlancar proses belajar-mengajar dibawah bimbingan dan
tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya. Kurikulum
merupakan rencana tertulis yang berisi tentang ide-ide dan gagasan-gagasan yang
dirumuskan oleh pengembang kurikulum. Rencana tertulis itu kemudian menjadi
dokumen kurikulum yang membentuk suatu sistem kurikulum yang terdiri dari
komponen-komponen yang saling berkaitan dan saling memengaruhi satu sama lain,
seperti misalnya komponen tujuan yang menjadi arah pendidikan, komponen
pengalaman belajar, komponen strategi pencapaian tujuan, dan komponen evaluasi.
Tujuan pendidikan pada saat itu adalah membentuk manusia Pancasila dan Manipol-
USDEK yang bertanggungjawab yaitu antara lain atas terselanggaranya masyarakat adil
dan makmur, materil dan spiritual. Sebagai langkah perbaikan dari kurikulumyang
berlaku sejak tahun 1952, Direktorat Pendidikan Dasar/Prasekolah Departemen PP dan K
pada tahun 1964 menerbitkan buku pedoman kurikulum baru yang diberi nama Rencana
Pelajaran Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar, termasuk didalamnya untuk sekolah
lanjutan.
7
norma masyarakat, akan tetapi juga pendidikan harus berisi tentang pemberian
pengalaman agar anak dapat mengembangkan kemampuannya sesuai dengan minat dan
bakat mereka. Sebagai salah satu komponen dalam sistem pendidikan, paling tidak
kurikulum memiliki tiga peran, yaitu peran konservatif, peranan kreatif, serta peran kritis
dan evaluatif.
a. Peran Konservatif
Salah satu tugas dan tanggung jawab sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan
adalah mewariskan nilai-nilai dan budaya masyarakat kepada generasi muda yakni siswa.
Siswa perlu memahami dan menyadari norma-norma dan pandangan hidup
masyarakatnya, sehingga ketika mereka kembali ke masyarakat, mereka dapat
menjunjung tinggi dan berperilaku sesuai dengan norma-norma tersebut.
b. Peran Kreatif
Tujuan dari kurikulum 1964 ialah pendidikan anak membentuk manusia yang
bertanggungjawab atas tercapainya Revolusi Nasional yang mencerminkan Pancasila.
Adapun maksud dari kurikulum 1964 ialah agar dapat mendidik dan membentuk
kebiasaan anak sesuai dengan sifat-sifat sosialis Indonesia. Penekanan tujuan dari
kurikulum 1964 ialah agar anak Indonesia mempunyai kesiapan mental, memupuk budi
8
pekerti yang luhur, memperluas pengalaman, pembentukan kebiasaan, dan kecekatan
yang diperlukan anak dalam kehidupan sehari-hari.
b) Perkembangan kecerdasan.
c) Perkembangan emosional artistik atau rasa keharuan dan keindahan lahir batin.
e) Perkembangan jasmani.
Latar belakang dan dasar pemikiran penyusunan Rencana Pendidikan adalah agar
bangsa Indonesia mempunyai cita-cita, sifat-sifat, serta kepribadian yang
mengambarkan manusia yang merdeka. Kurikulum 1964 ini menekankan tiga hal yaitu:
1. Mata pelajaran didasarkan pada disiplin ilmu. Hal ini menekankan pada
penguasaan pengetahuan daripada perkembangan anak.
2. Menekankan kebutuhan dan minat anak. Pendidik tidak dapat menyusun Rencana
Pendidikan sebelum mengetahui minat anak.
3. Mementingkan bahan pelajaran yang diajarkan, perkembangan anak didik, dan
nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat disesuaikan dengan filsafat dan dasar
negara.
10
Dalam pelaksanaan kurikulum terdapat petunjuk bahwa keberadaan anak didik lebih
efektif, tetapi masih dalam bimbingan pendidik (guru). Disamping mata pelajaran
Wardhana dikenal juga Krida yang berarti untuk berlatih menurut bakat dan minat anak
didik. Kurikulum Sekolah Dasar tahun 1964 daoat dikatagorikan sebagai Correlated
Curriculum. Hal ini tampak dari kurikulum masa ini yang mengarahkan anak didik
(siswa) untuk terjun ke dunia kerja. Kurikulum dilaksanakan sebagai langkah antisipasi
dalam menjawab tantangan yang muncul akibat perkembangan-perkembangan tersebut
dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi serta norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Langkah pengembangan kurikulum diatur sedemikian rupa sesuai dengan
hakekatnya agar peserta didik sebagai komponen pembelajaran mendapat kompetensi
yang memadai dalam menguasai dan memanfaatkan teknologi sesuai dengan yang
diinginkan. Guru memiliki sikap adil yang sangat besar terhadap keberhasilan
pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta
didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal.
1. Sebagai Implementer
Guru berperan untuk mengaplikasikan kurikulum yang sudah ada. Di sini guru
hanya menerima berbagai kebijakan perumus kurikulum. Guru tidak memiliki
kesempatan baik untuk menentukan isi kurikulum maupun menentukan target kurikulum.
Peran guru hanya sebatas menjalankan kurikulum yang telah disusun.
2. Sebagai Adapters
11
Guru lebih dari hanya sebagai pelaksana kurikulum akan tetapi juga sebagai
penyelaras kurikulum dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan kebutuhan daerah.
Guru diberi kewenangan untuk menyesuaikan kurikulum yang sudah ada dengan
karakteristik sekolah dan kebutuhan lokal.
Peran ini dilaksanakan sebagai bagian dari tugas professional guru yang memiliki
tanggungjawab dalam meningkatkan kinerjanya sebagai guru. Dalam peran ini guru
memiliki tanggung jawab untuk menguji berbagai komponen kurikulum, misalnya
menguji bahan-bahan kurikulum, menguji efektivitas program, strategi maupun model
pembelajaran, termasuk mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai target
kurikulum.
