Anda di halaman 1dari 12

RUANG LINGKUP DAN FUNGSI KURIKULUM PAI

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI

Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam (IAI) As’Adiyah

Sengkang

Oleh:

KELOMPOK 9

Muh. Asmar Pratama (21310082)

Muh. Imran Jayadi (21310083)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

IAI AS’ADIYAH SENGKANG

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat

menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Ruang Lingkup dan Fungsi Kurikulum PAI"

dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan

Kurikulum PAI. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang sejarah

pendidikan Islam dari masa ke masa baik untuk pembaca dan terkhusus untuk penulis sendiri.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Gurutta Muhammad Haderawi, S.Ag,

M.Pd.I selaku Dosen Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI karena dengan adanya tugas
ini tentu akan menambah wawasan penulis mengenai ilmu tentang sejarah pendidikan Islam.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Sengkang, 1 Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2
A. Ruang Lingkup Kurikulum PAI ........................................................................................ 2
B. Fungsi Kurikulum PAI ....................................................................................................... 4
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 8
B. Saran .................................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Zaman sekarang ini pendidikan hal yang terpenting dalam kehidupan bermasyarakat
dengan pendidikan masyarakat dapat memperbaiki kualitas hidup hal ini diperkuat dengan
semakin tinggi pendidikan yang dipelajari maka terbuka kemungkinan peningkatan
wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam menyelesaikan masalah.
Perkembangan pendidikan tidak terlepas dari yang namanya pondasi pendidikan yaitu
kurikulum, kurikulum merupakan suatu cara untuk mengukur tingkat perkembangan
pendidikan, hal ini dapat diartikan bahwa arah pendidikan kita tergantung kurikulum yang
dibuat. Perkembangan dari perubahan kurikulum dapat juga memanfaatkan kebutuhan dari
daerah setempat, sehingga dapat menjadi hubungan yang timbal balik sehingga perubahan
tersebut pada intinya dapat berdampak positif bagi peningkatan kualitas suatu Negara.
Perkembangan kurikulum adalah proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan
pelajaran yang harus dipelajari serta bagaimana cara mempelajarinya. Persoalan
mengembangkan kurikulum bukan merupakan hal yang sederhana dan
mudah.Menentukan isi atau muatan kurikulum harus berangkat dari visi, misi, serta tujuan
yang ingin dicapai, sedangkan menentukan tujuan yang ingin dicapai berkaitan dengan
persoalan sistem nilai dan kebutuhan masyarakat.
Tujuan dari penulis makalah ini untuk mengetahui tentang bagaimana proses dalam
pengembangan suatu kurikulum pendidikan, dimana kurikulum itu sendiri dapat menjadi
pedoman dalam proses belajar mengajarkan oleh pendidikan dalam satuan pendidikan di
Indonesia.
B. Rumusan Masalah

1. Apa saja Ruang Lingkup Kurikulum PAI ?

2. Bagaimana Fungsi Kurikulum PAI ?

C. Tujuan

1. Mengetahui Ruang Lingkup Kurikulum PAI

2. Mengetahui Fungsi Kurikulum PAI

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Kurikulum PAI

Untuk menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi sebagaimana yang

diebutkan dalam tujuan kurikulum PAI, maka isi materi kurikulum PAI didasarkan dan

dikembangkan dari ketentuan-ketentuan yang ada dalam dua sumber pokok, yaitu al

Qur’an dan Sunnah nabi Muhammad saw. Disamping itu materi PAI juga diperkaya

dengan hasil istinbath atau ijtihad para ulama, sehingga ajaran-ajaran pokok yang bersifat
umum lebih rinci dan mendetail. Kurikulum PAI mencakup usaha untuk mewujudkan

keharmonisan, keserasian, keseuaian, dan keseimbangan antara:

a. Hubungan manusia dengan Sang Pencipta (Allah swt.) Sejauhmana kita sebagai hamba

Allah swt telah melaksanakan segala kewajiban yang diperintahkan-Nya? Dan setaat

apakah kita telah mematuhi segala ajaran Islam dalam kehidupan kita sehari-hari?

