Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Dalamlingkup regional Asia Tenggara,
dimanapidanapenjaramasihdipertahankan. Hal
inidapatdilihatdalamketentuanpidanamereka, Seperti Negara Indonesia yang
masihdicantumkandalamPasal 10 Kitab Undang-UndangHukumPidana Indonesia
(selanjutnyadisebut KUHP Indonesia) dan Negara Thailand yang
dicantumkandalamPasal 18 Thailand Criminal Code 1956 (selanjutnyadisebut
KUHP Thailand). KUHP Indonesia yang masihberlakuhinggasaatini pada
prakteknyasudahtidaksesuaidengankondisimasyarakat Indonesia, dikarenakan
KUHP Indonesia merupakanpeninggalankolonialBelanda (Wetboek van
Strafrecht). Hal demikiandapatdibuktikandenganmelihat KUHP Indonesia
dalambeberapaketentuannyaterdapatperubahan, penambahan dan
penghapusandenganmaksudmenyesuaikankondisimasyarakat Indonesia.
Lain halnyadengan Thailand. Iamerupakansatu-satunya negara di
AsiaTenggara yang tidakpernahdijajah oleh kekuatanEropa (Central Intelligence
Agency), sehinggamemungkinkansekalibahwa KUHP Thailand
merupakanhasilciptaan Negara Thailand sendiri,
walaupunakanbanyakdapatpengaruhdari 2 (dua) negara penjajah yang
pernahmengapitnyadahulu, yaituInggris di selatan (Malaysia) dan Perancis di
utara (Laos dan Kamboja) (Andi Hamzah, 1987 : 6)
Berdasarkanpemaparan di atas, salah satualasanperlunyastudikomparatif
iniyaitu pada perumusan masa pidanapenjara di setiappasalnya, Indonesia
perumusannyaselalumenggunakan kata “paling lama”
dimanahalinimemungkinkansekaliterpidanahanyaakandijatuhipidanapenjara 1
(satu) hari, 1 (satu) minggu, atau 1 (satu) bulantergantungbagaimana hakim

KELOMPOK 4 | PERBANDINGAN REGIONAL NEGARA-NEGARA ASEAN (STUDY


KASUS INDONESIA & THAILAND)
1
memutuskan. Hal
inisetidaknyadapatmenimbulkansuatupermasalahanberupapidanapenjarapendek.
Barda Nawawi Arief (2003 : 34)
menjelaskanbahwapidanapenjarapendekdikhawatirkanakanmengkontaminasipola
pikirsiterpidanapenjarapendekdenganterpidanalainnya; sedangkan Thailand
dalammerumuskanancamanpidananyalebih detail menggunakanbatas minimal dan
maksimalterutama pada pasal-pasalkejahatan yang
dianggapberatgunamenghindaripidanapenjarapendek.

Indonesia tidakbolehmenutupmatadenganperkembanganhukum negara-negara


yang ada di dunia dalamupayapembaharuanhukumsertapenegakanhukum.
Iniperludilakukandalamrangkamencarisuatusolusi yang
lebihbaikmengenaimetodepemidanaandalameksistensipidanapenjarasertabagaima
naseharusnyaketentuan dan efektivitaspidanapenjara Indonesia di masa yang
akandatang.

1.2 RusmusanMasalah
Bagaimanaregulasipidanapenjara di Indonesia dan Thailand
sehinggadapatmelihatkelebihan dan kekurangannya?
1.3 Tujuan
Untukmengetahui regulasipidanapenjara di Indonesia dan Thailand
sehinggadapatmelihatkelebihan dan kekurangannya!

KELOMPOK 4 | PERBANDINGAN REGIONAL NEGARA-NEGARA ASEAN (STUDY


KASUS INDONESIA & THAILAND)
2
BAB II

KAJIAN PSTAKA

2.1 pengertiansistempemerintahan

Sistempemerintahan adalahsuatutatananutuh yang
terdiriatasberbagaikomponen yang bekerjasalingbergantung dan
mempengaruhidalammencapaitujuan dan fungsipemerintahan.

Secaraluasberartisistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat,


menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi
pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga
menjadi sistem pemerintahan yang kontinu dan demokrasi di mana seharusnya
masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan sistem pemerintahan tersebut.
Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem
pemerintahanitusecaramenyeluruh.

Secarasempit, sistempemerintahanhanya sebagai sarana kelompok untuk


menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif
lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu
sendiri.

