Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“HAKIKAT NEGARA”

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

SEMESTER 2-REGULER

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:

ANDI MEI PURNAMA

ADELIN AULIA

MUH. ASRAM

RAHMAYUNITA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah, karena atas rahmat dan inayahnya kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan kami membuat makalah ini adalah agar
memahami pendidikan tentang “Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Dengan
semangat kami dapat menyelesaikan tugas ini. Tugas ini tidak mungkin terlaksana dengan
baik, tanpa adanya tekad, niat dan bantuan dari guru pembiming. Kami mengucapkan
banyak terima kasih , sehingga dengan semangat tugas dapat terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih belum
sempurna oleh karena itu dengan kerendahan hati, kami mohon semua pihak pembaca
dan Dosen pembimbing berkenan memberikan saran dan kritik sebagai bahan
penyempurna makalah ini.

SAMATA, 23 MARET 2021

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Pembahasan Masalah ...................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Asalmula Terbentuknya NKRI.................................................................................... 2


2.2 Pengertian Suatu Negara............................................................................................. 3
2.3 Sifat dan Unsur-Unsur Suatu Negara.......................................................................... 3
2.4 Fungsi dan Tujuan dari Suatu Negara......................................................................... 6
2.5 Bentuk-Bentuk Negara................................................................................................ 7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 8


3.2 Kritik dan Saran ........................................................................................................... 8

3
BAB I
PENDAHULUAN

LatarBelakang

Setelah abad ke-16, Negara Indonesia masih terdiri dari kerajaan- kerajaan yang tersebar. Pada masa itu terdapat
jajahan dari negara luar yang menggunakan politik adu domba, memecah belah, saling menghasut, memfitnah satu
sama lain sehingga menimbulkan kerenggangan hubungan antara satu dengan yang lainnya yang menimbulkan
kerajaan tersebut yang di jajah berjuang sendiri tanpa adanya bantuan dari pihak manapun karena telah dipecah
belah. Selain perpecahan, terjadi juga perang antar saudara di Indonesia. Setelah beratus- ratus tahun dijajah oleh
bangsa lain, timbullah kesadaran untuk melawan penjajah, tapi usaha perlawanan tidak bisa dilakukan sendiri-
sendiri, namun dapat dilakukan dengan baik jika setiap kerajaan saling membantu dalam menumpas kolonialisme
dan imperialisme. Sehingga, pada akhirnya lambat laun perjuangan yang mulanya dilakukan sendiri- sendiri
kemudian menjadi perjuangan merebut kemerdekaan secara bersama, dan terbentuklah cikal bakal dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai lahirnya bangsa Indonesia. Negara Indonesia merupakan
hasil perjuangan panjang bangsa Indonesia. Kemerdekaaan yang diraih merupakan anugerah Tuhan yang Maha
Kuasa dan hasil jerih payah perjuangan para pahlwan bangsa. Sebelum Indonesia merdeka di Indonesia terdapat
banyak kerajaan yang disatukan oleh Belanda dalam koloni atau daerah jajahan Hindia Belanda.

RumusanMasalah

1. Bagaimana asalmula terbentuknya NKRI?


2. Apa pengertian dari suatu negara?
3. Bagaimana sifat dan unsur-unsur suatu negara?
4. Apakah fungsi dan tujuan dari suatu negara?
5. Apa saja bentuk-bentuk negara?

Tujuan Pembahasan Masalah

1.Menjelaskanasalmulaterbentuknya NKRI
2.Mendeskrisikan pengertian dari suatu negara
3.Menjelaskan sifat dan unsur-unsur dari suatu negara
4.Menjelaskan fungsi dan tujuan dari suatu negara
5.Mengidentifikasi bentuk-bentuk negara

