PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Kelompok II
Kelas Matematika A
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
DAFTAR ISI
ii
ANGGOTA KELOMPOK.....................................................................................................ii
1.3. Tujuan..........................................................................................................................2
2.1. Negara.........................................................................................................................4
2.4. Republik......................................................................................................................9
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................35
4.1. Kesimpulan..................................................................................................................35
4.2. Saran............................................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Republik Indonesia. Pada 17 Agustus 1950. RIS secara resmi dibubarkan dan Indonesia
kembali ke bentuk negara kesatuan. Tujuan NKRI adalah seperti yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 yaitu pada alinea ke 4 yang berbunyi “Melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, Memajukan kesejahteraan umum,
1
Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social”.
Sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia menjadi negara yang
berdaulat dan berhak untuk mementukan nasib dan tujuannya sendiri. Bentuk negara
yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam sejarah perjalanan bangsa, sejak Indonesia merdeka pada tgl 17 Agustus 1945
hingga saat ini, selalu ada upaya dari orang yang tidak bertanggung jawab untuk
menggantikan bentuk negara, tetapi upaya itu tidak bertahan lama dan selalu digagalkan
oleh rakyat Indonesia. Hingga saat ini negara kesatuan itu tetap dipertahankan. Tetapi
seiring berkembangnya zaman, banyaknya budaya luar yang masuk terkadang membuat
kesatuan tersebut dipecahkan oleh rakyat Indonesia sendiri. Maka dari itu, kita sebagai
generasi penerus Bangsa wajib turut serta dalam usaha membela negara, menjunjung
tinggi NKRI, serta menjaga sikap dan perilaku dalam mempertahankan NKRI. Untuk
mengetahui lebih dalam mengenai uraian materi di atas maka disusunlah makalah ini
dengan judul NKRI sebagai alat pemersatu bangsa. Berdasarkan hal tersebut, maka
disusunlah beberapa pokok bahasan yang akan dijelaskan pada makalah ini.
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah yang akan dikaji
sebagai berikut:
1.2.1. Apa makna NKRI dalam 4 pilar kebangsaan?
1.2.7. Apa akibat kurangnya rasa persatuan dan kesatuan dalam NKRI?
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini merupakan sinkronisasi dari rumusan masalah, sebagai
berikut:
1.3.1. Untuk mengetahui makna NKRI dalam 4 pilar kebangsaan.
2
1.3.2. Untuk mengetahui ciri – ciri negara kesatuan.
1.3.6. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi NKRI sebagai pemersatu bangsa.
1.3.7. Untuk mengetahui akibat kurangnya rasa persatuan dan kesatuan dalam NKRI.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Negara
Sebuah wilayah dapat dikatakan sebagai sebuah negara jika wilayah tersebut
telah memenuhi berbagai unsur yang diperlukan oleh sebuah negara di dalamnya.
Hingga saat ini, jumlah negara yang di seluruh dunia mencapai 195 negara. Setiap
negara tersebut memiliki bentuk pemerintahan yang berbeda antara satu sama lain,
dimana ada yang menggunakan sistem pemerintahan kerajaan sampai republik. Berikut
adalah pengertian negara menurut para ahli:
1. Menurut Prof. Miriam Budihardjo, negara merupakan organisasi yang ada di
dalam suatu wilayah yang dapat memaksakan kekuasaannya yang sah terhadap
semua golongan kekuasaan yang berada di dalamnya dan dapat menetapkan
berbagai tujuan dari kehidupan tersebut.
2. Menurut Prof. Nasroen, definisi sebuah negara adalah sebuah bentuk pergaulan
hidup. Oleh karena itu, sebuah negara harus ditinjau secara sosiologis agar dapat
dijelaskan serta dipahami.
3. Menurut Prof. Dr. Djokosoetono, SH. yang mendefinisikan sebuah negara
sebagai organisasi manusia maupun kumpulan individu yang berada di bawah
sebuah pemerintahan yang sama.
4. Menurut Prof. Farid S., negara merupakan sebuah wilayah merdeka yang sudah
mendapatkan pengakuan dari negara lain serta memiliki sebuah kedaulatan.
5. Menurut G. Pringgodigdo, SH. yang mendefinisikan negara sebagai sebuah
organisasi kekuasaan maupun organisasi kewibawaan yang harus persyaratan
berupa berbagai unsur tertentu.
6. Menurut Dr. Wirjono Prodjodikoro, SH., negara merupakan sebuah organisasi
yang berada di atas kelompok maupun beberapa kelompok individu yang
mendiami suatu wilayah atau teritori tertentu bersama dan mengakui adanya
sebuah pemerintahan yang bertugas untuk mengurus tata tertib serta keselamatan
sebuah kelompok maupun beberapa kelompok individu yang ada.
7. Pengertian negara menurut Gettel, negara merupakan sebuah komunitas berbagai
oknum yang secara permanen mendiami suatu wilayah tertentu, menuntut secara
sah akan kemerdekaan diri dari pihak luar serta memiliki sebuah organisasi
4
pemerintah serta hukum yang berjalan secara menyeluruh di dalam sebuah
lingkungan.
8. Dalam An Introduction to Politics (1951), Roger H. Soltau mengemukakan
definisi negara adalah sebuah agen maupun kewenangan yang mengatur maupun
mengendalikan segala persoalan bersama atas nama masyarakat di dalamnya.
9. Menurut Harold J. Laski dalam The State in Theory and Practice (1947), definisi
negara merupakan sebuah masyarakat yang diintegrasikan karena memiliki
wewenang yang sifatnya memaksa.
