Anda di halaman 1dari 12

Tugas Makalah

PENGEMBANGAN KURIKULUM BAHASA ARAB

Makalah ini diajukan sebagai syarat dalam memenuhi tugas Mata Kuliah PENGEMBANGAN
KURIKULUM BAHASA ARAB

Dosen Pengamuh:
Dr. SITTI HASNAH, S.Ag., M.Pd.

Nama Kelompok 1:

1. Siti Maisarah (19.1.02.0046)


2. Annisa Nur Rahma Cahyani (19.1.02.0037)
3. Algifari Unok (19.1.02.0054)
4. Sulastri (19.1.02.0041)
5. Zainudin (19.1.02.0049)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami
dapat menyelesaikan makalah berjudul ”Debat/Diskusi” tepat waktu. Makalah ini disusun
guna memenuhi tugas Dosen pada Mata kuliah “PENGEMBANGAN KURIKULUM
BAHASA ARAB” di UIN Datokarama Palu. Selain itu, kami juga berharap agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak selaku Dosen Mata
kuliah Al-Khithabah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni kami. Kami juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Palu, 24 Maret 2022

Penyusun

2
DAFTAR PUSTAKA

SAMPUL………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR…………………………………………………………
DAFTAR ISI………..…………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….
A. Latar Belakang…………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah………………………………………………………….
C. Tujuan………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………..
A. Pengertian kurikulum………………………………………………………
B. Hakikat kurikulum…………………………………………………………
C. Langkah-langkah kurikulum……………………………………………….
D. Tujuan kurikulum………………………………………………………….
E. Isi kurikulum………………………………………………………………
F. Pengorganisasian materi dan pengalamanbelajar………………………….
BAB III PENUTUP………………………………………………………….
A. Kesimpulan……………………………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis,
karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada kurikulum. Begitu pentingnya
kurikulum sebagaimana sentra kegiatan pendidikan, maka didalam penyusunannya
memerlukan landasan atau fondasi yang kuat, melalui pemikiran dan penelitian secara
mendalam. Pada dasarnya kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa
komponen. Setiap komponen yang menyusun kurikulum saling berhubungan satu sama lain,
sehingga dalam proses pengembangan kurikulum harus memperoleh perhatian yang sama
besarnya. Komponen-komponen tersebut yaitu komponen tujuan, isi, metode, serta
komponen evaluasi. Proses pengembangan kurikulum memang merupakan sesuatu yang
kompleks, karena tidak hanya menuntut penguasaan kemampuan secara teknis, akan tetapi
lebih dari itu para pengembang kurikulum harus mampu mengantisipasi berbagai faktor
yang berpengaruh terhadap pengembangan kurikulum baik yang bersifat internal maupun
eksternal.
Mengapa harus ada kurikulum 2013 ? sementara kurikulum 2006 (KTSP) dirasa sudah
sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat Indonesia. Ternyata kurikulum 2013 dirasa
lebih mempunyai hasil yang optimal. Mencetak lulusan yang mampu bersaing dengan dunia
global, sementara kurikulum 2013 ini masih dalam percobaan yang belum jelas terlihat
hasilnya. Pemerintah memiliki pandangan tersendiri terhadap kurikulum 2006 (KTSP) yang
dirasa masih banyak kekurangan disana sini, terutama dalam hal karakter siswa yang dalam
kurikulum 2013 lebih ditekankan. Merosotnya moral kaum pelajar yang terjadi di era
sekarang, dibuktikan dengan banyaknya tawuran antar pelajar, seks bebas, kekerasan guru
kepada siswanya, dan kenakalan remja lainnya. Hal itulah yang justru dirasa penting untuk
dibenahi, sehingga dalam kurikulum 2013 ini lebih menekankan pada perbaikan karakter,
moral, dan spiritual.

B. Rumusan Masalah

4
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalan ini antara lain:
A. Pengertian kurikulum?
B. Hakikat kurikulum?
C. Apa langkah-langkah dari kurikulum?
D. Apa tujuan kurikulum?
E. Apa isi kurikulum?
F. Apa pengorganisasian materi dan pengalaman belajar?

