KURIKULUM MERDEKA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, hikmat, dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
“Telaah Kerangka Dasar Kurikulum Ktsp, Kurikulum 2013, Dan Kurikulum Merdeka ” ini
semaksimal mungkin. Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Makharany Dalimunthe, S.Pd., M.Pd.
dan Ibu Susilawati Amdayani, S.Si., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Telaah Kurikulum yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami sadar bahwa makalah ini tentu saja tidak lepas dari banyaknya kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang mendukung akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
B. Tujuan ........................................................................................................................ 1
C. Manfaat ...................................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 2
PENUTUP .......................................................................................................................... 21
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 21
B. Saran ........................................................................................................................ 21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi bangsa Indonesia,
karena pendidikan memiliki peran yang sangat strategis dalam menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia terus berusaha untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, salah satunya dengan melakukan
perubahan pada kurikulum yang ada.
Oleh karena itu, diperlukan kajian terhadap kerangka dasar kurikulum yang digunakan
di Indonesia, mulai dari kurikulum KTSP, kurikulum 2013, hingga kurikulum merdeka.
Kajian tersebut penting untuk memberikan pemahaman tentang hakikat, landasan, prinsip,
dan struktur dari masing-masing kurikulum tersebut, sehingga dapat memberikan informasi
yang bermanfaat bagi para pendidik dan pengambil kebijakan pendidikan di Indonesia.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
C. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kurikulum KTSP
1. Hakikat Kurikulum KTSP.
2
bantuan keuangan, tetapi melalui komite sekolah dan dewan pendidikan
merumuskan serta mengembangkan program-program yagn dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran..
3
c. KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan
mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan siswa.
Sekolah dapat menitikberatkan pada mata pelajaran tertentu yang dianggap
paling dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh daerah kawasan wisata dapat
mengembangkan kepariwisataan dan bahasa inggris, sebagai keterampilan
hidup.
d. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat. Karena menurut
ahli beban belajar yang berat dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak.
e. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
f. Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih dan pengembang kurikulum.
g. Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah,
kemampuan siswa dan kondisi daerahnya masing-masing.
h. Menggunakan pendekatan kompetensi yang menekankan pada pemahaman,
kemampuan atau kompetensi terutama di sekolah yang berkaitan dengan
pekerjaan masyarakat sekitar.
i. Standar kompetensi yang memperhatikan kemampuan individu, baik
kemampuan, kecakapan belajar, maupun konteks social budaya.
j. Berbasis kompetensi sehingga peserta didik berada dalam proses perkembangan
yang berkelanjutan dari seluruh aspek kepribadian, sebagai pemekaran terhadap
potensi-potensi bawaan sesuai dengan kesempatan belajar yang ada dan
diberikan oleh lingkungan.
4
mengajar 24 jam, sebagai syarat sertifikasi guru untukmendapatkan tunjangan
profesi.
a. UUD 1945 dan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia.
b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
sebagai landasan hukum yang mengatur sistem pendidikan di Indonesia.
c. Tujuan Pendidikan Nasional yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003, yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
d. Pendidikan berbasis kompetensi yang diatur dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun
2006, yang menekankan pentingnya pengembangan kompetensi siswa dalam aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
e. Konsep pembelajaran yang berpusat pada siswa, yang mengedepankan peran aktif
siswa dalam pembelajaran dan pengembangan karakter siswa.
f. Nilai-nilai budaya dan karakter bangsa Indonesia, yang diharapkan menjadi pijakan
dalam pembentukan karakter siswa.
g. Aspek sosial dan kultural masyarakat lokal, yang diintegrasikan ke dalam
kurikulum untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai
lingkungan sekitar.