10. Dalam Dasar-dasar Ilmu Politik (2007), ahli ilmu politik yaitu Miriam Budiardjo
mengemukakan rangkuman definisi dari sebuah negara menjadi, negara
merupakan sebuah daerah teritorial yang rakyat di dalamnya diperintah oleh
sejumlah pejabat yang berhasil menuntut dari warga negara di dalam suatu
wilayah ketaatan pada peraturan mengenai undang-undang melalui kontrol
monopolistis terhadap kekuasaan yang sah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, kata negara dapat diartikan
kedalam dua hal. Yang pertama, negara adalah sebuah organisasi yang berapa pada
suatu wilayah dan memiliki kekuasaan tertinggi secara sah serta ditaati oleh masyarakat
di dalamnya.
Yang kedua, sebuah negara dapat disimpulkan sebagai kelompok sosial yang
mendiami sebuah wilayah maupun daerah tertentu yang berada di bawah lembaga
politik maupun pemerintah yang efektif, memiliki kesatuan politik, berdaulat yang
memiliki tujuan nasional yang ingin dicapai oleh suatu wilayah tersebut.
Selain itu, menurut Muh Nur El Ibrahimi mengenai pengertian negara terbagi
menjadi tiga, yang dikutip dari buku “Bentuk Negara dan Pemerintahan RI”, terdiri
dari:
1. Sebuah bentuk organisasi yang ada pada baik satu kelompok maupun beberapa
kelompok individu yang tinggal bersama atau mendiami suatu wilayah tertentu.
Selain itu, mereka juga mengakui adanya suatu pemerintahan di dalam sebuah
negara yang bertugas untuk mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok
maupun beberapa kelompok individu yang ada.
2. Sebuah perserikatan yang menjalankan sebuah pemerintahan melalui hukum
yang sifatnya mengikat masyarakat yang ada di dalamnya melalui kekuasaan
untuk memaksa para masyarakat yang ada di dalam suatu wilayah tertentu serta
5
membedakannya dengan kondisi masyarakat yang berada di luar wilayah
tersebut untuk menciptakan ketertiban sosial.
3. Sebuah asosiasi yang melaksanakan penertiban di dalam sebuah kelompok
masyarakat maupun wilayah tertentu yang berdasarkan dengan sistem hukum
yang sudah disahkan dan diselenggarakan oleh sistem pemerintah yang ada.
Negara kesatuan atau unitary state adalah salah satu bentuk negara yang
kekuasaan tertingginya ada di tangan pemerintah pusat. Secara hirarki, negara kesatuan
adalah bentuk negara yang bersusun tunggal. Hal tersebut berarti tidak ada negara di
dalam sebuah negara yang berbentuk kesatuan. Berikut adalah pengertian negara
kesatuan menurut beberapa ahli:
1. CF Strong
Negara kesatuan adalah bentuk negara dimana wewenang legislatif
tertinggi dipusatkan dalam suatu badan legislatif nasional. Kekuasaan negara
dipegang oleh pemerintah pusat. Pemerintah pusat dapat menyerahkan
sebagian kekuasaannya kepada daerah berdasarkan hak otonomi, tetapi pada
tahap terakhir kekuasaan tetap berada di tangan pemerintah pusat. Sehingga
hakikat negara kesatuan adalah kedaulatannya yang tidak terbagi.
2. Cohen dan Peterson
7
Negara kesatuan adalah bentuk negara dimana pemerintah pusat sebagai
pemegang kendali yang menjalankan kedaulatan tertinggi suatu negara.
Mencegah kesewenang-wenangan, pemerintah pusat diawasi sekaligus dibatasi
dengan undang-undang.
3. Abu Daud Busroh dan Soehino
Negara kesatuan ialah bentuk negara yang sifatnya tunggal. Artinya,
hanya terdiri dari satu negara saja dan tidak tersusun dari beberapa negara.
Tidak ada negara dalam negara, seperti pada bentuk negara federal.
4. E Utrecht
Negara kesatuan adalah negara yang tidak terdiri atas beberapa daerah
atau negara bagian yang berdaulat. Dengan demikian, negara kesatuan selalu
bersusunan tunggal.
5. Moh Kusnardi dan Harmaily Ibrahim
Negara Kesatuan ialah bentuk negara yang tersusun atas satu negara
saja, dimana tidak mengenal adanya negara di dalam negara seperti pada
negara federal.
6. Fred Isjwara
Negara kesatuan adalah bentuk negara yang kewenangan legislatif
tertingginya ada di satu badan legislatif pusat. Bentuk negara paling kokoh
dibandingkan dengan negara federasi dan konfederasi. Tergolong bentuk
negara paling kokoh karena dalam negara kesatuan terdapat persatuan
sekaligus kesatuan.
7. CST Kansil
Negara kesatuan adalah bentuk negara yang merdeka dan berdaulat
dimana keseluruhan negara dikuasai hanya oleh satu pemerintah pusat saja.
Pemerintah pusat juga berwenang mengatur seluruh daerah.
Negara kesatuan ini kerap disebut dengan istilah negara unitarian. Dimana
pemerintah pusat menjadi pemegang kekuasaan tertinggi dalam bentuk kesatuan.
Sedangkan pemerintah daerah hanya akan menjalankan instruksi dari pusat saja.
Dalam negara kesatuan ini, mereka juga dapat menerapkan sistem sentralisasi atau
sistem desentralisasi. Di dalam sistem sentralisasi, pemerintah pusat bertanggung
jawab untuk mengurus semua permasalahan dalam negeri di semua daerah tanpa
terkecuali. Dengan begitu, pemerintah daerah hanya perlu menjalankan instruksi dan
perintah yang berasal dari pemerintah pusat saja. Sementara itu, pada sistem
8
desentralisasi, pemerintah pusat akan memberikan hak serta kewenangan pada setiap
daerah untuk mengurus urusan rumah tangganya sendiri. Pemberian hak pada setiap
daerah ini kita kenal dengan sebutan otonomi daerah. Sehingga setiap pemerintah
daerah harus mengurus urusan di daerahnya masing-masing.