C. Tujuan

A. Untuk mengetahui pengertian kurikulum!


B. Untuk mengetahui hakikat kurikulum!
C. Untuk mengetahui langkah langkah dari kurikulum!
D. Untuk mengetahui tujuan kurikulum!
E. Untuk mengetahui isi kurikulum!
F. Untuk mengetahui pengorganisasian materi dan pengalaman belajar!

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum

 Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang
dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk
menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum 2013 merupakan sebuah
kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa
dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan
santun disiplin yang tinggi. Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang diterapkan sejak 2006 lalu. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib
diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang
pendidikan.Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik dipilih sesuai dengan
pilihan mereka. Kedua kelompok mata pelajaran tersebut (wajib dan pilihan) terutama
dikembangkan dalam struktur kurikulum pendidikan menengah (SMA dan SMK) sementara
itu mengingat usia dan perkembangan psikologis peserta didik usia 7 – 15 tahun maka mata
pelajaran pilihan belum diberikan untuk peserta didik SD dan SMP.
Pengetahuan dalam kurikulum 2013 sama seperti kurikulum-kurikulum sebelumnya,
yaitu penekanan pada tingkat pemahaman siswa dalam pelajaran. Nilai dari aspek
pengetahuan bisa didapat dari Ulangan Harian, Ujian Tengah/Akhir Semester, dan Ujian
Kenaikan Kelas. Pada kurikulum 2013, Pengetahuan bukan aspek utama seperti pada
kurikulum-kurikulum sebelumnya.
Keterampilan merupakan aspek baru dalam kurikulum di Indonesia. Keterampilan
merupakan penekanan pada skill atau kemampuan. misalnya adalah kemampuan untuk
mengemukakan pendapat, berdiksusi/bermusyawarah, membuat laporan, serta berpresentasi.
Aspek Keterampilan merupakan salah satu aspek penting karena hanya dengan pengetahuan,
siswa tidak dapat menyalurkan pengetahuan tersebut sehingga hanya menjadi teori semata.
Aspek sikap merupakan aspek tersulit untuk dinilai. Sikap meliputi sopan santun, adab
dalam belajar, absensi, sosial, dan agama. K esulitan penilaian dalam aspek ini karena guru
tidak setiap saat mengawasi siswa-siswinya. Sehingga penilaian tidak begitu efektif.

6
B. Hakikat Kurikulum

Kurikulum merupakan peranan yang sangat penting dalam pendidikan. Dengan adanya
kurikulum, baik tidaknya suatu lembaga pendidikan akan bergantung pada kurikulumnya. 
Jika kurikulum yang ditetapkan itu baik dan dirancang dengan maksimal maka hasil yang
diperoleh akan maksimal pula. Begitu juga sebaliknya, jika kurikulum yang ditetapkan tidak
maksimal maka hasilnya juga tidak akan maksimal.
Pada awalnya kurikulum dikenal di dunia olahraga karena kata kurikulum berasal dari
kata curir yang artinya pelari dan curere yang artinya tempat berpacu. Atau secara harfiyah
dapat diartikan sebagai lapangan lomba untuk para pelari.
Dalam dunia pendidikan, kurikulum berarti tempat berpacu seorang pelajar untuk
mencapai tujuan yang akan dicapainya. Kurikulum merupakan rencana pembelajaran yang
ditetapkan oleh lembaga sekolah yang nantinya akan ditempuh oleh peserta didik untuk
mencapai tujuan belajarnya.
Dalam menyusun kurikulum harus berdasarkan prinsip dasar religi dan falsafah.
Dimana prinsip dasar religi ini yang nantinya akan mengantarkan peserta didik menuju ke
jalan yang benar sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW. 
Prinsip ini yang nantinya akan mengarahkan pada tujuan dan aktivitas kurikulum untuk
mencapai tujuan yang diharapkan yaitu mendidik anak supaya taat kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berbakti, dan bertanggung jawab. Prinsip filosofis yang dicantumkan pada
kurikulum menjadi dasar kurikulum itu diciptakan. 
Adanya pemikiran filsafat yang sistematis maka terbentuklah kurikulum tersebut
sehingga kurikulum mengandung kebenaran yang sesuai dengan pandangan hidup islam.
Di dunia pendidikan islam, kurikulum lebih menonjolkan mata pelajaran yang berbau islami,
seperti akidah akhlaq, al-qur'an hadist, dan kitab-kitab islam lainnya. 
Kurikulum ini juga menyesuaikan fitrah manusia sebagai makhluk ciptaan Allah untuk
bertauhid. Sumber utama kurikulum ini adalah Al-qur'an dan Hadist, oleh karena itu semua
aspek yang ada di lingkungan sekolah tersebut bernuansa islami.
Namun seiring berjalannya waktu, ilmu teknologi terus berkembang canggih. Dengan
ini kurikulum juga menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang berkembang. 

