Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BANGSA DAN NEGARA INDONESIA

Dosen Pengampu:

Dr. I Putu Windu Mertha Sujana, S.Pd., M.Pd.

Oleh:

Kelompok 2

1. Putu Tiarawati (2111031131)


2. I Komang Angga Yamadi Putra (2111031455)
3. Kadek Dharma Jaya Wardana (2112021173)
4. Kadek Mirahana Sena Mutiara (2112061010)
5. Putu Ayu Nita Agustin Alit Mandala (2113071036)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan
Kewarganegaraan yang berjudul “Bangsa dan Negara Indonesia”. Kami
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. I Putu Windu Mertha Sujana, S.Pd.,
M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membagi pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Selain itu kami juga berharap agar pembaca
mendapatkan pengetahuan setelah membaca makalah ini. Demikian yang dapat
kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
bersama.

Singaraja, 1 Februari 2022

Penulis

Pendidikan Kewarganegaraan| ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................4
1.3 Tujuan ............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................6
2.1 Pengertian Bangsa .........................................................................................6
2.1.1 Terbentuknya Bangsa ...........................................................................6
2.1.2 Ciri-Ciri Bangsa ....................................................................................6
2.1.3 Faktor-Faktor Pembentukan Bangsa.....................................................7
2.2 Pengertian Negara .........................................................................................7
2.2.1 Bentuk Negara ......................................................................................8
2.2.2 Teori Terbentuknya Negara ..................................................................8
2.3 Syarat-Syarat Berdirinya Sebuah Negara ....................................................10
2.4 Isu Kontroversial Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ........11
BAB III PENUTUP ..............................................................................................16
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................16
3.2 Saran ............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

Pendidikan Kewarganegaraan| iii


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bangsa Indonesia merupakan satu kesatuan bangsa yang majemuk
terdiri dari berbagai macam suku, ras, dan agama yang tersebar ditanah air.
Seorang warga negara Indonesia dengan paspor Indonesia belum tentu orang
tersebut adalah bangsa Indonesia. Seorang dikatakan bangsa Indonesia apabila
seorang tersebut menganggap dirinya merupakan bagian dari nation Indonesia.
Tempat dari suatu bangsa itu tinggal disebut Negara.
Negara republik Indonesia tahun 1945 menegaskan bahwa penduduk
merupakan warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia. Jadi rakyat merupakan salah satu syarat berdirinya negara, tanpa
rakyat negara tidak akan terbentuk. Rakyat dijadikan satu syarat berdirinya
negara, dikarenakan rakyat memiliki peran penting dalam merencanakan,
mengelola dan mewujudkan tujuan negara.
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan artinya Indonesia
memiliki banyak pulau. Hal tersebut menyebabkan banyaknya rakyat yang
memiliki pemikiran yang berbeda-beda. Sehingga penyampaian komunikasi
dari pusat ke daerah-daerah akan beda tergantung bagaimana di suatu daerah
tersebut menanggapi. Hal tersebut juga akan memunculkan isu kontroversial
yang terjadi di dalam negara Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bangsa?
2. Apa yang dimaksud dengan negara?
3. Bagaimana syarat-syarat berdirinya suatu negara?
4. Bagaimana isu kontroversial yang terjadi pada bangsa dan negara kesatuan
republik Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami definisi dari bangsa dan mengetahui terbentukya
bangsa
2. Untuk memahami definisi dari negara dan mengetahui teori
terbentuknya negara

Pendidikan Kewarganegaraan| 4
3. Untuk mengetahui syarat-syarat berdirinya suatu negara
4. Untuk mengetahui isu kontroversial yang terjadi pada bangsa dan
negara kesatuan republik Indonesia.

