Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“Kurikulum 2013”

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Pada Mata KuliahStudi
Pendidikan Agama Islam Kontemporer

Disusun Oleh:

FATHIYYAH PUTRI PASARIBU


20123.017

Dosen Pengampu:

Dr. Wedra Aprison, M.Ag

PROGRAM STUDI PASCASARJANA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN SJECH M.DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
2023/1445 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur ata rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah ini


dapat diselesaikan. Adapun dalam penulisan makalah ini, materi yang
dibahas adalah “Kurikulum Pendidikan Agama Islam”. Tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
Bapak Dr. Wedra Aprison, M.Ag. selain itu juga bertujaun untuk
menambah pengetahuan dan wawasan bagipembaca maupun penulis,

Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada nabi


Muhammad SAW, yang dengan keberkahannya Allah titipkan ilmu
sebagai pengarah ummat manusia menuju jalan yang di redhoi oleh Allah
SWT.

Penulis menyadari makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.


Oleh karena itu, diharapkan adanya kritikan dan saran yang membangun
demi kesempurnaan penulisan makalah ini. Dan ucapan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Khususnya kepada Dosen pengampu mata kuliah “Studi PAI
Kontemporer”

Bukittinggi , 25 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1

B..Rumusan Masalah ....................................................................................... 2

C..Tujuan Masalah............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3

A. Pengertian Kurikulum 2013......................................................................... 3

B..Penerapan Kurikulum 2013..........................................................................4

C..Tujuan Pendidikan Islam Kurikulum 2013.................................................. 5

D. Prinsip-Prinsip Penyusunan Kurikulum Pendidikan Islam ......................... 6

E..Dasar Kurikulum Pendidikan Agama Islam ................................................7

F.. Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran PAI di sekolah.......... 8

BAB III PENUTUP............................................................................................9

A. Kesimpulan...................................................................................................9

B..Saran.............................................................................................................9

DAFTAR KEPUSTAKAAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan teknologi yang semakin pesat mengakibatkan
pemikiran peserta didik juga berkembang dengan cepat. Oleh karena itu,
kurikulum di indonesia juga sudah kesekian kali diubah demi
menyesuaikan antara perkembangan pendidikan, kemajuan teknologi, dan
perkembangan peserta didik. Perubahan yang dilakukan pada kurikulum di
Indonesia bertujuan untuk menyesuaikan dan mengembangkan pendidikan
Indonesia ke kualitas yang lebih baik. Namun dalam setiap perubahan
kurikulum, sistem kurikulum di indonesia tidak selalu berdampak positif,
namun juga ada yang bersifat negatif sehingga diperlukan adanya
perbaikan kembali pada sistem pendidikan yang diterapkan pada saat itu.
Dalam makalah ini, diuraikan beberapa kurikulum yang pernah
diterapkan di Indonesia, sehingga dapat diambil pelajaran dari rangkuman
perkembangan tersebut, terutama yang berkaitan dengan kurikulum
pendidikan agama Islam. Diakui atau tidak sampai saat ini kita masih
banyak mengacu pada konsep desain kurikulum yang dibawa dari barat.
Mereka dianggap lebih cerdas dan cepat dalam membaca peluang yang
berkembang sehingga melahirkan inovasi-inovasi baru sebagai terobosan
dalam bidang pendidikan. Sementara kita masih berkutat dalam proses
mencari konsep kurikulum mana yang dianggap tepat dan relevan. Sering
kali kurikulum mengalami perubahan, akan tetapi outcome-nya masih jauh
dari harapan, bahkan sebagian ahli mengatakan pendidikan Indonesia
dianggap gagal.

B. Rumusan Masalah

Diantara rumusan masalah yang akan dijabarkan berdasarkan latar


belakang adalah :
1. Apa Pengertian Kurikulum 2013 ?
2. Bagaimana Bentuk Penerapan Kurikulum 2013 ?
3. Apa Tujuan Pendidikan Agama Islam Kurikulum 2013 ?