4
BAB II

PEMBAHASAN

Asal mula Terbentuknya NKRI

Setelah abad ke-16, Negara Indonesia masih terdiri dari kerajaan- kerajaan yang tersebar. Pada

masa itu terdapat jajahan dari negara luar yang menggunakan politik adu domba, memecah belah, saling

menghasut, memfitnah satu sama lain sehingga menimbulkan kerenggangan hubungan antara satu

dengan yang lainnya yang menimbulkan kerajaan tersebut yang di jajah berjuang sendiri tanpa adanya

bantuan dari pihak manapun karena telah dipecah belah. Selain perpecahan, terjadi juga perang antar

saudara di Indonesia. Setelah beratus- ratus tahun dijajah oleh bangsa lain, timbullah kesadaran untuk

melawan penjajah, tapi usaha perlawanan tidak bisa dilakukan sendiri- sendiri, namun dapat dilakukan

dengan baik jika setiap kerajaan saling membantu dalam menumpas kolonialisme dan imperialisme.

Sehingga, pada akhirnya lambat laun perjuangan yang mulanya dilakukan sendiri- sendiri kemudian

menjadi perjuangan merebut kemerdekaan secara bersama, dan terbentuklah cikal bakal dari Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

 Yang didasarkan pada faktor-faktor berikut:

a.    Adanya persamaan nasib.

b.    Ada keinginan untuk merdeka dari penjajahan.

c.    Adanya kesatuan wilayah tempat tinggal.

d.    Adanya cita- cita untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan.

e.    Timbul kesadaran atas hak untuk merdeka.

Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai lahirnya bangsa Indonesia. Sejak saat itu,

Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan berhak untuk menentukan nasib dan tujuannya sendiri.

Bentuk negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kesatuan berbentuk republik dengan

sistem desentralisasi (pasal 18 UUD 1945), di mana pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-

luasnya di luar bidang pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah

pusat. Pasal 18 UUD 1945 menyebutkan bahwa:

1.    Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi atas daerah profinsi dan daerah provinsi itu dibagi  atas

5
kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah

yang diatur dengan undang-undang.

2.    Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur dengan mengurus sendiri

urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

3.    Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki DPRD yang anggotanya dipilih

melalui pemilihan umum.

4.    Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah provinsi,

kabupaten dan kota dipilih secara demokrasi.

5.    Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan pemerintahan yang oleh

undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.

6.    Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk

melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.

7.    Susunan dan tata cara penyelenggaran pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang

Pengertian Suatu Negara

Istilah negara berasal dari bahasa Sanskerta “nagari” atau “nagara” yang berarti kota. Dalam bahasa

Inggris negara disebut “state”, bahasa Belanda “staat”, bahasa Perancis “l’etat” dan bahasa Latin
“statum”. Menurut kamus umum bahasa Indonesia, Negara adalah persekutuan bangsa yang hidup dalam

suatu wilayah dengan batas-batas tertentu yang diperintah dan diurus oleh suatu badan pemerintah

dengan teratur. Negara dalam arti sempit sama dengan pemerintahan dalam arti luas yang merupakan

alat untuk mencapai kepentingan bersama, sedangkan Negara dalam arti luas adalah kesatuan sosial yang

mengatur, memimpin, dan mengkoordinasi masyarakat supaya dapat hidup wajar dan berkembang terus.

Suatu yang disebut dengan negara harus memiliki wilayah. Wilayah adalah seluruh tempat baik berupa

daratan, lautan, dan juga udara yang ada diatasnya yang memiliki batas-batas tertentu.

Wilayah negara terdiri atas daratan, perairan, udara dan wilayah ekstra teritorial. Batas ketiga wilayah

tersebut dapat ditentukan secara alam, geografi, buatan, perjanjian dan lain-lain.

•    Batas alam adalah batas wilayah suatu negara yang berupa alam adalah danau, gunung, sungai, selat,

laut.

•    Batas buatan adalah batas wilayah suatu negara yang berupa batas buatan adalah tembok/pagar, jalan

raya. Sebagai contohnya adalah tembok Berlin.

6
•    Batas astronomi adalah batas berupa garis lintang dan garis bujur. Sebagai contoh batas astronomi

negara kita "Indonesia" yaitu 6 derajat LU - 11 derajat LS dan 95 derajat - 141 derajat BT.

