GURU PEMBIMBING :
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah
Pendidikan Pancasila yang membahas tentang Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia
dapat diselsaikan dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penyususnan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan Hakikat
Negara, dan serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan Hakikat Negara.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu diharapkan
berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah Abad ke-16, Negara Indonesia masih terdiri dari kerajaan-kerajaan yang
tersebar. Pada masa itu terdapat jajahan dari Negara luar yang menggunakan politik
adu domba, memecah belah, saling menghasut, memfitnah satu sama lain sehingga
menimbulkan kerajaan tersebut yang dijajah berjuang sendiri tanpa adanya bantuan
dari pihak manapun karena telah dipecah belah. Selain perpecahan, terjadi juga
perang antar saudara di Indonesia. Setelah berates-ratus tahun dijajah oleh bangsa
lain, timbullah kesadaran untuk melawan penjajah, tapi usaha perlawanan tidak bias
dilakukan dengan baik jika setiap kerajaan saling membantu dalam menumpas
kolonialisme dan imperialisme. Sehingga, pada akhirnya lambat laun perjuangan yang
mulanya dilakukan sendiri kemudian menjadi perjuangan merebut kemerdekaan
secara bersama, dan terbentuklah cikal bakal dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 menandai lahirnya bangsa Indonesia.
Negara Indonesia merupakan hasil perjuangan panjang bangsa Indonesia.
Kemerdekaan yang diraih merupakan anugerah Tuhan yang Maha Kuasa dan hasil
jerih payah perjuangan para pahlawan bangasa. Sebelum Indonesia merdeka di
Indonesia terdapat banyak kerajaan yang disatukan oleh Belanda dalam koloni atau
daerah jajahan Hindia Belanda.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
2
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi atas daerah profinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten
dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-
undang.
2. Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur dengan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan.
3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki DPRD
yang anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
4. Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan
daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokrasi.
5. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah
pusat.
6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-
peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
7. Susunan dan tata cara penyelenggaran pemerintahan daerah diatur dalam
undang-undang
Istilah negara berasal dari bahasa Sanskerta “nagari” atau “nagara” yang berarti kota.
Dalam bahasa Inggris negara disebut “state”, bahasa Belanda “staat”, bahasa Perancis
“l’etat” dan bahasa Latin “statum”. Menurut kamus umum bahasa Indonesia, Negara
adalah persekutuan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah dengan batas-batas tertentu
yang diperintah dan diurus oleh suatu badan pemerintah dengan teratur. Negara dalam arti
sempit sama dengan pemerintahan dalam arti luas yang merupakan alat untuk mencapai
kepentingan bersama, sedangkan Negara dalam arti luas adalah kesatuan sosial yang
mengatur, memimpin, dan mengkoordinasi masyarakat supaya dapat hidup wajar dan
berkembang terus.
Banyak sekali pengertian tentang apa itu negara, diantaranya seperti ditulis oleh M Solly
Lubis dalam bukunya Ilmu Negara (1981: 9). Dimana beliau mengutip pendapat:
a. Soenarko, negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai wilayah tertentu dan
kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan.
b. Logemann, negara adalah organisasi kemasyarakatan yang dengan kekuasaannya
bertujuan mengatur dan menyelenggarakan masyarakat.
c. Harold J. Laski, negara itu adalah satu persekutuan manusia yang mengikuti jika
perlu dengan tindakan paksaan.
d. Woodrow Wilson, negara adalah rakyat yang terorganisasi untuk hukum dalam
wilayah tertentu.Secara umum dapat kita artikan bahwa : Negara adalah sekumpulan
orang yang menempati wilayah tertentu dan diorganisasi oleh pemerintah negara yang
sah, yang umumnya memiliki kedaulatan, baik kedaulatan kedalam maupun
kedaulatan keluar.Sedangkan, negara kesatuan adalah negara berdaulat yang
diselenggarakan sebagai satu kesatuan tunggal, dimana pemerintah pusat adalah yang
tertinggi dan satuan-satuan sub nasionalnya hanya menjalankan kekuasaan- kekuasaan
yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan.Dalam kata lain, negara kestuan
hanya terdiri dari satu negara, satu pemerintah, satu kepala negara, satu undang- undang
dasar negara dan satu lembaga legislatif untuk seluruh wilayah negara.