2.2 SistemPemerintahan Indonesia Menurut UUD 1945

Pembukaan UUD 1945 Alinea IV menyatakanbahwakemerdekaankebangsaan


Indonesia itudisusundalamsuatuUndang-Undang Dasar Negara Indonesia yang
terbentukdalamsuatususunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatanrakyat.
BerdasarkanPasal 1 Ayat 1 UUD 1945, Negara Indonesia adalah negara kesatuan

KELOMPOK 4 | PERBANDINGAN REGIONAL NEGARA-NEGARA ASEAN (STUDY


KASUS INDONESIA & THAILAND)
3
yang berbentukrepublik. Berdasarkanhalitudapatdisimpulkanbahwabentuk negara
Indonesia adalahkesatuan, sedangkanbentukpemerintahannyaadalahrepublik.

Selainbentuk negara kesatuan dan bentukpemerintahanrepublik,


PresidenRepublik Indonesia memegangkekuasaansebagaikepala negara dan
sekaliguskepalapemerintahan. Hal itudidasarkan pada Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi,
“PresidenRepublik Indonesia memegangkekuasaanpemerintahanmenurutUndang-
Undang Dasar.” Dengandemikian, sistempemerintahan di Indonesia
menganutsistempemerintahanpresidensial.

A. Bentuk Pemerintahan Indonesia


1. Bentuk negara : RepublikPresidensial
2. Ibukota : Jakarta
3. Kepala negara : Presiden
4. Kepalapemerintahan : Presiden
5. Bentuk negara : Kesatuan
(Desentralis)Berdasarkankonstitusinya, Indonesia merupakannegara kesatuan,
tetapiadapembagiankewenangan yang
jelasantarapemerintahpusatdenganpemerintahdaerah. Ada 6
urusanwajibpemerintahpusat, yakniPertahanan,Keamanan, PolitikLuar Negeri,
Moneter, Agama, dan Pendidikan.
6. Sistempemerintahan : PresidensilSistempresidensil di Indonesia secara
formal dan substansialbervariasidalamperiodekepolitikannya. Saatini,
sistempresidensil di Indonesia dijalankandengancarapemilu
(pemilihanpresiden dan wakil presiden yang sepaket).
PresidenmenjabatsebagaiKepala Negara sekaligusKepalaPemerintahan
B. Kelebihan dan kekuranganSistemPemerintahan Indonesia
Kelebihan SistemPemerintahan Indonesia:
1. Badan eksekutif (presiden)
akanlebihstabilkedudukannyakarenatidaktergantung pada parlemen.
KELOMPOK 4 | PERBANDINGAN REGIONAL NEGARA-NEGARA ASEAN (STUDY
KASUS INDONESIA & THAILAND)
4
2. Masa jabatan badan eksekutif (presiden) mempunyaijangkawaktutertentu.
Masa jabatanPresiden Indonesia adalah 5 tahun.
3. Penyusun Program
KerjaKabinetakanlebihmudahkarenadapatdisesuaikandenganjangkawaktusem
asamerekamenjabat.
4. Legislatifbukantempatkaderisasicalonjabataneksekutifkarena badan
legislatifdapatdiisi oleh orang luarbahkananggotaparlemen pun
dapatmasukdalam badan legislatif.

Kekurangan SistemPemerintahan Indonesia:

1. Kekuasaaneksekutif (presiden) diluarpengawasanlangsung badan


legislatifsehinggasangatmemungkinkandapatmenciptakankekuasaan yang
mutlak pada eksekutif.
2. Sistempertanggungjawabankurangjelasantara badan
eksekutiflegislatifkurangjelas, mungkinjelassecaratertulis,
namunbanyakmasyarakat Indonesia sendiri pun
masihbingungakansistempertanggungjawabandalamsistempemerintahan
Indonesia.
3. Pembuatankebijakanpublikseringkaliadalahhasiltawar-
menawarataunegoisasiantaraeksekutif dan
legislatifsehinggakeputusannyaseringkaliterlihattidaktegas,
hanyamencarisolusidiantarakekerasankepalalegislatif dan eksekutif.
4. Pembuatankebijakanmemakanwaktu yang lama karenaprosesnyabertele-tele.

2.3SistemPemerintahan Thailand.

