PENDIDIKAN KEWARGAAN
Dosen Pengampu : Ade Afriansyah, S.Fil.I., M.Hum
Disusun oleh :
Ba’da salam dan do’a kami ucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah
SWT yang telah memberikan nikmat ilmu, iman dan Islam sehigga kami dapat
(NKRI)”.
Ibarat pepatah “tak ada gading yang tak retak’,begitu juga halnya dengan
isi makalah ini, masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati, kami membuka diri bila ada koreksi-koreksi dan krtikan-kritikan
Terakhir kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam penulisan makalah ini. Mudah-mudahan Allah SWT, selalu menjaga dan
membimbing dalam setiap langkah kita, sehingga dalam kehidupan kita sehari-
hari tidak terlepas dari Rahmat dan Hidayah Allah SWT. amin ya robbal alamin.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan............................................................................ 2
D. Manfaat Penulisan.......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 3
A. Menganalisis Pengertian Bangsa dan Faktor Pembentuk Bangsa-
Bangsa............................................................................................ 3
1. Pengertian Bangsa.................................................................... 3
2. Faktor Pembentuk Bangsa-Bangsa........................................... 4
B. Pengertian, Tujuan dan Bentuk-Bentuk Negara............................. 6
1. Pengertian Negara.................................................................... 6
2. Tujuan Negara.......................................................................... 8
3. Bentuk-Bentuk negara.............................................................. 12
C. Menganalisis Hakekat, Sejarah dan Landasan Hukum, serta
Wilayah NKRI................................................................................ 15
1. Hakekat NKRI.......................................................................... 15
2. Sejarah dan Landasan Hukum NKRI....................................... 15
3. Wilayah NKRI.......................................................................... 18
BAB III PENUTUP.................................................................................. 21
A. Kesimpulan ................................................................................... 21
B. Saran .............................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pelajaran agar tidak terulang lagi pada waktu yang akan datang. Misalnya
pemberontakan itu bagaikan menikam NKRI dari belakang. Oleh karena itu,
merdeka.
sangat penting bagi NKRI. Dari sudut pandang politik, proklamasi berarti
dan negara terbentuk, tujuan negara, serta hakikat, sejarah dan landasan
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu yang dimaksud dengan bangsa dan faktor-faktor apa saja
pembentuk bangsa-bangsa?
C. Tujuan Penulisan
bangsa.
NKRI.
D. Manfaat Penulisan
kekuasaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Bangsa
bahasa, ras, adat, dan agama yang akhirnya menjadi karakteristik yang
3
1) Bangsa dalam Arti Sosiologis Antropologis. Bangsa dalam
1
Wahyu Widodo, Budi Anwari, Maryanto, Pendidikan Kewarganegaraan, 2015, CV. ANDI OFFSET
(Penerbit ANDI, Anggota IKAPI), Yogyakarta. Hal. 13
2
Ibid, hal. 14
4
b. Sakral meliputi kesamaan agama yang dianut masyarakat. Karena
bangsa. Dalam istilah lain disebutkan bahwa bangsa dan negara tidak
negara tapi tidak bisa disebut dengan tambahan istilah bangsa. Misalnya
kita mengenal istilah negar Australia, namun tidak dengan istilah bangsa
Australia.
5
Bagi bangsa Indonesia, selain adanya faktor pembentukan bangsa,
1. Pengertian Negara
Istilah negara merupakan terjemahan dari beberapa kata asing: state
sama mendiami suatu wilayah tertentu. Tidak bisa dibayangkan jika ada
3
A. Ubaedillah & Abdul Rozak, Pendidikan Kewarga[negara]an (Civic Education), Jakarta:
Kencana) 2012), hlm., 120
4
Ibid
5
Moh. Mahfud M.D., Dasar dan Struktur Kenegaraan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001), hlm., 2
6
suatu negara tanpa rakyat. Hal ini mengingat rakyat atau warga negara
tidak mungkin ada negara tanpa batas-batas teritorial yang jelas. Secara
perairan (samudra, laut, dan sungai), dan udara. Dalam konsep negara
tentang adanya negara. Hal ini hanya bersifat deklaratif, bukan konstutif,
6
C.S.T. Kansil, Sistem Pemerintahan Indonesia, (Jakarta: Aksara Baru, 1979), hlm., 13
7
Kaelani, Pendidikan Pancasila: Yuridis Kenegaraan, (Yogyakarta: Paradigma, 1999), hlm., 7
8
C.S.T. Kansil, Ilmu Negara Umum dan Indonesia, (Jakarta: Pradnya Paramita, 2001), hlm. 28
7
sehingga tidak bersifat mutlak. Ada dua macam pengakuan suatu negara,
adanya fakta bahwa suatu masyarakat politik telah memenuhi tiga unsur
2. Tujuan Negara
Indonesia.
