Sebagaimana sudah kami singgung, terdapat 7 bab dalam pembahasan buku PKN resmi terbitan
Kemendikbud. Tentu saja mempelajarinya dapat dipecah ke dalam dua semester, yakni semester 1 serta
semester 2.
Berikut ini kami sajikan ringkasannya secara rinci untuk masing masing bab:
Pemerintah merupakan salah satu unsur konstitutif (mutlak) berdirinya sebuah negara, selain dari rakyat
dan wilayah.Pemerintah bertugas menyelenggarakan pemerintahan Negara, atau dengan kata lain
mengelola kekuasaan Negara untuk mencapai cita-cita dan tujuan Negara.Adapun sistem pemerintahan
yang dianut di Indonesia adalah sistem presidensial.
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang lain supaya melakukan tindakan-
tindakan yang dikehendaki atau diperintahkannya. Adapun kekuasaan negara itu dapat dibagi menjadi
tiga macam, antara lain
Legislatif
Eksekutif
Yudikatif
Pembagian kekuasaan dilakukan agar terjadi kontrol dan keseimbangan di antara lembaga pemegang
kekuasaan.Mekanisme pembagian kekuasaan di Indonesia diatur sepenuhnya di dalam UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Penerapan pembagian kekuasaan di Indonesia terdiri atas dua bagian,
yaitu
Pembagian kekuasaan secara horizontal yaitu pembagian kekuasaan menurut fungsi lembaga-lembaga
tertentu. Di Indonesia terdapat enam pembagian kekuasaan, antara lain
Kekuasaan konstitutif
Kekuasaan eksekutif
Kekuasaan legislative
Kekuasaan yudikatif
Kekuasaan eksaminatif
Kekuasaan moneter
Pembagian kekuasaan secara vertikal merupakan pembagian kekuasaan berdasarkan tingkatannya, yaitu
pembagian kekuasaan antara beberapa tingkatan pemerintahan. Pembagiannya antara lain
Pemerintahan pusat
Pemerintahan provinsi
Pemerintahan kota/kabupaten
B. Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesiadan Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian
Kementerian Negara dibentuk bertujuan untuk membantu presiden dalam melaksanakan berbagai
urusan pemerintahan.Setiap kementerian dipimpin oleh seorang menteri yang bertanggung jawab
kepada presiden.
Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD
Tahun 1945.
Kementerian koordinator yang bertugas melakukan sinkronisasi dan koordinasi urusan kementerian-
kementerian yang berada di dalam lingkup tugasnya.
Lembaga Pemerintah NonKementerian merupakan lembaga Negara yang dibentuk untuk membantu
presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahan tertentu
Pancasila sebagai falsafah bangsa dalam bernegara merupakan nilai hakiki yang harus
termanisfestasikan dalam simbol-simbol kehidupan bangsa, lambang pemersatu bangsa, dan sebagai
pandangan hidup bangsa. Dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan, nilai falsafah harus
termanifestasikan di setiap proses perumusan kebijakan dan implementasinya.
Ringkasan Bab 2 Ketentuan UUD NRI Tahun 1945dalam Kehidupan Berbangsadan Bernegara
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan konstitusi negara Indonesia. Sebagai konstitusi
negara, di dalamnya tentu saja diatur hal-hal mendasar yang berkaitan dengan kehidupan berbangsa
dan bernegara
Wilayah Negara Indonesia diatur dalam Pasal 25 A UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Warga negara dan penduduk Indonesia diatur dalam Pasal 26 UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
Warga negara Indonesia adalah orang-orang Indonesia asli dan orang asing yang disahkan menjadi
warga negaraIndonesia.
Asas kewarganegaraan adalah dasar berpikir dalam menentukan masuk tidaknya seseorang dalam
golongan warga negara dari suatu negaratertentu.Menurut penjelasan Undang-Undang RI Nomor 12
Tahun2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia dinyatakan bahwa Indonesia dalam
penentuan kewarganegaraan menganut asas-asas sebagai berikut.
Penduduk asli Negara Indonesia secara otomatis adalah Warga NegaraIndonesia. Sedangkan orang dari
bangsa asing bisa menjadi warga Negaradengan cara mengajukan permohonan kepada pemerintah
Indonesia. Proses permohonan itu dinamakan dengan pewarganegaraan atau naturalisasi. Naturalisasi
dibagi menjadi dua, antara lain
Naturalisasi biasa
Naturalisasi istimewa
Masuk ke dalam dinas tentara asing tanpa disertai izin dari presiden.
Dsb
Kemerdekaan beragama di Indonesia diatur dalam Pasal 28 E, Pasal 28 I, dan Pasal 29 ayat (2) UUD
Negara Republik Indonesia Tahun1945.
Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan mengandung makna bahwa setiap manusia bebas
memilih, melaksanakan ajaran agama menurut keyakinan dan kepercayaannya.Akan tetapi
kemerdekaan beragama itu tidak dimaknai sebagai kebebasan untuk tidak beragama atau bebas untuk
tidak beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kerukunan umat beragama merupakan sikap mental umat beragama dalam rangka mewujudkan
kehidupan yang serasi dengan tidak membedakan pangkat, kedudukan sosial dan tingkat
kekayaan.Kerukunan umat beragama dimaksudkan agar terbina dan terpelihara hubungan baik dalam
pergaulan antara warga yang seagama maupun yang berlainan agama.