Banyak sekali ayat al Qur’an maupun hadist Nabi yang menegaskan kewajiban

seorang hamba dengan sang Khalik yaitu Allah swt.

b. Hubungan manusia dengan sesama manusia. Apakah kita seorang muslim yang

menjadikan orang lain merasa tenteram berada di dekat kita? Sejuahmana mana hakhak

orang lain telah kita tunaikan? Jangan sampai kita merugikan apalagi

menzhalim/menganiaya hak-hak orang lain. Kedua hubungan tersebut dengan tegas

Allah swt menyatakan dalam al Qur’an menyatakan :

c. Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan alam. Kita sebagai khalifah
di muka bumi, tentu mempunyai tugas dan tanggung jawab mengelola dan

melestarikan alam dan memakmurkan bumi. Jangan sampai alam dan makhluk lain

terpedaya dan terusik karena keberadaan kita, yang akibatnya akan kembali kepada

manusia itu sendiri. Firman Allah yang artinya; “Telah tampak kerusakan di darat dan

di laut dikarenakan perbuatan tangan-tangan mereka (manusia).

d. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri (berakhlak dengan diri sendiri)

Penghargaan orang lain terhadap diri kita, sangat tergantung kepada sejauhmana kita

2
menghargai atau dengan kata lain berakhlak kepada diri sendiri. Kita sangat

dilarangkan (diharamkan) mencelakakan diri sendiri apa lagi sampai bunuh diri.

Keempat hubungan tersebut di atas, tercakup dalam kurikulum PAI yang tersusun dalam

beberapa mata pelajaran, yaitu:

a. Mata pelajaran Aqidah Akhlaq.

b. Mata pelajaran Ibadah Syari’ah (Fiqih)

c. Mata pelajaran al Qur’an Hadits.

d. Mata pelajaran Sejarah dan Kebudayan Islam (SKI), dan

e. Mata pelajaran Bahasa Arab. Mata-mata pelajaran tersebut yang merupakan scope atau

ruang lingkup kurikulum PAI yang disajikan pada sekolahsekolah yang berciri khas
agama Islam atau Madrasah, Sementara Ruang lingkup kurikulum PAI pada sekolah-

sekolah umum adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang bentuk

kurikulumnya Broad Field atau all in one system.

Ruang lingkup kurikulum PAI di lembaga pondok-pondok pesantren tentu lebih banyak

lagi mata pelajaran, umumnya kurikulum PAI pada pondok pesantren terdiri dari mata

pelajaran yang terpisah-pisah (separated subject curriculum), seperti; tauhid, tajwid, fiqih,

ushul fiqih, tafsir, ilmu hadits, tarikh dan lain-lain yang berdiri sendiri sebagai mata

pelajaran atau disiplin ilmu. Sementara, ruang lingkup materi PAI, meliputi:

a. Aqidah atau keyakinan. Aspek ini merupakan bagian yang fundamental. Aspek

keyakinan dalam ajaran islam merupakan 103 pintu masuk ke dalam ajaran islam dan

berpengaruh terhadap seluruh perilaku seorang muslim.


b. Syari’at atau aspek norma atau hukum, yaitu ajaran yang mengatur perilaku seorang

pemeluk agama islam. Aspek hukum ini mengandung ajaran yang berkonotasi hukum

yang terdiri atas perbuatan ajaran yang wajib, sunnat, mubah, makruh dan haram.

c. Akhlak atau tingkah laku, yaitu gambaran tentang perilaku yang seyogyanya dimiliki

seorang muslim dalam rangka hubungan dengan Allah, hubungan dengan sesama

manusia, hubungan dengan alam, dan hubungan baik terhadap diri sendiri. 1

1
Hamdan, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) Teori dan Praktek, h. 102-104.

3
B. Fungsi Kurikulum PAI

Dalam pengalaman sehari-hari, sering didengarkan istilah fungsi. Fungsi membawa

akibat pada adanya hasil. Jika sesuatu itu berfungsi maka berakibat pada adanya hasil.

Demikian juga sebaliknya, jika sesuatu itu tidak berfungsi akan berakibat pada tidak

tercapainya hasil yang diharapkan (tujuan). 2 Ada pun fungsi kurikulum dalam pendidikan

islam adalah sebagai berikut:

a. Alat untuk mencapai tujuan dan untuk menempuh harapan manusia agar tujuan yang

telah ditetapkan dapat terlaksanakan.

b. Berfungsi sebgai pedoman dan program yang dilalui oleh setiap elemen pendidikan.

c. Fungsi kesinambungan, yaitu guna mempersiapkan jenjang berikutnya dan meliputi


penyiapan tenaga kerja bagi yang akan melanjutkan.

d. Berfungsi sebagai standar dalam menentukan kriteria keberhasilan suatu pendidikan,

atau sebagai batasan dalam program yang dilaksanakan pada tiap catur wulan,

semester, atau pada tingkat pendidikan lainnya.3

Secara ringkas, Hafni Ladjid mengemukakan tiga fungsi kurikulum, dengan berfokus

pada tiga aspek:

1) Fungsi kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan tersebut, sebagai alat untuk

mencapai seperangkat tujuan pendidikan yang diinginkan dan sebagai pedoman

dalam mengatur kegiatan sehari-hari.

