Pendidikan kewarganegaraan
Klp. Negara
Riska
Adrian Machbul
Randy
Zuhril Purnama
Hendrik
Sitti Kaylah
Maruli P. Sinaga
2014
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME, atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Negara kesatuan Republik Indonesia”. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
banyak mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak baik berupa saran,
motivasi maupun bimbingan, oleh karena itu perkenankan penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang terkait dan senantiasa mendukung dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis sangat menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, telah
dikerjakan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang penulis miliki,
karena itulah kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan penulis agar
menjadi lebih baik. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………….……..1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Simpulan…………………………………………………….…………...…..13
DAFTAR PUSTAKA…………………………….…………………..…………..12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia (disingkat NKRI), juga dikenal
dengan nama Nusantara yang artinya negara kepulauan. Wilayah NKRI meliputi
wilayah kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.
Karna letak wilayah Indonesia di sekitar khatulistiwa, maka Indonesia
memiIlki iklim traps dan rnerniliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim
kemarau. Pulau-pulau yang termasuk dalam wilayah NKRI berjumlah 17.504
terdiri dari pulau besar dan kecil. Beberapa di antaranya, yaitu 6000 pulau tdak
bepenghuni.
Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 km2 di antara Samudra
Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia 1.922.570 km2 dan luas
perairannya 3.257.483 km2. Pula dengan jumlah penduduk terpadat adalah pulau
Jawa. Setengah dari jumlah penduduk Indonesia menempati pulau Jawa. Pulau-
pulau besar, yaitu:
· Jawa dengan luas 132.107 km2, ,
· Sumatera dengan luas 473.606 km2,
· Kalimantan dengan luas 539.460 km2,
· Sulawesi dengan luas 189.216 km2, dan
· Papua dengan luas 421.981 km2.
Pulau-pulau kecil, antara lain Pulau Nias, Pulau Siberut, Pulau Bangka,
Pulau Beiitung, Pulau Madura, Pulau Bali, Pulau Lombok, Pulau Flores, Pulau
Ambon, clan Pules Halniahera.Perkernbangan jumlah provinsi Indonesia clan
tahun ke tahun torus bertambah. Pada awal kemerdekaan, Indonesia terdiri dari 8
provinsi hingga sekarang telah terbentuk 33 provinsi. Tujuan perkernbangan
jumlah provinsi Indonesia clan tahun ke tahun torus bertambah. Pada awal
kemerdekaan, Indonesia terdiri dari 8 provinsi hingga sekarang telah terbentuk 33
provinsi. Tujuan perkernbangan jumlah provinsi dan kabupaten adalah untuk
memudahkan pelayanan kepada masyarakat.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari NKRI?
2. Apa fungsi dari NKRI?
3. Apa tujuan dari NKRI?
C. Tujuan
1. Memahami pengertian NKRI
2. Mengetahui fungsi NKRI
3. Mengetahui tujuan NKRI
5
BAB II
PEMBAHASAN
Apabila ditnjau dari sudut hukum tata negara, Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 belum sempurna sebagai
negara, mengingat saat itu Negara Kesatuan Republik Indonesia baru sebagian
memiliki unsur konstitutif berdirinya negara. Untuk itu PPKI dalam sidangnya
tanggal 18 Agustus 1945 telah melengkapi persyaratan berdirinya negara yaitu
berupa pemerintah yang berdaulat dengan mengangkat Presiden dan Wakil
6
Presiden, sehingga PPKI disebut sebagai pembentuk negara. Disamping itu PPKI
juga telah menetapkan UUD 1945, dasar negara dan tujuan negara.
Para pendiri bangsa (the founding fathers) sepakat memilih bentuk negara
kesatuan karena bentuk negara kesatuan itu dipandang paling cocok bagi bangsa
Indonesia yang memiliki berbagai keanekaragaman, untuk mewujudkan paham
negara integralistik (persatuan) yaitu negara hendak mengatasi segala paham
individu atau golongan dan negara mengutamakan kepentingan umum.
