Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM MERDEKA MATA PELAJARAN


PKN DI SEKOLAH DASAR

Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan PKn


Dosen Pengampu: HAMIDATURROHMAH, S.Psi., M.Pd.

4SDA7
Disusun Oleh:
Amalia Firdausi (211330000747)
Uyun Mulziyah (211330000749)
Dhany Naufal Rif’at (211330000756)
Lilik Nailil Muna (211330000819)
Mustagfirotun Nikmah (211330000850)
Diana Ragil Saputri (211330000875)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warohmatullohi wa barokatuh.


Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-nya kepada kita semua. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan lancar. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari HAMIDATURROHMAH, S.Psi., M.Pd. Sebagai dosen pengampu mata
kuliah Pendidikan PKn. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk pembahasan
materi mengenai beberapa jenis penelitian yang berguna untuk pembaca dan juga
penulis makalah ini.
Makalah yang berjudul “Kurikulum 2013 Dan Kurikulum Merdeka Mata
Pelajaran Pkn Di Sekolah Dasar” ini diharapkan dapat menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan bagi pembaca dan penulis makalah ini. Kami selaku
penulis makalah ini mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada
semua pihak, terutama kepada Bu HAMIDATURROHMAH, S.Psi., M.Pd. Selaku
dosen pengampu mata kuliah Pendidikan PKn yang telah memberikan kelapangan
dalam membimbing kami dalam proses pembuatan makalah ini.
Kami selaku penulis makalah ini masih banyak kekurangan, baik dalam
segi penulisan kata, bahasa, ataupun kalimatnya. Oleh sebab itu, kami
mengarapkan kritik dan saran dari semua pihak agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penulis.
wassalamualaikum warohmatullohi wa barokatuh.

Jepara, 13 Januari 2023

Pemakalah

ii
iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................1

C. Tujuan..............................................................................................................1

D. Manfaat...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Kajian Kurikulum Pembelajaran PKn di SD..................................................3

B. Standar Proses Pembelajaran PKn di SD........................................................5

C. Ruang Lingkup PKn SD..................................................................................8

BAB III PENUTUP..............................................................................................11

A. Kesimpulan...................................................................................................11

B. Saran..............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran di Sekolah
Dasar. Mata pelajaran ini merupakan bentuk pendidikan yang mengingatkan akan
pentingnya nilai-nilai dan kewajiban warga negara supaya dapat menjadi warga
negara yang dapat menghargai antar sesama warga negara. Pendidikan
Kewarganegaraan diterapkan di Sekolah Dasar agar peserta didik mempunyai
pengetahuan tentang pentingnya bermasyarakat.
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu
mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh peserta didik dari mulai sekolah dasar
sampai pada perguruan tinggi. Karena pada hakekatnya mata pelajaran PKn
memiliki peran yang sangat penting dalam upaya membentuk karakter warga
negara yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, serta rasa bangga dan
tanggung jawab, bahkan mampu berpartispasi langsung dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Adapun mata pelajaran yang digunakan sekarang berbeda dengan mata
pelajaran yang terdahulu, karena dengan adanya dorongan dari pemerintah untuk
mengubah kurikulum yang mulanya kurtilas (Kurikulum 2013) menjadi
kurikulum merdeka. Kurikulum 2013 berbeda jauh dengan kurikulum merdeka
karena beberapa mata pelajaran dijadikan menjadi satu kesatuan yang
berketerkaitan antara satu sama lainnya.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah, yaitu sebagai berikut:
1. Apa saja kajian kurikulum pembelajaran PKn di SD ?
2. Apa yang di maksud dengan standar proses pembelajaran PKn di SD ?
3. Apa yang di maksud dengan ruang lingkup pembelajaran PKn di SD ?
C. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah:

1
1. Untuk mengetahui kajian kurikulum pembelajaran PKn di SD.
2. Untuk mennngetahui standar proses pembelajaran PKn di SD.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup pembelajaran PKn di SD.