Thailand adalahsatu - satunya negara ASEAN yang tidakpernahdijajah. Nama


lain dari Thailand sendirimerupakanMuangthai yang diambildari salah satusuku yang
masihmenetapdisanayaitusuku Thai yang memilikiarti Negara. Thailand
berletaksecaraastronomis di 6LU -- 21LU dan 97BT -- 106BT. Secarageografis

KELOMPOK 4 | PERBANDINGAN REGIONAL NEGARA-NEGARA ASEAN (STUDY


KASUS INDONESIA & THAILAND)
5
negara ini, di bagianutaranyaberbatasandengan negara Laos dan negara Myanmar.
Untuk wilayah selatan Thailand berbatasandengan negara Malaysia. Di bagiantimur,
negara iniberbatasandengan negara Laos dan negara Kamboja. Bagianbarat Thailand
berbatasandengan negara Myanmar.

Thailand merupakansebuah negara MonarkiKonstitusional yang terletak di


Asia Tenggara. Menganut sistempemerintahan MonarkiKonstitusionaltersebut,
Kepala negara Thailand adalahseorang Raja dan
KepalaPemerintahannyaadalahseorang Perdana Menteri. Penguasamonarki Thailand
saatiniadalahMahaVajiralongkorn. Raja
tersebuttelahmemerintahsemenjakkematianayahnya Bhumibol Adulyadej pada 13
Oktober 2016. Thailand menganutideologiliberalisme. 

Dalam masa pemerintahannya, kepala negara memimpinseumurhidup,


sementarakepalapemerintahanditentukanjangkawaktu (maksimal 2 periode).
Jabatankepala negara diwariskanturuntemurunmenurut UU,
sementarajabatankepalapemerintahandipilihrakyat (langsung) atauparlemen
(tidaklangsung). 

1. Eksekutif

Raja merangkapsebagaikepalaangkatanbersenjata dan penegak agama.


Contohkekuasaaneksekutif Raja adalahmelakukankekuasaanmelaluisistem cabinet.
Lembaga eksekutifdipimpinlangsung oleh Perdana Menteri dengandukungan 35
anggotamenteri. 

2. Legislatif

Di Thailand, lembagalegislatifbiasadisebutsebagaiMajelis Nasional.


AnggotadariMajelis Nasional terdiriatasSenat dan House of Representatives.
Ketuadari House of Representatives merupakanketuadariMajelis Nasional dan
wakilnyamerupakanketuadariSenat.

KELOMPOK 4 | PERBANDINGAN REGIONAL NEGARA-NEGARA ASEAN (STUDY


KASUS INDONESIA & THAILAND)
6
3. Yudikatif

Anggotadarilembagayudikatifterdiriataspengadilan banding, Mahkamah


Agung, pengadilan hakim, pengadilan first instance dan pengadilanburuh dan anak.

A. Bentuk Pemerintahan Thailand


1. Bentuk negara : MonarkiKonstitusional
2. Ibukota : Bangkok
3. Kepala negara : Raja
4. Kepalapemerintahan : Perdana Menteri
5. Bentuk negara : KesatuanNegara Thailand dibagikedalam 76
provinsi yang disebutchangwat. Setiapprovinsiatauchangwatinidipimpin oleh
gubernur yang diangkat oleh Mendagri (kecualigubernur Bangkok yang
dipilihrakyat).
6. Sistempemerintahan : ParlementerRaja sebagaiKepala Negara dan Perdana
Menteri sebagaiKepalaPemerintahan
B. Kelebihan Dan KelemahanSistemPemerintahanMonarki Constitutional
Kelebihan :
1. Raja memegangkekuasaantertinggi
2. Pengambilankebijakantidakberbelitbelit
3. Rakyat tunduk pada apa yang dikatakan raja
4. Raja berkuasamembentukaturan
5. Hubunganluar negeri ditentukan oleh raja

Kelemahan:

1. Rakyat tidak punya kuasaapaapa


2. Rakyat tidak punya kebebasanberpendapat
3. Kemakmuranrakyatergantungkepadakebaikan raja
4. Raja bisabertindaksesukahati

KELOMPOK 4 | PERBANDINGAN REGIONAL NEGARA-NEGARA ASEAN (STUDY


KASUS INDONESIA & THAILAND)
7
5. Hakasasirakyatterbelenggu

BAB III

PEMBAHASAN

URGENSI PEMBAHARUAN PIDANA PENJARA:


