Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

HAKIKAT NKRI
Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan
Guru Mata Pelajaran: Marsyid Hidayat

Disusun oleh:
Kelompok/Kelas : III/XII. Ibnu Khaldun
Anggota : 1. Reysilya Armanda 6. Nurlatifah
2. Qolbi Nabil 7. Nuryanda
3. Faika Aulia 8. Kaila Karomatul
4. Denta Subakti
5. Maulida

MADRASAH ALIYAH YPPA CIPULUS


Tahun Pelajaran 2023-2024
WANAYASA-PURWAKARTA
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan


rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini sesuai yang diharapkan.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulallah SAW,
yang telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang
benderang.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata Pelajaran PKN di
Madrasah Aliyah YPPA Cipulus.
Pembuatan makalah ini diperlukan supaya penulis dan pembaca dapat
memahami dan mengkaji Hakikat NKRI.
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan
bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam
kami sampaikan kepada Bapak Marsyid Hidayat Selaku guru PKN.
Penyusun sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak kesalahan
dan kekurangan. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi pengembangan makalah ini selanjutnya. Demikian makalah ini
kami buat semoga bermanfaat.

Purwakarta, Januari 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1. Latar Belakang..............................................................................................1
2. Rumusan Masalah.........................................................................................1
3. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
1. Asal-mula Terbentuknya NKRI....................................................................3
2. Pengertian Suatu Negara...............................................................................4
3. Sifat dan Unsur-Unsur Suatu Negara............................................................6
4. Fungsi dan Tujuan dari Suatu Negara.........................................................10
5. Bentuk-bentuk Negara................................................................................12
BAB III PENUTUP..............................................................................................14
1. Kesimpulan.................................................................................................14
2. Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Setelah abad ke-16, Negara Indonesia masih terdiri dari kerajaan-
kerajaan yang tersebar. Pada masa itu terdapat jajahan dari negara luar
yang menggunakan politik adu domba, memecah belah, saling menghasut,
memfitnah satu sama lain sehingga menimbulkan kerenggangan hubungan
antara satu dengan yang lainnya yang menimbulkan kerajaan tersebut yang
di jajah berjuang sendiri tanpa adanya bantuan dari pihak manapun karena
telah dipecah belah. Selain perpecahan, terjadi juga perang antar saudara
di Indonesia.
Setelah beratus- ratus tahun dijajah oleh bangsa lain, timbullah
kesadaran untuk melawan penjajah, tapi usaha perlawanan tidak bisa
dilakukan sendiri- sendiri, namun dapat dilakukan dengan baik jika setiap
kerajaan saling membantu dalam menumpas kolonialisme dan
imperialisme. Sehingga, pada akhirnya lambat laun perjuangan yang
mulanya dilakukan sendiri- sendiri kemudian menjadi perjuangan merebut
kemerdekaan secara bersama, dan terbentuklah cikal bakal dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai lahirnya
bangsa Indonesia. Negara Indonesia merupakan hasil perjuangan panjang
bangsa Indonesia. Kemerdekaaan yang diraih merupakan anugerah Tuhan
yang Maha Kuasa dan hasil jerih payah perjuangan para pahlwan bangsa.
Sebelum Indonesia merdeka di Indonesia terdapat banyak kerajaan yang
disatukan oleh Belanda dalam koloni atau daerah jajahan Hindia Belanda.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana asalmula terbentuknya NKRI?
2. Apa pengertian dari suatu negara?
3. Bagaimana sifat dan unsur-unsur suatu negara?
4. Apakah fungsi dan tujuan dari suatu negara?
5. Apa saja bentuk-bentuk negara?