Pendidikan Kewarganegaraan| 5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bangsa
Suatu kelompok manusia yang dianggap memiliki identitas bersama, dan
mempunyai kesamaan bahasa, agama, budaya, dan sejarah. Dalam pengertian
lainnya, bangsa adalah sekelompok manusia yang dipersatukan karena
memiliki persamaan sejarah dan cita-cita yang mana mereka terikat di dalam
satu tanah air.Sedangkan, pengertian bangsa dalam arti sosiologis/antropologis
adalah perkumpulan orang yang saling membutuhkan dan berinteraksi untuk
mencapai tujuan bersama dalam suatu wilayah Sedangkan, dalam arti politis
Pengertian Bangsa adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama
dan tunduk pada kedaulatan negara sebagai satu kekuasaan tertinggi ke luar
dan ke dalam.
2.1.1 Terbentuknya Bangsa
Suatu bangsa yang sudah terbentuk pasti memiliki beberapa unsur
penting yang mendukung terbentuknya. Beberapa unsur tersebut adalah:
 Memiliki sekelompok manusia dalam suatu wilayah tertentu.
 Memiliki keinginan untuk bersatu di tiap anggota kelompoknya.
 Memiliki kehendak membentuk pemerintahannya sendiri.
 Ada faktor psikologis yang membuat timbulnya perasaan
senasib, sepenanggungan,sehingga memiliki tujuan serta cita-
cita yang sama. Serta Kesamaan budaya, bahsa, karakter, dan
unsur lain yang membedakannya dengan bangsa selainnya pun
dimilikinya.
2.1.2 Ciri-Ciri Bangsa
Terdapat ciri khusus yang membedakan satu bangsa dengan bangsa
lainnya. Jika mengacu pada definisi bangsa, maka ada sejumlah ciri
sebuah golongan/komunitas dapat disebut bangsa:
1. Terdiri dari sekelompok manusia dengan rasa kebersamaan yang
kuat dan memiliki nasionalitas pada tiap anggotanya.
2. Kehendak bersama untuk membentuk dan menjalankan
pemerintahannya sendiri juga dimiliki sebuah bangsa.

Pendidikan Kewarganegaraan| 6
3. Memiliki wilayah tertentu, namun pemerintahan sendiri belum
terbentuk di dalamnya.
4. Tidak dapat ditentukan secara pasti waktu kelahirannya.
Misalnya saja suku batak yang belum diketahui secara pasti
kapan mulai mendiami dan ada di nusantara.
2.1.3 Faktor-Faktor Pembentukan Bangsa
Terbentuknya suatu bangsa pasti dipengaruhi oleh faktor-faktor
tertentu. Jika mengacu dari pengertian bangsa, maka faktor
pembentukan bangsa dapat diuraiakan sebagai berikut:
1. Primordial, yakni pandangan atau paham yang memegang
teguh untuk hal-hal yang dibawa semenjak kecil. Baik itu adat
istiadat, kepercayaan, maupun tradisi yang ada di dalam
lingkungan pertamanya. Misalnya saja kesamaan ikatan
kekerabatan, bahasa daerah, adat, dan kesamaan suku bangsa.
2. Sakral, Yakni anggapan suci atau keramat oleh masyarakat.
Misalnya kesamaan agama yang dianut sehingga membentuk
ideologi yang kuat.
3. Tokoh, orang-orang tertentu yang dianggap penting dan
berpengaruh dalam suatu masyarakat. Tokoh juga menjadi
faktor penting pembentuk bangsa karena dijadikan sebagai
panutan.
4. Sejarah, kejadian masa lampau berdasarkan peninggalan-
peninggalan berbagai macam peristiwa. Sejarah begitu penting
sebagai faktor pembentukan bangsa karena pengalaman masa
lalu mampu melahirkan solidaritas.
5. Perkembangan ekonomi, meningkatnya perkembangan
ekonomi, maka masyarakat akan saling ketergantungan
sehingga membentuk suatu bangsa sebagai sarana untuk
memenuhi kebutuhan satu sama lainnya.
2.2 Pengertian Negara
Negara merupakaan salah satu bentuk organisasi yang ada dalam
kehidupan masyarakat. Pada prinsipnya setiap warga mayarakat menjadi