1
4. Apa Saja Prinsip-Prinsip Penyusunan Kurikulum Pendidikan Islam ?
5. Apa Saja Dasar Kurikulum Pendidikan Agama Islam ?

6. Bentuk Implementasi Kurikulum PAI di sekolah

C.Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka terdapat tujuan masalah,


yakni :

1. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Kurikulum 2013

2. Untuk Mengetahui Bagaimana Bentuk Penerapan Kurikulum 2013

3. Untuk Mengetahui Apa Tujuan Pendidikan Agama Islam Kurikulum


2013

4. Untuk Mengetahui Apa Saja Prinsip-Prinsip Penyusunan Kurikulum


Pendidikan Islam

5. Untuk Mengetahui Apa Saja Dasar Kurikulum Pendidikan Agama


Islam

6. Untuk Mengetahui Bentuk Implementasi Kurikulum PAI di sekolah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum 2013

Secara etimologi kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa


Yunani yaitu curir yang artinya pelari yang artinya tempat berpacu atau
tempat berlomba yang berarti jarak tempuh lari, yaitu jarak yang harus
ditempuh dalam kegiatan berlari mulai dari start hingga finish1.

Istilah kurikulum tersebut digunakan dalam dunia pendidikan


dengan alasan kurikulum berhubungan erat dengan usaha mengembangkan
peserta didik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sehingga
kurikulum memiliki beberapa aspek penting seperti perencanaan
pengalaman belajar, program sebuah lembaga pendidikan yang
diwujudkan dalam sebuah dokumen serta hasil dari implementasi
dokumen yang telah disusun.

Kurikulum 2013 merupakan implementasi dari UU no. 32 tahun 2013.


Kurikulum 2013 ini merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari
kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan KTSP. Akan tetapi lebih
mengacu pada kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara
terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang terdapat pada pasal 352, dimana kompetensi
lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati.

Kurikulum 2013 merupakan perangkat mata pelajaran dan


program pendidikan berbasia sains yang diberikan oleh suatu lembaga
penyelenggara pendidikan dengan tujuan untuk mempersiapkan lahirnya
generasi emas bangsa indonesia, dengan sistem dimana siswa lebih

1
Rahmat Raharjo Syatibi, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, 2013, (Yogyakarta:
Azzagrafika) hal. 17
2
UU Republik Indonesia tentang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003, (Bandung: Fermana,2006),
hal. 83

3
aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Titik beratnya, kurikulum 2013
ini bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa agar lebih baik
dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mempresentasikan
apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah meneerima
materi pembelajaran.

Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan


penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam,
sosial, seni, dan budaya. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya,
kurikulum 2013 lebih menekankan pada ketiga aspek, yaitu menghasilkan
peserta didik berakhlak mulia (afektif), berketerampilan (psikomotorik),
dan berpengetahuan (kognitif) yang berkesinambungan.

B. Penerapan Kurikulum 2013


Melalui perkembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam yang ada di
Indonesia, peneliti berusaha menelusuri problem teoritis dalam
pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam berkaitan dengan tujuan
kurikulum Pendidikan Agama Islam, apakah mengalami perkembangan atau
mengalami reduksi makna. Selain itu, peneliti berusaha untuk menelusuri
materi ajar Pendidikan Agama Islam, apakah materi ajar yang terlalu luas
atau terlalu sedikit, terlalu mendalam atau terlalu dangkal, urutan penyajian
tidak tepat, materi ajar yang tumpang tindih, dan jenis materi materi ajar
yang tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai oleh peserta didik.
Dengan materi ajar kurikulum yang syarat dengan nilai-nilai agama,
maka akan terbentuk manusia yang muslim dan terus berkembang dalam
keimanan, ketakwaan, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi3. Berdasarkan uraian
tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut tentang perkembangan
kurikulum, khususnya kurikulum Pendidikan Agama Islam tahun 1994, 2004,
2006 dan 2013 pada tingkat Sekolah Dasar.
a. Jam Pelajaran pada Kurikulum 2013
Dalam kurikulum 2013 juga ada strategi pengembangan