Sistem pertahanan dan keamanan Negara Indonesia diatur dalam Pasal 30 UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Sistem pertahanan dan keamanan yang dikembangkan adalah sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta dengan TNI dan POLRI sebagai kekuatan utama, sedangkan
Kesadaran bela Negara pada hakikatnya adalah kesediaan berbakti pada negara dan berkorban demi
membela negara.Upaya bela negaraselain sebagai kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi
setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban
dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
Sistem politik dapat diartikan sebagai keseluruhan kegiatan politik di dalam negara atau masyarakat
berupa proses alokasi nilai-nilai dasar kepada masyarakat dan menunjukkan pola hubungan yang
fungsional di antara kegiatan-kegiatan politik tersebut.
1. Suprastruktur
Suprastruktur politik merupakan gambaran pemerintah dalam arti luas yang terdiri atas lembaga-
lembaga negara yang tugas dan peranannya diatur dalam konstitusi negara atau peraturan perundang-
undangan lainnya..
2. Infrastruktur
Infrastruktur politik adalah kelompok-kelompok kekuatan politik dalam masyarakat yang turut
berpartisipasi secara aktif.Di Indonesia banyak sekali organisasi atau kelompok yang menjadi kekuatan
infrastruktur politik, akan tetapi jika diklasifiasikan terdapat empat kekuatan sebagai berikut
Partai politik
Kelompok kepentingan
Kelompok penekan
2. Presiden
Dsb
Kewenangan utama BPK adalah memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara.
Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir UU terhadap UUD NRI Tahun 1945
Kewenangan KY adalah mengusulkan pengangkatan hakim agung serta menjaga dan menegakkan
kehormatan, keluhuran martabat, dan perilaku hakim.
Kewenangan DPD adalah mengajukan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi
daerah dan yang berkaitan dengan daerah.
Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan bentuk pengelolaan negara dan masyarakat yang
bersandar pada stakeholders.Pemerintah dan mayarakat duduk bersama untuk membicarakan masalah-
masalah yang dihadapi bersama dan sekaligus merencanakan bersama apa yang ingin dilakukan dan
hendak dikerjakan di masa mendatang.
Partisipasi politik adalah kegiatan yang dilakukan oleh warga negara baik secara individu maupun
kolektif, atas dasar keinginan sendiri maupun dorongan dari pihak lain yang tujuannya untuk
memengaruhi keputusan politik yang akan diambil oleh pemerintah, agar keputusan tersebut
menguntungkannya.
Partisipasi politik meruapakan kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai wujud tanggung jawab warga
Negara yang berkesadaran politik tinggi dan baik.
A. Desentralisasi atau Otonomi Daerah dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
1. Desentralisasi
Desentralisasi adalah sesuatu hal yang terlepas dari pusat. Desentralisasi pada dasarnya
adalah suatu proses penyerahan sebagian wewenang dan tanggung jawab dari urusan yang semula
adalah urusan pemerintah pusat kepada badan-badan atau lembaga-lembaga pemerintah daerah.
Tujuannya adalah agar urusan-urusan dapat beralih kepada daerah dan menjadi wewenang serta
tanggung jawab pemerintah daerah.
2. Otonomi Daerah
Otonomi daerah adalah keleluasaan dalam bentuk hak dan wewenang serta kewajiban dan tanggung
jawab badan pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sesuai keadaan dan
kemampuan daerahnya sebagai manifestasi dari desentralisasi.
Negara Republik Indonesia sebagai negara kesatuan menganut asas desentralisasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan, dengan memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada daerah
untuk menyelenggarakan otonomi daerah.
Nilai utaris
b. Dimensi
Dimensi politik
Dimensi administrasi
Kabupaten/kota
c. Prinsip
Prinsip kesatuan
Prinsip Penyebaran
Prinsip Keserasian
Prinsip Pemberdayaan
Penyelenggara pemerintahan pusat dalam sistem ketatanegaraan di Indonesia adalah presiden dibantu
oleh wakil presiden, dan menteri negara.Berkaitan dengan pelaksanaan otonomi daerah, kebijakan yang
diambil dalam menyelenggarakan pemerintahan digunakan asas desentralisasi, tugas pembantuan, dan
dekonsentrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Fungsi layanan
Fungsi pengaturan
Fungsi pemberdayaan
Kewenangan pemerintah daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah dilaksanakan secara luas, utuh,
dan bulat yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan evaluasi pada
semua aspek pemerintahan.
Dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia terdapat dua carayang dapat menghubungkan antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Cara Pertama, disebut dengan sentralisasi, yakni segala
urusan, fungsi, tugas, dan wewenang penyelenggaraan pemerintahan ada pada pemerintah pusat yang
pelaksanaannya dilakukan secara dekonsentrasi. Cara kedua, dikenal sebagai desentralisasi, yakni segala
urusan, tugas, dan wewenang pemerintahan diserahkan seluas-luasnya kepada pemerintah daerah
Pada dasarnya pemerintah pusat dan pemerintah daerah memiliki hubungan kewenangan yang saling
melengkapi satu sama lain. Hubungan tersebut terletak pada visi, misi, tujuan, dan fungsinya masing-
masing.Visi dan misi kedua lembaga ini, baik di tingkat lokal maupun nasional adalah melindungi serta
memberi ruang kebebasan kepada daerah untuk mengolah dan mengurus rumah tangga sendiri
berdasarkan kondisi dan kemampuan daerah
Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna“berbeda-beda tetapi tetap satu.” Kebhinnekaan merupakan
realitas bangsa yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya untuk mendorong terciptanya perdamaian
dalam kehidupan bangsa dan negara.Bhinneka Tunggal Ika dibutuhkan sebab Indonesia adalah wilayah
yang rentan terjadi konflik.Hal ini disebabkan banyaknya suku, budaya, agama, dan etnik yang berbeda-
beda.
B. Pentingnya Konsep Integrasi Nasional
Integrasi nasional bangsa indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagaisuatu bangsa,
menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi, dandirealisasikan dalam satu kesepakatan atau konsensus
nasional melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
2. Syarat Integrasi
Terciptanya kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang
dilestarikan dan dijadikan pedoman.
Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses integrasi sosial
Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol Negara yaitu Garuda Pancasila dan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika.
Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa indonesia seperti yang dinyatakan
dalam Sumpah Pemuda.
Dsb
Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar.
Ada dua tantangan yang mesti dihadapi untuk menjaga keutuhan NKRI, yaitu
1. Tantangan global
Tantangan yang datang dari dinamika perpolitikan internasional seperti kebijakan PBB dsb
2. Tantangan internal
Tantangan yang datang dari dalam negeri seperti aksi separatisme dsb
Bangsa
Seluruh rakyat Indonesia harus memiliki kesadaran untuk senantiasa menjaga kesatuan dan persatuan
NKRI
Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI
berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945, dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Setiap warga negara wajib ikut serta dalam membela negara dari segala macam ancaman, gangguan,
tantangan, dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam.
Diantara bentuk bela negara yang bisa dilakukan oleh rakyat antara lain:
Ancaman militer adalah ancaman yang datang dari militer-milier Negara asing. Bentuk-bentuk ancaman
militer antara lain:
2. Ancaman Non-Militer
Ancaman non-militer memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat
fisik serta bentuknya tidak terlihat. Ancaman non-militer ini bisa berbentuk dalam bidang:
Ideologi
Politik
Ekonomi
Sosial budaya
Teknologi informasi
Kedaulatan umum
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dinilai
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman dalam bidang ideologi misalnya adalah masuknya pemahaman liberalisme terhadap
masyarakat Indonesia
Ancaman dalam bidang politik misalnya adalah intimidasi, provokasi, atau blokade politik yang
digencarkan oleh negara lain terhadap Indonesia
Ancaman di bidang ini misalnya adalah adanya invasi militer yang dilakukan asing terhadap Indonesia.
Sebagai masyarakat yang baik, sudah seharusnya kita mengambil peran dalam mempertahankan NKRI
dari segala ancaman. Adapun peran yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman
dalam membangun integrasi nasional di antaranya adalah sebagai berikut:
Dsb
Ringkasan Bab 7 Wawasan Nusantara dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
A. Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara adalahcara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya.Wawasan
Nusantara menjadi pola yang mendasari cara berfikir, bersikap
dan bertindak dalam rangka menangani permasalahan yang menyangkut kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan atau kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati,
dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia
terhadap kesepakatan bersama.
Keadilan
Kejujuran
Solidalitas
Kerja sama
Kesetiaan
1. Kedudukan
Wawasan Nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa. Wawasan nasional merupakan visi bangsa yang
bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuai dengan konsep Wawasan
Nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula.
2. Fungsi
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam
menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan negara di
tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
3. Tujuan
Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat
Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok
golongan, suku bangsa atau daerah.
C. Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara
Konsepsi wawasan nusantara merupakan suatu konsep di dalam carapandang dan pengaturan yang
mencakup segenap kehidupan bangsa yang dinamakan astagatra, yang meliputi aspek alamiah (trigatra)
dan aspek sosial (pancagatra).
1. Trigatra
Trigatra meliputi posisi dan lokasi geografi negara, keadaan dan kekayaan alam, dan keadaan dan
kemampuan penduduk.
2. Pancagatra
Pancagatra merupakan aspek sosial kemasyarakatan terdiri dari ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya
dan pertahanan keamanan (Ipoleksosbudhankam).
Antara trigatra dan pancagatra serta antargatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat
yang dinamakan korelasi dan interdependensi.
Dalam mendukung implementasi Wawasan Nusantara, setiap warga negara harus menjadikan wawasan
kebangsaan sebagai pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka
menghadapi, menyikapi, atau menangani berbagai masalah menyangkut kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Implementasi Wawasan Nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan
rakyat dan wilayah tanahair secara utuh dan menyeluruh