D. Manfaat
Makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis makalah ini. Yaitu
dapat menambah wawasan mengenai alam semesta dan manusia. Serta dapat
menjadi refrensi bagi pembaca dan penulis mengenai wawasan tentang
penelitian deskriptif, studi kasus, dan tindakan kelas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kajian Kurikulum Pembelajaran PKn di SD


1. Pengertian kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu ”curir”
yang artinya pelari dan “curare” yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah
kurikulum berasal dari dunia olahraga pada zaman Romawi Kuno di Yunani,
berarti jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai finish.
Dapat dipahami jarak yang harus ditempuh disini maksudnya yaitu kurikulum
dengan muatan isi pelajaran untuk dijadikan sebagai tolak ukur yang harus
ditempuh oleh siswa agar memperoleh ijazah.
Kurikulum juga diartikan sebagai rancangan pendidikan yang berisi
rangkuman dari semua pengalaman yang disediakan untuk siswa disekolah.
Selain itu, kurikulum merupakan suatu program bahan ajar yang berisi
beberapa bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogram, direncanakan
serta dirancang secara sistematis atas dasar norma –norma yang ada dan
dijadikan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran bagi pendidik dan
peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
Khusus untuk SD/MI ruang lingkup Pendidikan Kewarganegaraan
dikemas dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Dalam
kurikulum 2013 tidak ada istilah standar kompetensi melainkan diganti
menjadi kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD). Istilah kompetensi
inti yang tidak ada di dalam KTSP atau kurikulum 2006 adalah capaian
kompetensi pada tiap akhir jenjang yang harus dilalui untuk sampai pada
kompetensi lulusan. Kompetensi inti (KI) tidak diajarkan melainkan dibentuk
melalui berbagai kompetensi dasar (KD). Kompetensi inti (KI) berfungsi
sebagai unsur pengorganisasi (organizing element) kompetensi dasar (KD).
Sebagai unsur pengorganisasi, kompetensi inti merupakan pengikat untuk
organisasi vertikal dan organisasi horizontal kompetensi dasar (KD).
Kompetensi Inti (KI) merupakan integrator horizontal antar mata pelajaran

3
dan juga pengorganisasian kompetensi dasar (KD). Kompetensi dasar
diorganisasikan ke dalam empat kompetensi inti, KI 1 berkaitan dengan sikap
diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa, KI 2 berkaitan dengan karakter diri dan
sikap sosial, KI 3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar,
sedangkan KI 4 berisi KD tentang penyajian pengetahuan berupa
keterampilan, KI 1, KI 2, dan KI 4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan
melalui proses pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam KI 3,
untuk semua mata pelajaran. KI 1 dan KI 2 tidak diajarkan langsung pada
setiap kegiatan pembelajaran. Dalam kurikulum 2013 terdapat perubahan
nama mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menjadi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Perubahan terjadi pula
dalam ruang lingkup materinya yang meliputi 4 substansi yang nantinya akan
menyatu kedalam sejumlah rumusan kompetensi dasar (KD) yaitu sebagai
berikut:
1) Pancasila
2) Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia tahun 1945
3) Negara Kesatuan Republik Indonesia
4) Bhineka Tunggal Ika
Dari kedua sistem kurikulum 2006 (KTSP) dan kurikulum 2013 yang
digunakan dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan penulis akan
menganalisis kurikulum mana yang lebih memenuhi unsur dari kompetensi
kewarganegaraan, yaitu: pengetahuan kewarganegaraan, keterampilan
kewarganegaraan, dan sikap kewarganegaraan (civic knowledge, civic skill,
and civic disposition).
2. Pembelajaran PKN di SD
Pendididkan kewarganegaraan (PKN) di sekolah dasar memiliki peranan
penting dalam pembentukan karakter siswa yang sesuai dengan nilai-nilai
pancasila mengenai nilai moral, nilai kesopanan, nilai religius dan nilai-nilai
pancasila yang lainnya. Selain itu juga siswa diharapkan dapat
melaksanakan hak dan kewajiban dan mampu berpartisipasi dalam
kehidupan demokrasi. Tujuan pembelajaran PKN pada abad 21 yakni

