Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH WAWASAN KEBANGSAAN

MEMAHAMI NEGARA KESATUAN


REPUBLIK INDONESIA

DISUSUN OLEH :

1. FIRLI MAULIDIANA ( 204420033 )


2. AFRILIYA NADIA PUTRI N. ( 204420066 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCA MARGA
2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puja dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan
anugrahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah : “ Memahami Negara Republik
Indonesia“
Makalah ini penulis susun untuk dapat memberikan informasi tentang NKRI.
Sehingga para pembaca dapat menambah wawasan nya tentang NKRI
Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan saran-saran serta kritik membangun
guna kesempurnaan makalah ini. Namun dengan kerendahan hati ini penulis berharap semoga
dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya.

i
DAFTAR iSI

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara Republik Indonesia merupakan negara kepulaan yang memiliki beragam suku,
budaya, ras, dan agama. Maka dari itu Indonesia memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika
yang artinya berbeda beda tetap satu jua.
Berdasarkan UUD 1945, negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang
berbentuk Republik. Sesuai ketentuan pasal 4 ayat (1) UUD 1945, dalam
penyelenggaraan pemerintahan dinyatakan bahwa Presiden Republik Indonesia
memegang kekuasaan pemerintahan.
Negara Kesatuan Republik Indonesia menyelenggarakan pemerintahan
negara dan pembangunan nasional untuk mencapai masyarakat adil, makmur,
dan merata berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945.
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintah, Negara Kesatuan Republik Indnesia di bagi
atas daerah-daerah provinsi terdiri atas daerah-daerah kabupaten atau kota. Tiap-tiap daerah
tersebt mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahannya untuk meningkatkan efisisensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintah
dan pelayanan kepada masyarakat.
1.2Rumusan Masalah
a) Apa itu Negara Kesatuan Republik Indnesia?
b) Bagaimana pembagian daerah yang terbagi dalam beberapa provinsi?
1.3 Tujuan
a) Untuk mengetahui Negara Republik Indonesia
b) Untuk mengetahui pembagian daerah yang terbagi dalam beberapa provinsi

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Negara Kesatuan Republik Indonesia


NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) adalah negara kesatuan berbentuk republik
dengan sistem desentralisasi, dimana pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya
di luar bidang pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah
pusat. Menurut UUD 1945 Pasal 1 Ayat 1 NKRI “Negara Kesatuan Republik Indonesia”
ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.
Tujuan Negara Republik Indonesia tercantum didalam undang-undang dasar Negara
Indonesia, yaitu pada pembukaan UUD 1945 yang berbunyi ‘untuk membentuk suatu
pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruuh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan social.
Dengan berdasarkan kepada ketuhanan Yang Maha Esa; kemanusiaan yanga dil dan
beradab; persatuan Indonesia; dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratuan/perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan social bagi
seluruh rakyat Indonesia”.
Tujuan Negara menurut beberapa ajaran ahli kenegaraan :
1. Ajaran Plato, negara bertujan untuk mewujudkan kesusilaan manusia, sebagai
perseorangan (individu) dan sebagai makhluk sosial.
2. Negara kekuasaan, menurut Machiavelli dan Shan Yang. Negara bertujuan untuk
memperluas kekuasaan semata-mata. Rakyat harus rela berkorban untuk mencapai
kejayaan negara.
3. Ajaran Teokratis (kedaulatan Tuhan) tujuan negara adalah mencapai penghidupan dan
kehidupan yang aman dan tenteran dengan taat kepada dan di bawah pimpinan Tuhan.
4. Ajaran Negara Polis, negara bertujuan mengatur semata-mata keamanan dan
ketertiban dalam negara.
5. Ajaran Negara Hukum, negara bertujuan menyelenggarakan ketertiban hukum
memuat hukum yang berlaku di negara itu.
6. Negara Kesejahteraan (welfare state = social service state), tujuan negara adalah
mewujudkan kesejahteraan umum.