2.4 Republik
9
Dari tiga bentuk pemerintahan republik, yaitu bentuk republik absolut, republik
konstitusional, dan republik parlementer. Indonesia sendiri adalah negara yang
menerapkan bentuk pemerintahan republik konstitusional.
BAB III
PEMBAHASAN
Empat pilar kebangsaan adalah tiang penyangga yang kokoh (soko guru) agar
rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera serta terhindar dari
berbagai macam gangguan dan bencana. Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan
agar bisa berdiri secara kokoh. Bila tiang rapuh maka bangunan akan mudah roboh.
Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara adalah kumpulan nilai-nilai luhur yang
harus dipahami seluruh masyarakat dan menjadi panduan dalam kehidupan
ketatanegaraan untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera dan
bermartabat.
Empat pilar kebangsaan tidak memiliki kedudukan sederajat. Setiap pilar
memiliki tingkat, fungsi dan konteks yang berbeda. Empat pilar tersebut merupakan
prasyarat minimal bagi bangsa Indonesia untuk berdiri kukuh dan meraih kemajuan
berlandaskan karakter kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Setiap warga negara
Indonesia harus memiliki keyakinan bahwa empat pilar kebangsaan adalah prinsip
moral keIndonesiaan yang memandu tecapainya kehidupan bangsa yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Konsep empat pilar kehidupan berbangsa dan
bernegara terdiri dari: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
NKRI termasuk ke dalam 4 pilar kebangsaan. Dalam Pasal 1 ayat 1 UUD 1945
disebutkan negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk republik. Dalam
pembangunan karakter bangsa dibutuhkan komitmen terhadap NKRI. Karakter yang
dibangun pada manusia dan bangsa Indonesia dalah karakter yang memperkuat dan
memperkukuh komitmen terhadap NKRI. Bukan karakter yang berkembang secara
tidak terkendali, apalagi menggoyahkan NKRI. Maka rasa cinta terhadap tanah air perlu
dikembangkan dalam pembangunan karakter bangsa. Pembangunan karakter bangsa
melalui pengembangan sikap demokratis dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.
Pembangunan karakter harus diletakkan dalam bingkai menjunjung tinggi persatuan dan
kesatuan bangsa, bukan memecah belah NKRI.
10
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan dan perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia. Makna Indonesia sebagai kesatuan dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Wilayah Indonesia merupakan satu tempat untuk hidup dan milik seluruh
bangsa Indonesia.
2. Wilayah Indonesia merupakan satu kesatuan hukum yang mengabdi pada
kepentingan nasional.
3. Bangsa Indonesia mempunyai rasa senasib dan sepenanggungan serta
mempunyai tekad yang sama untuk mencapai cita-cita bangsa.
4. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri atas berbagai suku,
bahasa, dan kebudayaan.
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia meliputi seluruh tanah air
Indonesia, yang memilki wilayah negara yang sangat luas. sebagai calon guru SD/MI
kita bisa menerapkan cara menghayati wilayah negara Indonesia dengan menyanyikan
lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”, dari lagu tersebut kita dapat mengetahui bahwa
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara kepulauan. Negara kepulauan
terdiri dari gugusan atau rangkaian keulauan. Wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia membentang dari sabang di Provinsi Aceh Darussalam sampai ke ujung
timur, yakni Merauke di Provinnsi Papua. Sebagai negara kepulauan, hampir-hampir
dua pertiga bagian wilayah Indonesia adalah wilayah laut, wilayah laut bukan sebagai
pemisah, tetapi sebagai penghubung atau menyatukan wilayah daratan. Wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah satu kesatuan antar wilayah darat, wilayah laut,
dan wilayah ruang angkasa.
Negara kesatuan atau unitary state adalah salah satu bentuk negara yang
kekuasaan tertingginya ada di tangan pemerintah pusat. Secara hirarki, negara kesatuan
adalah bentuk negara yang bersusun tunggal. Hal tersebut berarti tidak ada negara di
dalam sebuah negara yang berbentuk kesatuan. Ciri-ciri negara kesatuan adalah:
1. Terdiri dari Satu Kepala Negara
11
Ciri negara kesatuan yang pertama yaitu hanya terdiri dari satu kepala
negara. Itu artinya, di dalam sebuah negara kesatuan, mereka hanya akan
dipimpin oleh seorang kepala negara. Biasanya kepala negara tersebut berupa
presiden atau perdana menteri yang menyelenggarakan pemerintahan pusat.
12
Di dalam negara kesatuan, pemerintah pusat hanya akan menggunakan
satu kebijakan untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi dalam lingkup
nasional. Misalnya saja seperti masalah ekonomi, politik, sosial budaya, dan
keamanan serta pertahanan.
13
Alasan yang mendasari indonesia memilih bentuk pemerintahan
republik konstitusional adalah bentuk negara kesatuan republik mengandung isi
pokok pikiran kedaulatan rakyat. Bentuk republik identik dengan kedaulatan
rakyat berarti memiliki dasar yang teguh untuk menyusun sistem pemerintahan
berdasarkan pertanggungjawaban yang luas dan kekal. Kedaulatan rakyat
adalah pemerintahan rakyat yang dijalankan menurut peraturan yang telah
dimufakati dengan bermusyawarah. Negara republik diharapkan dapat
mewujudkan persamaan kedudukan bagi setiap warga negara, terpenuhinya
hak-hak sosial, ekonomi, dan politik warga negara, serta mengaktifkan peran
warga negara dalam menjaga kedaulatan negara.
2. Bentuk monarki tidak ideal diterapkan di Indonesia
Bentuk monarki adalah bentuk kekuasaan atas orang banyak yang
dilakukan oleh satu orang yaitu raja atau oligarki. Mohammad Hatta
berpendapat bahwa bentuk pemerintahan monarki bukan bentuk pemerintahan
yang ideal untuk diterapkan di Indonesia. Hal itu dikarenakan pemerintahan
negara yang berdasarkan kedaulatan perseorangan tidak dapat menanamkan
sendi yang kuat dan kekal terhadap kedudukan negara. Pada hakikatnya,
bentuk pemerintahan yang didasarkan pada kedaulatan rakyat lebih tangguh
karena dijunjung oleh tanggung jawab bersama.