Pendidikan Kewarganegaraan| 7
anggota dari suatu negara dan harus tunduk pada kekuasaan negara. Melalui
kehidupan bernegara dengan pemerintah yang ada di dalamnya, masarakat
ingin mewujutkan tujuan tujuan tertentu seperti terwujudnya kertentaraman,
ketertiban, dan kesejahteraan masyrakat. Agar pemerintah suatu negara
memiliki kekuasaan untuk mengatur kehidupan masayakat tidak bertindak
seenaknya, maka ada system aturan tersebut menggambarakan suatu hierakhi
atau pertindakan dalam aturan yang paliing tinggi tingkatanya sampai pada
aturan yng paling rendah. Negara dan konstitusi adalah dwitunggal. Jika
diibaratkan bangunan, negara sebagai pilar-pilar atau tembok tidak bisa berdiri
kokoh tanpa pondasi yang kuat, yaitu konstitusi Indonesia. Hampir setiap
negara mempunyai konstitusi, terlepas dari apakah konstitusi tersebut telah
dilaksanakan dengan optimal atau belum. Yang jelas, konstitusi adalah
perangkat negara yang perannya tak bisa dipandang sebelah mata.
2.2.1 Bentuk Negara
1. Negara Kesatuan (unitaris) adalah Negara yang tersusun tunggal,
Negara yang hanya berdiri satu Negara saja, tidak terdapat Negara
dalam suatu Negara. Dalam pelaksanaan pemerintah derah di negara
kesatuan dapat di laksanakan dengan dua alternative system, yaitu:
Sistem desantralisasi, dimana daerah-daerah diberikan keleluasaan dan
kekuasaan untuk mengurus rumah tangganya sendiri (otonomi) Sistem
sentralisasi: dimana segala sesuatu urusan dalam Negara tersebut
langsung diatur an di urus oleh pemerintah pusat, termasuk segala hal
yang menyangkut pemerintahan dan kekuasaan di daerah.
2. Negara Serikat (federasi) adalah Negara yang merupakan gabungan
dari beberapa, kemudian menjadi negara-negara bagian dari pada suatu
Negara serkat. Unsur-unsur Negara Menurut Oppenheim-Lauterpacht,
unsur-unsur negara adalah: Unsur pembentuk negara (konstitutif):
wilayah/daerah, rakyat, pemerintah yang berdaulat serta Unsur
deklaratif: pengakuan oleh negara lain.
2.2.2 Teori Terbentuknya Negara
Teori terbentuknya Negara adalah teori yang secara umum membahas
tentang bagaimana sebuah Negara dibentuk dan berdiri teguh.

Pendidikan Kewarganegaraan| 8
 Teori ketuhanan
Timbulnya negara itu adalah atas kehendak Tuhan. segala sesuatu tidak
akan terjadi tanpa kehendaknya. Friederich Julius Stahl (1802-1861)
menyatakan bahwa negara tumbuh secara berangsur-angsur melalui
proses evolusi, mulai dari keluarga, menjadi bangsa dan kemudian
menjadi negara. “Negara bukan tumbuh disebabkan berkumpulnya
kekuatan dari luar,melainkan karena perkembangan dari dalam. ia tidak
tumbuh disebabkan kehendak manusia,melainkan kehendak
Tuhan,”katanya.
 Teori perjanjian masyarakat
Teori ini disusun berdasarkan anggapan bahwa sebelum ada negara,
manusia hidup sendiri-sendiri dan berpindah-pindah. Pada !aktu itu
belum ada masyarakat dan peraturan yang mengaturnya sehingga
kekacauan mudah terjadi di mana pun dan kapan pun. Tanpa
peraturan,kehidupan manusia tidak berbeda dengan cara hidup binatang
buas, sebagaimana dilukiskanoleh Thomas Cobbes: Homo homini lupus
dan Bellum omnium contra omnes. Teori Perjanjian masyarakat
diungkapkannya dalam buku leviathan. Ketakutan akan kehidupan
berciri survival of the fittest itulah yang menyadarkan manusia akan
kebutuhannya: negara yang diperintah oleh seorang raja yang dapat
menghapus rasa takut. Penganut teori Perjanjian Masyarakat antara lain:
Grotius (1583-1645), John locke (1632-1704), Immanuel Kant (1724-
1804), Thomas Hobbes (1588-1679), J.J. Rousseau (1712-1778)
 Teori kekuasaan
Teori Kekuasaan menyatakan bahwa negara terbentuk berdasarkan
kekuasaan. Orang kuatlah yang pertama-tama mendirikan negara,
karena dengan kekuatannya itu ia berkuasa memaksakan kehendaknya
terhadap orang lain sebagaimana disindir oleh Kallikles dan Voltaire:
“Raja yang pertama adalah prajurit yang berhasil”. Karl Marx
berpandangan bahwa negara timbul karena kekuasaan. H.J. Laski
berpendapat bahwa Negara berkewenangan mengatur tingkah laku
manusia. Negara menyusun sejumlah peraturan untuk memaksakan