2
fungsi mutlak dari setiap negara adalah :
 Melaksanakan penertiban (law and order)
 Mengusahakan Kesejahteraan dan Kemakmuran Rakyat
 Pertahanan
 Menegakkan Keadilan
Berdasarkan pemikiran para ahli kenegaraan, tugas-tugas pemerintah dalam mengurus
rumah tangga juga memiliki fungi reguler dan fungsi agent of development.
1. Fungsi Reguler
Dalam hal ini, pemerintah menjalankan fungsinya dengan pelaksanaan tugas yang
mempunyai akibat langsung ang dirasakan oleh seluruh masyarakat.
 Negara sebagai political state, yaitu pemeliharaan ketenangan dan ketertiban, serta
pertahanan dan keamanan.
 Negara sebagai diplomatik, yaitu menjalankan kerukunan dan persahabatan dengan
negara-negara lain terutama negara tetangga.
 Negara sebagai sumber hukum, yaitu pemerintah harus bertindak adil terhadap warga
negaranya melindungi hak/harta benda setiap warganya dari gangguan anggota
masyarakat lain.
 Negara sebagai adminitratif, pada hakikatnya fungsi ini menitikberatkan pada
kekuatan di tangan rakyat, pemerintah hanya menerima pendelegasian yang diberikan
rakyat melalui wakil-wakilnya di MPR dan DPR.
2. Fungsi Agent of Development
Fungsi ini antara lain meliputi sebagai berikut :
 Sebagai Stabilisator
Pemerintah wajib melaksanakan fungsi stabilisator seperti hal-hal berikut ini.
1. Stabilitas Politik
2. Stabilisasi Ekonomi
3. Stabilisasi Sosial Budaya
2.2 Pembagian Daerah Yang Terbagi Dalam Beberapa Provinsi
Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri atas sejumlah wilayah. Pembagian
wilayah di Indonesia diatur dalam Undang-undang No 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah. Kedaulatan wilayah Republik Indonesia juga diatur dalam Undang-undang No 43
tahun 2008 tentang Wilayah Negara. Peraturan tersebut mengatur kedaulatan, kewilayahan,
manajemen peratasan, dan pemerintah daerah. Setiap wilayah di Indonesia memiliki otonomi

3
daerah masing-masing dikelola pemerintah daerah. Pembagian wilayah di Indonesia dibagi
dalam beberapa tingkat, mulai dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan kelurahan/desa.
Menurut Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 amendemen kedua, pada
Bab VI tentang Pemerintahan Daerah Pasal 18 Ayat 1, dinyatakan bahwa, "Negara Kesatuan
Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi, dan daerah provinsi itu dibagi atas
kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang." Hal tersebut menyatakan bahwa
provinsi merupakan tingkat pertama dari pembagian wilayah di Indonesia.
Saat ini terdapat 34 provinsi di Indonesia yang masing-masing memiliki pemerintahan
daerah sendiri yang dikepalai oleh seorang Gubernur. Setiap provinsi memiliki lembaga
legislatif yang disebut Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi. Gubernur dan
anggota DPRD dipilih melalui suatu pemilihan umum untuk masa jabatan lima tahun.
2.3 Pembagian Dalam Beberapa Daerah Istimewa atau Khusus
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah Provinsi. Negara
mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau
bersifat istimewa yang diaturdengan undang-undang. Yang dimaksud satuan-satuan
pemerintahan daerah yang bersifat khusus merupakan daerah yang diberikan otonomi khusus.
Daerah yang diberi otonomi khusus ini adalah:
 Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
 Aceh
 Provinsi Papua
 Provinsi Papua Barat
Daerah-daerah yang memiliki status istimewa dan diberikan otonomi khusus selain diatur
dengan Undang-Undang Pemerintahan Daerah diberlakukan pula kepastian khusus yang
diatur dalam undang-undang lain. Yaitu:
 Untuk Provinsi DKI Jakarta diberlakukan UU Nomor 29 Tahun 2007 tentang
Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta sebagai Ibukota
Negara Kesatuan Republik Indonesia
 Untuk Aceh diberlakukan UU Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh dan UU Nomor 11 Tahun 2006
tentang Pemerintah Aceh
 Untuk Provinsi Papua dan Papua Barat diberlakukan UU Nomor 21 Tahun 2001
tentang Otonomi Khusus untuk Provinsi Papua