5
a. Berbasis kompetensi: Kurikulum KTSP menekankan pada pengembangan
kompetensi siswa, yaitu keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang diperlukan
untuk menghadapi tuntutan dunia kerja dan kehidupan. Pembelajaran dirancang
untuk mengembangkan kompetensi tersebut.
b. Berorientasi pada siswa: Kurikulum KTSP memandang siswa sebagai subjek dan
pusat pembelajaran. Siswa dipandang sebagai individu yang unik dengan kebutuhan
dan potensi yang berbeda-beda. Pembelajaran dirancang untuk memenuhi
kebutuhan siswa dan mengembangkan potensi mereka secara optimal.
c. Holistik: Kurikulum KTSP memandang pendidikan sebagai proses yang melibatkan
seluruh aspek kehidupan siswa. Oleh karena itu, kurikulum ini dirancang untuk
mengembangkan siswa secara holistik, yaitu dalam aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
d. Integratif: Kurikulum KTSP menekankan pada integrasi antara mata pelajaran,
sehingga siswa dapat memahami hubungan antara konsep-konsep yang dipelajari.
Integrasi juga dilakukan dengan masyarakat, sehingga siswa dapat memahami
hubungan antara pendidikan dan kehidupan masyarakat.
e. Berkelanjutan: Kurikulum KTSP dirancang untuk memberikan dasar yang kuat
bagi pengembangan selanjutnya, baik pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi
maupun dalam kehidupan sehari-hari siswa setelah lulus.
f. Responsif: Kurikulum KTSP dirancang untuk merespons perubahan-perubahan
yang terjadi dalam masyarakat dan dunia kerja, sehingga siswa dapat siap
menghadapi tuntutan tersebut.
a. Tujuan Pendidikan: Merupakan gambaran mengenai hasil akhir yang ingin dicapai
melalui pendidikan yang diberikan.
6
b. Kompetensi Inti: Merupakan keterampilan, pengetahuan, dan sikap dasar yang
harus dikuasai oleh siswa di semua mata pelajaran. Kompetensi inti meliputi empat
domain yaitu sikap, pengetahuan, keterampilan, dan keterampilan sosial.
c. Muatan Lokal: Merupakan materi pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan
kebutuhan dan karakteristik masyarakat setempat.
d. Muatan Nasional: Merupakan materi pembelajaran yang disusun berdasarkan
standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan.
e. Mata Pelajaran: Merupakan materi yang secara spesifik diatur untuk setiap mata
pelajaran yang diajarkan di sekolah.
f. Kegiatan Pembelajaran: Merupakan kegiatan yang dirancang untuk mencapai
tujuan pendidikan dan mengembangkan kompetensi siswa. Kegiatan pembelajaran
dapat dilakukan dalam bentuk pembelajaran tatap muka, praktikum, eksperimen,
tugas mandiri, dan lain sebagainya.
g. Evaluasi: Merupakan kegiatan yang dirancang untuk menilai pencapaian
kompetensi siswa. Evaluasi dapat dilakukan melalui berbagai bentuk seperti tes
tertulis, tugas terstruktur, presentasi, dan sebagainya.
B. Kurikulum 2013
1. Hakikat Kurikulum 2013
7
pendidikan tinggi. Untuk pendidikan dasar, kurikulum ini terdiri dari dua tahap, yaitu
Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
8
Kurikulum 2013 sudah diteliti oleh para pakar pendidikan. Sehingga,
harapannya kurikulum ini akan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di masa
mendatang. Oleh karena itu, ada beberapa kelebihan dari kurikulum 2013 ini yang
dinilai dari para ahli pendidikan. Berikut rincian dari kelebihan tersebut:
9
dimaksud dapat tersampaikan dengan baik dan mudah dipahami siswa. Dalam hal ini,
penting bagi seorang guru untuk terbuka dan selalu berupaya mengembangkan diri
menjadi lebih baik.
10
yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945, seperti pemerataan pendidikan,
pengembangan kebudayaan nasional, dan peningkatan kualitas sumber daya
manusia.