3. Unitarisme merupakan cita-cita gerakan kemerdekaan
Mohammad Yamin mengemukakan alasan yang mendukung Indonesia
memilih bentuk republik. Salah satunya adalah unitarisme atau keinginan
membentuk negara kesatuan sudah menjadi cita-cita gerakan kemerdekaan
sejak awal. Sehingga tidak akan memberi tempat untuk provinsialisme.
Unitarisme juga mencegah adanya tenaga di daerah untuk membentuk negara
federal. Selain itu, dari sudut pandang geopolitik, dunia internasional akan
melihat Indonesia kuat apabila berbentuk negara kesatuan.
4. Indonesia menolak bentuk federal
Indonesia pernah menganut bentuk federal pada masa kekuasaan
Belanda. saat itu Indonesia terbagi kekuasaannya menurut daerah-daerah.
Indonesia tidak menyetujui bentuk negara federal karena ingin bersatu sebagai
negara kesatuan. Tiga faktor yang menyebabkan Indonesia tidak memilih
bentuk federal adalah:
a. Belanda yang menerapkan sistem pemerintahan federal menganut.
kapitalisme. Pemuda Indonesia pada masa itu melihat hal tersebut
14
sebagai hal yang tidak sepatutnya ditiru. Hal ini dikarenakan
kapitalisme melahirkan kelas borjuis dari penjajah dan kelas proletar
dari pihal terjajah.
b. Federalisme Belanda memperlakukan masyarakat pribumi dengan
perlakuan yang tidak semestinya, sehingga para pendiri negara atau
founding fathers menerapkan sistem republik yang membuat
masyarakat memiliki kewenangan dalam sistem pemerintahan
c. Pemerintahan yang bersifat unitarisme sangat mudah diaplikasikan di
Indonesia karena memiliki struktur dasar yang sudah ada sejak dahulu.
15
4. Tanggung jawab ada di Pemerintah Pusat.
Pemerintah pusat memiliki tanggung jawab penuh terhadap pembangunan
yang ada di seluruh negeri. Keberagaman negara akan suku, ras, agama, dan
golongan lebih mudah untuk menyatu karena saling bekerja untuk memajukan
negara tunggal. Tidak ada sekat antar warga negara karena tidak terpisah oleh
federasi dengan negara-negara bagian.
18
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Sementara kekuasaan-kekuasaan lainnya
masih tetap dipegang oleh presiden.
Tanggal 14 November 1945 dibentuk Kabinet Semi-Presidensiel atau Semi-
Parlementer yang pertama, sehingga peristiwa ini merupakan perubahan sistem
pemerintahan dari presidensil menjadi parlementer agar dianggap lebih demokratis.
Kekuasaan eksekutif yang semula menjadi tugas presiden beralih ke tangan menteri
sebagai konsekuensi dari dibentuknya sistem pemerintahan parlementer.
2) Sistem Pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS)
Pada saat itu Belanda masih ingin menjajah bangsa Indonesia dan merebut
kemerdekaan bangsa kita, dan di bangsa kita terjadi agresi militer yang dilakukan
oleh Belanda sebanyak 2 kali. Pada agresi militer 2, PBB (Perserikatan Bangsa
Bangsa) memaksa pihak-pihak yang masih bertikai untuk menyelesaikan
permasalahan melalui jalur musyawarah (perundingan).
Sehingga pada tanggal 23 Agustus sampai dengan 2 September 1949
diadakan KMB (Konferensi Meja Bundar atau KMB. KMB ini diadakan di Den
Haag yang mana dalam konferensi ini dihadiri oleh orang-orang besar yang berasal
dari Indonesia, Bijeenkomst Voor Federal Overleg (BFO), dan UNCI. Dalam
perundingan ini didapat beberapa keputusan yaitu:
a. Mendirikan negara Republik Indonesia Serikat disingkat dengan RIS
b. Penyerahan kedaulatan kepada RIS
c. Didirikan uni antara RIS dengan kerajaan belanda
Selain menghasilkan 3 keputusan diatas, KMB di Den Haag ini sekaligus
juga menyusun Rancangan Undang Undang Dasar negara Republik Indonesia
serikat oleh wakil Republik Indonesia dan BFO. RUUD tersebut diterima oleh
kedua belah pihak dan sudah ditandatangi pada tanggal 14 Desember 1949
19
sehingga pada tanggal 27 Desember 1949 RUUD ini mulai berlaku dan ditetapkan
menjadi Konsttusi Republik Indonesia Serikat atau yang biasa disebut dengan
Konstitusi RIS.
Menurut Konstitusi RIS ini bentuk negara Indonesia adalah Federasi/
Serikat, kemudian bentuk dan sistem pemerintahannya adalah republik dan
parlementer. Mulai bulan januari tahun 1950 ada siati geralam daro lai imotaros di
beberapa negara bagian dam daerah daerah di Indonesia. Mereka menutut
pemerintah merubah bentuk negara kita dari serikat menjadi kesatuan. Karena
adanya tuntutan tersebut, pada bulan Mei 1950 negara kita hanya tinggal 3 negara
bagian, ketiga negara bagian tersebut adalah:
a. Republik Indonesia
b. Negara Indonesia Timur
c. Negara Sumatera Timur
Dengan adanya pergerakan unitaris yang sangat cepat perkembangannya,
membuat harus mengadakan perundingan-perundingan. Hasilnya adalah Piagam
Persetujuan RIS – RI, 19 Mei 1950. Dalam pendahuluan piagam persetujuan
tersebut disepakati untuk secepat mungkin melaksanakan negara kesatuan sebagai
jelmaan dari RI berdasarkan 17 Agustus 1945. Berdasarkan Piagam Persetujuan 19
Mei 1950 emudian terbentuklah Panitia Bersama RIS – RI yang berguna dalam
menyusun RUUD Sementara Negara kesatuan. Pada tanggal 30 Juni `950 hasil
pekerjaan mereka disepakati oleh Republik Indonesia Serikat dan RI. Tanggal 14
Agustus, parlemen RIS menerima RUUDS dengan bak.
