KU2006
Kelompok 1 :
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah.................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1. Pengertian Identitas Nasional.........................................................................3
2.2. Hakikat Identitas Nasional..............................................................................4
2.3. Unsur-unsur Identitas Nasional.......................................................................5
2.4. Faktor-Faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional.................................6
2.5. Esensi dan Urgensi Identitas Nasional Indonesia...........................................8
2.6. Sumber Historis, Sosiologis dan Politis........................................................11
2.7. Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional................................................13
2.8. Solusi Dari Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional.............................15
BAB III........................................................................................................................17
PENUTUP...................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan...................................................................................................17
3.2 SARAN..............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................19
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Identitas nasional adalah suatu ciri yang dimiliki suatu Negara untuk
membedakannya dengan negara lain. Untuk mempertahankan keunikan bangsa
Indonesia yang kita ketahui memiliki adat istiadat dan kebudayaan serta bahasa
yang berbeda hal tersebut merupakan ciri khas bangsa Indonesia yang
dijadikan sebagai pembeda dengan negara lainnya. Dalam mempertahankan
keunikan tersebut maka masyarakat harus dapat menanamkan cinta akan tanah
air yang diwujudkan dalam bentuk ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan
yang telah ada serta mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
yang merupakan dasar hidup bangsa Indonesia. Dengan adanya keunikan inilah
bangsa Indonesia tidak dapat disamakan dengan bangsa lainnya.
1
yang memiliki identitas nasional sehingga penulisan ini bertujuan untuk
mengetahui tentang identitas nasional yang dapat diterapkan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Jadi Identitas nasional adalah ciri, tanda atau jati diri yaitu karakteristik
perasaan atau keyakinan tentang kebangsaan yang membedakan bangsa
Indonesia dengan bangsa lainnya. Sedangkan Identitas nasional secara
terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara
filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain. Apabila
bangsa Indonesia memiliki Identitas nasional hal tersebut dapat menjadi
pembeda bangsa Indonesia dengan bangsa yang lainnya.
3
nasional suatu bangsa adalah keseluruhan atau totalitas dari kepribadian
individu-individu sebagai unsur yang membentuk bangsa tersebut. Oleh karena
itu pengertian identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan
pengertian peoples character, national character, atau national identity.
4
Hal ini sesuai dengan UUD 1945 yang sudah diamandemen pada pasal 32
menjelaskan bahwa :
1) Suku Bangsa, golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada
sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di
Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan
tidak kurang 300 dialek bahasa.
5
4) Bahasa, unsur pendukung identitas nasional yang lain. Bahasa dipahami
sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi
ucapan manusia dan yang digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia.
2) faktor subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang
dimiliki bangsa Indonesia .
ekonomis, sosial, dan kultural bangsa Indonesia. Selain itu faktor historis yang
dimiliki Indonesia ikut mempengaruhi proses pembentukan masyarakat dan
6
bangsa Indonesia beserta identitasnya, melalui interaksi berbagai faktor yang
ada di dalamnya.
7
masa sebelum bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan dari bangsa lain.
Pencarian identitas nasional bangsa Indonesia pada dasarnya melekat erat
dengan perjuangan bangsa Indonesia untuk membangun bangsa dan negara
dengan konsep nama Indonesia. Bangsa dan negara Indonesia ini dibangun dari
unsur-unsur masyarakat lama dan dibangun menjadi satu kesatuan bangsa dan
negara dengan prinsip nasionalisme modern. Oleh karena itu, pembentukan
identitas nasional Indonesia melekat erat dengan unsur-unsur lainnya seperti
sosial, ekonomi, budaya, etnis, agama, serta geografis, yang saling berkaitan
dan terbentuk melalui suatu proses yang sangat panjang.
8
Pertama, agar bangsa Indonesia dikenal oleh bangsa lain. Apabila kita
sudah dikenal oleh bangsa lain maka kita dapat melanjutkan perjuangan untuk
mampu eksis sebagai bangsa sesuai dengan fitrahnya.