4
a. JAKARTA
Sistem Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia menurut Undang-Undang
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengakui dan menghormati satuan-satuan
pemerintahan yang bersifat khusus atau istimewa yang diatur dengan undang-undang. Selain
itu, negara mengakui dan menghormati hak-hak khusus dan istimewa sesuai dengan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Provinsi DKI Jakarta sebagai satuan pemerintahan yang bersifat khusus dalam
posisinya sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan sebagai daerah otonom
memiliki fungsi dan peran yang penting dalam mendukung penyelenggaraan pemerintah
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007
tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara
Kesatuan Republik Indonesia (LN 2007 N0. 93; TLN 4744). UU ini mengatur kekhususan
Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara. Aturan sebagai daerah otonom tingkat
provinsi dan lain sebagainya tetap terikat pada peraturan perundang-undangan tentang
pemerintahan daerah.
beberapa hal yang menjadi pengkhususan untuk Provinsi DKI Jakarta antara lain:
1. Provinsi DKI Jakarta bermarkas sebagai ibukota Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2. Provinsi DKI Jakarta merupakan daerah khusus yang berfungsi sebagai ibukota
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan sekaligus sebagai daerah otonom pada
tingkat provinsi.
3. Provinsi DKI Jakarta berperan sebagai ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang memiliki kekhususan tugas, hak, kewajiban, dan tanggung jawab tertentu dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan sebagai tempat posisi perwakilan negara asing,
serta pusat/perwakilan lembaga internasional.
4. Wilayah Provinsi DKI Jakarta dibagi dalam kota administrasi dan kabupaten
administrasi.
5. Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta berjumlah paling banyak 125% dari jumlah
maksimal untuk kategori jumlah penduduk DKI Jakarta sebagaimana diputuskan
dalam undang-undang.
6. Gubernur dapat menghadiri sidang kabinet yang menyangkut keperluan Ibukota
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Gubernur mempunyai hak protokoler, termasuk
mendampingi Presiden dalam cara kenegaraan.

5
7. Dana dalam rangka pelaksanaan kekhususan Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibukota
Negara ditetapkan bersama selang Pemerintah dan DPR dalam APBN berdasarkan
usulan Pemprov DKI Jakarta.
b. ACEH
Aceh merupakan daerah provinsi yang merupakan kesatuan masyarakat hukum yang
bersifat istimewa dan diberi kewenangan khusus untuk mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan dan keperluan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang dipimpin oleh seorang
Gubernur.
Pengakuan Negara atas keistimewaan dan kekhususan daerah Aceh terakhir diberikan
melalui Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (LN 2006 No 62,
TLN 4633). UU Pemerintahan Aceh ini tidak terlepas dari Nota Kesepahaman (Memorandum
of Understanding) selang Pemerintah dan Gerakan Aceh Merdeka yang ditandatangani pada
tanggal 15 Agustus 2005 dan merupakan suatu wujud rekonsiliasi secara bermartabat menuju
pembangunan sosial, ekonomi, serta politik di Aceh secara berkelanjutan. Hal-hal mendasar
yang menjadi isi UU Pemerintahan Aceh antara lain:
 Pemerintahan Aceh merupakan pemerintahan daerah provinsi dalam sistem NKRI
berdasarkan UUD Tahun 1945 yang mengadakan urusan pemerintahan yang
diperagakan oleh Pemerintah Daerah Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Aceh sesuai dengan fungsi dan kewenangan masing-masing.
 Tatanan otonomi seluas-luasnya yang diterapkan di Aceh berdasarkan UU
Pemerintahan Aceh ini merupakan subsistem dalam sistem pemerintahan secara
nasional.
 Pengaturan dalam Qanun Aceh maupun Kabupaten/Kota yang banyak diamanatkan
dalam UU Pemerintahan Aceh merupakan wujud konkret untuk terselenggaranya
kewajiban konstitusional dalam pelaksanaan pemerintahan tersebut.
 Pengaturan perimbangan keuangan pusat dan daerah tercermin melalui pemberian
kewenangan untuk pemanfaatan sumber pendanaan yang ada.
 Implementasi formal penegakan syari’at islam dengan asas personalitas ke-Islaman
terhadap setiap orang yang berada di Aceh tanpa membedakan kewarganegaraan,
posisi, dan status dalam wilayah sesuai dengan batas-batas daerah Provinci Aceh.
Pengakuan sifat istimewa dan khusus oleh Negara untuk Aceh sebenarnya telah melalui
perjalanan waktu yang panjang. Tercatat setidaknya mempunyai tiga peraturan penting yang