Rumusan tujuan sangat penting bagi suatu negara yaitu sebagai pedoman :
7
b. Tujuan Negara secara Universal, yaitu:
1. Berisi sasaran–sasaran yang hendak dicapai yang telah ditetapkan.
2. Menunjukkan dunia cita yakni suasana ideal yang harus dijelmakan/diwujud kan.
3. Besifat abstrak – ideal.
c. Beberapa pendapat para ahli tentang tujuan negara :
1. Plato : tujuan negara adalah memajukan kesusilaan manusia.
3. John Locke : tujuan negara adalah menjamin suasana hukum individu secara
alamiah atau menjamin hak–hak dasar setiap individu.
4. Harold J Laski : tujuan negara adalah menciptakan keadaan agar rakyat dapat
memenuhi keinginannya secara maximal.
8
sepuluh hal yang jahat (ten evils) seperti : Adat, Musik, Nyanyian, Riwayat,
Kebaikan, Kesusilaan, Kejujuran, Sofisme, Hormat pada orang tua, dan
Kewajiban persaudaraan. Oleh sebab itu kebudayaan rakyat harus dikorbankan
demi kepentingan negara.
b. Niccolo Machiavelli.
Dalam bukunya yang berjudul “Il Princepe”, Machiavelli menyatakan bahwa
negara adalah organisasi kekuasaan saja dan pemerintah sebagai teknik memupuk
dan menggunakan kekuasaan. Tujuan negara adalah menciptakan kekuasaan
belaka dan kekuasaan itu hanyalah alat belaka untuk mencapai kebesaran dan
kehormatan bangsa yang merupakan tujuan negara yang sebenarnya. Untuk
mewujudkan tujuan yang mulia itu, Pemerintah (raja) dalam berindak harus
tampil cerdik seperti kancil, ganas, keras, berani seperti singa dan tidak perlu
mengindahkan etika, moral, kesusilaan maupun agama dan bila perlu bersikap
licik.
Apabila kita bandingkan tujuan negara menurut pendapat Machiavelli dengan
Shang Yang terdapat persamaan dan perbedaannnya.
Persamaannya :
Perbedaannya :
1. Machiavelli
a. Kekuasaan itu sebagai alat untuk mencapai kebesaran dan kehormatan bangsa.
b. Untuk mecapai tujuan raja dalam bertindak tidak perlu mengindahkan moral,
etika, kesusilaan dan agama, bila perlu bersikap licik.
2. Shang Yang
a. Hanya menghimpun dan memperbesar kekuasaan semata.
b. Untuk mencapai tujuan dengan cara membentuk tentara yang kuat, berdisiplin
dan siap setiap saat menghadapi berbagai ancaman.
9
2. Teori Perdamaian dunia
Menurut Dante Alleghiere dalam bukunya “Die Monarchia” menyatakan
bahwa tujuan negara adalah menciptakan perdamaian dunia dengan jalan
menciptakan :
1. Undang–Undang yang seragam bagi seluruh manusia.
2. Imperium dunia (semua negara harus melebur menjadi satu negara) di bawah
kekuasaan seorang Raja (Monarch), sebab selama di dunia masih ada berbagai
negara merdeka maka perdamaian dan ketentraman tidak akan terwujud.
a. Immanuel Kant :
Teori negara hukum yang diajarkan, Kant menyatakan bahwa tujuan negara
menjamin dan melindungi hak dan kebebasan warga negaranya dengan jalan
memelihara ketertiban hukum dan diadakan pemisahan kekuasaan yang meliputi
kekuasaan pembuat, pelaksana dan pengawas hukum (potestas legislatora, rectoria
et judicaria).
b. Hugo Krabbe :
Tujuan negara adalah menyelenggarakan ketertiban hukum berdasar dan
berpedoman pada hukum agar hak rakyat dapat dijamin sepenuhnya.
4. Teori Welfare State (Negara kesejahteraan)
Tujuan negara adalah bukan sekedar memelihara ketertiban hukum saja tetapi
juga secara aktif mengupayakan kesejahteraan warga negaranya. Teori ini
dikemukakan oleh Kranenburg dan Utrecht.