4
sebagai warga negara Indonesia yang cerdas, kreatif dan mampu berfikir
kritis sehingga mampu untuk menghadapi tantangan yang ada seiring
dengan perubahan perkembangan zaman.
Peran guru dalam mengembangkan nilai sikap dan nilai moral pada diri
siswa sangat diperlukan, akan tetapi semua itu tidaklah mudah untuk dicapai
jika siwa tidak memahami konsep nilai sikap dan nilai moral tersebut.
Degan demikian guru harus mampu mengarahkan siswa mengenai
pembentukan karakter sebagai warga negara yang baik sesuai dengan nilai-
nilai yang tercantum dalam pancasila dan mampu mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari baik sikap maupun perilaku, serta mampu
melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara Indonesia.

B. Standar Proses Pembelajaran PKn di SD


Standar Proses pembelajaran adalah kriteria minimal dalam proses
pembelajaran berdasarkan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan. Standar Proses pembelajaran digunakan sebagai
pedoman untuk melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien
agar dapat mengembangkan potensi, prakarsa, kemampuan, dan kemandirian
Peserta Didik secara optimal.
Terkait dengan visi telah ditetapkan serangkaian prinsip
penyelenggaraan pendidikan untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan
reformasi pendidikan. Salah satu prinsip tersebut adalah pendidikan
diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
yang berlangsung sepanjang hayat. Dalam proses tersebut diperlukan guru
yang memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan
potensi dan kreativitas peserta didik. Implikasi dari prinsip ini adalah
pergeseran paradigma proses pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran ke
paradigma pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses
pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar
terlaksana secara efektif dan efisien.

5
Mengingat kebhinekaan budaya, keragaman latar belakang dan
karakteristik peserta didik, serta tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang
bermutu, proses pembelajaran untuk setiap mata pelajaran harus fleksibel,
bervariasi, dan memenuhi standar. Proses pembelajaran pada setiap satuan
pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus
dikembangkan adalah standar proses. Standar proses adalah standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan
pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi kriteria
minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar proses
ini berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal,
balk pada sistem paket maupun pada sistem kredit semester.
Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 Standar Isi
dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup materi yang sesuai
dengan kompetensi lulusan yang telah dirumuskan pada standar kompetensi
lulusan. Penyusunan Standar Isi dilakukan dengan merumuskan ruang lingkup
materi pembelajaran yang sesuai untuk mengembangkan kompetensi Peserta
Didik sesuai standar kompetensi lulusan, melakukan penyesuaian dengan
kemajuan pembelajaran (learning progression).
Dalam Standar proses pembelajaran SD ada dua perbedaan
pembelajaran dalam (kurikulum 2013) dan (kurikulum merdeka). Dalam
kurikulum 2013 terdapat perubahan nama mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn). Perubahan terjadi pula dalam ruang lingkup materinya yang meliputi
4 substansi yang nantinya akan melebur kedalam sejumlah rumusan

6
kompetensi dasar (KD) yaitu sebagai berikut: Pancasila,Undang- Undang
Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhineka tunggal ika.
kurikulum 2013 yang digunakan dalam mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan penulis akan menganalisis kurikulum mana yang lebih
memenuhi unsur dari kompetensi kewarganegaraan, yaitu: pengetahuan
kewarganegaraan, keterampilan kewarganegaraan, dan sikap kewarganegaraan
(civic knowledge, civic skill, and civic disposition). Ketiga kompetensi
kewarganegaraan dalam kurikulum 2013 yaitu:
1. Civic knowledge (pengetahuan warga negara), masuk kedalam KI 3
pengetahuan, yakni Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhineka
Tunggal Ika sebagai dimensi PPKn yang semuanya melebur kedalam
rumusan KD.
2. Civic skill (keterampilan warga negara) masuk kedalam KI 4
keterampilan.
3. Civic Disposition (sikap warga negara) masuk kedalam KI 1 dan KI 2
sikap spiritual dan sosial.
Aspek penting dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kurikulum 2013 ialah pentingnya penggunaan pendekatan ilmiah (saintifik)
dalam segenap pembelajaran. Sedangkan Standar Proses Kurikulum merdeka
cara untuk mencapai tujuan belajar di lakukan dengan strategi pembelajaran yang
di rancang untuk memberi pengalaman belajar yang berkualitas. Sedangkan
strategi yang di rancang untuk memberi pengalaman belajar dilaksanakan dengan
memberi kesempatan untuk menerapkan materi pada problem atau konteks.
Dalam kurikulum merdeka di alokasikan sekktar 20-30% jam pembelajaran yang
di gunakan untuk aktifitas kokurikuler berupa dana projek penguatan profil
Pancasila. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan karanter di luar pembelajaran
akademik. Perencanaan proses pembelajaran dilakukan oleh pendidik dan proses
pembelajaran bersifat jelas, fleksibel dan sederhana.
Standar Isi pada program Pendidikan Kesetaraan selain berisi muatan wajib
sesuai jenjangnya, juga diperkaya dengan ruang lingkup materi pemberdayaan dan
keterampilan.