STUDI KOMPARATIF KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA
INDONESIA DAN THAILAND CRIMINAL CODE 1956

Salah satuahli yang


menyatakanbahwaperbandinganhukumsebagaidisiplinhukumadalahOrucu
(RomliAtmasasmita, 2000 : 10).
Perbandinganhukummerupakansuatudisiplinilmuhukum yang
bertujuanmenemukanpersamaan dan perbedaansertamenemukan pula hubungan-
hubunganeratantaraberbagaisistem-sistemhukum, melihatperbandinganlembaga-
lembagahukum, konsep-
konsepsertamencobamenentukansuatupenyelesaianatasmasalah-
masalahtertentudalamsistem-
sistemhukumdimaksuddengantujuansepertipembaharuanhukum, unifikasihukum dan
lain-lain.

Roeslan Saleh (1987 : 62) menyatakanbahwapidanapenjaraadalahpidanautama


di antarapidanakehilangankemerdekaan.
Pidanapenjarabolehdijatuhkanuntukseumurhidupatauuntuksementarawaktu.

KELOMPOK 4 | PERBANDINGAN REGIONAL NEGARA-NEGARA ASEAN (STUDY


KASUS INDONESIA & THAILAND)
8
3.1 Pidanapenjara di Indonesia dicantumkandalamPasal 10 KUHP Indonesia
sebagai salah satupidanapokok :
1. Pidanapokok :
a. pidanamati;
b. pidanapenjara;
c. pidanakurungan;
d. pidanadenda; dan
e. pidanatutupan
(penambahansanksipidanadalampidanapokokberdasarkanUndang-
UndangNomor 20 Tahun 1946 tentangPidanaTutupan).

2. Pidanatambahan :

a. pecabutanhak-haktertentu;
b. perampasanbarangtertentu; dan
c. pengumumanputusan hakim.

Pidanatambahanhanyadijatuhkanjikapidanapokokdijatuhkan,
kecualidalamhaltertentu.

Pidanapenjaraadalahberupapembatasankebebasanbergerakdariseorangterpidana
yang dilakukandenganmenempatkan orang tersebut di dalamsebuah Lembaga
Pemasyarakatan (LP) yang menyebabkan orang tersebutharusmentaatisemuaperaturan
tata tertibbagimereka yang telahmelanggar (Lamintang, 1986 : 58).
Pidanapenjaraadalahjenispidana yang dikenal juga
denganistilahpidanapencabutkemerdekaanataupidanakehilangankemerdekaan,
pidanapenjara juga dikenaldengansebutanpidanapemasyarakatan.
Dapatdikatakanbahwapidanapenjaradewasainimerupakanjenisutama dan
umumdaripidanakehilangankemerdekaan. Dahulu kala,
pidanapenjaratidakdikenaldalamsistemhukum diIndonesia (hukumadat), yang
dikenaladalahpidanapembuangan, pidana badan berupapemotongananggota badan,

KELOMPOK 4 | PERBANDINGAN REGIONAL NEGARA-NEGARA ASEAN (STUDY


KASUS INDONESIA & THAILAND)
9
ataudicambuk, pidanamati dan pidanadendaatauberupapembayarangantirugi
(Muhammad Taufik, 2005 : 119).

3.2 Ketentuan-ketentuanpidanapenjara di Indonesia


selanjutnyadiaturdalamPasal 12 sampaidenganPasal 14 KUHP Indonesia.
Pengaturannyaadalahsebagaiberikut :
1. Pidanapenjaradapatdijatuhkanseumurhidupatauwaktutertentu.
Pidanapenjarawaktutertentu paling pendekadalah 1 (satu) hari dan paling lama 15
(lima belas) tahunberturut-turut, namun juga dimungkinkanhingga 20 (duapuluh)
tahun dan takbolehlebih. Pidanapenjarawaktutertentuuntuk 20 (duapuluh)
tahunberturut-turutdapatdijatuhkandalamhalkejahatan yang pidananya hakim
bolehmemilihantarapidanamati, pidanapenjaraseumurhidup dan
pidanapenjarawaktutertentuatauantarapidanapenjarawaktutertentu; begitu juga
dalamhal 15 (lima belas) tahundapatdilampauikarenaperbarengan (concursus),
pengulangan (recidive) ataukarena yang ditentukandalamPasal 52 dan Pasal 52a
(Pasal 12 KUHP Indonesia);
2. Orang-orang yang dijatuhipidanapenjaraakandibagiatasbeberapagolongan (kelas),
dan mereka juga diwajibkanmenjalankansegelapekerjaan yang
dibebankankepadamerekamenurutaturan yang diadakan (Pasal 13 dan Pasal
14KUHP Indonesia).
3.3 PidanaPenjara di Thailand dicantumkandalamPasal 18 KUHP
Thailandsebagaiberikut :
1. Pidanamati;
2. Pidanapenjara;
3. Pidanakurungan;
4. Pidanadenda;
5. Perampasanhartabenda.