Pendidikan Kewarganegaraan| 9
ketaatan kepada negara.Leon Duguit menyatakan bahwa seseorang
dapat memaksakan kehendaknya terhadap orang lain karena ia memiliki
kelebihan atau keistimewaan dalam bentuk lahiriah (fisik),
kecerdasan,ekonomi dan agama
 Teori Hukum Alam
Para penganut teori hukum alam menganggap adanya hukum yang
berlaku abadi dan universal (tidak berubah, berlaku di setiap waktu dan
tempat). Cukum alam bukan buatan negara,melainkan hukum yang
berlaku menurut kehendak alam.Penganut Teori Hukum Alam antara
lain: Masa Purba: Plato (429-347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM).
Masa abad Pertengahan: Augustinus (354-430) dan Thomas Aquino
(1226-1234)
 Teori Hukum Murni
Menurut Hans Kelsen, negara adalah suatu kesatuan tata hukum yang
bersifat memaksa. Setiap orang harus taat dan tunduk. Kehendak negara
adalah kehendak hukum. Negara identik dengan hokum
 Teori Modern
Teori modern menitik beratkan fakta dan sudut pandangan tertentu
untuk memperoleh kesimpulan tentang asal mula, hakikat dan bentuk
negara. Para tokoh Teori Modern adalah Prof.Mr. R.Kranenburg dan
Prof.Dr. J.H.A. Logemann.
2.3 Syarat-Syarat Berdirinya Sebuah Negara
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) negara memiliki dua
pengertian. Pertama negara diartikan sebagai organisasi dalam suatu wilayah
yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat.
Pengertian kedua, negara adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah
atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan
pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga
berhak menentukan tujuan nasionalnya.
Pengertian negara menurut Aristoteles negara adalah persekutuan dari
keluarga dan desa guna memperoleh hidup sebaik-baiknya Dalam proses
pembentukan negara, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar apa

Pendidikan Kewarganegaraan| 10
yang sedang dibangun tersebut layak disebut sebagai sebuah negara,
diantaranya sebagai berikut:
1. Rakyat
Rakyat merupakan sekumpulan orang yang disatukan oleh rasa
persamaan yang secara bersama-sama berada di suatu wilayah tertentu.
Leacock mengatakan bahwa Negara tidak akan berdiri tanpa adanya
sekelompok orang yang mendiami bumi ini.
2. Wilayah
Untuk mendirikan suatu negara dengan kedaulatan penuh diperlukan
wilayah yang terdiri atas darat, laut, dan udara sebagai satu kesatuan.
Untuk wilayah yang jauh dari laut tidak memerlukan wilayah lautan. Di
wilayah negara itulah rakyat akan menjalani kehidupannya sebagai
warga negara dan pemerintah akan melaksanakan fungsinya
3. Pemerintah yang berdaulat
Jika rakyat telah siap dan wilayah yang ditempati memungkinkan untuk
bernaung, maka yang tidak kalah pentingnya ialah pembentukan
pemerintahan. Definisi pemerintah secara luas dapat diartikan sebagai
sekumpulan orang-orang yang mengelola kewenangan dan kebijakan
dalam mengambil keputusan serta melaksanakan kepemimpinan &
koordinasi pemerintahan serta pembangunan masyarakat dan
wilayahnya yang membentuk sebuah lembaga dimana mereka
ditempatkan.
Pengakuan secara de facto yaitu berdasar pada fakta yang sudah
memenuhi syarat. , rakyat, wilayah,dan pemerintah yang berdaulat.Pengakuan
de jure yaitu negara telah diakui berdasar hukum internasional berdasarkan
hukum internasional.
2.4 Isu Kontroversial Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
NKRI Merupakan suatu bentuk negara yang terdiri atas wilayah yang luas
dan tersebar dengan bermacam adat, suku, keyakinan serta budaya yang
memiliki tujuan dasar menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur. Nilai nilai persatuan dan kesatuan merupakan jiwa lahirnya
NKRI karena menyadari tentang keragaman bangsa Indonesia. Nilainilai