7
Agama islam juga menganjurkan pada manusia untuk mengasah pemikirannya sehingga
dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Allah juga menjanjikan untuk meninggika
derajad manusia yang membagikan ilmunya.

C. Langkah-Langkah Pengambangan Kurikulum

Setelah mengetahui dan memahami berbagai pendekatan dan model yang dapat
digunakan untuk mengembangkan kurikulum, kegiatan selanjutnya berkaitan dengan
langkah-langkah apa saja yang harus ditempuh dalam pengembangan kurikulum tersebut.
Secara umum lankah-langkah pengembangan kurikulum tersebut terdiri atas:
1. Analisis dan Diagnosa Kebutuhan.
2. Perumusan Tujuan.
3. Pemilihan dan pengorganisasian materi.
4. Pemilihan dan pengorganisasian pengalaman belajar. Dan
5. Pengembangan alat evaluasi.

D. Tujuan Kurikulum

Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam kurikulum. Alasan tersebut
adalah sebagai berikut:
1.      Tujuan erat kaitannya dengan arah dan sasaran yang harus dicapai oleh setiap upaya
pendidikan. Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, dengan demikian
perumusan tujuan merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam sebuah kurikulum.
2.      Melalui tujuan yang jelas, maka dapat membantu para pengembang kurikulum dalam
mendesain model kurikulum yang dapat digunakan, bahkan akan membantu guru dalam
mendesain sistem pembelajaran. Artinya, dengan tujuan yang jelas dapat memberikan
arahan kepada guru dalam menentukan bahan atau materi yang harus dipelajari, menentukan
metode dan strategi pembelajaran, menentukan alat, media, dan sumber pembelajaran, serta
merancang alat evaluasi untuk menentukan keberhasilan belajar siswa.
3.      Tujuan kurikulum yang jelas dapat digunakan sebagai control dalam menentukan
batas-batas dan kualitas pembelajaran. Artinya, melalui penetapan tujuan, para pengembang

8
kurikulum termasuk guru dapat mengontrol sampai mana siswa telah memperoleh
kemampuan-kemampuan sesuai dengan tujuan dan tuntutan kurikulum yang berlaku. Lebih
jauh dengan tujuan dapat ditentukan daya serap siswa dan kualitas suatu sekolah.

E. Isi Kurikulum

Isi kurikulum pembelajaran bahasa Arab mengandung tiga unsur, yaitu linguistik,
budaya, dan komunikasi. Tiga unsur inilah yang akan dibentuk sebagai kemampuan yang
harus dikuasai oleh siswa. Standarisasi untuk pemilihan isi kurikulum bahasa Arab bagi non
Arab adalah melandasi dengan pendapat/teori para ahli khususnya dalam pembelajaran
bahasa Arab, baik itu teori linguistik maupun teori psikologi, menganalisis kebutuhan
pembelajar bahasa, minat, dan keinginan mereka, menyesuaikan dengan tujuan dan
kemahiran yang akan mereka capai.

F. Pengorganisasian Materi dan Pengalaman Belajar

1. Pengorganisasian Materi
Secara spesifik, yang dimaksud dengan materi kurikulum adalah segala sesuatu yang
diberikan kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Isi dari kegiatan pembelajaran
tersebut adalah isi dari kurikulum. Isi atau bahan tersebut disusun dalam berbagai program
pendidikan berdasarkan jenis dan jenjang sekolah, kemudian dikemas dalam berbagi bidang
studi yang kemudian dijabarkan dalam pokok dan subpokok bahasan, yang secara lebih rinci
disusun dalam bentuk bahan pengajaran dalm berbagi bentuknya.
Ada beberapa jumlah criteria yang dapat dipertimbangkan dalam pemilihan materi
kurikulum, antara lain:
a. Materi kurikulum harus disiplin berdasarkan tujuan yang hendak dicapai.
b. Materi kurikulum dipilih karena dianggap berharga sebagai warisan budaya
(positif) dari generasi masa lalu.
c. Materi kurikulum dipilih karena berguna bagi penguasaan suatu disiplin ilmu.
d. Materi kurikulum dipilih karena dianggap bermanfaat bagi kehidupan umat
manusia untuk bekal hidup dimasa kini dan masa yang akan datang.