PidanaPenjaramerupakantipe mayor hukumanterhadap para pelakutindakpidana di


Thailand. Penjaraitusendiriberjangkadarisatuharihinggaseumurhidup. Menuruthukum
KELOMPOK 4 | PERBANDINGAN REGIONAL NEGARA-NEGARA ASEAN (STUDY 1
KASUS INDONESIA & THAILAND) 0
Thailand, istilahpenjaraadalahhukumanpasti dan
harusdijalankanhinggamasanyaberakhir. Pihakberwajib di
dalampenjaratidakberhakuntukmengubahhukumanmaupunmenguranginya.
Dalamsistempenghukumannya yang adaini, terciptalahpopulasipenjara yang
harusbergantung pada Pengampunan Raja Agung
denganmengontroljumlahterpidanadalamsistem (KanokpunKalyanasuta dan Atchara
Suriyawong, 265 : 2003) :

3.4 Ketentuan-ketentuanpidanapenjara di Thailand selanjutnyadiaturdalamPasal 20


sampaidenganPasal 22 dan Pasal 27 KUHP Thailand.
Pengaturannyaadalahsebagaiberikut :
1. Apabilaundang-
undangmenentukanbahwapidanauntuksuatudelikakanberupabaikpenjaramaupunde
nda, pengadilandapat,
apabiladipandangsesuaihanyamenjatuhkanpidanapenjarasaja (Pasal 20 KUHP
Thailand);
2. Dalamperhitungan masa pidanaharipermulaandihitung 1 (satu)
haripenuhtanpamemperhatikanjumlah jam. Jika masa
perhitunganpidanaditentukandalambulan, 1 (satu) bulandihitung 30 (tigapuluh)
hari, dan jikaditentukandengantahunakandihitungsesuaidengankalenderresmi.
Pembebasanakanterjadi pada hariberikutnyasesudahberakhirnya masa pidana
(Pasal 21 KUHP Thailand);
3. Pidanapenjaraakandimulai pada haridimanaputusandijatuhkan.
Tetapijikaterpidanaditahansebelumputusanpengadilan,
jumlahharipenahananakandikurangkan pada masa penjarasesuaidenganputusanitu,
kecualiputusanitumenentukanlain. Dalamhalputusanmenentukanlain,

KELOMPOK 4 | PERBANDINGAN REGIONAL NEGARA-NEGARA ASEAN (STUDY 1


KASUS INDONESIA & THAILAND) 1
putusanpenjarasesuaidenganputusan,
apabiladitambahdenganlamanyapenahanansebelumputusandalamperkaratersebut,
tidakbolehmelebihimaksimalpidanaseperti yang ditentukan oleh UU untukdelik
yang dilakukanitu. Tetapiinitidakmengurangiketentuan-ketentuanPasal 91 (Pasal
22 KUHP Thailand); dan
4. Jikaselama masa kurungan, ternyatabagipengadilansendiriataudiketahui oleh
pengadilankarenapernyataanpenuntutumumataupengawasdaritempatkurunganbah
wa :
a. Orang yang dijatuhipidanakurunganmelanggarperaturanperaturan, ketentuan-
ketentuanataudisiplin di tempatkurungan;
b. Orang yang dijatuhipidanakurungantidakmemenuhisyarat-syarat yang
ditentukan oleh pengadilan; atau
c. Orang yang
dijatuhipidanakurungandijatuhipidanapenjaramenurutputusanpengadilan;

pengadilandapatmengubahpidanakurunganmenjadipidanapenjaraselamawaktu
yang dipandangsesuai oleh pengadilan, tetapitidakbolehmelebihi masa kurungan yang
telahdijatuhkankepada orang itu yang akandijalaniselanjutnya (Pasal 27 KUHP
Thailand).