Pendidikan Kewarganegaraan| 11
persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bangsa Indonesia secara jelas dapat
dipahami dari dasar negara Pancasila dan konstitusi negara, UUD NRI Tahun
1945.
Manfaat adanya persatuan kesatuan dalam kehidupan bernegara dapat kita
rasakan, manfaat bisa disebutkan sebagai berikut:
1. Keutuhan dan keamanan tetap terjaga ,
2. Memperkuat jati diri bangsa ,
3. Adanya kemajuan bangsa dalam segala bidang ,
4. Tercipta suasana tentram dan nyaman .
NKRI sebagai wujud Proklamasi kemerdekaan, memiliki makna yang
dalam dengan kondisi bangsa Indonesia yang majemuk. Wilayah yang
lengkap meliputi seluruh pulau dengan segala daratan, air dan udara dari
segala penjuru sampai Merauke. Keutuhan Cagar Budaya meliputi adat
istiadat, kreativitas dan pemikiran masyarakat dan suku bangsa Indonesia di
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Integritas Sumber Daya
Alam (SDA) , mencakup semua sumber daya alam berupa mineral, tumbuhan
dan hewan, dan semua plasma nutfah. Integritas Manusia atau Sumber Daya
Manusia (SDM) Integritas mencakup integritas, status, keselamatan dan
kesejahteraan individu. Adapun isu kontroversial yang terjadi di dalam Bangsa
dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, salah satunya:
 Tuai Pro-Kontra UU Cipta Kerja
Lewat siaran di media sosial Youtube, masyarakat Indonesia
menyaksikan secara langsung bagaimana undang-undang Omnibus Law
Cipta Kerja disetujui oleh sebagian besar fraksi di kompleks DPR RI,
Senayan, pada Senin sore (5/10/2020). Apa sebenarnya definisi Omnibus
Law dan UU Cipta Kerja? DPR RI dan pemerintah akhirnya
menyepakati Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja menjadi
Undang-Undang Cipta Kerja. Lewat siaran di media sosial Youtube,
masyarakat Indonesia menyaksikan secara langsung bagaimana undang-
undang Omnibus Law tersebut disetujui oleh sebagian besar fraksi di
kompleks DPR RI, Senayan, pada Senin sore (5/10/2020). Sebanyak
tujuh fraksi telah menyetujui agar Omnibus Law RUU Cipta Kerja