1
3. Tujuan
1. Siswa mampu memahami asal-mula terbentuknya NKRI.
2. Siswa mampu memahami pengertian dari suatu negara.
3. Siswa mampu memahami sifat dan unsur-unsur suatu negara.
4. Siswa mampu memahami fungsi dan tujuan dari suatu negara.
5. Siswa mampu memahami bentuk-bentuk negara.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Asal-mula Terbentuknya NKRI


Setelah abad ke-16, Negara Indonesia masih terdiri dari
kerajaan- kerajaan yang tersebar. Pada masa itu terdapat jajahan
dari negara luar yang menggunakan politik adu domba, memecah
belah, saling menghasut, memfitnah satu sama lain sehingga
menimbulkan kerenggangan hubungan antara satu dengan yang
lainnya yang menimbulkan kerajaan tersebut yang di jajah
berjuang sendiri tanpa adanya bantuan dari pihak manapun karena
telah dipecah belah. Selain perpecahan, terjadi juga perang antar
saudara di Indonesia. Setelah beratus- ratus tahun dijajah oleh
bangsa lain, timbullah kesadaran untuk melawan penjajah, tapi
usaha perlawanan tidak bisa dilakukan sendiri- sendiri, namun
dapat dilakukan dengan baik jika setiap kerajaan saling membantu
dalam menumpas kolonialisme dan imperialisme. Sehingga, pada
akhirnya lambat laun perjuangan yang mulanya dilakukan sendiri-
sendiri kemudian menjadi perjuangan merebut kemerdekaan secara
bersama, dan terbentuklah cikal bakal dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Yang didasarkan pada faktor-faktor berikut:
 Adanya persamaan nasib.
 Ada keinginan untuk merdeka dari penjajahan.
 Adanya kesatuan wilayah tempat tinggal.
 Adanya cita- cita untuk mencapai kemakmuran dan
kesejahteraan.
 Timbul kesadaran atas hak untuk merdeka.

Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai


lahirnya bangsa Indonesia. Sejak saat itu, Indonesia menjadi negara
yang berdaulat dan berhak untuk menentukan nasib dan tujuannya
sendiri. Bentuk negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah

3
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) merupakan negara kesatuan berbentuk republik
dengan sistem desentralisasi (pasal 18 UUD 1945), di mana
pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya di luar
bidang pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai
urusan pemerintah pusat. Pasal 18 UUD 1945 menyebutkan bahwa:
a. Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi atas daerah profinsi
dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang
tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang.
b. Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota
mengatur dengan mengurus sendiri urusan pemerintahan
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
c. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota
memiliki DPRD yang anggotanya dipilih melalui pemilihan
umum.
d. Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala
pemerintahan daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih
secara demokrasi.
e. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya
kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang
ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.
f. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan
peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan
tugas pembantuan.
g. Susunan dan tata cara penyelenggaran pemerintahan daerah
diatur dalam undang-undang.
2. Pengertian Suatu Negara
Istilah negara berasal dari bahasa Sanskerta “nagari” atau
“nagara” yang berarti kota. Dalam bahasa Inggris negara disebut
“state”, bahasa Belanda “staat”, bahasa Perancis “l’etat” dan
bahasa Latin “statum”. Menurut kamus umum bahasa Indonesia,

4
Negara adalah persekutuan bangsa yang hidup dalam suatu
wilayah dengan batas-batas tertentu yang diperintah dan diurus
oleh suatu badan pemerintah dengan teratur.
Negara dalam arti sempit sama dengan pemerintahan dalam
arti luas yang merupakan alat untuk mencapai kepentingan
bersama, sedangkan Negara dalam arti luas adalah kesatuan sosial
yang mengatur, memimpin, dan mengkoordinasi masyarakat
supaya dapat hidup wajar dan berkembang terus.
Negara merupakan organisasi di satu wilayah dengan ciri
memiliki kekuasaan tertinggi yang menjadi acuan dan dipatuhi
oleh masyarakatnya. Pengertian negara didefinisikan oleh
beberapa ahli politik. Para ahli memusatkan fokus di berbagai
lembaga Negara sebagai bentuk formal yang menjadi pendekatan
institusional. Salah satu definisi yang dikemukakan oleh ahli
adalah definisi menurut Roger F, ia menyatakan dalam buku yang
berjudul "Introduction to politics" yaitu ilmu politik mempelajari
seputar lembaga Negara dan tujuan yang ingin dicapai, lalu
seputar hubungan Negara dan masyarakatnya dalam bernegara.
Pada hakikatnya, Negara merupakan suatu kesatuan sosial
yang diciptakan dari proses interaksi beberapa individu di suatu
wilayah sebagai unsur sosiologis yang menjadi komponen
pembentuk persatuan masyarakat di suatu Negara. Kesatuan
beberapa individu di suatu Negara membutuhkan kejelasan fungsi
suatu Negara sebagai pedoman dan kepastian bagi
masyarakatnya.
Banyak sekali pengertian tentang apa itu negara,
diantaranya seperti ditulis oleh M Solly Lubis dalam bukunya
Ilmu Negara (1981: 9). Dimana beliau mengutip pendapat:
a. Soenarko, negara adalah organisasi masyarakat yang
mempunyai wilayah tertentu dan kekuasaan negara
berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan.