3.5 Indicator perbandingan


1. Pengertianpidanapenjara, KUHP Indonesia menjelaskanapaitupenjara,
namuntidak pada KUHP Thailand. Penjelasanmengenaipidanapenjaraterdapat
pada tulisanKanokpunKalyanasuta& Atchara Suriyawong yang berjudul “The
Criminal Justice System and Community-Based Treatment of Offenders in
Thailand”.
2. Masa waktutertentu, KUHP Indonesia memberikan paling pendek 1 (satu) hari
dan paling lama 15 (lima) belastahun. Berbedadengan KUHP Thailand
Thailandtidakmenjelaskanhaldemikian, namun di dalam KUHP Thailand
memberikanpenjelasandalammenghitung masa pidanapenjaradalamPasal 21,
KELOMPOK 4 | PERBANDINGAN REGIONAL NEGARA-NEGARA ASEAN (STUDY 1
KASUS INDONESIA & THAILAND) 2
yakni :dalammenghitung masa pidanapenjara,
haridimulaidipenjaraharusdimasukkan juga dan harusdihitungselamasatuhari,
terlepasdarijumlah jam. Jikamasanyaditentukandalambulan, 1 (satu)
bulansamadengantigapuluhhari, dan, jikaditentukandalambeberapatahun,
harusdihitungmenurutkalenderresmi. Pembebasanakanberlangsung pada hari di
mana masa pidanapenjaraberakhir.
3. Alternatifpidanapenjara, KUHP Indonesia memperbolehkan Hakim
untukmenjatuhkanpidanapenjaraselama 20 (duapuluh) tahunberturut-
turutdalamhalkejahatan yang pidananya Hakim bolehmemilihantarapidanamati,
pidanaseumurhidup dan
pidanapenjaraselamawaktutertentuatauantarapidanapenjaraselamawaktutertentu.
KUHP Thailand, alternatifpidanapenjarauntuksemuatindakpidana yang ditentukan
oleh undang-undang yang dijatuhihukumanpenjara dan denda,
Pengadilandianjurkanmenjatuhkanpidanapenjarasaja.
4. Pemberatan, KUHP Indonesia dan KUHP Thailand
memilikikesamaanmengenaiperbarengan (concursus) dan pengulangan (recidive),
namun KUHP Indonesia menambahkandalamhalpenjabat
dan/ataumenggunakanbenderakebangsaan juga dapatdikenakanpemberatan.
5. Pembatasanpidanapenjarawaktutertentu, KUHP Indonesia
menjelaskanbahwapidanapenjarawaktutertentutidakbolehmelebihi 20 (duapuluh)
tahun; sedangkandalam KUHP Thailand terdapatpembatasan minimal dan
maksimalsudahtercatumkandalambeberapapasal, dan paling lama
pidanapenjarawaktutertentuadalah 50 (lima puluh) tahun.
6. Pidanapenjarapenggantipidanakurungan, KUHP Indonesia tidakterdapatpasal
yang menyatakandemikian; sedangkandalam KUHP Thailand
terdapathaldemikiandenganmemperhatikanPasal 27 KUHP Thailand.

KELOMPOK 4 | PERBANDINGAN REGIONAL NEGARA-NEGARA ASEAN (STUDY 1


KASUS INDONESIA & THAILAND) 3
7. Pelaksanaanpidanapenjaradalam KUHP Indonesia merujuk pada
ReglemenKepenjaraan; sedangkandalam KUHP Thailand
pelaksanaanpidanapenjaradiaturterperinci.
8. Cara terbaik agar narapidanadapatditerimakembali di
masyarakatadalahdenganmelibatkanmasyarakatitusendiri. Indonesia juga
melakukanhalitu, namunsikapmasyarakat di Indonesia yang
tidakmenerimabaiknarapidanamaupuneksnarapidanalebihdominan
(RakeiYunardhani, 2013 : 146). Berbedadengan Thailand
dimanabanyakmasyarakat yang mauterlibatdalammemberikan treatment
kepadanarapidanaseperti vocational training and the prison product exhibition,
prisoners with higher education programme,drama therapy, art therapy: ‘Art for
All’ project, dan music therapy and the prisoner choir (KittipongKittayarak,
2011 : 93-97).
9. Dilihatdarisejarahnya, KUHP Indonesia
merupakanpeninggalandarikolonialBelandadimanasifatnyadipaksauntukdiberlaku
kan di Indonesia; sedangkan KUHP Thailand merupakanhasilciptaan Negara
Thailand sendiri yang mana disesuaikandengannilai-nilai dan
keadaansosiologisnegaranya(Seconegoro & Lukitasari, 1956)