Pendidikan Kewarganegaraan| 12
menjadi UU, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Partai
Golongan Karya (Golkar), Partai Gerindra, Partai Nasional Demokrat
(NasDem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional
(PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sedangkan dua fraksi
lainnya Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak
RUU tersebut.
Bahkan, anggota fraksi Demokrat Benny K. Harman walk out atau
keluar dari ruang sidang paripurna. Ketua Badan Legislatif (Baleg) DPR,
Supratman Andi Agtas mengatakan rapat penyiapan Rancangan Undang-
Undang (RUU) tentang Cipta Kerja telah dilakukan sebanyak 64 kali.
"Dua kali rapat kerja, 56 kali rapat panja dan 6 kali rapat Tim
Perumus/Tim Sinkronisasi yang dilakukan hari Senin sampai dengan
Minggu, dimulai dari pagi hingga malam dini hari bahkan masa reses
sebelumnya tetap melaksanakan rapat, baik di dalam maupun di luar
gedung atas persetujuan pimpinan DPR," ujarnya dalam Sidang
Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2020-2021, Senin (5/10/2020). Dia
mengaku Klaster Ketenagakerjaan menjadi agenda pembahasan paling
sulit untuk diselesaikan sebelum RUU Cipta Kerja siap untuk
diundangkan.
Omnibus Law atau dikenal dengan Omnibus Bill merupakan suatu
Undang-Undang (UU) yang dibuat untuk mencabut, menambah, dan
mengubah beberapa UU sekaligus menjadi lebih sederhana. Sejatinya,
Omnibus Law berkaitan dalam bidang ekonomi. Namun, justru Omnibus
Law menjadi ancaman bagi masyarakat, salah satunya sistem
ketenagakerjaan yang tidak adil bagi para pekerja. Konsep kata
„omnibus‟ berasal dari Bahasa Latin, yang artinya „untuk semua‟.
Artinya, omnibus bersifat lintas sektor atau UU sapu jagat. Mengutip
dari demajusticia.org, konsep Omnibus Law bermuara pada negara yang
menganut sistem hukum Common Law System, seperti Amerika Serikat.
Sementara Indonesia menganut Civil Law System yang lebih
mengutamakan kodifikasi hukum agar ketentuan hukum dapat efektif
sebagaimana yang diharapkan. RUU Cipta Kerja merupakan RUU yang

Pendidikan Kewarganegaraan| 13
diusulkan oleh Presiden Joko Widodo dalam pidato pelantikannya pada
20 Oktober 2019 lalu. Ada tiga hal yang disasar pemerintahan Joko
Widodo melalui Omnibus Law, yakni UU Perpajakan, Cipta Kerja, dan
Pemberdayaan UMKM. Sejauh ini, terdapat 74 UU yang akan
terdampak Omnibus Law. Omnibus Law bukanlah rencana pertama
kalinya di Indonesia. Sekitar 25 tahun lalu, Presiden Soeharto pernah
menerbitkan PP No 20/1994 namun hal ini dinilai bertentangan dengan
berbagai UU karena telah mengubah materi muatan.
UU Cipta Kerja merupakan upaya penciptaan kerja melalui usaha
kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan, usaha mikro, kecil, dan
menengah peningkatan ekosistem investasi dan kemudahan berusaha,
dan investasi Pemerintah Pusat dan percepatan proyek strategis nasional.
UU Cipta Kerja merupakan bagian dari Omnibus Law. RUU tersebut
menimbulkan kontroversi sejak awal pembahasan lantaran dianggap
merugikan para pekerja atau buruh dan hanya mementingkan pemberi
kerja atau investor Dikutip dari draf, UU Cipta Kerja bertujuan untuk
menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya bagi rakyat Indonesia
secara merata. Banyaknya UU yang tumpang tindih di Indonesia
membuat pemerintah mencoba menyelesaikannya dengan Omnibus Law,
salah satunya ketenagakerjaan. Setelah disahkan oleh DPR, UU Cipta
Kerja akan merevisi isi sejumlah pasal di UU Nomor 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan.
Banyak pasal yang dipersoalkan oleh serikat buruh akan adanya
RUU ini yang dinilai mengancam hak asasi manusia (HAM). Salah
satunya pesangon pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dikurangi
menjadi 25 kali upah dari sebelumnya 32 kali upah. RUU Cipta Kerja
juga menghapus ketentuan UU Ketenagakerjaan yang menyatakan
bahwa perjanjian waktu kerja tertentu akan otomatis berubah menjadi
perjanjian waktu kerja tidak tertentu apabila tidak dibuat dalam
perjanjian tertulis. Beberapa ketentuan yang terdapat dalam RUU Cipta
Kerja juga dianggap kontroversial di antaranya, waktu jam kerja, upah
minimum, rencana penggunaan tenaga kerja asing (RPTKA), pekerja

