Anda di halaman 1dari 26

BAB 1

NILAI_NILAI PANCASILA
DALAM PRAKTIK PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN NEGARA
KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik


penyelengaraan pemerintahan Negara.

4.1 Menyaji hasil analisis nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik


penyelenggaraan pemerintahan Negara.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mensyukuri nilai-nilai Pancasila dalam praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara sebagai salah satu bentuk
pengabdian kepada Tuhan YME.
2. Siswa dapat memahami nilai-nilai Pancasila dalam praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara.
3. Siswa dapat memahami dan menjelaskan system pembagian kekuasaan
Negara.
4. Siswa dapat memahami dan menjelaskan system penyelenggaraan
pemerintahan di Republik Indonesia.
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan di Indonesia
Apa itu system penyelenggaraan pemerintahan Negara?
System penyelenggaraan pemerintahan Negara merupakan
bagaimana mekanisme pemerintahan Negara dijalankan
oleh presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan
Negara.
Siapa yang membantu Presiden dalam menjalankan roda
pemerintahan?
Sistem Pemerintahan Indonesia?
Presidensial
Dimana kedudukan Presiden sangat kuat, karena Ia merupakan kepala
Negara sekaligus sebagai kepala pemerintahan.
Presiden Republik Indonesia dalam menjalankan roda pemerintahan
Negara Republik Indonesia dibantu oleh seorang Wakil Presiden yang
dipilih bersamaan dengannya melalui pemilihan umum, serta membentuk
beberapa kementerian Negara yang dipimpin oleh menteri-menteri
Negara.
Kementerian Negara Kesatuan Republik Indonesia
 Pasal 17 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang menyatakan bahwa
:
1) Presiden dibantu oleh menteri-menteri Negara.
2) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
3) Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.
4) Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian Negara diatur dalam
undang-undang.
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tenteng
Kementerian Negara.
 Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian
Negara.
Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi
Kementerian Negara :
1. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan
yang nomenklatur/nama kementerian secara
tegas disebutkan dalam UUD 1945 yaitu
kementerian luar negeri, kementerian dalam negeri,
dan kementerian pertahanan.
2. Kementerian yang menangani urusan
pemerintahan yang ruang lingkupnya
disebutkan dalam UUD 1945, seperti kementerian
agama, kementerian hokum dan HAM, kementerian
pendidikan da kebudayaan.
3. Kementerian yang menangani urusan
pemerintahan dalam rangka koordinasi dan
sinkronisasi, seperti kementerian perencanaan
pembangunan nasional, kementerian BUMN,
LPNK (Lembaga Pemerintahan Non Kementerian)
 Merupakan lembaga Negara yang dibentuk untuk
membantu Presiden dalam melaksanakan tugas
pemerintahan tertentu.
 Berada di bawah Presiden dan bertanggungjawab
langsung kepada Presiden melalui menteri atau
pejabat setingkat menteri yang terkait.
 Keberadaan LPNK diatur oleh Peraturan Presiden
Republik Indonesia, yaitu Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001
tentang kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan,
susunan organisasi, dan tata kerja Lembaga
Pemerintah Non Departemen.
LPNK (Lembaga Pemerintahan Non Kementerian)
1. ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA (ANRI)
2. BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)
3. BADAN INTELEJEN NEGARA (BIN)
4. BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (BKN)
5. BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN)
6. LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI)
7. LEMBAGA SANDI NEGARA (LEMSANEG)
8. PERPUSTAKAAN NASIONAL RI (PERPUSNAS)
Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Negara
Mengapa nilai-nilai Pancasila perlu diaktualisasikan dalam
penyelenggaraan pemerintahan Negara Indonesia?
Nilai Pancasila harus dipandang sebagai satu kesatuan utuh disetiap praktik
penyelenggaraan pemerintahan yang mengandung makna bahwa ada sumber-
sumber spiritual yang harus dipertimbangkan dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat agar tidak terjadi perlakuan yang sewenag-wenang dan
diskriminatif. Selain itu, nilai spiritual hendaknya menjadi pemandu bagi
penyelenggaraan pemerintahan agar tidak melakukan aktivitas-aktivitas di luar
kewenangan dan ketentaun yang sudah digariskan.
Implementasi Pancasila
Pancasila yang termuat dalam pembukaan UUD 1945 merupakan landasan bangsa
Indonesia, mengandung tiga tata nilai utama, yaitu:
1. Dimensi Spiritual, Pancasila mengandung nilai-nilai keimanan dan ketakwaan
kepada Tuhan YME sebagai landasan keseluruhan nilai dalam falsafah Negara.
2. Dimensi Kultural, Pancasila merupakan landasan falsafah Negara, pandangan
hidup bernegara, dan sebagai dasar Negara.
3. Dimensi Institusional, Pancasila harus menjadi landasan utama dalam menpai
cita-cita, tujuan bernegara, dan dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Republik Indonesia
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

1. Pengakuan adanya kausa prima (sebab pertama) yaitu


Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-
masing dan beribadah menurut agamanya.
3. Tidak memaksa warga Negara untuk beragama, tetapi
diwajibkan memeluk agama sesuai hokum yang berlaku.
4. Atheisme dilarang hidup dan berkembang di Indonesia.
5. Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan
beragama, toleransi antarumat dan dalam beragama.
6. Negara memfasilitasi bagi tumbuh kembangnya agama
dan iman warga Negara dan menjadi mediator ketika
terjadi konflik antar agama.
Sila Kemanusiaan yang Adil dan beradab

1. Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya


sebagai mahluk Tuhan, karena manusia mempunyai sifat
universal.
2. Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala
bangsa, hal ini juga bersifat universal.
3. Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah.
Hal ini berarti bahwa yang dituju masyarakat Indonesia
adalah keadilan dan peradaban yag tidak pasif, yaitu
perlu pelurusan dan penegakan hokum yang kuat jika
terjadi penyimpangan-penyimpangan, karena Keadlan
harus direalisasikan dalam kehidupan bermasyarakat.
Sila Persatuan Indonesia

1. Nasionalisme
2. Patriotisme
3. Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa
4. Menghilangkan penghilangkan penonjolan kekuasaan,
keturunan, dan perbedaan warna kulit
5. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan
Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratn/Perwakilan

1. Demokrasi (pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan


untuk rakyat)
2. Permusyawaratan, mengusahakan putusan bersama
secara bulat, baru sesudah itu diadakannya tindakan
bersama
3. Dalam melakukan putusan diperlukan kejujuran
bersama, hal yang perlu diingat bahwa keputusan
bersama dilakukan secara bulat sebagai konsekuensi
adanya kejujuran bersama
4. Perbedaan secara umum demokrasi di Negara barat dan
di Negara Indonesia, yaitu terletak pada
permusyawaratan rakyat.
Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia

1. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti


dinamis dan berkelanjutan
2. Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan
bagi kebahagiaan bersama menurut potensi masing-
masing
3. Melindungi yang lemah agar kelompok warga
masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya
QS. An-Nur Ayat 55
“Allah telah berjanji pada orang-orang yang
beriman dan beramal saleh, bahwa Ia sungguh-
sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di
muka bumi, sebagaimana Ia telah menjadikan
orang-orang sebelum mereka berkuasa”
^^SELESAI^^

Anda mungkin juga menyukai