BAB IV

PENUTUP

4.1 kesimpulan
Berdasarkanuraian di ataspenulisdapatmenyimpulkanberupakelebihandan
kekuranganmasing-masing negara, yaitu :
1. Indonesia, kelebihan KUHP Indonesia adalahlebihringan masa
pemidanaannya. Kekurangannyaadalahperumusanpidanapenjara di
setiappasalhanyamengaturmengenaibatasmaksimalsaja,
sehinggamemungkinkanterjadinyapidanapenjarapendek yang dikhawatirkan

KELOMPOK 4 | PERBANDINGAN REGIONAL NEGARA-NEGARA ASEAN (STUDY 1


KASUS INDONESIA & THAILAND) 4
orang yang
dijatuhipidanapenjaradapatterkontaminasidenganterpidanasebelumnya, dan
beberapaahlihukummenganggapbahwapidanapenjarapendektidakefektifsebag
aisaranapencegahan/ penangkal individual. Juga dalam KUHP Indonesia
pelaksanaanpidanapenjaraharusmerujuk pada ReglemenKepenjaraan.
Sikapmasyarakat yang tidakmaumenerimanarapidana dan
eksnarapidanainimemungkinkanmerekaakanmelakukandelikkembali.
Kekurangan yang paling terlihatadalah KUHP Indonesia
merupakanpeninggalankolonialBelandadimanadiciptakanbukanberdasarkanni
lai-nilai dan keadaansosiologisbangsa Indonesia; dan
2. Thailand, kelebihan KUHP Thailand adalah KUHP
inimerupakanhasilciptaandari Negara Thailand sendiri yang mana
disesuaikandengannilai-nilai dan keadaansosialogisbangsa Thailand.
Pencantuman masa pidanapenjaranyalebihjelasdenganadanyabatas minimal
dan maksimal masa pidanapenjara. Dilihatdarihaltersebutkemungkinan
Thailand berusahauntuktidakmenerapkanpidanapenjarapendek.
Dimanaapabila hakim menjatuhkan 3 (tiga) bulanpenjara,
sebaiknyadikurungsaja. Selainitu, dalamperhitungannya juga
dijelaskanmengenaiapaitu 1 (satu) hari, 1 (satu) bulan, dan 1 (satu) tahun.
KUHP Thailand juga berusahamenerapkanazas proses cepat dan
biayaringandenganmemberikankewenangankepada hakim
untukmengubahputusannyasebagaimanatercantumdalamPasal 27 KUHP
Thailand. Juga KUHP Thailand
mengenaipelaksanaanpidanapenjaradiaturterperinci. Terdapatnyabanyak
community involvement di Thailand salah
satukunciuntukmencapaitujuanpemidanaandengansistempemasyarakatan,
yaitudapatditerimakembalidalammasyarakat. Kekurangannyaadalah masa
pidanapenjarawaktutertentudapatdikatakancukup lama,

KELOMPOK 4 | PERBANDINGAN REGIONAL NEGARA-NEGARA ASEAN (STUDY 1


KASUS INDONESIA & THAILAND) 5
denganmembayangkanhaltersebutdapatdimungkinkanpopulasi di
dalampenjaraakanmeningkatapabilatidakterdapatkontroldari Raja Agung.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem_pemerintahan (di akses 09 maret 2020)


https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/sistem-pemerintahan-indonesia-20
(di akses 09maret 2020)
http://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/kelebihan-dan-
kelemahan-sistsistem.htmlem.html?m=1

KELOMPOK 4 | PERBANDINGAN REGIONAL NEGARA-NEGARA ASEAN (STUDY 1


KASUS INDONESIA & THAILAND) 6
(di akses 09 maret 2020)
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/bentuk-bentuk-pemerintahan-negara-asean/

(di akses 09 maret 2020)


https://brainly.co.id/tugas/18581770(di akses 09 maret 2020)
Seconegoro, R. A. Y., & Lukitasari, D. (1956). Urgensi Pembaharuan Pidana Penjara:
Studi Komparatif Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia Dan Thailand
Criminal Code 1956. Jurnal Verstek, 5(2), 1–11.

KELOMPOK 4 | PERBANDINGAN REGIONAL NEGARA-NEGARA ASEAN (STUDY 1


KASUS INDONESIA & THAILAND) 7

Anda mungkin juga menyukai