•    Batas perjanjian adalah batas yang dibuat berdasarkan konvensi, traktat, misalnya konvensi hukum

laut internasional.

1) Wilayah Daratan ; Wilayah daratan sebagai tempat bermukim dan menyelenggarakan pemerintahan

harus memiliki batas-batas yang tegas. Batas-batas tersebut kemudian dikukuhkan melalui perjanjian

antardua negara atau banyak negara. Pelanggaran terhadap batas daratan akan dikenakan sanksi dari

negara bersangkutan.

2) Wilayah Perairan ; Wilayah perairan atau wilayah laut adalah wilayah yang berada dalam wilayah

suatu negara disebut dengan lautan teritorial. Wilayah laut diluar teritorial disebut dengan laut bebas

terbuka.  Pada tanggal 10 Desember 1982 diadakan traktat atau perjanjian multilateral di Jamaica

mengenai laut teritorial. Dalam perjanjian ini dirumuskan:

1.    Laut teritorial ditetapkan sejauh 12 mil, yang diukur dari pantai ketika surut.

2.    Batas zona bersebelahan antara dua negara yang jaraknya 24 mil.

3.    Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yaitu wilayah laut, negara, pantai (perairan), diukur jaraknya 200

mil dari pantai. Diperairan itu negara yang bersangkutan berhak mengambil manfaat ekonomi,
sedangkan negara lain hanya boleh mengarungi atau memakai daerah tersebut. Jadi negara lain tidak

boleh mengambil manfaat ekonomi, misalnya menggali kekayaan laut.

4.    Landas benua atau landas kontinen, batasnya lebih dari 200 mil. Negara bersangkutan dapat

mengambil manfaat ekonomi, tetapi berkewajiban bagi untung dengan masyarakat internasional.

3) Wilayah Udara ; Wilayah udara, umumnya diukur secara tegak lurus keatas sampai dengan tidak

terbatas. Namun ada juga negara yang menerapkan batas negara dengan perjanjian karena kompetisi

kemajuan teknik penerbangan. Misalnya antara Iran dan Amerika.

4) Wilayah Ekstra Teritorial ; Wilayah ekstra teritorial, yaitu daerah-daerah yang menurut hukum

internasional diakui sebagai wilayah kekuasaan suatu negara meskipun wilayah negara tersebut letaknya

di negara lain. Kapal yang berbendera kebangsaan suatu negara dan kedutaan besar suatu negara adalah

contoh dari wilayah ekstra teritorial.

c.  Pemerintah yang Berdaulat.

7
Pemerintah adalah seluruh perangkat atau alat perlengkapan negara sesuai dengan yang ditentukan

dalam undang-undang  dasar negara tersebut. Secara teori bentuk pemerintahan dapat dikelompokkan

atas bentuk republik dan bentuk kerajaan. Bentuk pemerintahan menunjuk pada bagaimana

pemerintahan diangkat atau dipilih.

1.    Republik adalah bentuk pemerintahan di mana pemerintah dipilih oleh rakyat.

2.    Kerajaan (monarkhi) adalah bentuk pemerintahan di mana pemerintah diangkat secara turun

temurun atau kelahiran. Saat ini bentuk monarkhi yang berlaku adalah monarkhi konstitusional yaitu

kekuasaan pemerintah seperti raja, sultan, atau sebutan lain, tidak berkuasa secara mutlak (absolut) tanpa

batas.

d.    Pengakuan dari negara lain

Pengakuan dari suatu negara lain memiliki dampak positif antara lain akan memberi kemudahan dalam

pergaulan internasional, terbinanya persahabatan dan terpenuhinya kebutuhan. Pengakuan dari negara

lain ada dua macam yaitu pengakuan de facto dan de jure.

•    Pengakuan de facto, adalah pengakuan secara kenyataan bahwa secara fisik di sebuah wilayah telah

berdiri sebuah negara.


•    Pengakuan de jure, yaitu pernyatan secara resmi menurut hukum tentang berdirinya sebuah negara.