2) Fungsi kurikulum bagi tataran tingkat sekolah, yaitu sebagai pemeliharaan proses

pendidikan dan penyiapan tenaga kerja.


3) Fungsi bagi konsumen, yaitu sebagai keikutsertaan dalam memperlancar

pelaksanaan program pendidikan dan kritik yang membangun dalam

penyempurnaan program yang serasi. 4

Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, menurut rudi

dan susilana yang dikutip oleh saputra dkk, terdapat enam fungsi kurikulum, yaitu:

2
Hidayat, Ilmu Pendidikan Islam Menuntun Arah Pendidikan Islam Indonesia, h. 100.
3
Arif, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, h. 89-90.
4
Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum (Ciputat: Quantum Teaching, 2005), h. 3.

4
a. Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function)

Fungsi Penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat

pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted yaitu

mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun

lingkungan sosial. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan

bersifat dinamis. Karena itu, siswa pun harus memiliki kemam puan untuk

menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya.

b. Fungsi Integrasi (the integrating function)

Fungsi Integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan

harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Siswa pada dasarnya


merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat. Oleh karena itu, siswa harus

memiliki kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan

masyarakatnya.

c. Fungsi Diferensiasi (the differentiating function)

Fungsi Diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat

pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa.

Setiap siswa memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis, yang harus

dihargai dan dilayani dengan baik.

d. Fungsi Persiapan (the propaedeutic function)

Fungsi Persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat

pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang


pendidikan berikutnya. Selain itu, kurikulum juga diharapkan dapat mempersiapkan

siswa untuk dapat hidup dalam masyarakat seandainya karena sesuatu hal, tidak dapat

melanjutkan pendidikannya.

e. Fungsi Pemilihan (the selective function)

Fungsi Pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat

pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih

program program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Fungsi

pemilihan ini sangat erat hubungannya dengan fungsi diferensiasi, karena pengakuan

5
atas adanya perbedaan individual siswa berarti pula diberinya kesempatan bagi siswa

tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Untuk

mewujudkan kedua fungsi tersebut, kurikulum perlu disusun secara lebih luas dan

bersifat fleksibel.

f. Fungsi Diagnostik (the diagnostic function)

Fungsi Diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat

pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami

dan menerima kekuatan (potensi) dan kelemahan yang dimilikinya. Jika siswa sudah

mampu memahami kekuatan kekuatan dan kelemahan kelemahan yang ada pada

dirinya, maka diharapkan siswa dapat mengembangkan sendiri potensi kekuatan


imilikinya atau memperbaiki kelemahan -kelemahannya.5

Dalam perkembangan selanjutnya pengertian kurikulum tidak hanya terbatas pada

program pendidikan, namun juga dapat diartikan menurut fungsinya:

a. Kurikulum Sebagai Program Studi Merupakan seperangkat mata pelajaran yang

dipelajari oleh peserta didik di sekolah atau di instasi pendidikan lainnya.

b. Kurikulum Sebagai Konten Merupakan data atau informasi yang tertera dalam buku-

buku kelas tanpa dilengkapidengan data atau informasi lainnya yang memungkinnya

timbulnya belajar.

c. Kurikulum Sebagai Kegiatan Berencana Merupakan kegiatan yang dirncanakan

tentang hal-hal yang akan diajarkan dan dengan cara bagaimana hal itu dapat diajarkan

dengan hasil yang baik.


d. Kurikulum Sebagai Hasil Belajar Merupakan seperangkat tujuan yang utuh untuk

memperoleh suatu hasil tertentu tanpa menspesifikasikan cara-cara yang dituju untuk

memperoleh hasil-hasil itu, atau seperangkat hasil belajar yang direncanakan dan

diinginkan.