Pada tanggal 15 Agustus 1945, RUUDS ini mendapatkan persetujuan dan
telah ditandatangani oleh Presiden dan Menteri Kehakiman RIS dan diundang
sebagai UUDS RI. UUDS RI ini mulai berlaku pada tanggal 17 Agustus 1950.
Menurut UUD Sementara 1950 bentuk negara Indonesia adalah kesatuan, dengan
sistem desentralisasi, bentuk republik Indonesia adalah Republik dan sistem
pemerintahannya adalah parlementer.
3) Sistem Pemerintahan Pasca RIS
20
Presiden dan Wakil Presiden : Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta
22
Mengembalikan Irian Barat dalam wilayah RI. Front Nasional banyak
dimanfaatkan oleh PKI dan simpatisannya sebagai alat untuk mencapai tujuan
politiknya.
e. Pembentukkan DPRGR Presiden Soekarno pada 5 Maret 1959 melalui
penetapan Presiden No. 3 tahun 1959 membubarkan DPR hasil Pemilu sebagai
gantinya melalui penetapan Presiden No. 4 tahun I960 Presiden membentuk
DPRGR yang keanggotaannya ditunjuk oleh Soekarno.
f. Manipol USDEK Manifesto politik Republik Indonesia (Manipol) adalah isi
pidato Presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1959. Atas usul DPA
Manipol dijadikan GBHN dengan Ketetapan MPRS No. 1 MPRS/I960,
Menurut Presiden Soekano intisari dari Manipol ada lima yaitu: UUD 1945,
Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin dan
Kepribadian Indonesia. Disingkat menjadi USADEK. Berkembang pula ajaran
Presiden Soekano yang dikenal dengan NASAKOM (Nasionalisme, Agama
dan Komunis).
g. Berdasarkan Keputusan Presiden No. 200 dan 201 tahun 1960 Presiden
membubarkan Partai Masyumi dan PSI dengan alasan para pemimpin partai
tersebut mendukung pemberontakan PRRI/Permesta.
23
Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem pemerintahan : Presidensial
Konstitusi : UUD 1945
Presiden dan Wakil Presiden : Soeharto (22 Februari 1966 – 24 Maret 1973)
Soeharto dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX
(24 Maret 1973 – 23 Maret 1978)
Soeharto dan Adam Malik
(23 Maret 1978 –11 Maret 1983)
Soeharto dan Umar Wirahadikusumah
(11 Maret 1983 – 11 Maret 1988)
Soeharto dan Soedharmono
(11 Maret 1988 – 11 Maret 1993)
Soeharto dan Try Sutrisno
(11 Maret 1993 – 10 Maret 1998)
Soeharto dan BJ Habiebie
(10 Maret 1998– 21 Mei 1998)
Karena kita sudah kembali ke UUD 1945 maka sistem pemerintahan negara
kitapun juga berubah dari parlementer menjadi presidensial. Namun, pada masa
orde lama ini pada kenyataanya negara kita tidak menggunakan sistem
pemerintahan presidensial, tetapi lebih mengarah ke sistem parlementer dan lama
kelamaan menjauh dari nilai-nilai yang terkandung dalam UUD 1945 dan
Pancasila. Yang pada akhirnya, terjadilah G30 SPKI pada tahun 1964.
Pada masa orde baru, pemberontakan PKI yang ditandai dengan peristiwa
G30 S PKI berhasil diatasi. ABRI di bawah pimpinan Mayjend Soeharto bersama
dengan rakyat, menuntuk pembubabara partai yang satu ini. Namun, pada saat itu
pemerintah tidak mengabulkan keinginan rakyat, hasilnya timbul konflik antara
rakyat dengan pemerintah.
Selanjutnya rakyat Indonesia, para pemuda serta mahasiswa melakukan
demo, dan beraksi untuk menuntut agar pemerintah segera membubarkan PKI ini.
Tuntutan Rakyat Indonesia ini kemudian dikenal oleh masyarakat luas sebagai
TRITURA (Tiga Tuntutan Rakyat). Isi dari Tritura antara lain:
a. Bubarkan PKI
b. Bersihkan kabinet dari unsur-unsur PKI
24
c. Turunkan harga/perbaikan ekonomi
Demo atau aksi yang dilakukan oleh rakyat Indoesia yang didominasi oleh
pemuda dan mahasiswa ini menyebabkan berbagai pemasalahan dan kekacauan.
Untuk mengatasi hal ini Presiden Indonesia yang pada waktu itu adalah Presiden
Soekarno mengeluarkan Surat perintah 11 Maret 1966 yang ditujukan kepada
Jendral Soeharto untuk mengambil segala tindakan yang perlu untuk
mengembalikan negara Indonesia ke zona aman dan menstabilkan pemerintah.
Surat perintah ini sering disebut juga dengan Super Semar.
Pada waktu itu ternyata Jendral Soeharto berhasil menjalankan tugasnya
dengan baik, dengan begitu negara kita sudah aman dan stabil. Dengan suksesnya
tugas yang diberikan oleh Presiden Soekarno, kemudian Jendral Soeharto diangkat
menjadi Presiden RI yang kedua menggantikan Presiden Soekarno. Pada awal
pemerintahannya, negara kita masih menjalankan pemerintahan yang sesuai dengan
UUD 1945 dan Pancasila. Yang mana lembaga negara dibentuk berdasarkan UUD
1945. Sehingga, pada masa orde baru neara kita merupakan negara yang bentuk
negaranya adalah kesatuan, bentuk pemerintahannya adalah republik. Dan sistem
pemerintahannya adalah sistem presidensial.