3
Darajdat, Zakiah. 1991. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Angkasa.

4
pendidikan, salah satunya adalah penambahan jam pelajaran.
Rasionalitas penambahan jam pelajaran dapat dijelaskan bahwa
perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberitahu menjadi
mencari tahu) dan proses penilaian (dari berbasis output menjadi
berbasis proses dan output) memerlukan tambahan jam pelajaran.
Dengan alokasi waktu per jam pelajaran :
SD= 35 menit
SMP= 40 menit
SMA= 45 menit
b. Model Pembelajaran Kurikulum 2013
Berdasarkan Permendikbud nomor 65 tentang standar proses, model
pembelajaran yang yang diutamakan dalam implementasi kurikulum 2013
adalah4 :
1) Model Inquiry Learning
Model pembelajaran Inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran
yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk
mencari dan menyelidiki sesuatu secara sistematis, kritis dan logis
sehingga mereka dapat merumuskan sendiri temuannya.
2) Model Discovery Learning
Metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa
sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya
belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian
atau seluruhnya ditemukan sendiri.
3) Model Based Learning
Metode pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan
nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir
kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh
pengetahuan.
4) Model Project Based Learning

4
Gunawan, Heri. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung:
Alfabeta.

5
Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran
yang berpusatpada siswa untuk melakukan suatu investigasi yang
mendalam terhadap suatu topik

C. Tujuan Pendidikan Agama Islam Kurikulum 2013


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 32 tahun
2013 pasal 77 J ayat 1, tujuan Pendidikan Agama dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia termasuk budi pekerti.
Adapun tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam
Kurikulum 2013 adalah tercapainya tujuan pembelajaran secara optimal
dan selaras dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung
jawab. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang menjabarkan proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan akhir Pendidikan Agama Islam, tujuan
pembelajaran tahun 2013 hanya mengacu pada tujuan akhir Pendidikan
Agama Islamtanpa menjelaskan prosesnya, yakni membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta berakhlak mulia termasuk budi pekerti. Namun dalam tujuan
Pendidikan Agama Islam tahun 2013 terdapat menekanan pada akhlak
mulia yang kemudian ditegaskan lagi dengan “budi pekerti”.5

D. Prinsip-Prinsip Penyusunan Kurikulum Pendidikan Islam


Dalam penyusunan kurikulum, kita harus memperhatikan prinsip-
prinsip yang dapat mewarnai kurikulum pendidikan.
1. Prinsip berasaskan Islam termasuk ajaran dan nilai- nilainya.
2. Prinsip mengarah kepada tujuan adalah seluruh aktivitas dalam
kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan yang dirumuskan
sebelumnya.

5
Darajdat, Zakiah. 1991. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Angkasa.

6
3. Prinsip (integritas) antara mata pelajaran, pengalaman-
pengalaman, dan aktivitas yang terkandung di dalam kurikulum.
4. Prinsip relevansi adalah adanya kesesuaian pendidikan dengan
lingkungan hidup murid.
5. Prinsip fleksibilitas, adalah terdapat ruang gerak yang
memberikan sedikit kebebasan dalam bertindak.
6. Prinsip integritas adalah kurikulum tersebut dapat meng-hasilkan
manusia seutuhnya.
7. Prinsip efisiensi, adalah agar kurikulum dapat mendayagu-nakan
waktu, tenaga, dana, dan sumber lain secara cermat dan tepat.
8. Prinsip kontinuitas dan kemitraan adalah bagaimana susu-nan
kurikulum yang terdiri dari bagian yang berkelanjut-an dengan
kaitan-kaitan kurikulum lainnya.
9. Prinsip individualitas adalah, bagaimana kurikulum mem-
perhatikan perbedaan pembawaan dan lingkungan anak.
10. Prinsip kesamaan memperoleh kesempatan dan demokra-tis
adalah bagaimana kurikulum dapat memberdayakan semua
peserta didik memperoleh pengetahuan, keter-ampilan, dan sikap
sangat diutamakan.
11. Prinsip kedinamisan, adalah agar kurikulum itu tidak sta-tis,
tetapi dapat mengikuti perkembangan ilmu pengeta-huan dan
perubahan sosial.
12. Prinsip keseimbangan, adalah bagaimana kurikulum dapat
mengembangkan sikap potensi peserta didik secara harmonis.
13. Prinsip efektivitas, adalah agar kurikulum dapat menun-jang
efektivitas guru yang mengajar dan peserta didik yang belajar.