9
yang mencerminkan nilai-nilai pancasila tersebut. Contoh sikap yang
mencerminkan nilai-nilai pancasila sebagai berikut :
10
dengan teman lain, berani mengemukakan pendapat di depan kelas, dan lain
sebagainya.
Berlaku adil kepada siapapun, berbagi makanan kepada teman lain dengan
sama rata, seorang guru memberikan pujian kepada siswa yang rajin dan
memberi nasihat kepada siswa yang malas, tidak pilih-pilih dalam berteman,
dan lain sebagainya.
A. Sumber Historis
11
b. Terbatas pada pengembangan budaya Jawa, Namun dampaknya telah meluas
sampai pada kebudayaan Sunda, Madura, dan Bali.
Secara historis, pengalaman kongres telah banyak memberikan inspirasi yang
mengkristal akan kesadaran berbangsa yang diwujudkan dengan semakin banyak
berdirinya organisasi kemasyarakatan dan organisasi politik. Puncaknya para pemuda
yang berasal dari organisasi kedaerahan berkumpul dalam Kongres Pemuda ke-2
pada 28 Oktober 1928 di Jakarta dan mengumandangkan Sumpah Pemuda.
B. Sumber Sosiologis
C. Sumber Politis
12
8) Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia;
9) KonsepsiWawasan Nusantara; dan
10) Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional.
A. Dinamika
Banyak sejumlah kasus dan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari mengenai
dinamika kehidupan dan tantangan terkait identitas nasional yang pernah kita lihat
sebagai berikut :
Azyumardi Azra (Tilaar, 2007), menyatakan bahwa saat ini Pancasila sulit dan
dimarginalkan di dalam semua kehidupan masyarakat Indonesia karena:
1) Pancasila dijadikan sebagai kendaraan politik;
2) Adanya liberalisme politik; dan
3) lahirnya desentralisasi atau otonomi daerah
13
berada dalam tahap disintegrasi karena tidak ada nilai-nilai yang menjadi pegangan
bersama.
Peraturan perundangan tentang desentralisasi dan otonomi daerah seperti
lahirnya Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 yang diperbaharui menjadi Undang-
Undang No.32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah telah berdampak positif dan
negatif, dampak negatifnya antara lain munculnya nilai-nilai primordialisme
kedaerahan sehingga tidak jarang munculnya rasa kedaerahan yang sempit.
B. Tantangan
Faktor luntur dan memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme, apabila
1) Orang Indonesia lebih menghargai dan mencintai bangsa asing;
2) Orang Indonesia lebih mengagungkan prestasi bangsa lain dan tidak bangga
dengan prestasi bangsa sendiri,
3) Orang Indonesia lebih bangga menggunakan produk asing dari pada produk
bangsa sendiri
Bangsa Indonesia perlu ada upaya yakni membuat strategi agar apa yang dicintai
tersebut beralih kepada bangsa sendiri dan Warga negara yang baik akan berupaya
belajar secara berkelanjutan agar menjadi warga negara bukan hanya baik tetapi
cerdas (to be smart and good citizen).
Tantangan terkait memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme perlu
mendapat perhatian. Bangsa indonesia perlu mengupayakan strategi untuk
mengalihkan kecintaan terhadap bangsa asing agar dapat berubah menjadi bangsa
sendiri. Hal tersebut perlu adanya upaya dari generasi baru untuk mendorong bangsa
indonesia untuk membuat prestasi yang tidak dapat dibuat oleh bangsa lain.
Mendorong masyarakat kita untuk bangga menggunakan produk bangsa sendiri.
Semua unsur formal identitas nasional, baik langsung maupun secara tidak
langsung diterapkan, perlu dipahami, diamalkan dan diperlakukan sesuai dengan
peraturan dan perundangan yang berlaku. Permasalahannya terletak pada sejauh mana
masyarakat kita memahami dan menyadari dirinya sebagai warga negara yang baik
yang beridentitas sebagai warga negara indonesia dengan pancasila sebagai
14
pedomannya. Oleh karena itu, warga negara yang baik akan berupaya belajar secara
berkelanjutan untuk menjadi warga negara yang baik dan cerdas.