7
Ruang lingkup materi pemberdayaan diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran,
harga diri, kepercayaan diri, partisipasi aktif, dan akses terhadap pengambilan
keputusan sehingga Peserta Didik mampu berkreasi, berkarya, serta
mengembangkan kemandirian dalam kehidupan individu maupun bermasyarakat.

C. Ruang Lingkup PKn SD


a. Pengertian Ruang Lingkup
Secara umum Ruang lingkup memili makna Batasan. Pengertian
Ruang lingkup adalah batasan banyaknya subjek yang tercakup dalam
sebuah masalah, yang dalam artian luas batasan ini bisa dalam bentuk
materi, variable yang diteliti, subjek, atau lokasi. Sedangkan secara khusus
ruang lingkup digunakan untuk membatasi materi. Ruang lingkup dapat
diartikan sebagai batasan, dan secara khusus ruang lingkup berarti
pengertian suatu materi secara lebih rinci dan menjadikan materi lebih
terarah.
b. Ruang Lingkup PKn
Pendidikan kewarganegaraan (PKn) memiliki ruang lingkup di
dalam pembelajarannya, dimana aspek-aspeknya saling berkaitan satu
sama lain. Ubaedillah dan Rozakmenyebutkan materi pendidikan
kewarganegaraan (civil education) terdiri dari tiga materi pokok, yaitu
demokrasi, hak asasi manusia, dan masyarakat madani (civil society).
Sedangkan Mulyasa mengemukakan ruang lingkup PKn meliputi aspek-
aspek sebagai berikut:
a. Persatuan dan kesatuan bangsa
b. Norma, hukum, dan peraturan
c. Hak asasi manusia (HAM)
d. Kebutuhan warga negara
e. Konstitusi negara dengan konstitusi
f. Kekuasaaan dan politik
g. Kedudukan pancasila
h. Globalisasi.

8
Berdasarkan pendapat beberapa ahli mengenai ruang lingkup PKn
dapat disimpulkan bahwa Ruang lingkup memiliki beberapa aspek yaitu
sebagai berikut:
1. Persatuan dan kesatuan bangsa
Aspek pertama adalah persatuan dan kesatuan bangsa yang meliputi: hidup
rukun dalam perbedaan, bangga sebagai bangsa Indonesia, cinta
lingkungan, partisipasi dalam bela negara, sumpah pemuda, keutuhan
NKRI, sikap positif terhadap NKRI.
2. Norma, hukum, dan peraturan
Aspek yang kedua adalah macam-macam norma, hukum, dan peraturan.
Aspek ini meliputi: tata tertib di sekolah, peraturan dalam kehidupan
keluarga, peraturan-peraturan daerah,norma di masyarakat, norma dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, hukum dan peradilan internasional
sistem hukum dan peradilan nasional.
3. Hak asasi manusia
Aspek ketiga ialah Hak asasi Manusia. Aspek ini meliputi: hak dan
kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional
HAM, hak dan kewajiban anak, penghormatan dan perlindungan HAM.
Semuany manusi mempunya hak dan kewajiban warga negara maka dari
itu HAM di Indonesia sangat dijunjung tinggi.
4. Kebutuhan warga negara
Aspek yang berikutnya adalah kebutuhan warga negara yang meliputi:
harga diri sebagai masyarakat, gotong royong, kebebasan untuk
berorganisasi, kemerdekaan untuk mengeluarkan pendapat, menghormati
keputusan bersama, prestasi diri, kesamaan kedudukan warga negara.
5. Konstitusi Negara
Aspek yang selanjutnya yaitu konstitusi negara. Aspek ini meliputi:
konstitusi-konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia, proklamasi
kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, hubungan antara dasar negara
erat kaitannya dengan konstitusi.