Kurikulum 2013 didasarkan pada visi dan misi pendidikan nasional, yaitu
mewujudkan masyarakat yang cerdas, berkarakter, kreatif, inovatif, dan berdaya
saing. Oleh karena itu, kurikulum ini menekankan pada pengembangan karakter
siswa dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
11
Dengan mengacu pada landasan tersebut, Kurikulum 2013 diharapkan dapat
menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di dunia global, memiliki karakter
yang baik, dan memiliki kemampuan untuk terus belajar sepanjang hayat.
a. Kompetensi Dasar
c. Pembelajaran Kontekstual
d. Pengembangan Karakter
e. Pembelajaran Berkelanjutan
12
f. Pembelajaran Berbasis Teknologi
Pada tingkat pendidikan dasar, Kurikulum 2013 terdiri dari lima mata pelajaran
wajib yaitu Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA,
dan IPS. Selain itu, terdapat juga mata pelajaran tambahan seperti Bahasa Inggris, Seni
Budaya dan Prakarya, Penjaskes, dan Muatan Lokal yang diadaptasi dengan lingkungan
siswa.
Pada tingkat pendidikan menengah atas, Kurikulum 2013 terdiri dari mata
pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan. Mata pelajaran wajib yang harus diambil
oleh siswa antara lain Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, dan Pendidikan Kewarganegaraan. Siswa juga diharuskan memilih salah satu
kelompok mata pelajaran yang terdiri dari tiga kelompok, yaitu: IPA (Matematika,
13
Fisika, Kimia, dan Biologi), IPS (Ekonomi, Geografi, dan Sosiologi), dan Bahasa
(Sastra, Bahasa Asing, dan Bahasa Daerah).
Selain itu, pada tingkat SMA/MA, terdapat pula Program Keahlian di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) yang memiliki struktur kurikulum yang berbeda dengan
SMA/MA. Kurikulum 2013 pada SMK terdiri dari dua bagian, yaitu Kurikulum Umum
dan Kurikulum Keahlian.
C. Kurikulum Merdeka
1. Hakikat kurikulum merdeka
Hakikat dari Kurikulum Merdeka adalah memberikan kebebasan pada sekolah dan guru
untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan lokal,
serta memperkuat keterlibatan masyarakat dalam pengembangan kurikulum. Dengan
Kurikulum Merdeka, pemerintah memberikan keleluasaan pada sekolah dan guru untuk
menentukan bahan ajar dan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik dan potensi daerah setempat.
14
Karakteristik Kurikulum Merdeka diantaranya yaitu:
2. Lebih Fleksibel
Kurikulum Merdeka dinilai lebih fleksibel dibandingkan kurikulum sebelumnya.
Artinya, guru, siswa dan sekolah lebih "merdeka" dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran di sekolah. Sebagai contoh, siswa tidak lagi belajar di kelas dengan
membaca buku atau sekadar menghafal, tetapi siswa bisa belajar di mana saja untuk
membuat suatu karya atau proyek.
Melalui pembelajaran berbasis proyek, peserta didik dilatih untuk bisa berpikir kritis,
kreatif, dan mampu mencari solusi dari setiap proyek yang ditugaskan kepadanya.
Berbeda halnya jika peserta didik hanya diminta untuk mengerjakan soal. Itulah
15
mengapa, pembelajaran berbasis proyek diharapkan mampu mengembangkan soft skill
peserta didik.
16
c. Mendorong siswa untuk menjadi warga negara yang merdeka, bertanggung
jawab, dan produktif: Kurikulum merdeka juga bertujuan untuk menyiapkan
siswa untuk menjadi warga negara yang merdeka, bertanggung jawab, dan
produktif. Dengan demikian, penerapan kurikulum merdeka dapat membantu
siswa kemampuan-kemampuan tersebut. Mengembangkan
d. Menekankan pengembangan kemampuan siswa dalam memahami, menghargai,
dan memanfaatkan potensi diri serta lingkungannya.
e. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang efektif pada siswa.
f. Menyiapkan siswa untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta mampu menghadapi tantangan global.
17
a. Undang-Undang Dasar 1945
c. Kurikulum 2013
Kebijakan Pendidikan Nasional yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, antara lain
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), memberikan arah
dan prioritas dalam pengembangan pendidikan nasional. Kebijakan ini menekankan
pentingnya penguatan pendidikan karakter, pengembangan keterampilan abad ke-21,
dan penguatan keterlibatan masyarakat dalam pengembangan pendidikan.