5
b. Logemann, negara adalah organisasi kemasyarakatan yang
dengan kekuasaannya bertujuan mengatur dan
menyelenggarakan masyarakat.
c. Harold J. Laski, negara itu adalah satu persekutuan
manusia yang mengikuti jika perlu dengan tindakan
paksaan.
d. Woodrow Wilson, negara adalah rakyat yang terorganisasi
untuk hukum dalam wilayah tertentu.
Secara umum dapat kita artikan bahwa : Negara adalah
sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan
diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya
memiliki kedaulatan, baik kedaulatan kedalam maupun
kedaulatan keluar.
3. Sifat dan Unsur-Unsur Suatu Negara
Negara sebagai organisasi kekuasaan memiliki beberapa sifat
yang tidak dimiliki oleh organisasi lainnya. Menurut Miriam
Budiarjo, masing-masing negara memiliki sifat-sifat antara lain:
memaksa, monopoli, dan mencakup semua :
 Memaksa. Peraturan perundangan yang telah ditetapkan harus
ditaati oleh seluruh warga negara maupun aparatur negara.
Karena apabila dilanggar alat-alat negara dapat memaksa
dengan menerapkan sanksi hukum yang tegas.
 Memonopoli, Negara dapat memonopoli tujuan bersama dalam
negara. Seperti contoh negara dapat melarang pendirian
organisasi/agama baru yang dilarang oleh undang-undang.
 Mencakup semua. Hal ini mengandung maksud bahwa
peraturan perundang-undangan berlaku pada semua orang
tanpa memandang kecuali.
Menurut Konvensi montevideo tahun 1933, yang
diselenggarakan oleh negara-negara Pan-Amerika di kota
Montevideo, bahwa negara harus memiliki unsur :
1) Penduduk yang tetap,

6
2) Wilayah tertentu,
3) Pemerintah,
4) Kemampuan mengadakan hubungan dengan negara lain.
Unsur negara apabila dilihat dari konsep politik maka harus
memiliki dua unsur yaitu:
 Unsur konstitutif (mutlak).
Unsur konstitutif harus memiliki rakyat, wilayah dan
pemerintah yang berdaulat.
 Unsur deklaratif (pengakuan).
Unsur deklaratif yaitu pengakuan de facto (kenyataan) dan
pengakuan de jure (hukum).
a) Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang berada diwilayah suatu
negara. Rakyat dalam suatu negara meliputi penduduk atau
bukan penduduk atau orang asing. Penduduk terdiri atas warga
negara dan bukan warga negara. Warga negara ada dua yaitu
warga negara asing atau warga negara keturunan atau warga
negara yang ditetapkan dengan undang-undang.
Penduduk adalah setiap orang yang mempunyai tempat
tinggal tetap disuatu negara. Penduduk terdiri atas warga
negara (secara mayoritas) atau bukan warga negara
(minoritas). Warga negara adalah setiap orang yang terikat
dengan peraturan negara dan penduduk terikat karena tempat
tinggal.
Untuk mendapatkan atau menentukan kewarganegaraan
seseorang ada dua asas yang melandasinya, yaitu :
 Asas ius soli (asas tempat kelahiran). Asas ius soli ialah
penentuan kewarganegaraan sesuai tempat kelahiran tanpa
melihat keturunan atau kewarganegaraan orang tuanya.
Negara yang menganut asas ini adalah Amerika Serikat.
 Asas ius sanguinis (asas keturunan atau pertalian darah).
Asas ius sanguinis menetapkan bahwa kewarganegaraan