Negara sebagai organisasi kekuasaan memiliki beberapa sifat yang tidak dimiliki oleh
organisasi lainnya. Menurut Miriam Budiarjo, masing-masing negara memiliki sifat-sifat
antara lain: memaksa, monopoli, dan mencakup semua :
1. Memaksa. Peraturan perundangan yang telah ditetapkan harus ditaati oleh seluruh
warga negara maupun aparatur negara. Karena apabila dilanggar alat-alat negara
dapat memaksa dengan menerapkan sanksi hukum yang tegas.
2. Memonopoli, Negara dapat memonopoli tujuan bersama dalam negara. Seperti
contoh negara dapat melarang pendirian organisasi/agama baru yang dilarang oleh
undang-undang.
3. Mencakup semua. Hal ini mengandung maksud bahwa peraturan perundang-
undangan berlaku pada semua orang tanpa memandang kecuali.
1. Unsur konstitutif (mutlak). Unsur konstitutuf harus memiliki rakyat, wilayah dan
pemerintah yang berdaulat.
2. Unsur deklaratif (pengakuan). Unsur deklaratif yaitu pengakuan de facto
(kenyataan) dan pengakuan de jure (hukum)
a. Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang berada diwilayah suatu negara. Rakyat dalam suatu
negara meliputi penduduk atau bukan penduduk atau orang asing. Penduduk terdiri atas
warga negara dan bukan warga negara. Warga negara ada dua yaitu warga negara asing
atau warga negara keturunan atau warga negara yang ditetapkan dengan undang-undang.
Penduduk adalah setiap orang yang mempunyai tempat tinggal tetap disuatu negara.
Penduduk terdiri atas warga negara (secara mayoritas) atau bukan warga negara
(minoritas). Warga negara adalah setiap orang yang terikat dengan peraturan negara dan
penduduk terikat karena tempat tinggal. Untuk mendapatkan atau menentukan
kewarganegaraan seseorang ada dua asas yang melandasinya, yaitu :
1. Asas ius soli (asas tempat kelahiran). Asas ius soli ialah penentuan
kewarganegaraan sesuai tempat kelahiran tanpa melihat keturunan atau
kewarganegaraan orang tuanya. Negara yang menganut asas ini adalah Amerika
Serikat.
2. Asas ius sanguinis (asas keturunan atau pertalian darah). Asas ius sanguinis
menetapkan bahwa kewarganegaraan seseorang diperoleh karena kewarganegaraan
orang tuanya. Negara yang menerapkan asas ini adalah Republik Rakyat Cina
(RRC).
b. Wilayah Negara
Suatu yang disebut dengan negara harus memiliki wilayah. Wilayah adalah seluruh
tempat baik berupa daratan, lautan, dan juga udara yang ada diatasnya yang memiliki
batas-batas tertentu.
Wilayah negara terdiri atas daratan, perairan, udara dan wilayah ekstra teritorial. Batas
ketiga wilayah tersebut dapat ditentukan secara alam, geografi, buatan, perjanjian dan
lain-lain.
1. Batas alam adalah batas wilayah suatu negara yang berupa alam adalah danau,
gunung, sungai, selat, laut.
2. Batas buatan adalah batas wilayah suatu negara yang berupa batas buatan adalah
tembok/pagar, jalan raya. Sebagai contohnya adalah tembok Berlin.
3. Batas astronomi adalah batas berupa garis lintang dan garis bujur. Sebagai contoh
batas astronomi negara kita "Indonesia" yaitu 6 derajat LU - 11 derajat LS dan 95
derajat - 141 derajat BT.