15
membentuk jati diri maka nilai-nilai yang ada tersebut harus digali dulu misalnya
nilai-nilai agama yang datang dari Tuhan dan nilai-nilai yang lain misalnya gotong-
royong, persatuan kesatuan, saling menghargai menghormati, yang hal ini sangat
berarti dalam memperkuat rasa nasionalisme bangsa. Dengan saling mengerti antara
satu dengan yang lain maka secara langsung akan memperlihatkan jati diri bangsa
kita yang akhirnya mewujudkan identitas nasional kita.
Untuk mengembangkan jati diri bangsa dimulai dari nilai-nilai yang harus
dikembangkan yaitu nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, berani mengambil resiko,
harus bertanggung jawab terhadap apa yang boleh dilakukan, adanya kesepakatan dan
berbagai terhadap sesama. Untuk itu perlu perjuangan dan ketekunan untuk
menyatukan nilai, cipta, rasa dan karsa itu. (Soemarno, Soedarsono).
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara etimologis identitas nasional berasal dari dua kata yaitu “identitas” dan
“nasional”. Kata identitas berasal dari bahasa Inggris Identity yang memiliki
pengertian harafiah ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang
atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Sedangkan kata nasional
merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang
diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, dan bahasa
maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita dan tujuan. Secara terminologis istilah
identitas nasional memiliki pengertian yang berbeda-beda menurut pendapat beberapa
ahli. Menurut Kaelan (2010: 43) menyatakan bahwa identitas nasional adalah suatu
ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa
tersebut dengan bangsa lain. unsur-unsur pembentuk identitas yaitu suku bangsa,
agama, kebudayaan dan bahasa.
Identitas nasional itu penting bagi sebuah negara agar bangsa kita dikenal oleh
bangsa lain. Apabila kita sudah dikenal oleh bangsa lain maka kita dapat melanjutkan
perjuangan untuk mampu eksis sebagai bangsa sesuai dengan fitrahnya. Identitas
nasional bagi sebuah negara-bangsa sangat penting bagi kelangsungan hidup negara-
bangsa tersebut. Identitas nasional penting bagi kewibawaan negara dan bangsa
Indonesia. Dengan adanya identitas maka akan tumbuh rasa hormat dan saling
menghargai antar negara-bangsa. Dalam berhubungan antarnegara tecipta
17
itu perlu adanya pendukung dalam meningkatkan kesadaran terhadap nilai-nilai luhur
yang dapat dijadikan pegangan dalam bermasyarakat. Memahami dan mengerti nilai-
nilai pancasila sejak dini dalam kehidupan sekolah sangat membantu dalam
meningkatkan kesadaran dalam mewujudkan nilai-nilai pancasila. Kita perlu
memahami secara penuh bahwa pancasila sebagai pedoman hidup bangsa sehingga
kita dapat merasa berkewajiban dalam melaksanakannya.
3.2 SARAN
Sebagai masyarakat Indonesia kita harus bisa ikut serta dalam menjaga dan
melestarikan apa yang menjadi identitas negara Indonesia. Hal itu dikarenakan
identitas negara merupakan aset yang berharga yang menjadi pembeda sekaligus
tanda pengenal dengan bangsa lain. Jangan biarkan bangsa lain mengklaim apa yang
menjadi identitas negara kita. Dan apabila hal itu terjadi maka sudah seharusnya
pemerintah menindak lanjutinya secara tegas demi kembalinya identitas negara.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.zonareferensi.com/pengertian-negara/
https://nurbaititrisetianiblog.wordpress.com/2018/05/20/esensi-dan-urgensi-
identitas-nasional-sebagai-salah-satu-determinan-pembanguan-bangsa-dan-
karakter/
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/73897666bed07ff50b5
b2bf1ed73e60a.pdf
19