7
seseorang diperoleh karena kewarganegaraan orang tuanya.
Negara yang menerapkan asas ini adalah Republik Rakyat
Cina (RRC).
b) Wilayah Negara.
Suatu yang disebut dengan negara harus memiliki
wilayah. Wilayah adalah seluruh tempat baik berupa daratan,
lautan, dan juga udara yang ada diatasnya yang memiliki batas-
batas tertentu.
Wilayah negara terdiri atas daratan, perairan, udara dan
wilayah ekstra teritorial. Batas ketiga wilayah tersebut dapat
ditentukan secara alam, geografi, buatan, perjanjian dan lain-
lain.
 Batas alam adalah batas wilayah suatu negara yang berupa
alam adalah danau, gunung, sungai, selat, laut.
 Batas buatan adalah batas wilayah suatu negara yang
berupa batas buatan adalah tembok/pagar, jalan raya.
Sebagai contohnya adalah tembok Berlin.
 Batas astronomi adalah batas berupa garis lintang dan
garis bujur. Sebagai contoh batas astronomi negara kita
"Indonesia" yaitu 6 derajat LU - 11 derajat LS dan 95
derajat - 141 derajat BT.
 Batas perjanjian adalah batas yang dibuat berdasarkan
konvensi, traktat, misalnya konvensi hukum laut
internasional.
 Wilayah Daratan ; Wilayah daratan sebagai tempat bermukim
dan menyelenggarakan pemerintahan harus memiliki batas-
batas yang tegas. Batas-batas tersebut kemudian dikukuhkan
melalui perjanjian antardua negara atau banyak negara.
Pelanggaran terhadap batas daratan akan dikenakan sanksi dari
negara bersangkutan.
 Wilayah Perairan ; Wilayah perairan atau wilayah laut adalah
wilayah yang berada dalam wilayah suatu negara disebut

8
dengan lautan teritorial. Wilayah laut diluar teritorial disebut
dengan laut bebas terbuka. Pada tanggal 10 Desember 1982
diadakan traktat atau perjanjian multilateral di Jamaica
mengenai laut teritorial. Dalam perjanjian ini dirumuskan:
 Laut teritorial ditetapkan sejauh 12 mil, yang diukur dari pantai
ketika surut.
 Batas zona bersebelahan antara dua negara yang jaraknya 24
mil.
 Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yaitu wilayah laut, negara,
pantai (perairan), diukur jaraknya 200 mil dari pantai.
Diperairan itu negara yang bersangkutan berhak mengambil
manfaat ekonomi, sedangkan negara lain hanya boleh
mengarungi atau memakai daerah tersebut. Jadi negara lain
tidak boleh mengambil manfaat ekonomi, misalnya menggali
kekayaan laut.
 Landas benua atau landas kontinen, batasnya lebih dari 200
mil. Negara bersangkutan dapat mengambil manfaat ekonomi,
tetapi berkewajiban bagi untung dengan masyarakat
internasional.
 Wilayah Udara ; Wilayah udara, umumnya diukur secara tegak
lurus keatas sampai dengan tidak terbatas. Namun ada juga
negara yang menerapkan batas negara dengan perjanjian karena
kompetisi kemajuan teknik penerbangan. Misalnya antara Iran
dan Amerika.
 Wilayah Ekstra Teritorial ; Wilayah ekstra teritorial, yaitu
daerah-daerah yang menurut hukum internasional diakui sebagai
wilayah kekuasaan suatu negara meskipun wilayah negara
tersebut letaknya di negara lain. Kapal yang berbendera
kebangsaan suatu negara dan kedutaan besar suatu negara
adalah contoh dari wilayah ekstra teritorial.
c) Pemerintah yang Berdaulat