E. Dasar Kurikulum Pendidikan Agama Islam


Kurikulum sebagai salah satu komponen pendidikan yang sangat
berperan dalam mengantarkan pada tujuan pendidikan yang diharapkan,
harus mempunyai dasar-dasar yang merupakan kekuatan utama yang
mempengaruhi dan membentuk materi kurikulum, susunan dan
organisasi kurikulum.

7
Menurut Al-Syaibani menawarkan dasar-dasar kurikulum sebagai
berikut :
a) Dasar Agama, tujuan dan kurikulumnya pada dasar agama Islam
dengan segala aspeknya. Dasar agama ini dalam kurikulum
pendidikan Islam jelas harus berdasarkan pada alQur’an, al-
Sunnah dan sumber-sumber yang bersifat furu’ lainnya.
b) Dasar Falsafah, dasar ini memberikan pedoman bagi tujuan
pendidikan Islam secara filosofis, sehingga tujuan, isi dan
organisasi kurikulum mengandung suatu kebenaran dan
pandangan hidup dalam bentuk nilai-nilai yang diyakini sebagai
suatu kebenaran, baik ditinjau dari sisi ontology, epistemologi,
maupun aksiologi.
c) Dasar Psikologi, dasar ini memberikan landasan dan perumusan
bahwa dalam perumusan kurikulum yang sejalan dengan ciri-ciri
perkembangan psikis peserta didik, sesuai dengan tahap
kematangan dan bakatnya.
d) Dasar Sosial, dasar ini memberikan gambaran bagi kurikulum
pendidikan Islam yang tercermin pada dasar sosial yang
mengandung ciri-ciri masyarakat Islam dan kebudayaannya. Baik
dari segi pengetahuan, nilai-nilai ideal, cara berfikir dan adat
kebiasaan, seni dan sebagainya. Kaitannya dengan kurikulum
pendidikan Islam sudah tentu kurikulum ini harus mengakar
terhadap masyarakat dan perubahan dan perkembangannya6

F. Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran PAI di sekolah


Penerapan kurikulum Pendidikan Agama Islam, memiliki sifat
kebergantungan yang sangat tinggi, ia sangat dipengaruhi oleh fasilitas
serta potensi yang tersedia di sekolah, lingkungan, masyarakat, serta
lingkungan pergaulan para siswa, latar belakang keluarga, dipengaruhi
pula oleh bagaimana persepsi guru yang bersangkutan terhadap
kurikulum7.

6
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
7
Majid, Abdul dkk. 2005. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja
Rosdakarya.