9
6. Kekuasaan dan Politik
Aspek yang keenam adalah kekuasaan dan politik yang meliputi: sistem
pemerintahan, pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintahan desa dan
kecamatan, pemerintahan pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya
demokrasi menuju masyarakat madani, budaya politik, pers dalam
masyarakat demokrasi.
7. Ideologi Pancasila
Aspek yang berikutnya adalah Pancasila yang merupakan dasar negara.
Aspek ini meliputi: Proses perumusan pancasila, kedudukan pancasila
sebagai dasar negara dan ideologi negara, pengamalan nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan sehari-hari, pancasila sebagai ideologi terbuka.
8. Globalisasi
Aspek yang terakhir adalah globalisasi. Aspek globalisasai meliputi:
politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, globalisasi yang terjadi di
lingkungannya, dampak yang ditimbulka globalisasi, hubungan
internasional dan pengertian organisasi internasional, dan evaluasi
globalisasi.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kajian kurikulum pembelajaran juga diartikan sebagai rancangan
pendidikan yang berisi rangkuman dari semua pengalaman yang disediakan
untuk siswa disekolah. Selain itu, kurikulum merupakan suatu program bahan
ajar yang berisi beberapa bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogram,
direncanakan serta dirancang secara sistematis atas dasar norma –norma yang
ada dan dijadikan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran bagi pendidik
dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
Standar Isi pada program Pendidikan Kesetaraan selain berisi muatan
wajib sesuai jenjangnya, juga diperkaya dengan ruang lingkup materi
pemberdayaan dan keterampilan.
Pendidikan kewarganegaraan (PKn) memiliki ruang lingkup di dalam
pembelajarannya, dimana aspek-aspeknya saling berkaitan satu sama lain.
Ubaedillah dan Rozakmenyebutkan materi pendidikan kewarganegaraan (civil
education) terdiri dari tiga materi pokok, yaitu demokrasi, hak asasi manusia,
dan masyarakat madani (civil society).
B. Saran
Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat bermafaat bagi kita
semua, serta dapat memberikan informasi tentang pentingnya Pendidikan
Kewarganegaraan sejak dini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, S. (2014) Problematika kurikulum 2013 dan kepemimpinan instruksional


kepala sekolah. Jurnal Pencerahan. Vol. 8. No. 2
Gandamana Apiek. 2017. Perbandingan Kompetensi Kewarganegaraan Dalam
Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di Sekolah Dasar. Seminar Nasional Pendidikan Dasar
Universitas Negeri Medan
Lubis, Maulana Arafat. 2018. Pembelajaran PPKn di SD/ MI. Medan: Aksha
Sakti.
Magdalena, Ina. dkk. 2020. Pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan di
Sekolah Dasar Negeri Bojong 3 Pinang. Bintang: Jurnal Pendidikan dan
Sains. Volume 2 nomor 3, 418 – 430.
Rahmat. et al. 2013. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung:
Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan UPI.
Slamet Setiana, Dafid. Nuryadi. 2020. Kajian Kurikulum Sekolah Dasar dan
Menengah. Gramasurya.
Ubaedillah, A dan Abdul Rozak, Pancasila, Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan
Masyarakat Masyrakat Madani, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Press, 2013, hlm. 19
Winarno. 2014. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Isi Strategi, dan
Penilaian. Jakarta: Bumi Aksara.
Winataputra, Udin S. 2014. Pembelajaran PKn di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.

12

Anda mungkin juga menyukai