9
e. Materi kurikulum dipilih karena sesuai dengan kebutuhan dan minat anak didik
(siswa) dan kebutuhan masyarakat.

2. Pengorganisasian pengalaman belajar

Setelah materi kurikulum dipilih dan diorganisasikan langkah selanjutnya adalah


memilih dan mengorganisasikan pengalaman belajar. Cara pemilihan dan pengorganisasian
pengalaman belajr dapat dilakukan dengan menggunakn berbagai pendekatan, strategi,
metode serta teknik yang disesuaikan dengan tujuan dan sifat materi yang akan diberikan.
Pengalaman belajar siswa bias bersumber dari pengalaman visual, pengalaman suara,
pengalaman perabaan, pengalaman penciuman, atau variasi dari visual, suara, perabaan, dan
penciuman. Pengalaman belajar yang dipilih harus mencakup berbagai kegiatan mental-fisik
yang menarik minat siswa, sesuai dengan tingkat perkembangannya dan merangsang siswa
untuk belajar aktif dan kreatif.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulakan bahwa kurikulum bahasa arab adalah
keseluruhan situasi, pengalaman berbahasa, dan kegiatan komunikatif yang ditawarkan,
dipersiapkan, dipilih, direncanakan, dan diatur supaya pembelajar bahasa memiliki
kemampuan untuk mengembangkan dan mempraktekkan bahasa, baik itu kemahiran
mendengar, berbicara, membaca, maupun menulis.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, kompetensi
dasar, materi standar, dan hasil belajar, serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dan tujuan
pendidikan.
Dalam pengembangan kurikulum banyak pihak yang turut berpartisipasi, yaitu:
administrator pedidikan, para ahli, guru dan orang tua murid.

B. Saran
Penulis menyadari sebagai manusia biasa yang tak lepas dari kekurangan yang
membawa ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat kostruktif demi kesempurnaannya dimasa mendatang.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, M., Pengembangan Kurikulum, Bandung: Pustaka Stia, 1998


Hakim, Lukman, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: CV. Wacana Prima, 2007
Hamalik,Oemar, Sistem dan Prosedur Pengembangan Kurikulum Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan, Bandung: Trigenda Karya, 1983
http//akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/22/komponen-komponen-kurikulum
Muhaimin, dkk., Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada
Sekolah & Madrasah, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008
Rusma, Manajemen Kurikulum, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011
Rusydi Ahmad Tha’imah, Ta’lim al-‘Arabiyah li Ghairi al-Nuthiqina biha Manahiju wa
Asalibuhu, (Rabath: Mansyuror al-Munazzamahal-Islamiyah li Tarbiya wa al-‘ulum wa al-
Tsaafiyah, ISISCO, 1410H/1989 M
Rusydi Ahmad Tha’imah wa Kamil al-Naqah, Ta’lim al-Lughah Ittisholiyyan baina al-
Manahij wa al-Istiratijiyyat, Rabath: Mansyuror al-Munazzamah al-islamiyah li Tarbiyah wa
al-‘alam wa al-Tsaqafiyah, ISISCO, 1427 H/2006 M
Sudjana, Nana, Pembinaan dan Pengembagan Kurikulum di Sekolah, Bandung; Sinar Baru
Algensindo, 1988
Sanjaya, Wina, Pembelajaran dalam Implementasi Berbasis Kompetensi, Jakarta: Kencana
Media Grup, 2006
Sukmadinata, Nana Syaodih, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, Bandung: PT
Remaja Rosda Karya, 2004
UU no. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 ayat 19
Permenag  no. 2 tahun 2008

12

Anda mungkin juga menyukai