8
Ide pokok tersebut dibentuk dari filsafat, teori serta
kebijakankebijakan formal yang melandasinya. Di samping kemampuan
mereka dalam menganalisis struktur kurikulumnya, guru juga harus
mampu membaca visi kurikulum PAI, terutama agar persepsi yang
dibentuk dalam pemikiran guru agama itu terdapat relevansi dengan visi
kurikulum yang secara prinsip terkandung dalam tujuan-tujuan
kurikulumnya.Pemahaman yang relevan terhadap kurikulum mata
pelajaran PAI, penting sekali bagi para guru Agama Islam, sebab
selanjutnya akan dijadikan pedoman bagi mereka, dalam sistem
pengembangan atau penerapan kurikulumnya secara sistemik dan
sistematis.
Pendidikan Agama Islam diharapakan dapat menghasilkan
manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, taqwa dan
akhlak,serta aktif membangun peradaban keharmonisan kehidupan,
khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan bentuk nyata
pelaksanaan Kurikulum PAI dalam kelas yang melibatkan unsur-unsur
personal kepala sekolah dan guru, siswa, sumber belajar serta sarana dan
prasarana keberhasilan suatu pelaksanaan.8
Tentang materi PAI dan Budi Pekerti di kurikulum 2013
tampak jelas tidak mengalami banyak perubahan, yang mencolok
membedakan dari kurikulum sebelumnya adalah istilah Standar
Kompetensi (SK) untuk setiap aspek dalam PAI yang meliputi Al-
Qur’an, Aqidah Akhlak, fiqih dan SKI sekarang berubah menjadi
Kompetensi Inti, yaitu Sikap Keagamaan (KI 1), Sikap Sosial (KI 2),
Pengetahuan (KI 3) dan Penerapan Pengetahuan (KI 4). Perubahan ini
menjawab harapan semua pihak yang berarti pula telah mengubah arah
pembelajaran Agama Islam yang semula hanya menitikberatkan pada
penguasaan teori belaka.
PAI saat ini lebih mendorong semua peserta didik agar
memiliki skill dan akhlakul karimah, terlihat dari penambahan “Budi
Pekerti” setelah kata PAI. Walaupun sebenarnya tanpa ditambah kata

8
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung:. Remaja Rosdakarya.

9
Budi Pekerti pun, PAI sudah mengajarkan dan menjelaskan tentang
sikap dan budi pekerti yang baik (akhlak karimah). Dengan membedah
kurikulum PAI 2013 dapat diketahui bahwa tidak ada perubahan
mendasar di dalamnya, padahal waktu yang dialokasikan bertambah.
Hal ini hendaknya dapat dimanfaatkan oleh pendidik selain dengan
menggunakan berbagai metode dan pendekatan yang variatif dan
inovatif, juga hendaknya mampu menjadikan guru menambah materi
yang mendukung pembelajaran PAI dan Budi Pekerti, seperti materi
tentang multikulturalisme, pengembangan materi akhlak yang berbasis
kekinian, serta konsep PAI berperspektif living values9

9
Maksum, Ali, dan Luluk Yunan Ruhendi. 2004.Paradigma Pendidikan Universal di Era
Modern dan Post Modern. Yogyakarta: IRCiSoD.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum digunakan dalam dunia pendidikan dengan alasan
kurikulum berhubungan erat dengan usaha mengembangkan peserta didik
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sehingga kurikulum memiliki
beberapa aspek penting seperti perencanaan pengalaman belajar,
program sebuah lembaga pendidikan yang diwujudkan dalam sebuah
dokumen serta hasil dari implementasi dokumen yang telah disusun.
Berdasarkan Permendikbud nomor 65 tentang standar proses, model
pembelajaran yang yang diutamakan dalam implementasi kurikulum 2013
adalah : 1)Model Inquiry Learning, 2) Model Discovery Learning, 3) Model
Based Learning, 4) Model Project Based Learning.
Tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Kurikulum 2013
adalah tercapainya tujuan pembelajaran secara optimal dan selaras dengan
tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
yang demokratis serta bertanggung jawab.

B. Saran
Penulis berharap pembaca dan pendengar dapat memberikan kritikan
dan saran yang membangun khususnya bagi penulis, agar makalah yang dibuat
oleh pemakalah dapat disempurnakan dikemudian hari.

11
DAFTAR PUSTAKA

Darajdat, Zakiah. 1991. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Angkasa

Majid, Abdul dkk. 2005. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung:. Remaja


Rosdakarya.

Maksum, Ali, dan Luluk Yunan Ruhendi. 2004.Paradigma Pendidikan Universal di


Era Modern dan Post Modern. Yogyakarta: IRCiSoD.

Rahmat Raharjo Syatibi, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, 2013, (Yogyakarta:


Azzagrafika) hal. 17

Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.

UU Republik Indonesia tentang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003, (Bandung:


Fermana,2006), hal. 83

Anda mungkin juga menyukai