9
Pemerintah adalah seluruh perangkat atau alat
perlengkapan negara sesuai dengan yang ditentukan dalam
undang-undang dasar negara tersebut. Secara teori bentuk
pemerintahan dapat dikelompokkan atas bentuk republik dan
bentuk kerajaan.
Bentuk pemerintahan menunjuk pada bagaimana
pemerintahan diangkat atau dipilih.
a. Republik adalah bentuk pemerintahan di mana pemerintah
dipilih oleh rakyat.
b. Kerajaan (monarkhi) adalah bentuk pemerintahan di mana
pemerintah diangkat secara turun temurun atau kelahiran. Saat
ini bentuk monarkhi yang berlaku adalah monarkhi
konstitusional yaitu kekuasaan pemerintah seperti raja, sultan,
atau sebutan lain, tidak berkuasa secara mutlak (absolut) tanpa
batas.
d) Pengakuan dari negara lain
Pengakuan dari suatu negara lain memiliki dampak positif
antara lain akan memberi kemudahan dalam pergaulan
internasional, terbinanya persahabatan dan terpenuhinya
kebutuhan.
Pengakuan dari negara lain ada dua macam yaitu
pengakuan de facto dan de jure.
 Pengakuan de facto, adalah pengakuan secara kenyataan
bahwa secara fisik di sebuah wilayah telah berdiri sebuah
negara.
 Pengakuan de jure, yaitu pernyataan secara resmi menurut
hukum tentang berdirinya sebuah negara.
Pengakuan dari negara lain sebagai unsur deklaratif
berdirinya suatu negara, diperoleh oleh Indonesia dari Mesir
pada tanggal 10 Juni 1947, yang kemudian diikuti oleh negara
lain secara bilateral. Puncak pengakuan kemerdekaan dari
negara lain adalah saat Indonesia diterima sebagai anggota

10
Persatuan Bangsa-Bangsa pada tahun 1950 sebagai anggota ke-
60.

4. Fungsi dan Tujuan dari Suatu Negara


Fungsi negara pada dasarnya untuk mengatur tata
kehidupan bernegara untuk mencapai tujuan negara. Negara
menurut beberapa ahli tata negara memiliki beberapa fungsi yang
harus dilaksanakan, fungsi tersebut menurut pendapat Charles E.
Merriam adalah:
a) Keamanan ekstern
b) Ketertiban intern
c) Keadilan
d) Kesejahteraan umum,
e) Kebebasan.
Sedangkan menurut Miriam Budiardjo (1996), negara
melaksanakan fungsi minimum yaitu :
1) Melaksanakan ketertiban (law and order). Untuk mencapai
tujuan bersama dan mencegah bentrokan-bentrokan dalam
masyarakat, maka negara harus melaksanakan penertiban atau
bertindak sebagai stabilisator.
2) Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
Untuk mencapai kemakmuran rakyat bagi sebuah negara
berkembang sangat diperlukan campur tangan negara dan
peran aktif negara.
3) Fungsi pertahanan. Untuk menjaga serangan dari luar negara
harus dilengkapi dengan alat-alat pertahanan.
4) Menegakkan keadilan. Penegakan keadilan dilaksanakan oleh
badan-badan peradilan.
Tujuan Negara Republik Indonesia tercantum didalam
undang-undang dasar Negara Indonesia, yaitu pada Alinea
keempat pembukaan UUD 1945 yang berbunyi: “untuk

11
membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruuh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial, dengan berdasarkan kepada
ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratuan/
perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Secara umum, negara bertujuan untuk menyelenggarakan
kesejahteraan dan kebahagiaan warga negaranya. Dari
Pembukaan Alinea keempat UUD 45, tujuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia terdiri dari:
 Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia;
 Memajukan kesejahteraan umum;
 Mencerdaskan kehidupan bangsa;
 Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
5. Bentuk-bentuk Negara
Bentuk negara adalah pengelompokkan negara
berdasarkan kriteria distribusi kekuasaan antara berbagai tingkat
pemerintahan dalam suatu negara. Semua negara bebas
menentukan bentuk negaranya masing-masing. Bentuk negara
secara umum dibagi atas negara kesatuan dan negara serikat
(federasi).
a. Negara Kesatuan
Negara kesatuan ialah negara yang merdeka dan berdaulat
di mana di seluruh negara yang berkuasa hanyalah satu