4. Batas perjanjian adalah batas yang dibuat berdasarkan konvensi, traktat, misalnya
konvensi hukum laut internasional.
1) Wilayah Daratan ; Wilayah daratan sebagai tempat bermukim dan menyelenggarakan
pemerintahan harus memiliki batas-batas yang tegas. Batas-batas tersebut kemudian
dikukuhkan melalui perjanjian antardua negara atau banyak negara. Pelanggaran terhadap
batas daratan akan dikenakan sanksi dari negara bersangkutan.
2) Wilayah Perairan ; Wilayah perairan atau wilayah laut adalah wilayah yang berada dalam
wilayah suatu negara disebut dengan lautan teritorial. Wilayah laut diluar teritorial disebut
dengan laut bebas terbuka. Pada tanggal 10 Desember 1982 diadakan traktat atau perjanjian
multilateral di Jamaica mengenai laut teritorial. Dalam perjanjian ini dirumuskan:
o Laut teritorial ditetapkan sejauh 12 mil, yang diukur dari pantai ketika surut.
o Batas zona bersebelahan antara dua negara yang jaraknya 24 mil.
o Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yaitu wilayah laut, negara, pantai (perairan),
diukur jaraknya 200 mil dari pantai. Diperairan itu negara yang
bersangkutan berhak mengambil manfaat ekonomi, sedangkan negara lain
hanya boleh mengarungi atau memakai daerah tersebut. Jadi negara lain tidak
boleh mengambil manfaat ekonomi, misalnya menggali kekayaan laut.
o Landas benua atau landas kontinen, batasnya lebih dari 200 mil. Negara
bersangkutan dapat mengambil manfaat ekonomi, tetapi berkewajiban bagi
untung dengan masyarakat internasional.
3) Wilayah Udara ; Wilayah udara, umumnya diukur secara tegak lurus keatas sampai dengan
tidak terbatas. Namun ada juga negara yang menerapkan batas negara dengan perjanjian
karena kompetisi kemajuan teknik penerbangan. Misalnya antara Iran dan Amerika.
4) Wilayah Ekstra Teritorial ; Wilayah ekstra teritorial, yaitu daerah-daerah yang menurut
hukum internasional diakui sebagai wilayah kekuasaan suatu negara meskipun wilayah
negara tersebut letaknya di negara lain. Kapal yang berbendera kebangsaan suatu negara dan
kedutaan besar suatu negara adalah contoh dari wilayah ekstra teritorial.
Pemerintah adalah seluruh perangkat atau alat perlengkapan negara sesuai dengan yang
ditentukan dalam undang-undang dasar negara tersebut. Secara teori bentuk pemerintahan
dapat dikelompokkan atas bentuk republik dan bentuk kerajaan. Bentuk pemerintahan
menunjuk pada bagaimana pemerintahan diangkat atau dipilih.
Pengakuan dari suatu negara lain memiliki dampak positif antara lain akan memberi
kemudahan dalam pergaulan internasional, terbinanya persahabatan dan terpenuhinya
kebutuhan. Pengakuan dari negara lain ada dua macam yaitu pengakuan de facto dan de jure.
Pengakuan de facto, adalah pengakuan secara kenyataan bahwa secara fisik di sebuah wilayah
telah berdiri sebuah negara.
Pengakuan de jure, yaitu pernyatan secara resmi menurut hukum tentang berdirinya sebuah
negara.
Pengakuan dari negara lain sebagai unsur deklaratif berdirinya suatu negara, diperoleh oleh
Indonesia dari Mesir pada tanggal 10 Juni 1947, yang kemudian diikuti oleh negara lain
secara bilateral. Puncak pengakuan kemerdekaan dari negara lain adalah saat Indonesia
diterima sebagai anggota Persatuan Bangsa-Bangsa pada tahun 1950 sebagai anggota ke-60.