6
pernah diberlakukan untuk keistimewaan dan kekhususan Aceh yaitu Keputusan Perdana
Menteri Republik Indonesia Nomor1/Missi/1959 tentang Keistimewaan Provinsi Aceh , UU
44/1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan untuk Provinsi Daerah Istimewa Aceh, dan
UU 18/2001 tentang Otonomi Khusus untuk Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam. Dengan dikeluarkannya UU Pemerintah Aceh, diharapkan
dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan di Aceh untuk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan yang berkeadilan dan keadilan yang berkesejahteraan di Aceh.
c. PAPUA dan PAPUA BARAT
Provinsi Papua adalah Provinsi Irian Jaya yang diberi Otonomi Khusus dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Otonomi Khusus sendiri adalah kewenangan
khusus yang diakui dan diberikan kepada Provinsi Papua, termasuk provinsi-provinsi hasil
pemekaran dari Provinsi Papua, untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi dan hak-hak dasar masyarakat Papua.
Otonomi ini diberikan oleh Negara Republik Indonesia melalui Undang-undang Nomor 21
Tahun 2001 (LN 2001 No. 135 TLN No 4151).Hal-hal mendasar yang menjadi isi Undang-
undang ini adalah:
 Pertama, pengaturan kewenangan antara Pemerintah dengan Pemerintah Provinsi
Papua serta penerapan kewenangan tersebut di Provinsi Papua yang dilakukan dengan
kekhususan;
 Kedua, pengakuan dan penghormatan hak-hak dasar orang asli Papua serta
pemberdayaannya secara strategis dan mendasar; dan
 Ketiga, mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik yang berciri:
a. Partisipasi rakyat sebesar-besarnya dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan penyelenggaraan pemerintahan serta pelaksanaan pembangunan
melalui keikutsertaan para wakil adat, agama, dan kaum perempuan.
b. Pelaksanaan pembangunan yang diarahkan sebesar-besarnya untuk memenuhi
kebutuhan dasar penduduk asli Papua pada khususnya dan penduduk Provinsi
Papua pada umumnya dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip
pelestarian lingkungan, pembangunan berkelanjutan, berkeadilan dan
bermanfaat langsung bagi masyarakat.
c. Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang
transparan dan bertanggungjawab kepada masyarakat.

7
 Pembagian wewenang, tugas, dan tanggungjawab yang tegas dan jelas antara badan
legislatif, eksekutif, dan yudikatif, serta Majelis Rakyat Papua sebagai representasi
kultural penduduk asli Papua yang diberikan kewenangan tertentu.
Pemberian Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua dimaksudkan untuk mewujudkan
keadilan, penegakan supremasi hukum, penghormatan terhadap HAM, percepatan
pembangunan ekonomi, peningkatan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Papua, dalam
rangka kesetaraan dan keseimbangan dengan kemajuan provinsi lain. Otonomi khusus
melalui UU 21/2001 menempatkan orang asli Papua dan penduduk Papua pada umumnya
sebagai subjek utama. Orang asli Papua adalah orang yang berasal dari rumpun ras Melanesia
yang terdiri dari suku-suku asli di Provinsi Papua dan/atau orang yang diterima dan diakui
sebagai orang asli Papua oleh masyarakat adat Papua. Sedangkan penduduk Papua, adalah
semua orang yang menurut ketentuan yang berlaku terdaftar dan bertempat tinggal di
Provinsi Papua.
Keberadaan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, serta
perangkat di bawahnya, semua diarahkan untuk memberikan pelayanan terbaik dan
pemberdayaan rakyat. Undang-undang ini juga mengandung semangat penyelesaian masalah
dan rekonsiliasi, antara lain dengan pembentukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi.
Pembentukan komisi ini dimaksudkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang
terjadi pada masa lalu dengan tujuan memantapkan persatuan dan kesatuan nasional
Indonesia di Provinsi Papua.
2.4 NKRI Berciri Nusantara
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara kepulauan yang
berciri nusantara mempunyai kedaulatan atas wilayah serta memiliki hak-hak
berdaulat diluar wilayah kedaulatannya untuk dikelola dan di manfaatkan
sebesar besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia sebagai mana diamatkan
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 25
A mengamanatkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah
negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan
hak-haknya ditetapkan dengan Undang-Undang.