10
Tujuan negara adalah mewujudkan kesejahteraan/kebahagiaan semua orang
dengan cara setiap orang diberi kebebasan berkompetisi dalam usaha mencapai
kesejahteraan dan kebahagiaannya secara perseorangan. Dengan demikian
kesejahteraan /kebahagiaan akan terwujud dengan kemerdekaan dan kebebasan
individu. Penganut teori ini adalah Adam Smith, Jeremy Bentham dan Herbert
Spencer.
7. Teori Facisme
Tujuan negara adalah imperium dunia yaitu mempersatukan semua bangsa di
dunia menjadi satu tenaga atau kekuatan bersama.
11
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
12
5. Anarkhisme : mewujudkan masyarakat yang bebas tanpa organisasi paksaan.
Kaum anarkhis tidak memerlukan negara dan pemerintah, sehingga fungsi negara
dan pemerintah dilaksanakan oleh kelompok yang dibentuk secara sukarela tanpa
alat paksaan, polisi, hukum serta pengadilan.
6. Charles E Merriam : ada 5 yaitu keamanan ekstern, ketertiban intern, keadilan,
kesejahteraan umum dan kebebasan.
7. John Locke : (a). fungsi legeslatif (membuat undang-undang); (b). fungsi
eksekuitf (melaksanakan undang-undang); dan (c). fungsi federatif (melaksanakan
hubungan luar negeri).
8. Montesquieu : fungsi legeslatif, eksekutif dan yudikatif (mengawasi pelaksanaan
undang-undang atau mengadili).
9. Van Vollenhoven : (a) regeling (membuat peraturan); (b). bestuur (menjalankan
pemerintahan); (c). rechtspraak (mengadili); dan (d). politie (ketertiban dan
keamanan).
10. Dr. Stellinga : ada 5 fungsi yaitu legeslatif, eksekutif, yudikatif, polisi dan
kejaksaan (penuntut umum terhadap pelanggar hukum)
11. Moh. Kusnardi, SH : (a). melaksanakan ketertiban (law and order); dan (b).
mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
12. Goodnow : (a). policy making yaitu membuat kebijakan negara; dan (b). policy
executing yaitu melaksanakan kebijakan yang sudah ditentukan.
6. Berdasarkan pemikiran para ahli kenegaraan, tugas-tugas pemerintah dalam
mengurus rumah tangga juga memiliki fungi reguler dan fungsi agent of
development.
1. Fungsi Reguler
13
3. Negara sebagai sumber hukum, yaitu pemerintah harus bertindak adil terhadap
warga negaranya melindungi hak/harta benda setiap warganya dari gangguan
anggota masyarakat lain.
1. Sebagai Stabilisator
· Stabilitas Politik
· Stabilisasi Ekonomi
· Stabilisasi Sosial Budaya
2. Sebagai inovator
Menciptakan ide-ide baru terutama yang berhubungan dengan pembangunan.
Dalam ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/1999 disebutkan mengenai hal-hal
pelimpahan tugas dan wewenang kepada presiden untuk melaksanakan tugas-
tugas pembangunan.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rangkaian terjadinya negara RI, dapat disimpulkan
bahwa pengertian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah
bentuk negara yang terdiri dari banyak wilayah / kepulauan yang tersebar
dengan keanekaragaman adat, suku, budaya, dan keyakinan yang memiliki
tujuan dasar menjadi negara yang merdeka yaitu: berdaulat, bersatu adil
dan makmur dengan pemerintahan yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia serta mewujudkan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan
ketertiban dunia. Fungsi dasar menjadi negara yang merdeka yaitu:
melaksanakan penertiban, mengusahakan kesejahteraan & kemakmuran
rakyat, pertahanan, dan menegakkan keadilan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Endarto, Danang. dkk. 2009. BSE PKN Untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta. Pusat
Perbukuan Nasional.
16