Fungsi negara pada dasarnya untuk mengatur tata kehidupan bernegara untuk mencapai
tujuan negara. Negara menurut beberapa ahli tata negara memiliki beberapa fungsi yang
harus dilaksanakan, fungsi tersebut menurut pendapat Charles E. Merriam adalah:
1)Keamanan eksterA
2)Ketertiban internal
3)Keadilan
4)Kesejahteraan umum,
5)Kebebasan. Sedangkan menurut Miriam Budiardjo (1996), negara melaksanakan
fungsi minimum yaitu :
Melaksanakan ketertiban (law and order). Untuk mencapai tujuan bersama dan
mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan
penertiban atau bertindak sebagai stabilisator.
Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Untuk mencapai
kemakmuran rakyat bagi sebuah negara berkembang sangat diperlukan campur tangan
negara dan peran aktif negara.
Fungsi pertahanan. Untuk menjaga serangan dari luar negara harus dilengkapi dengan
alat-alat pertahanan.
Menegakkan keadilan. Penegakan keadilan dilaksanakan oleh badan-badan peradilan.
Tujuan Negara Republik Indonesia tercantum didalam undang-undang dasar Negara
Indonesia, yaitu pada Alinea keempat pembukaan UUD 1945 yang berbunyi: “untuk
membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruuh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, dengan berdasarkan kepada ketuhanan
Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratuan/ perwakilan serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
E. Bentuk-Bentuk Negara
a. Negara Kesatuan
a. Negara kesatuan ialah negara yang merdeka dan berdaulat di mana di seluruh
negara yang berkuasa hanyalah satu pemerintah yang mengatur seluruh
daerah. Berikut adalah ciri-ciri negara kesatuan:
b. Hanya memiliki satu kebijakan mengenai masalah ekonomi, sosial, politik,
budaya, pertahanan, dan keamanan.
c. Adanya supremasi parlemen pusat.
d. Dalam pendidikan, hanya terdapat satu kurikulum.
e. Hanya terdapat satu konstitusi (undang-undang dasar), satu kepala negara, satu
parlemen, dan dewan menteri.
f. Hanya pemerintah pusat yang boleh menarik pajak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan berkaitan dengan hakikat
negara, sebagai berikut :
1) Pengertian negara : Negara adalah sekumpulan orang yang menempati
wilayah tertentu dan diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang
umumnya memiliki kedaulatan, baik kedaulatan kedalam maupun kedaulatan
keluar.
2) Unsur-unsur negara : Menurut Konvensi montevideo tahun 1933, yang
diselenggarakan oleh negara-negara Pan-Amerika di kota Montevideo, bahwa
negara harus memiliki unsur :
a) Penduduk yang tetap,
b) Wilayah tertentu,
c) Pemerintah,
d) Kemampuan mengadakan hubungan dengan negara lain
3) Bentuk negara : Negara kesatuan ialah negara yang merdeka dan berdaulat
di mana di seluruh negara yang berkuasa hanyalah satu pemerintah yang
mengatur seluruh daerah.
4) Tujuan negara : Tujuan negara merupakan pedoman dalam menyusun dan
mengendalikan alat perlengkapan negara serta mengatur kehidupan rakyatnya.
5) Tujuan Negara Indonesia : Dari Pembukaan Alinea keempat tersebut, tujuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari:
o Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
o Mencerdaskan kehidupan bangsa
o Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan
perdamaian abadi dan keadilan social
Berdasarkan atas apa yang kami tulis dalam karya tulis dalam makalah ini, kami
selaku penulis berharap dapat memberikan pemahaman bagi segenap pembaca
sehingga dapat menambah wawasan bagi para pembaca terlebih lagi pada diri penulis
sendiri.Hanyasampaidisinilahkemampuan kami dalammembahas“Hakikat NKRI”
semogakaryatulisinimemberikanmanfaatpadapenulisdan para pembaca.
10
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………1
B. Rumusan Masalah ………………………………………1
C. Tujuan Pembahasan ……………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan …………………………………………….10
B. Kritik dan Saran ………………………………………10
ii