Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Bismillahirrohmanirrohim,
Karena seperti yang kita ketahui bahwa Pancasila adalah merupakan dasar
negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh PPKI tanggal 18
agustus 1945 dan tercantum dalam pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam
berita Republik Indonesia tahun II No. 7 bersama-sama dengan batang tubuh
UUD 1945.
Maka dari itu kami akan membahas dan menjelaskanya dalam kesempatan
yang sangat berharga ini dengan jelas dan secara rinci agar para mahasiswa dapat
memahaminya dan menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua di masa depan
nantinya karena, kita adalah generasi penerus bangsa yang wajib mengetahui dan
memahaminya tentang pengertian pancasila dalam konteks sejarah perjuangan
bangsa indonesia.
DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR......................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................2
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG MASALAH.....................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................3
C. TUJUAN PEMBAHASAN MASALAH.............................................................3
BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................................4
A. Pengertian Hakekat Negara................................................................................4
B. Definisi NKRI dan Penjelasannya..........................................................................4
C. Negara Kebangsaan Pancasila...............................................................................6
D. Hakikat Negara Intergralistik................................................................................7
E. NKRI adalah Negara Kebangsaan Yang Berketuhanan Yang Maha Esa..........8
F. NKRI adalah Negara Kebangsaan Yang Berkemanusiaan yang Adil dan
Beradab.........................................................................................................................9
G. NKRI adalah Negara Kebangsaan Yang Berpersatuan.......................................9
H. NKRI adalah Negara Kebangsaan Yang Berkerakyatan..................................10
I. NKRI adalah Negara Kebangsaan Yang Berkeadilan Sosial..............................11
BAB III. PENUTUP.......................................................................................................12
2
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pancasila adalah dasar falsafah Negara Indonesia sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, setiap warga
Negara Indonesia harus mempelajari, mendalami, menghayati, dan
mengamalkannya dalam segala bidang kehidupan. Pancasila sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dalam perjalanan sejarah
kemerdekaan bangsa Indonesia telah mengalami persepsi dan intrepetasi
sesuai dengan kepentingan rezim yang berkuasa.
Oleh karena itu kita sebagai rakyat Indonesia dan kita sebagai generasi
penerus bangsa ini karena bangsa ini harus di perbaiki dan di jaga serta di
kembangkan dalam segala aspeknya agar kelak terwujudnya bangsa Indonesia
yang maju dan sejahtera di masa depan nantinya.
B. Rumusan Masalah
Setelah penjelasan latar belakang masalah kita kali ini maka dapat
dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
3
BAB II. PEMBAHASAN
4
Negara kesatuan bukan dimaksudkan merupakan suatu kesatuan dari
negara bagian (federasi), melainkan kesatuan dalam arti keseluruhan unsur-unsur
negara yang bersifat fundamental. Demikian juga negara kesatuan bukanlah suatu
kesatuan individu-individu sebagaimana diajarkan paham individualisme-
leberalisme, sebab menurut paham negara kesatuan bahwa manusia adalah
individu sekaligus makhluk social.
5
berbagai macam elemen yaitu etnis, suku, bangsa, ras, golongan, budaya,
kelompok maupun agama. Hal ini berdasarkan keyakinan bahwa hakikat
manusia menurut bangsa Indonesia adalah selain sebagai individu yang
memiliki kebebasan, juga sebgai makhluk social (warga masyarakat) yang
memiliki tanggungjawab.
a. Hakikat Bangsa
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa pada
hakikatnya memiliki sifat kodrat sebagai makhluk individu dan
makhluk social. Oleh karena itu, bangsa pada hakikatnya adalah
merupakan suatu penjelamaan dari sifat kodrat manusia
tersebut dalam merealisasikan harkat dan martabat
kemaunisaannya.
b. Teori Kebangsaan
Teori-teori kebangsaan tersebut ialah:
Teori Haus Kohn: Hans kohn sebagai ahli antropologi etnis
mengemukakan teorinya tentang bangsa, yang dikatakannya bahwa
bangsa yaitu terbentuk karena persamaan Bahasa, ras, agama,
peradaban, wilayah, wilayah, dan kewarganegaraan.
Teori Kebangsaan Ernest Renan: Hakikat bangsa atau “nation”
ditinjau secara ilmiah oleh seorang ahli dan Academmie
Francaise, prancis pada tahun 1982. Ia mengerjakan kajian ilmiah
tentang bangsa berdasarkan psikologi etnis.