9
M. Solly Lubis, Asas-asas Hukum Tata Negara, (Bandung: Alumni, 1982), hlm. 15
8
Teori tujuan negara dapat dilihat dari 3 (tiga) sudut pandang, yaitu
hidup manusia di dunia dan akhirat. Dalam teori Ilmu Negara, kita
10
Soehino, SH,. "Ilmu Negara", Cet. 1 (Yogyakarta: Liberty, 1986), hal. 52.
9
bersama atas dasar keadilan, derajat dan hak yang sama atas semua
b. Tujuan Kekuasaan
sehingga menjadi kuat. Memang dalam negara selalu ada dua pihak
kuat maka rakyat akan lemah. Bila rakyat lemah dan bodoh maka
11
Tim Pengajar Ilmu Negara FH.UI, “Ilmu Negara”, Cet. 1 Depok: FH. UI. 2004, hal. 57.
12
Ibid, hal. 58
10
mendukung penguasa. Kondisi inilah yang paling baik menurut
Syang Yang.
c. Tujuan Kemakmuran
13
Op. Cit., hal. 71
11
Dalam perkembangannya muncul teori tujuan kemakmuran
tidak lagi penting bentuk formal dari suatu ketentuan hukum, karena
yang lebih utama adalah isi/ materi dari ketentuan hukum harus
3. Bentuk-Bentuk Negara
Sebenarnya perbincangan mengenai bentuk Negara (staat vormen)
berkaitan dengan pilihan antara (a) bentuk Kerajaan a (Monarki), atau (b)
12
sistem pemerintahan parlementer, (c) sistem pemerintahan campuran,
asli) atau quasi parlementer seperti prancis yang dikenal dengan istilah
bentuk pemerintahan, yang dibagi dalam tiga macam , yaitu (1) bentuk
desentralisasi.
14
Jimly Asshiddiqie, Konstitusi Dan Konstitusionalisme. Jakarta konstitusi press . 2006 Hal. 259
13
Negara kesatauan adalah Negara yang tidak tersusun dari beberapa
Negara, melainkan hanya terdiri atas satu Negara, sehingga tidak ada
beberapa Negara yang semula telah berdiri sendiri sebagai Negara yang
15
Soehino, Ilmu Negara, Yogyakarta: Liberty, 2000 Hal.224
14
aquinas), teori kedaulatan rakyat yaitu kekuasaan berasal dari rakyat
pemimpin Negara yang melekat sejak Negara itu ada (dikembangkan oleh
Paul Laband dan George Jelinek), dan teori kedaulatan Hukum yaitu teori
NKRI
1. Hakekat NKRI
bernama negara. Bentuk NKRI tidak boleh diubah lagi menjadi bentuk
15
Indonesia (BPUPKI) tanggal 29 April 1945. Tersusul jatuhnya bom
paginya.
b. Proklamasi Kemerdekaan
16
2) Setelah itu pengibaran bendera sang merah putih dilakukan oleh
17
7, yang terdiri atas bagian pembukaan, bagian batang tubuh dan
penjelasan.
3. Wilayah NKRI
sebagian besar adalah wilayah laut, kira-kira dua per tiga bagian dari
sebagian adalah wilayah darat. Maka dari itu Indonesia disebut sebagai
dari penjajahan Belanda tahun 1963 dan sekarang dinamakan Irian Jaya
atau Papua. Wilayah Timor Timur yang dulu dijajah Portugal kini
akhirnya pada tahun 1982 disetujui oleh forum hukum laut internasional
di Montego by Jamaica.
18
Negara RI menyatakan bahwa penguasaan atas ruang angkasa kita
memilikinya.
dibagi atas kabupaten dan kota. Wilayah NKRI dibagi menjadi provinsi-
19
25 Sulawesi Tenggara 38.140 Kendari
26 Sulawesi Barat 16.796 Mamuju
27 Bali 5.633 Denpasar
28 Nusa Tenggara Barat 20.153 Mataram
29 Nusa Tenggara Timur 47.349 Kupang
30 Maluku 24.035 Ambon
31 Maluku Utara 53.836 Ternate
32 Irian Jaya Barat 116.571 Manokwari
33 Papua Tengah 71.199 Timika
34 Papua Timur 421.981**) Jayapura
*) Data masih kosong.
**) Luas sebelum pemekaran
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Indonesia (NKRI) yang kini telah 73 tahun merdeka adalah sebuah kewajiban
warga negara dengan cara yang sederhana yakni mempelajari sejarah bangsa
B. Saran
Tulisan ini kami serahkan kepada pembaca untuk dipelajari dan kami
yang dirasa perlu. Kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada siapa saja
pentingnya menjada keutuhan NKRI harus ditanamkan sejak dini dan diamalkan
sangat perlu untuk pendalaman lebih jauh lagi, terutama jika kita berpedoman
dari berbagai macam teori tentang bangsa dan negara maka akan sangat luas
pembahasannya.
21
DAFTAR PUSTAKA
Moh. Mahfud M.D., Dasar dan Struktur Kenegaraan, Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2001.
Tim Pengajar Ilmu Negara FH.UI, Ilmu Negara, Cet. 1 Depok: FH. UI. 2004