Orde baru merupakan suatu tatanan perikehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yang akan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945.
Kegiatan yang difokuskan pada masa orde baru ini adalah penataran P4 (Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasil). Masa orde baru adalah masa
pembangunan, pembangunan yang dilakukan adalah pembangunan lima tahun yang
disingkat dengan PELITA. Pembangunan lima tahun ini berhasil. Sehingga negara
kita berhasil berswasembada beras (menghasilkan beras sendiri) dan penghargaan
Purnawirawan Jenderal Soeharto sebagai bapak Pembangunan.
Soeharto menjabat sebagai presiden Indonesia yang kedua selama 32 tahun.
Akibat dari masa jabatan Presiden yang tidak dibatasi ini, maka timbul berbagai
penyalahgunaan kekuasaan. Bukti nyata penyalahgunaan kekuasaan dari akibat
lamanya jabatan Presiden antara lain maraknya praktek KKN (Kolusi, Korupsi dan
Nepotisme). Selain itu juga rakyat tidak mendapatkan kebebasan dalam
mengemukakan pendapat, selain itu lembaga negara tidak berfungsi sebagaimana
mestinya, dan hanya berfungsi sebagai alat kekuasaan pemerintah. Akibatnya,
Indonesia mengalami krisis yang diawali dengan krisis moneter dan ekonomi.
25
Krisis ini sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat Indonesia, dan
berefek pada semua bidang kehdipuan. Dan akhirnya krisis kepercayaan
masyakarat Indonesia kepada pemerintah juga terjadi, dengan kata lain masyarakat
sudah tidak percaya lagi dengan kinerja pemerintah.
Di saat Indonesia mengalami krisis yang sangat parah ini, para mahasiswa
yang notabene adalah pemuda mengajak masyarakat Indonesia yang lain untuk
melakukan demostrasi dan lahirlah gerakan reformasi yang menghendaki perbaikan
atar reformasi di segala bidang. Gerakan ini berkembang pesat di Indonesia pada
waktu itu, hampir di seluruh wilayah Indonesia melakukan demonstrasi dengan
tujuan yang sama. Hasilnya, pada tanggal 21 Mein 1998 Presiden Soeharto
menyerahkan kekuasaannya kepada Wakil Presiden Prof. BJ, Habibie.
27
ketertiban, kemakmuran dan kesejahteraan, pertahanan dan keamanan, serta fungsi
keadilan. Setiap fungsi negara tersebut mempunyai peran masing-masing. Namun, hal
tersebut tetap mengacu pada tujuan yang sama, yaitu mencapai kehidupan negara yang
layak bagi setiap rakyatnya.
Fungsi negara secara umum ada empat, yakni fungsi melaksanakan ketertiban
dan keamanan, fungsi kemakmuran dan kesejahteraan, fungsi pertahanan dan keamanan
serta fungsi menegakkan keadilan. Berikut merupakan penjelasan fungsi-fungsi mutlak
negara secara umum:
1. Melaksanakan ketertiban
Fungsi negara yang pertama adalah fungsi pengaturan dan ketertiban.
Fungsi ini sangat penting, terutama untuk mencegah bentrokan-bentrokan
maupun pertikaian antarwarga. Fungsi pelaksanaan ketertiban ini hadir untuk
mengatur masyarakat agar tercipta kehidupan bernegara yang baik sesuai
dengan tujuan dan cita-cita negara.
29
3. Kurangnya keakraban di dalam keluarga. Keakraban dalam keluarga
sangat penting. Keakraban keluarga dapat menunjang persatuan dan
kesatuan dalam keluarga. Ketidakakraban biasanya disebabkan karena
kurangnya komunikasi antaranggota keluarga. Selain itu, pertengkaran
yang selalu terjadi dalam sebuah keluarga juga menjadi penyebab
kurangnya keakraban dalam keluarga.
B. Di lingkungan sekolah
Setelah dari lingkungan keluarga atau rumah, penerapan dari persatuan
dan kesatuan juga diperlukan di lingkungan sekolah. Penerapan sikap tersebut
sangat penting pada setiap aktivitas yang dilakukan di area sekolah. Ada
sejumlah akibat yang timbul dari tidak adanya persatuan, yaitu:
1. Sombong dan tidak peduli dengan sesama teman. Rasa sombong timbul
karena adanya rasa bangga pada diri sendiri yang berlebihan. Rasa
sombong dapat membuat kita terpisah dari teman di kelas. Rasa
sombong juga membuat hubungan dengan teman sekolah menjadi
renggang. Selain itu, rasa sombong juga dapat menjadikan kita orang
yang tidak peduli terhadap sesama teman. Rasa sombong dan sikap
tidak peduli menyebabkan tidak adanya persatuan dan kesatuan di kelas
dan lingkungan sekolah.
2. Membeda-bedakan teman, Persatuan berarti tidak membeda-bedakan
suku, ras, dan agama. Tanpa adanya rasa persatuan dan kesatuan,
seorang peserta didik dapat memilih-milih teman berdasarkan agama,
suku, maupun ras. Hal ini bukan merupakan sikap terpuji dan justru
bertentangan dengan Pancasila sila ke-3.
3. Mengolok-olok teman. Mengolok-olok atau mengejek teman
merupakan perbuatan yang tidak terpuji. mengolok-olok akan melukai
perasaan dan hati teman sekolah. Mengolok-olok teman menandakan
tidak adanya rasa persatuan dankesatuan yang tecermin dari seorang
peserta didik.