Teori Geopolitik Frederick Ratzel: suatu teori yang kebangsaan
yang baru mengungkapkan hubungan antara wilayah geografi
dengan bangsa yang dikembangkan oleh Frederich Ratzel dalam
bukunya yang berjudul “political geography” (1987).
C. Negara Kebangsaan Pancasila
Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup
Panjang, sejak zaman kerajaan-kerajaan Sriwijaya, Majapahit serta dijajah oleh
bangsa asing selama tiga setengah abad.
Sintesis persatuan dan kesatuan tersebut kemudian dituangkan dalam suatu
asas kerohanian yang merupakan suatu kepribadian serta jiwa bersama yaitu
6
Pancasila. Oleh karena itu, prinsip-prinsip nasionalisme Indonesia yang
beradasarkan Pancasila adalah bersifat “majemuk, tunggal,”. Adapun unsur-unsur
yang membentuk nasionalisme (bangsa) Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Kesatuan sejarah: bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dari suatu
proses sejarah,yaitu sejak zaman prasejarah, zaman sriwijaya, majapahit
kemudian dating penjajah, tercetus sumpah pemuda 1928 dan akhirnya
memproklamasikan sebagai bangsa yang merdeka pada tanggal 17 agustus
1945, dalam suatu wilayah negara republic Indonesia.
2. Kesatuan nasib: yaitu bangsa Indonesia terbentuk karena memiliki
kesamaan nasib yaitu penderitaan penjajahan selama 3,5 abad dan
memperjuangkan demi kemerdekaan secara bersama dan akhirnya
mendapatkan kegembiraan bersama atas karunia Tuhan yang Maha Esa
tentang kemerdekaan.
3. Kesatuan Kebudayaan: walaupun bangsa Indonesia memiliki keaneka
ragaman kebudayaan, namun keseluruhannya itu merupakan satu
kebudayaan yautu kebudayaan nasional Indonesia.
4. Kesatuan Wilayah: bangsa ini hidup dari mencari penghidupan dalam
wilayah ibu pertiwi, yaitu satu tumpah darah Indonesia.
5. Kesatuan Asas Kerohanian: bangsa ini sebagai satu bangsa memiliki
kesamaan cita-cita, kesamaan pandangan hidup dan filsafat hidup yang
berakar dari pandang hidup masyarakat Indonesia sendiri yaitu pandangan
hidup Pancasila (notonagoro, 1975.106).
D. Hakikat Negara Intergralistik
Pancasila sebagai asas kerohanian bangsa dan negara Indonesia pada
hakikatnya suatu asas kebersamaan, asas kekeluargaan serta religius. Dalam
pengertian inilah maka bangsa Indonesia dengan keanekaragamannya tersebut
membentuk suatu kesatuan integral sebagai suatu bangsa yang merdeka.
Pemikiran soepomo tentang negara integralisik tersebut adalah sebagai
berikut:
“maka semangat kebatinan, struktur kerohanian dari bangsa Indonesia
bersifat dan cita-cita persatuan hidup, yaitu persatuan antara dunia luar dan
bathin, antara macrokosmos dan mikrokosmos, antara rakyat dan
7
pemimpinnya. Segala manusia sebagai golongan manusia itu tiap-tiap
masyarakat dalam pergaulan hidup di dunia dianggap mempunyai temoat dan
kewajiban hidup (dharma) sendiri-sendiri menurut kodratnya dan segala-
galanya ditunjukkan kepada keseimbangan lahir dan bathin. Manusia sebagai
seseorang tidak terpisah dari seseorang yang lain atua dunia luar, dari
golongan manusia, maka segala sesuatu bercampur baur bersangkut paut,
segala sesuatu berpengaruhdan kehidupan mereka bersangkut paut”
(Sekertariat Negara, 1995).
Berdadsarkan pengertian paham integralistik tersebut maka rincian
pandangan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Negara merupakan, suatu susunan masyarakat yang integral
2. Semua golongan, bagian dan anggotanya berhubungan erat satu
sama dengan yang lainnya
3. Semua golongan, bagian dan anggotanya merupakan persatuan
masyarakat yang organis
4. Yang terpenting dalam keidupan bersama adalah perhimpunan
bangsa seluruhnya.