Pendidikan Kewarganegaraan| 14
kontrak (perjanjian kerja waktu tertentu/PKWT), mekanisme PHK,
hingga jaminan sosial. Terkait hasil pembahasan, UU Cipta Kerja
merupakan beleid yang disusun dengan menggunakan metode Omnibus
Law. UU Cipta Kerja terdiri dari 15 bab dan 174 pasal, yang berdampak
terhadap 1.203 pasal dari 79 undang-undang terkait, dan terbagi dalam
7.197 daftar inventarisasi masalah.

Pendidikan Kewarganegaraan| 15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bangsa adalah sekelompok manusia yang dipersatukan karena memiliki
persamaan sejarah dan cita-cita yang mana mereka terikat di dalam satu tanah
air. Terbentuknya bangsa akan memiliki unsur serta akan ada ciri-ciri yang
membedakan bangsa yang satu dengan bangsa lainnya. Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi primordial, sakral, tokoh, sejarah, perkembangan
ekonomi.
Negara merupakan salah satu bentuk organisasi yang ada dalam kehidupan
masyarakat. Negara dan konstitusi adalah dwitunggal. Jika diibaratkan
bangunan, negara sebagai pilar-pilar atau tembok tidak bisa berdiri kokoh tanpa
pondasi yang kuat, yaitu konstitusi Indonesia. Negara berdasarkan bentuknya
terbagi menjadi dua yakni: negara kesatuan dan negara serikat. Adapun teori
terbentuknya negara, diantaranya: teori ketuhanan, teori perjanjian masyarakat,
teori kekuasaan, teori hukum alam, teori hukum murni, teori modern.
Dalam proses pembentukan negara, terdapat beberapa syarat yang harus
dipenuhi agar apa yang sedang dibangun tersebut layak disebut sebagai sebuah
negara, diantaranya sebagai berikut: rakyat, wilayah, dan pemerintah yang
berdaulat.
Nilai nilai persatuan dan kesatuan merupakan jiwa lahirnya NKRI karena
menyadari tentang keragaman bangsa Indonesia. Dengan begitu masyarakat
tiap daerah akan memiliki pemikiran yang berbeda-beda, yang dapat
menyebabkan munculnya isu kontroversial. Isu kontroversial yang baru-baru
ini muncul di NKRI, salah satunya adalah pro-kontra UU cipta kerja.
3.1 Saran
Kami menyadari dalam menulis makalah ini banyak terjadi kesalahan yang
harus diperbaiki baik dalam penulisan maupun penyampaian, masih jauh dari
kata sempurna. Tentunya kami mengharapkan kritik dan saran dalam makalah
ini agar dapat lebih baik kedepannya, sehingga bermanfaat untuk kita semua.

Pendidikan Kewarganegaraan| 16
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.Pengertian Bangsa, Ciri-Ciri, Unsur, dan Faktor Pembentuk Bangsa.
[online]. Tersedia di: https://www.jurnalponsel.com/pengertian-bangsa/
(Diakses pada tanggal 26 Februari 2022)

Raihan, W. A. 2021. Pengertian Negara. Diakses pada tanggal 26 Februari 2022

R., Panji. Teori Terbentuknya Negara. [online]. Tersedia di:


https://www.academia.edu/28167043/Teori_Terbentuknya_Negara
(Diakses pada tanggal 27 Februari 2022).

Sadono, B dan Lintang Ratri R. 2021. Pro Kontra Terhadap Prosedur dan
Substansi Omnibus Law Rancang Undang-Undang Cipta Kerja. Jurnal
Hukum dan Pembangunan. 53(3), pp. 601-620. Tersedia di:
http://jhp.ui.ac.id/index.php/home/article/view/3125/1676

Anda mungkin juga menyukai