4. Terjadi tawuran. Tawuran biasanya berawal dari mengolok-olok teman.
Akibat dari olokolok berlanjut menjadi pertikaian fisik. Pertikaian fisik
menjadi semakin serius dan dapat membuat orang lain turut merasa
terluka. Tawuran dapat terjadi antarsekolah. Tawuran menandakan
tidak adanya persatuan dan kesatuan.
C. Di lingkungan masyarakat
30
Masyarakat adalah lingkup yang lebih luas untuk mempraktikkan
Perbedaan kepentingan dan pendapat akan menjadi masalah besar ketika setiap
orang tidak memiliki sikap persatuan. Ada beberapa akibat yang akan terjadi
dalam masyarakat bila setiap warganya tidak memiliki semangat persatuan.
1. Tidak adanya kepedulian terhadap penderitaan yang dialami oleh orang
lain. Hilangnya rasa kepedulian menjadi hal yang harus dihindari dalam
bermasyarakat karena dengan hiangnya rasa kepedulian bisa
menyebabkan hubungan antar masyarakat tdak baik.
2. Kepentingan golongan maupun suku masing-masing lebih diutamakan
dalam masyarakat. Dalam bermasyarakat mendahulukan kepentingan
masing –masin adalah hal yang tidak seharusnya ada karena dalam
bermasyarakat sebaik sama- sama mementingkan satu sama lain.
3. Tidak adanya kerja sama yang terjalin antarwarga masyarakat Kerja
sama atau gotong royong sangat penting dan bahkan mutlak harus kita
lakukan dalam kehidupan sehari-hari mengingat manusia adalah
makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
Tidak seorangpun manusia di dunia ini yang dapat hidup sendiri dan
terlepas dari masyarakatnya.
D. Di lingkup negara
Pengikat suatu negara untuk tetap kokoh dan teguh adalah semangat
persatuan. Landasan serta arah perjuangan Indonesia adalah UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 serta Pancasila. Apabila tidak terdapat
persatuan dan kesatuan dalam negara, ada beberapa akibat yang timbul.
1. Hilangnya tenggang rasa dan toleransi dalam bermasyarakat.
Kehidupan sosial atau bermasyarakat membutuhkan banyak hal untuk
dijalani dan dipatuhi. Misalnya, harus adanya saling toleransi dan
tenggang rasa agar hubungan antarwarga masyarakat dapat
dipertahankan dengan baik. Namun, tanpa adanya rasa persatuan,
tenggang rasa dan toleransi mustahil dapat bertahan.
2. Perpecahan bangsa. Karena setiap individu merasa memiliki
kepentingannya sendiri dan semakin tidak memedulikan kepentingan
orang lain, maka dapat menimbulkan perpecahan bangsa. Setiap
individu pasti memiliki kepentingannya sendiri. Akan tetapi, kita tidak
31
boleh hanya mementingkan kepentingan diri sendiri. Kita juga harus
memedulikan kepentingan orang lain. Apabila kita tidak memedulikan
kepentingan orang lain, maka dapat menimbulkan perpecahan bangsa.
3. Melemahnya pertahanan dan keamanan bangsa. Salah satu penyebab
melemahnya pertahanan dan keamanan bangsa karena rakyat yang tidak
bersatu. Ketika rakyat tidak lagi bersatu, serangan dari luar akan dengan
mudah masuk ke tanah air. Serangan dari luar juga dapat memberikan
pengaruh buruk bagi masyarakat.
32
Menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara,
keikutsertaan warga negara dalam usaha bela negara dapat dilakukan dengan
cara bergabung dalam:
a. Anggota TNI
33
istiadat. Jika itu semua sudah tercapai maka terciptalah kehidupan yang
harmonis, rukun dan damai.
2) Lingkungan sekolah
Di dalam ligkungan sekolah ada tata tertib yang harus ditaati oleh seluruh
warga sekolah. Tata tertib di sekolah bertujuan untuk menciptakan ketertiban,
kelancaran, dan keamanan sekolah dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Jika semua warga sekolah menaati tata tertib maka keamanan, kenyamanan,
dan keberhasilan belajar dapat dicapai. Sebaliknya, bila warga sekolah tidak
menaati tata tertib maka akan terjadi kekacauan dalam kegiatan belajar
mengajar.
Selain itu, menjaga teta tertib di sekolah juga dapat meningkatkan
persatuan dan kesatuan. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan untuk menjaga
persatuan dan kesatuan di sekolah antara lain:
a) Melaksanakan 6K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan,
kekeluargaan, dan kerindangan) di lingkungan sekolah masingmasing.
b) Berperan aktif dalam kegiatan UKS, PMR, pramuka, OSIS, olahraga,
dan kesenian.
c) Aktif belajar, mematuhi tata tertib, hormat kepada bapak/ibu guru,
kepala sekolah, dan semua karyawan di sekolah.
d) Mempunyai kepedulian sosial, misalnya memberi sumbangan bila ada
bencana alam, membantu kegiatan donor darah PMI, dan sebagainya.
3) Lingkungan Masyarakat
34
a) Kerja bakti dan gotong royong membersihkan lingkungan dan sarana
prasarana hidup milik umum.
b) Saling menghormati dan bekerja sama.
d) Ikut ronda malam bagi yang sudah dewasa sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan.
e) Rela berkorban untuk kepentingan bersama bagi bangsa dan negara.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Sesuai dengan UUD 1945 Pasal 37 ayat (5) maka bentuk Negara Indonesia yaitu
NKRI tidak bisa diubah lagi. NKRI adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
termasuk ke dalam 4 pilar kebangsaan dan merupakan alat pemersatu bangsa. Adapun
ciri-ciri dari NKRI seperti terdiri dari satu kepala negara, terdiri dari satu konstitusi
undang-undang, dan tidak ada negara di dalam negara. Secara konstitusional, Indonesia
merupakan negara kesatuan berbentuk republik sesuai dengan yang tercantum dalam
UUD 1945 Pasal 1 ayat (1).