Dengan landasan yang kuat ini, Kurikulum Merdeka diharapkan dapat memperkuat
pengembangan pendidikan yang inklusif, inovatif, dan responsif terhadap konteks dan
kebutuhan lokal, serta mempersiapkan peserta didik menjadi individu yang mampu
menghadapi tantangan masa depan.
18
Beberapa prinsip penting dalam Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut:
Prinsip inovatif dan kreatif menekankan pada pengembangan kurikulum yang mampu
menantang peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Hal ini dilakukan
dengan memperkuat pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti keterampilan
berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif, serta keterampilan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK).
Kurikulum Merdeka didesain untuk menjadi responsif dan adaptif terhadap perubahan
sosial, budaya, dan ekonomi. Prinsip responsif dan adaptif ini memungkinkan
kurikulum untuk selalu mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan peserta didik,
sehingga mampu memberikan pendidikan yang relevan dan berdaya saing.
e. Terintegrasi
19
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, Kurikulum Merdeka diharapkan dapat
memperkuat pengembangan pendidikan yang inklusif, inovatif, dan responsif terhadap
konteks dan kebutuhan lokal, serta mempersiapkan peserta didik menjadi individu yang
mampu menghadapi tantangan masa depan.
Pada level ini, Satuan Pendidikan (SP) berperan sebagai pihak yang bertanggung jawab
dalam pengembangan kurikulum. SP harus mengembangkan kurikulum yang sesuai
dengan konteks dan kebutuhan lokal serta memperkuat pengembangan nilai-nilai
budaya dan karakter setempat.
b. Level Komunitas
Pada level ini, masyarakat di sekitar SP berperan sebagai mitra dalam pengembangan
kurikulum. Masyarakat harus terlibat dalam memberikan masukan dan menjadi bagian
dari pengambilan keputusan terkait pengembangan kurikulum.
Pada level ini, jaringan pendidikan merupakan wadah bagi SP untuk saling berbagi
pengalaman dan pengetahuan terkait pengembangan kurikulum. Jaringan pendidikan
dapat membantu SP dalam memperkuat pengembangan kurikulum yang sesuai dengan
konteks dan kebutuhan lokal.
d. Level Nasional
Pada level ini, pemerintah bertanggung jawab dalam memberikan arah kebijakan dan
regulasi terkait pengembangan kurikulum. Pemerintah harus memperkuat keterlibatan
masyarakat dalam pengembangan kurikulum serta memfasilitasi jaringan pendidikan
untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait pengembangan kurikulum.
Dengan struktur yang terdiri dari empat level tersebut, Kurikulum Merdeka diharapkan
dapat memperkuat keterlibatan masyarakat dalam pengembangan kurikulum dan
memperkuat pengembangan kurikulum yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan
lokal.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan telaah terhadap kerangka dasar kurikulum KTSP, Kurikulum 2013,
dan Kurikulum Merdeka, dapat disimpulkan bahwa ketiga kurikulum tersebut memiliki
hakekat yang sama, yaitu mengacu pada pemenuhan tuntutan pembelajaran yang sesuai
dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.
Landasan dari ketiga kurikulum tersebut juga sama, yaitu mengacu pada Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) dan berorientasi pada pendidikan
karakter serta pengembangan kecerdasan multiple.
B. Saran
1. Bagi pembaca hendaknya materi dalam makalah dapat dipahami dengan benar serta
dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman.
2. Bagi calon pendidik maupun pendidik hendaknya dapat mengetahui lebih luas dan lebih
benar lagi mengenai bagaimana konsep pengembangan dalam kurikulum untuk
nantinya dapat mewujudkan tujuan dalam proses belajar mengajar.
21
DAFTAR PUSTAKA
BSNP, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar
dan Menengah, Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006.
Haryanto (2010) Diktat bahan kuliah pengembangan kurikulum pendidikan luar biasa,
Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta
Manurung, L. (2019). Sejarah Kurikulum di Indonesia. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 5(2),
88-95.
Sanjaya, Wina. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan. Jakarta:
Kencana
22