Peran tersulit dialami guru adalah membangkitkan semangat dan kemauan siswa
untuk mengeksplorasi materi belajar sebanyak mungkin. Motivasi yang cukup akan
membuat siswa terangsang untuk belajar secara maksimal.
5. Mediator pembelajaran
Kehadiran guru dalam pembelajaran sebagai perantara antara sumber belajar dengan
siswa. Guru menyajikan pokok permasalahan pembelajaran kepada siswa dan siswa
menerima, menelaah, dan membahas materi itu sehingga menjadi miliknya.
12
perkembangan anak, memilih metode dan media mengajar yang bervariasi serta
menyusun metode dan alat yang tepat.
13
Kurikulum 1964 ini mengunakan sistem Pancawardhana yang menekankan serta
membentuk manusia yang harmonis jasmani dan rohaninya. Pancawardhana merupakan
lima aspek perkembangan yang tidak dapat dipisahkan bahkan saling berkaitan. Adapun
kelima aspek tersebut sebagai berikut:
Maksud dari perkembangan ini adalah untuk memberikan kesanggupan pada anak
sebagi makhluk Tuhan, sebagai anggota masyarakat, warga negara, dan warga dunia.
Salah satu contohnya ialah anak dibimbing mencintai tanah air dan bangsanya melalui
kegiatan memperingati perayaan hari Nasional. Dari situ anak diberi pemahaman yang
sangat mendalam serta hal apa yang perlu dilakukan anak. Hal ini juga harus disesuaikan
dengan kesanggupan anak dan saat menjelaskan menggunakan bahasa yang mudah
dipahami anak.
2. Perkembangan kecerdasan
Maksud dari perkembangan ini agar anak-anak menjadi manusia yang cerdas dan
sanggup memecahkan persoalan hidup sehari-hari, memahami tugas dan kewajiaban baik
terhadap sesama manusia, masyarakat, dan bangsa, serta melakukan tugas dengan
tanggung jawab. Perkembangan ini dilakukan dengan kegiatan pemberian pengalaman
dan pengamatan dengan membiasakan anak untuk mengamati sendiri, dan mengenal
perbedaan dan persamaan. Oleh karena itu kurikulum ini mengembangkan kesanggupan
berpikir anak dengan menberikan soal-soal yang disesuaikan dengan kesanggupan anak
yang bertujuan untuk pembelajaran kepada anak cara pemecahan masalah. Hal ini
diharapkan kedepannya anak dapat mengatasi permasalahan yang dihadapinya ataupun
orang lain dengan menembangkan cara pemecahannya.
3. Perkembangan Emosional-Artistik
14
membentuk perasaan, keindahan lahir dan batin yang saling mempengaruhi. Dari sini
diharpkan anak dapat menikmati, menghargai serta menggunakannya untuk memperoleh
kepuasan batin.
5. Perkembangan Jasmani
Selain di TK tugas perkembangan jasmani ini merupakan tugas orang tua anak.
Hal yang dilakukan di TK ialah untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan
anak, serta untuk memperkenalkan dan menanamkan kepada anak hidup sehat dan
bersih. Disini anak diajarkan cara memelihara badannya, mengenalkan dan menanamkan
pengertian tentang manfaat hidup sehat, dan memberikan contoh hidup yang tidak sehat
akan mengakibatkan dampak yang negatif pada tubuh.
a. Penyelenggaraan Pendidikan
1) Sistem Penyajian
15
memilihkan permainan yang dapat membantu kegiatan belajar anak berdasarkan hasil
observasi yang telah diamati.
Pengelompokan disini berdasarkan umur anak didik yaitu; kelas TK untuk anak
berusia 5 tahun, dan kelas persiapan untuk anak berusia lebih dari 5 tahun. Di kurikulum
1964 pemerintah memberikan contoh yaitu adanya ‘daftar kesibukan yang terpimpin’
yang disusun secara harian dan digunakan untuk setiap pengelompokan anak yaitu pada
kelas persiapan dan kelas TK A dan B.
3) Rencana Kegiatan
a) Apabila permainan kurang menarik bagi anak, maka guru harus berusaha menambah
sarana lain untuk kegiatan berikutnya.
c) Menciptakan suasana yang membuat anak merasa di rumah (anak-anak merasa aman
dan nyaman)
16
e) Menyediakan berbagai macam permainan dan kesibukan serta alatnya yang dilakukan
anak secara perseorangan dan kelompok
b. Penilaian
17
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
kurikulum adalah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar
dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara
sistemik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses
pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan
pendidikan. Kurikulum 1964 atau Rentjana Pendidikan 1964 merupakan penyempurnaan
dari rencana pendidikan sebelumnya dan diberi nama Rentjana Pendidikan1964. Ciri-
cirinya pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik
untuk pembekalan pada jenjang SD sehingga pembelajaran dipusatkan pada program
Pancawardhana, yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional atau artistik,
keparigelan (keterampilan), dan jasmani.
b) Perkembangan kecerdasan.
c) Perkembangan emosional artistik atau rasa keharuan dan keindahan lahir batin.
e) Perkembangan jasmani.
3.2. SARAN
Kita sebagai calon pendidik harus mengetahui hakikat kurikulum, terutama dalam
hal dasar-dasar pengembangan kurikulum, karena kurikulum mempunyai peranan
penting dalam keberhasilan pendidikan. Pendidikan akan berhasil jika kurikulum yang
disajikan baik dan dapat memenuhi kebutuhan peserta didik guna mencapai tujuan
nasional.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://iafabahagia.blogspot.co.id/2012/06/pengertian-manfaat-dan-peranan.html
19