35
Tujuan Negara Republik Indonesia tercantum di dalam Pembukaan UUD 1945.
Selain memiliki tujuan, fungsi NKRI sebagai sebuah negara pada umumnya ada empat,
yaitu fungsi melaksanakan ketertiban dan keamanan, fungsi kemakmuran dan
kesejahteraan, fungsi pertahanan dan keamanan serta fungsi menegakkan keadilan.
Dalam kehidupan masih banyak seseorang yang kurang sadar dengan pentingnya
rasa persatuan dan kesatuan dalam NKRI. Hal ini bisa saja memicu perpecahan bangsa.
Maka dari itu diperlukan upaya-upaya dalam menjaga keutuhan NKRI, karena setiap
warga negara memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk mempertahankan keamanan
dan pertahanan sesuai dengan UUD 1945 Pasal 30 ayat (1) dan (2).
4.2 Saran
36
DAFTAR PUSTAKA
Ditamei, Stefani. 2022. Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Pancasila.
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6241679/makna-persatuan-dan-kesatuan-bangsa-
dalam-pancasila. Diakses pada tanggal 10 November 2022.
Kompas.com. 2022. Pengertian Negara Kesatuan Menurut Para Ahli.
https://amp.kompas.com/nasional/read/2022/02/01/00000071/pengertian-negara-kesatuan-
menurut-ahli. Diakses pada tanggal 10 November 2022.
Aditya, Rifan. 2021. Apa Arti Negara Kesatuan? Simak Penjelasannya Berikut.
https://www.suara.com/news/2021/01/11/142640/apa-arti-negara-kesatuan-simak-
penjelasan-berikut. Diakses pada tanggal 11 November 2022.
Azizah, Laeli Nur. 2021. Memahami Ciri – Ciri Negara Kesatuan dan Keunggulannya.
https://www.gramedia.com/literasi/ciri-ciri-negara-kesatuan/. Diakses pada tanggal 10
November 2022.
Andrew. 2021. Pengertian Negara Disertai Fungsi dan Unsur – Unsurnya.
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-negara/. Diakses pada tanggal 11 November
2022
Isabela, Monica A. C. (eds). 2021. Mengapa Indonesia Memilih Bentuk Negara Republik?
https://nasional.kompas.com/read/2022/04/13/03000021/mengapa-indonesia-memilih-
bentuk-negara-republik-. Diakses pada tanggal 12 November 2022.
Emmylia, S. (2020, September 05). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Diakses pada
18 November 2022 melalui https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/pentingnya-
kerjasama-dalam-kehidupan-sehari-hari/.
Anatasia, A. (2021, Agustus 05). Dampak Jika Tidak Ada Persatuan dan Kesatuan dalam
Kehidupan. Diakses pada 18 Novermber 2022 melalui
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5670454/14-dampak-jika-tidak-ada-persatuan-
dan-kesatuan-dalam-kehidupan.
Kurniasih, Wida. 2021. Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia.
https://www.gramedia.com/literasi/makna-persatuan-dan-kesatuan-bangsa-indonesia/.
Diakses pada tanggal 11 November 2022.
Widyananda, Rakha F. 2020. Bentuk Negara Indonesia, Tujuan, dan Fungsinya Dalam
Menjalankan Pemerintahan. Bentuk Negara Indonesia, Tujuan, dan Fungsinya Dalam
36
Menjalankan Pemerintahan - Halaman 2 | merdeka.com. Diakses pada tanggal 12
November 2022.
Admin. 2021. Pengertian Negara Kesatuan, Ciri – Ciri, Kelebihan dan Kekurangannya.
Pengertian Negara Kesatuan, Ciri-Ciri, Kelebihan dan Kekurangannya (belajargiat.id).
Diakses pada tanggal 10 November 2022.
Adminyl. 2021. TUJUAN DAN PENGERTIAN 4 PILAR KEBANGSAAN. TUJUAN DAN
PENGERTIAN 4 PILAR KEBANGSAAN – TBNews Polda Kepri (polri.go.id). Diakses
pada tanggal 12 November 2022.
Kurniawan, Andre. Mengenal Bentuk Negara Kesatuan, Beserta Jenis, Kelebihan, dan
Kekurangan. Mengenal Bentuk Negara Kesatuan Beserta Jenis, Kelebihan, dan
Kekurangannya | merdeka.com. Diakses pada tanggal 10 November 2022.
Nugroho, Fauzan Tri. 2020. Tujuan dan Fungsi Negara Secara Umum yang Perlu Diketahui.
https://www.bola.com/ragam/read/4387832/tujuan-dan-fungsi-negara-secara-umum-yang-
perlu-diketahui. Diakses pada tanggal 18 November 2022.
Valencia, Angeli. 2022. Apa Saja Keunggulan dari Konsep Negara Kesatuan?
https://www.popmama.com/big-kid/10-12-years-old/angelivalencia/apa-saja-keunggulan-
dari-konsep-negara-kesatuan. Diakses pada tanggal 19 November 2022.
Kurniawan, Andre. 2022. Mengenal Bentuk Negara Kesatuan Beserta Jenis, Kelebihan, dan
Kekurangannya. https://m.merdeka.com/jabar/mengenal-bentuk-negara-kesatuan-jenis-
kelebihan-dan-kekurangannya-kln.html. Diakses pada tanggal 19 November 2022.
Mark, S. (no date) Sistem Pemerintahan Indonesia dari Masa Ke Masa, Sistem Pemerintahan
Indonesia. Available at:
https://inisistempemerintahanindonesia.blogspot.com/2017/10/sistem-pemerintahan-
indonesia-dari-masa.html (Diakses: 10 November 2022).
Name, D. (1970) Periodisasi Sistem Pemerintahan di Indonesia, Zonanesia. Available at:
https://www.zonanesia.com/2020/03/periodisasi-sistem-pemerintahan.html (Diakses: 10
November 2022).
37