Pengakuan dari negara lain sebagai unsur deklaratif berdirinya suatu negara, diperoleh oleh Indonesia

dari Mesir pada tanggal 10 Juni 1947, yang kemudian diikuti oleh negara lain secara bilateral. Puncak

pengakuan kemerdekaan dari negara lain adalah saat Indonesia diterima sebagai anggota Persatuan

Bangsa-Bangsa pada tahun 1950 sebagai anggota ke-60.

Fungsi dan Tujuan dari Suatu Negara

Fungsi negara pada dasarnya untuk mengatur tata kehidupan bernegara untuk mencapai tujuan negara.

Negara menurut beberapa ahli tata negara memiliki beberapa fungsi yang harus dilaksanakan, fungsi

tersebut menurut pendapat Charles E. Merriam adalah: a) Keamanan ekstern b) Ketertiban intern c)

Keadilan d) Kesejahteraan umum, e) Kebebasan. Sedangkan menurut Miriam Budiardjo (1996), negara

melaksanakan fungsi minimum yaitu :

1.    Melaksanakan ketertiban (law and order). Untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah

8
bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan penertiban atau bertindak

sebagai stabilisator.

2.    Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Untuk mencapai kemakmuran rakyat

bagi sebuah negara berkembang sangat diperlukan campur tangan negara dan peran aktif negara.

3.    Fungsi pertahanan. Untuk menjaga serangan dari luar negara harus dilengkapi dengan alat-alat

pertahanan.

4.    Menegakkan keadilan. Penegakan keadilan dilaksanakan oleh badan-badan peradilan.

Tujuan Negara Republik Indonesia tercantum didalam undang-undang dasar Negara Indonesia, yaitu

pada Alinea keempat pembukaan UUD 1945 yang berbunyi: “untuk membentuk suatu pemerintahan

Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruuh tumpah darah Indonesia dan

untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan

ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, dengan

berdasarkan kepada ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan

Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratuan/

perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Secara umum, negara bertujuan untuk menyelenggarakan kesejahteraan dan kebahagiaan warga
negaranya. Dari Pembukaan Alinea keempat UUD 45, tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

terdiri dari:

1.    Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;

2.    Memajukan kesejahteraan umum;

3.    Mencerdaskan kehidupan bangsa;

4.    Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan

sosial.

  Bentuk-Bentuk Negara

Bentuk negara adalah pengelompokkan negara berdasarkan kriteria distribusi kekuasaan antara berbagai

tingkat pemerintahan dalam suatu negara. Semua negara bebas menentukan bentuk negaranya masing-

masing. Bentuk negara secara umum dibagi atas negara kesatuan dan negara serikat (federasi).

9
a) Negara Kesatuan 

Negara kesatuan ialah negara yang merdeka dan berdaulat di mana di seluruh negara yang berkuasa

hanyalah satu pemerintah yang mengatur seluruh daerah. Berikut adalah ciri-ciri negara kesatuan:

1.    Hanya memiliki satu kebijakan mengenai masalah ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan, dan

keamanan.

2.    Adanya supremasi parlemen pusat.

3.    Dalam pendidikan, hanya terdapat satu kurikulum.

4.    Hanya terdapat satu konstitusi (undang-undang dasar), satu kepala negara, satu parlemen, dan

dewan menteri.

5.    Hanya pemerintah pusat yang boleh menarik pajak.

6.    Tidak ada badan-badan lain diluar pemerintahan yang berdaulat.

7.    Kedaulatan negara meliputi kedaulatan ke dalam dan kedaulatan ke luar yang ditandatangani oleh

pemerintah pusat.

b) Negara Serikat

Negara Serikat ialah suatu negara yang merupakan gabungan dari beberapa negara, yang disebut negara

bagian. Berikut adalah ciri-ciri negara serikat:

1.    Tiap negara bagian berstatus tidak berdaulat, namun kekuasaan asli tetap ada di negara bagian.

2.    Hubungan antara pemerintah federal (pusat) dengan rakyat diatur melalui negara bagian. Namun ada

beberapa kewenangan yang diserahkan kepada pemerintah federal seperti kewarganegaraan, menyatakan

perang, pos, perdagangan dengan negara lain, masalah antar negara bagian, hubungan internasional,

telekomunikasi, pencetakan uang, perwakilan diplomatik, statistik, dan semua yang berhubungan dengan

hukum internasional.