5
Miswar Saputra And Dkk, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Ed. Rusnawati,
Pertama (Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini, 2021), h. 5- 6.

6
e. Kurikulum Sebagai Reproduksi Cultural Merupakan transfer dan refleksi butir-butir

kebudayaan masyarakat, agar dimiliki dan dipahami anak-anak generasi muda

masyarakat tersebut.

f. Kurikulum Sebagai Pengalaman Belajar yang direncanakan dibawa pimpinan sekolah.

g. Kurikulum Sebagai Produksi Merupakan seperangkat tugas yang harus dilakukan

untuk mencapai hasi yang ditetapkan terlebih dahulu.6

Kurikulum dalam pendidikan islam berfungsi sebgai landasan yang digunakan

oleh pendidik dalam membimbing peserta didik kea rah tujuan tertinggi pendidikan

islam, melalui sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam hal ini proses

pendidikan islam bukanlah suatu proses yang dapat dilakukan secara sembarangan dan
tidak beraturan, tetspi wajib mengacu pada konsep manusia paripurna yang strateginta

telah disusun secata sistematis. 7

6
Muhamin And Abdul Majid, Pemikiran Pendidikan Islam, Kajian Filosofis Dan Kerangaka Dasar
Operasionalisasinya (Bandung: Trigenda Karya, 1993), h. 185.
7
Siswanto, Pendidikan Islam Dalam Dialektika Perubahan, h. 61.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) bertujuan untuk mengembangkan

kompetensi seperti yang dipersyaratkan dalam kurikulum, yang didasarkan pada ajaran Al-

Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Termasuk juga ajaran yang berdasarkan ajaran

Nabi, ajaran Nabi, dan ajaran orang lain. Kurikulumnya mencakup berbagai mata pelajaran,

seperti Aqidah Akhlaq, Ibadah Syari'ah (Fiqih), Al Qur'an Hadits, Sejarah dan Kebudayan

Islam (SKI), dan Bahasa Arab. Mata pelajaran tersebut merupakan bagian dari kurikulum di

pesantren yang dianggap sebagai bidang yang luas atau sistem serba guna. Kurikulumnya

mencakup topik-topik seperti Aqidah, Syari'at, hukum, dan Akhlak, yang merupakan aspek

fundamental pendidikan Islam. Kurikulum juga memuat norma dan hukum yang menjadi

pedoman tindakan umat Islam dalam hubungannya dengan Allah, sesama manusia, agama

Islam, dan diri sendiri.

Ada pun fungsi kurikulum dalam pendidikan islam adalah sebagai berikut:

a. Alat untuk mencapai tujuan dan untuk menempuh harapan manusia agar tujuan yang

telah ditetapkan dapat terlaksanakan.

b. Berfungsi sebgai pedoman dan program yang dilalui oleh setiap elemen pendidikan.

c. Fungsi kesinambungan, yaitu guna mempersiapkan jenjang berikutnya dan meliputi

penyiapan tenaga kerja bagi yang akan melanjutkan.

d. Berfungsi sebagai standar dalam menentukan kriteria keberhasilan suatu pendidikan,

atau sebagai batasan dalam program yang dilaksanakan pada tiap catur wulan, semester,
atau pada tingkat pendidikan lainnya

B. Saran

Tentunya penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih

banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan segera

melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa

sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Arifuddin. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. Edited by saiful ibad. Pertama. Jakarta:
kultura, 2008.
Hamdan. PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) TEORI
DAN PRAKTEK. Pertama. Banjarmasin: IAIN ANTASARI PRESS, 2014
Hidayat, Rahmat. Ilmu Pendidikan Islam Menuntun Arah Pendidikan Islam Indonesia. Edited
by Candra Wijaya. medan: lembaga peduli pengembangan pendidikan indonesia, 2016.
Ladjid, Hafni. Pengembangan Kurikulum. Ciputat: quantum teaching, 2005.
Muhamin, and Abdul Majid. Pemikiran Pendidikan Islam, Kajian Filosofis Dan Kerangaka
Dasar Operasionalisasinya. Bandung: Trigenda Karya, 1993.
Saputra, Miswar, And Dkk. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Edited By
Rusnawati. Pertama. Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini, 2021
Siswanto. Pendidikan Islam Dalam Dialektika Perubahan. Edited By Abdul Aziz. Surabaya:
CV. Salsabila Putra Pratama, 2015.

Anda mungkin juga menyukai