12
pemerintah yang mengatur seluruh daerah. Berikut adalah ciri-
ciri negara kesatuan:
 Hanya memiliki satu kebijakan mengenai masalah
ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan, dan
keamanan.
 Adanya supremasi parlemen pusat.
 Dalam pendidikan, hanya terdapat satu kurikulum.
 Hanya terdapat satu konstitusi (undang-undang dasar),
satu kepala negara, satu parlemen, dan dewan menteri.
 Hanya pemerintah pusat yang boleh menarik pajak.
 Tidak ada badan-badan lain diluar pemerintahan yang
berdaulat.
 Kedaulatan negara meliputi kedaulatan ke dalam dan
kedaulatan ke luar yang ditandatangani oleh pemerintah
pusat.
b. Negara Serikat
Negara Serikat ialah suatu negara yang merupakan
gabungan dari beberapa negara, yang disebut negara bagian.
Berikut adalah ciri-ciri negara serikat:
1) Tiap negara bagian berstatus tidak berdaulat, namun
kekuasaan asli tetap ada di negara bagian.
2) Hubungan antara pemerintah federal (pusat) dengan
rakyat diatur melalui negara bagian. Namun ada
beberapa kewenangan yang diserahkan kepada
pemerintah federal seperti kewarganegaraan, menyatakan
perang, pos, perdagangan dengan negara lain, masalah
antar negara bagian, hubungan internasional,
telekomunikasi, pencetakan uang, perwakilan
diplomatik, statistik, dan semua yang berhubungan
dengan hukum internasional.

13
3) Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari negara-
negara bagian untuk urusan ke luar dan sebagian ke
dalam.
4) Setiap negara bagian berwenang membuat undang-
undang, parlemen, kabinet, dan bahkan konstitusi sendiri
selama tidak bertentangan dengan konstitusi
pemerintahan pusat.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan berkaitan
dengan hakikat negara, sebagai berikut :
 Pengertian negara : Negara adalah sekumpulan orang yang
menempati wilayah tertentu dan diorganisasi oleh pemerintah negara
yang sah, yang umumnya memiliki kedaulatan, baik kedaulatan
kedalam maupun kedaulatan keluar.
 Unsur-unsur negara : Menurut Konvensi montevideo tahun 1933,
yang diselenggarakan oleh negara-negara Pan-Amerika di kota
Montevideo, bahwa negara harus memiliki unsur : a) Penduduk yang
tetap, b) Wilayah tertentu, c) Pemerintah, d) Kemampuan mengadakan
hubungan dengan negara lain
 Bentuk negara : Negara kesatuan ialah negara yang merdeka dan
berdaulat di mana di seluruh negara yang berkuasa hanyalah satu
pemerintah yang mengatur seluruh daerah.
Negara Serikat ialah suatu negara yang merupakan gabungan dari
beberapa negara, yang disebut negara bagian.

14
 Tujuan negara : Tujuan negara merupakan pedoman dalam menyusun
dan mengendalikan alat perlengkapan negara serta mengatur kehidupan
rakyatnya.
 Tujuan Negara Indonesia : Dari Pembukaan Alinea keempat tersebut,
tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari:
1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
2) Memajukan kesejahteraan umum
3) Mencerdaskan kehidupan bangsa
4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial

2. Saran
Didalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan, untuk itu pembaca
diharapkan mencari sumber lain yang berkaitan dengan Hakikat NKRI.
Pembaca juga hendaknya memberikan kritik dan saran yang membangun
terhadap penulis.

15
16
DAFTAR PUSTAKA

Salsabila Putri, Eldina. 2021. Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia.


(https://www.kompasiana.com/eldinasp16/60a1e0edd541df58d63804b2/hakikat-
negara-kesatuan-republik-indonesia)
Maulana. 2021. Hakikat NKRI. Tasikmalaya: Pentasgrafika.

Anda mungkin juga menyukai