3.    Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari negara-negara bagian untuk urusan ke luar dan

sebagian ke dalam.

4.   Setiap negara bagian berwenang membuat undang-undang, parlemen, kabinet, dan bahkan konstitusi

sendiri selama tidak bertentangan dengan konstitusi pemerintahan pusat.

10
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan berkaitan dengan hakikat negara, sebagai
berikut :
1. Pengertian negara : Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan
diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki kedaulatan, baik
kedaulatan kedalam maupun kedaulatan keluar.
2. Unsur-unsur negara : Menurut Konvensi montevideo tahun 1933, yang diselenggarakan oleh
negara-negara Pan-Amerika di kota Montevideo, bahwa negara harus memiliki unsur : a)
Penduduk yang tetap, b) Wilayah tertentu, c) Pemerintah, d) Kemampuan mengadakan hubungan
dengan negara lain
3. Bentuk negara : Negara kesatuan ialah negara yang merdeka dan berdaulat di mana di seluruh
negara yang berkuasa hanyalah satu pemerintah yang mengatur seluruh daerah.
Negara Serikat ialah suatu negara yang merupakan gabungan dari beberapa negara, yang disebut negara
bagian.
4. Tujuan negara : Tujuan negara merupakan pedoman dalam menyusun dan mengendalikan
alat perlengkapan negara serta mengatur kehidupan rakyatnya.

11
5. Tujuan Negara Indonesia : Dari Pembukaan Alinea keempat tersebut, tujuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia terdiri dari:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan
sosial

Kritik dan Saran


Berdasarkan atas apa yang kami tulis dalam karya tulis dalam makalah ini, kami selaku penulis berharap
dapat memberikan pemahaman bagi segenap pembaca sehingga dapat menambah wawasan bagi para
pembaca terlebih lagi pada diri penulis sendiri.Hanyasampaidisinilahkemampuan kami
dalammembahas“Hakikat NKRI” ,semogakaryatulisinimemberikanmanfaatpadapenulisdan para
pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Anisa aprilia:Makalah Hakikat Bangsa dan Unsur-Unsur TerbentuknyaBangsaArdiansyah),
http://annisaapriliastory.blogspot.com/2012/06/hakikat-bangsa-dan-unsur-unsur.html:(Diakses pada
tanggal 20 april 2014)
Einjelfin:Makalah Hakikat Bangsa dan
negaraArdiansyah),http://einjelfin.blogspot.com/2013/05/makalah-hakikat-bangsa-dan-
negara.htmlDiakses pada tanggal 20 april 2014)
Fera Deslia Ahyar :Makalah Hakikat Bangsa dan negaraArdiansyah),
http://feradesliaahyar.wordpress.com/2012/10/06/makalah-hakikat-bangsa-dan-negara/:(Diakses pada
tanggal 20 april 2014)
Gabriella Aningtyas Varianggi:pengertian bangsa dan negaraArdiansyah),
http://gabriellaaningtyas.wordpress.com/2013/05/13/pengertian-negara/:(Diakses pada tanggal 20 april
2014)
Juna dinasthi: system pemerintaha indonesiaArdiansyah), http://sistempemerintahan-
indonesia.blogspot.com/2013/09/pengertian-negara-unsur-fungsi-tujuan.html:(Diakses pada tanggal 20
april 2014)
Angga’s:tujuan Negara dan fungsi negaraArdiansyah), http://krsmwn.blogspot.com/2013/09/tujuan-
negara-dan-fungsi-negara-menurut-para-ahli.html:(Diakses pada tanggal 20 april 2014)

12
Bona ventura:bentuk-bentuk negaraArdiansyah), http://master-bonbon.blogspot.com/2012/04/bentuk-
bentuk-negara.html:(Diakses pada tanggal 20 april 2014)

13

Anda mungkin juga menyukai