Oleh:
1. Ni Ketut Sania Patrisia
2. Ni Ketut Parini
3. I Made Karisma
4. I Kadek Kradi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, karena dengan Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah
Pendidikan Kewarganegaraan yang berjudul “Negara Kesatuan Republik
Indonesia”.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan kita semua dan dapat
memenuhi tugas yang Ibu Nursina berikan serta dapat menjadi nilai untuk penulis.
Oleh sebab itu penulis menerima kritik dan saran dari pembaca sebagai perbaikan
bagi penulis untuk masa yang akan datang. Akhir kata penulis mengucapkan
“Terimakasih”.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
2.1 Pengertian NKRI.....................................................................................3
2.2 Fungsi dan Tujuan NKRI.........................................................................5
2.3 Ancaman Terhadap NKRI.......................................................................5
2.4 Menjaga Keutuhan NKRI........................................................................7
BAB III PENUTUP...........................................................................................8
3.1 Kesimpulan..............................................................................................8
3.2 Saran........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang secara
geografis terletak pada posisi strategis, yakni di persilangan antara dua benua
(Benua Asia dan Benua Australia), dan dua samudera (Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik). Karena letak geografisnya yang strategis dan besarnya luas
perairan, Indonesia berbatasan langsung di laut dengan 10 (sepuluh) negara
tetangga, yakni India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Palau,
Papua Nugini, Timor-Leste, dan Australia. Sesuai dengan amanat yang termaktub
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tahun 1945 (UUD 1945), yakni dalam rangka melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia, maka Pemerintah
Republik Indonesia perlu menetapkan garis batasnya di laut dengan negara-negara
tetangga untuk dijadikan landasan bagi negara untuk melakukan pengaturan,
pengamanan, dan pengelolaan wilayah perairan Indonesia.
Seiring dengan perjuangan untuk mendapatkan pengakuan hukum atas
konsep negara kepulauan pada perundingan tingkat multilateral di forum
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sejak tahun 1960-an Pemerintah Republik
Indonesia giat melaksanakan perundingan penetapan batas laut dengan negara-
negara tetangga. Penetapan batas laut antara Indonesia dengan negara-negara
tetangga memiliki arti penting dalam rangka melindungi dan memajukan
kepentingan nasional Indonesia di wilayah laut yang berbatasan dengan negara
tetangga, khususnya dalam memberikan kepastian batas wilayah dan batas
kedaulatan dan hak berdaulat negara di laut, sehingga memberikan jaminan
kekuasaan bagi negara dalam mengamankan, mengatur dan mengelola wilayah
laut Indonesia.
Kepastian batas wilayah dan batas kedaulatan dan hak berdaulat Indonesia di
wilayah laut akan memberikan dampak dan kontribusi yang positif dalam
penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan negara tetangga, baik di
bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan dan keamanan. Dalam
1
konteks hubungan internasional, perundingan penetapan batas laut merupakan
suatu wujud konsistensi Pemerintah Republik Indonesia dalam menjunjung tinggi
asas penyelesaian sengketa secara damai. Adapun hasil perundingan penetapan
batas laut dalam konteks hukum internasional dapat menjadi salah satu bentuk
pengakuan negara lain terhadap Indonesia sebagai negara kepulauan yang
bercirikan nusantara, serta sebagai penegasan kepemilikan Indonesia atas pulau-
pulau terluar yang berada di dalam garis pangkal kepulauannya.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian NKRI
2. Untuk memahami fungsi dan tujuan NKRI
3. Untuk mengetahui ancaman-ancaman yang mungkin muncul terhadap
NKRI
4. Untuk mengetahui cara menjaga keutuhan NKRI.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi atas daerah provinsi dan daerah
provinsi itudibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten dan kota itumempunyai pemerintahan daerah yang diatur
dengan undang-undang.
2. Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur
denganmengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan
tugas pembantuan.
3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki
DPRD yanganggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
4. Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala
pemerintahan daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara
demokrasi.
5. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan
pemerintah pusat.
6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-
peraturanlain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
7. Susunan dan tata cara penyelenggaran pemerintahan daerah diatur dalam
undang-undang.
3
keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang berlainan satu sama lain, dan
tercemin dalam satu ikatan kesatuan yang terkenal dengansebutan Bhinneka
Tunggal Ika. Mengingat keberadaan dan demi menjaga penyelenggarantertib
pemerintah yang baik dan efisien, maka kekuasaan negara tentu tidak dapat
dipusatkandalam satu tangan kekuasaan saja.
4
2.2 Fungsi dan Tujuan NKRI
Dalam kaitan dengan negara, tujuan adalah apa yang secara ideal akan
dicapai olehnegara, sedangkan fungsi merupakan pelaksanaan tujuan yang hendak
dicapai. Jadi, negaraadalah alat dan bukan sebagai tujuan itu sendiri. Pembukaan
UUD 1945 secara lebih lengkap menyebutkan tujuan nasional negara
Indonesiasebagai berikut:
5
3) Upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang
ekstrim atau tidak sesuaidengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa
Indonesia.
4) Potensi konflik antar kelompok/golongan baik perbedaan pendapat
dalam masalah politik,maupun akibat masalah SARA.
5) Makar atau penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional.Di
masa transisi ke arah demokrasi sesuai tuntutan reformasi, potensi
konflik antar kelompok/golongan dalam masyarakat sangatlah besar.
6
budaya bangsa. Potensi ancaman lainnya adalah dalam bentuk ”Penjarahan”
sumber daya alam melalui eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkontrol
sehingga merusak lingkungan, seperti illegal loging, illegal fishing, dll.
7
Wawasan nusantara meliputi kepentingan yang sama, tujuan yang sama,
keadilan,solidaritas, kerjasama, dan kesetiakawanan terhadap ikrar
bersama.Memiliki wawasan nusantara berarti memiliki ketentuan-ketentuan dasar
yangharus dipatuhi, ditaati, dan dipelihara oleh semua komponen
masyarakat.Ketentuan-ketentuan itu, antara lain Pancasila sebagai landasan dan
UUD 1945.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang,
sejak zaman kerajaan-kerajaan Sriwijaya, Majapahit serta dijajah oleh bangsa
asing selama tigasetengah abad. Unsur masyarakat yang membentuk bangsa
Indonesia terdiri atas berbagaimacam suku bangsa, berbagai macam adat-istiadat
kebudayaan dan agama, serta berdiamdalam suatu wilayah yang terdiri dari
beribu-ribu pulau. Oleh karena itu, keadaan yang beraneka ragam tersebut
bukanlah merupakan suatu perbedaan untuk dipertentangkan,melainkan perbedaan
itu justru merupakan suatu daya penarik ke arah suatu kerjasama persatuan dan
kesatuan dalam suatu sintesis dan sinergi yang positif, sehinggakeanekaragaman
itu justru terwujud dalam suatu kerjasama yang luhur.
3.2 Saran
Dari hasil pembahasan yang telah kami bahas, kami memberikan saran
kepada semua pihak, khususnya para generasi muda Indonesia untuk lebih
meningkatkan rasa nasionalisme terhadap Negara Indonesia guna mewujudkan
cita-cita dan tujuan Negara kita tercinta ini. Karena pemuda adalah calon penerus
perjuangan dan pembangunan bangsa di masa yangakan datang, dan juga generasi
muda merupakan satu-satunya harapan bangsa untuk bisalebih maju lagi.
9
DAFTAR PUSTAKA
10