5. Negara tidak memihak kepada sesautu golongan atau
perseorangan.
6. Negara tidak menganggap kepentinga seorang sebagai pusat.
7. Negara tidak hanya menjamin kepentingan seorangan atau
golongan saja.
8. Negara menjamin kepentingan manusia seluruhnya sebagai
suatu kesatuan integral.
9. Negara menjamin keselmatan hidup bangsa selurihnya sebagai
suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan (Yamin, 1959).
8
Rumusan Ketuhanan yang Maha Esa sebagaimana terdapat dalam
pembukaan UUD 1945, telah memberikan sifat yang khas kepada negara
Kebangsaan Indonesia, yaitu bukan negara sekuler yang memisahkan antara
agama dengan negara demikian juga merupakan negara agama ayaitu negara
mendasarkan atas agama tertentu.
Kebebasan beragama dan kebebasan agama adalah merupakan ahk asasi
manusia yang paling mutlak, karena langsung bersumber pada martabat
manusia yang berkedudukan kodrat sebagai pribadi dan sebagai makhluk
ciptaan Tuhan yang Maha Esa.
9
hakikatnya sama berdasarkan harkat dan martabat manusia yang beradab (sila
II).
Bhinneka Tunggal Ika. Hakikat makna bhinneka tunggal ika yang
memberikan suatu pengertian bahwa meskipun bangsa dan negara Indonesia
terdiri atas bermacam-macam suku bangsa yang memiliki adat istiadat,
kebudayaan srta karakter yang berbeda-beda, memiliki agam yang berbede-
beda dan terdiri atas beribu-ribu kepulauan wilayah nusantara Indonesia,
namun keseluruhannya adalah merupakan suatu persatuan yaitu persatan
bangsa dan negara Indonesia.
10
2. System parlementer: system ini menerapkan model hubungan
yang menyatu antara kekuasaan eksekutif dan legislative.
Demokrasi Perwakilan Liberal
Prinsip demokrasi ini didasarkan pada suatu filsafat kenegaraan bahwa
manusia adalah sebgaai makhluk individu yang bebas. Oleh karena itu, dalam
system demokrasi ini kebebasan individu sebagai dasar fundamental dalam
pelaksanaan demokrasi .
Konsekuensi dari implementasi system dan prinsip demokrasi ini adalah
berkembang persaingn bebas, terumtama dalam kehidupan ekonomi sehingga
akibatnya individu yang tidak mamou menghadapi persaingan tersebut akan
tenggelam. Akibatnya kekuasaan kapitalislah yang menguasai kehidupan
negara, bahkan berbgai kebijakan dalam negara sangat ditentukan oleh
kekuasaan kapital.
Demokrasi Satu Partai dan Komunisme
Demokrasi satu partai ini lazimnya dilaksankan di negara-negara komunis
seperti, Rusia, China, Vietnam, dan lainnya. Kebeebasan formal berdasrkan
demokrasi liberal akan menghasilkan kesenjangan kelas yang semakin lebar
dalam masyarakat, dan akhirnya kapitalislah yang menguasai negara.
11
meletakkan asas keadilan sebagai dasar operasional serta dalam penentuan
berbagai macam kebijaksanaan dalam pemerintahan negara.
Berdasarkan asas keadilan sebagaimnaa terkandung dalam sila kelima
pancasila, seharusnya tidak meninggalkan hakikat negara persatuan ‘Bhinneka
Tunggal Ika’, karean praktek otonomi daerah yang tidak mendasarkan pada
prinsip negara persatuan dewasa ini menimbulkan diparitas dibindang ekonomi,
social, politik bahkan kebudayaan.
12
BAB III. PENUTUP
NKRI khas sebagai negara Berketuhanan yang Maha Esa, NKRI negara
yang berkemanusiaan, NKRI negara yang Persatuan, NKRI negara yang
berkerakyatan negara demokrasi dalam moral kebersamaan, bukan individualism,
NKRI bukan negara sosialis, bukan negara liberal yang mendasarkan pada
kebebasan individu, NKRI negara dengan asas kebersamaan. NKRI adalah negara
yang mendasarkan pada tujuan terwujudnya keadilan social bagi seluruh rakyat,
kesejahteraan untuk seluruh rakyat.
13