8
Bahwa wilayah negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menganut sistem :
a) Pengaturan suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
b) Pemanfaatan bumi, air, dan udara serta kekayaan alam yang
terkandung didalamnya untuk sebesar besarnya kemakmuran
rakyat.
c) Desentralisasi pemerintahan kepada daerah-daerah besar dan kecil
yang bersifat otonom dalam bidang Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
d) Kesejahteraan sosial bagi seluruh Indonesia.
Mengingat Kawasan Perbatasan merupakan kawasan strategis dalam
menjaga keutuhan Wilayah Negara maka diperlukan pengaturan secara
tersendiri dalam Undang-Undang. Pengaturan Batas Wilaya Negara
dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum mengenai Wilayah Negara,
kewenangan pengelolaan Wilayah Negara, dan hak-hak berdaulat.
Hal-hal pokok yang diatur dalam Undang-Undang ini, yakni
1. Uang lingkup Wilayah Negara yang meliputi wilayah daratan,
wilayah perairan pedalaman, perairan kepualauan, laut, teritorial,
dasar laut, dan tanah dibawahnya, serta ruang udara di atasnya
termasuk seluruh sumber kekayaan yang terkandung didalamnya.
2. Hak-hak berdaulat Negara Republik Indonesia di Zona Ekonomi
Eksklusif dan Landas Kontinen serta hak pengawasan di Zona
Tambahan.
3. Wewenangan Pemerintah melakukan pengaturan pengelolaan dan
pemanfaatan wilayah negara serta Kawasan Perbatasan.
4. Kelembagaan yang diberi kewenangan untuk melakukan
penanganan Kawasan Perbatasan. Unsur keanggotaan kelembagaan
ini berasal dari unsur Pemerintah dan Pemerintah Daerah

9
mengingat posisi strategis wilayah perbatasan terkait dalam hal
seperti kedaulatan negara, keutuhan wilayah, penegakan hukum
dan kesejahteraan rakyat.
5. Keikutsertaan masyarakat dalammenjaga dan mempertahankan
Wilayah Negara termasuk Kawasan Perbatasan.
6. Larangan dan sanksi bagi setiap orangyang melakukan pelanggaran
terkait dengan Wilayah Negara dan batas-batasnya.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) adalah negara kesatuan berbentuk
republik dengan sistem desentralisasi, dimana pemerintah daerah menjalankan otonomi
seluas-luasnya di luar bidang pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai
urusan pemerintah pusat. Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri atas sejumlah wilayah.
Pembagian wilayah di Indonesia diatur dalam Undang-undang No 23 tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah. Pembagian wilayah di Indonesia dibagi dalam beberapa tingkat, mulai
dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan kelurahan/desa. Saat ini provinsi di Indonesia
terdapat 34 provinsi.

Dalam wilayah NKRI terbagi dalam beberapa daerah. Salah satunya daerah khusus atau
istimewa yang sudah diatur oleh Undang-Undang. Dalam hal ini, daerah Khusus diberi
wewenang untuk menjalankan otonomi daerahnya sendiri. Daerah yang dimaksud adalah
DKI Jakarta, Aceh, Papua dan Papua Barat. Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai
negara kepulauan yang berciri nusantara mempunyai kedaulatan atas wilayah serta memiliki
hak-hak berdaulat diluar wilayah kedaulatannya untuk dikelola dan di manfaatkan sebesar
besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia

3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari bahwa makalah yang telah di buat belum sampai dalam
kata sempurna, dan masih banyak kesalahan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berbagai macam sumber serta kritik yang membangun.

11
DAFTAR PUSTAKA

Pendidikan, Dosen. 2014. NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).


https://www.dosenpendidikan.co.id/nkri/, diakses pada tanggal 19 September 2021 pukul
Wikipedia. 2021. Pembagian Administratif Indonesia. https://id.wikipedia.org/wiki
/Pembagian_administratif_Indonesia, diakses pada tanggal 19 September 2021 pukul

Richard, Theofilus. 2020. Seluk-beluk Pembagian Wilayah Indonesia, Mulai dari Tingkat
Provinsi Sampai Tingkat Desa. https://www.99.co/blog/indonesia/pembagian-wilayah-di-
indonesia/, diakses pada tanggal 19 September 2021 pukul 12.00

Wikipedia. 2021. Daerah Khusus. https://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_khusus, diakses pada


tanggal 19 September 2021 pukul 12.00

12

Anda mungkin juga menyukai