Anda di halaman 1dari 14

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Materi Pancasila

Dosen Pengampu:

Al-Ustadz Achmad Farouq Abdullah, M.Pd.

Disusun oleh:

Risma Aisah Antariksa 432022118142

Ditta Sandy Amalia N 432022118046

Nur Alya Yusra 432022118120

Shasha Fatimah Syahrani 432022118158

Universitas Darussalam Gontor

Mantingan, Ngawi, Jawa Timur, Indonesia

Tahun Ajaran 2022/2023


KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim,

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil’alamin segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta


alam yang telah mengatur segala urusan manusia dan seluruh makhlukNya dan
atas segala nikmat dan hidayatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berisi tentang “Pancasila Dalam Konteks Negara Kesatuan Republik
Indonesia”. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa umatNya ke jalan yang lurus.

Adapun tujuan penulisan makalah ini agar “Mahasiswa dapat memahami


ciri khas dan karakterisitik Negara Kesatuan Republik Indonesia, Sebagai Negara
Kebangsaan, terdiri atas beribu pulau, bermcam-macam etnis, suku, budaya,
agama, golongan (Bhinneka Tunggal Ika).

Karena seperti yang kita ketahui bahwa Pancasila adalah merupakan dasar
negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh PPKI tanggal 18
agustus 1945 dan tercantum dalam pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam
berita Republik Indonesia tahun II No. 7 bersama-sama dengan batang tubuh
UUD 1945.

Maka dari itu kami akan membahas dan menjelaskanya dalam kesempatan
yang sangat berharga ini dengan jelas dan secara rinci agar para mahasiswa dapat
memahaminya dan menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua di masa depan
nantinya karena, kita adalah generasi penerus bangsa yang wajib mengetahui dan
memahaminya tentang pengertian pancasila dalam konteks sejarah perjuangan
bangsa indonesia.

Mantingan, Senin, 13 Juni 2022

DAFTAR ISI

1
KATA PENGANTAR......................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................2
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG MASALAH.....................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................3
C. TUJUAN PEMBAHASAN MASALAH.............................................................3
BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................................4
A. Pengertian Hakekat Negara................................................................................4
B. Definisi NKRI dan Penjelasannya..........................................................................4
C. Negara Kebangsaan Pancasila...............................................................................6
D. Hakikat Negara Intergralistik................................................................................7
E. NKRI adalah Negara Kebangsaan Yang Berketuhanan Yang Maha Esa..........8
F. NKRI adalah Negara Kebangsaan Yang Berkemanusiaan yang Adil dan
Beradab.........................................................................................................................9
G. NKRI adalah Negara Kebangsaan Yang Berpersatuan.......................................9
H. NKRI adalah Negara Kebangsaan Yang Berkerakyatan..................................10
I. NKRI adalah Negara Kebangsaan Yang Berkeadilan Sosial..............................11
BAB III. PENUTUP.......................................................................................................12

2
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pancasila adalah dasar falsafah Negara Indonesia sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, setiap warga
Negara Indonesia harus mempelajari, mendalami, menghayati, dan
mengamalkannya dalam segala bidang kehidupan. Pancasila sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dalam perjalanan sejarah
kemerdekaan bangsa Indonesia telah mengalami persepsi dan intrepetasi
sesuai dengan kepentingan rezim yang berkuasa.

Oleh karena itu kita sebagai rakyat Indonesia dan kita sebagai generasi
penerus bangsa ini karena bangsa ini harus di perbaiki dan di jaga serta di
kembangkan dalam segala aspeknya agar kelak terwujudnya bangsa Indonesia
yang maju dan sejahtera di masa depan nantinya.

Namun, banyak para rakyat maupun pemuda Indonesia yang belum


banyak mengetahui tentang NKRI ini.

Maka dalam kesempatan kali ini kami akan membahasanya secara


rinci dan jelas mengenai materi hari ini.

B. Rumusan Masalah
Setelah penjelasan latar belakang masalah kita kali ini maka dapat
dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

a) Apa itu Hakekat Negara?


b) Apa definisi NKRI dan Penjelasannya?

C. Tujuan Pembahasan Masalah


Beberapa rumusan masalah diatas, telah membentuk beberapa uraiana
tujuan pembahasan masalah sebagai berikut:

a) Mengetahui pengertian Hakekat Negara


b) Mengetahui arti dan penjelasan NKRI

3
BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Hakekat Negara


Pengertian Negara, manusia dalam merealisasikan dan meningkatkan
harkat martabatnya tidaklah mungkin untuk dipenuhinya sendiri, oleh karena itu
manusia sebagai makhluk osial senantiasa membutuhkan orang lain dalam
hidupnya. Dalam pengertian inilah manusia membentuk suatu persekutuan hidup
yang disebut negara. Namun demikian dalam kenyataannya sifat-sifat negara satu
dengan lainnya memiliki perbedaan dan hal ini sangat ditentukan oleh
pemahaman ontologis hakikat manusia sebagai pendukung pokok negara,
sekaligus tujuan adanya suatu negara.

B. Definisi NKRI dan Penjelasannya

Bangsa Indonesia dalam panggung sejarah berdirinya negara di dunia


memimiliki suatu ciri khas yaitu dengan mengangkat nilai-nilai yang telah
dimilikinya sebelum membentuk suatu negara modern. Nilai-nilai tersebut adalah
adat-istiadat kebudayaan, serta nilai religius yang beraneka ragam sebagai suatu
unsur negara. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku, kelompok,
adat-istiadat, kebudayaan serta agama. Selain itu, Indonesia juga tersusun atas
suatu unsur-unsur wilayah negara yang yang terdiri atas beribu-ribu pulau,
sehingga dalam membentuk negara Bangsa Indonesia menentukan untuk
mempersatukan berbagai unsur yang beraneka ragam tersebut dalam suatu negara.
Pada tahap berikutnya nilai-nilai yang ada pada local wisdom bangsa Indonesia
tersebut, dikristalisasikan menjadi suatu system nilai yang disebut Pancasila.
Dalam upayanya untuk membentuk suatu persekutuan hidup yang disebut negara
maka bangsa Indonesia mendasarkan pada suatu pandangan hidup yang telah
dimilikinya yaitu Pancasila.

Dasar nilai filosofis negara dalam hubungannya dengan bentuk


negara,sebagaimana terkandung dalam pasal (1) Undang-Undang Dasar 1945
berbunyi: “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik”.
Sebagai suatu kajian hermeneutis, pandangan tentang paham bentuk negara yang
dikemukakan tatkala bangsa Indonesia mendirikan negara, yaitu dalam siding
BPUPKI tanggal 31 Mei 1945.

4
Negara kesatuan bukan dimaksudkan merupakan suatu kesatuan dari
negara bagian (federasi), melainkan kesatuan dalam arti keseluruhan unsur-unsur
negara yang bersifat fundamental. Demikian juga negara kesatuan bukanlah suatu
kesatuan individu-individu sebagaimana diajarkan paham individualisme-
leberalisme, sebab menurut paham negara kesatuan bahwa manusia adalah
individu sekaligus makhluk social.

1. Hakikat Bentuk Negara


Bangsa dan negara Indonesia adalah terdiri atas berbagai macam
unsur yang membentuknya yaitu suku bangsa, kepulauan, kebudayaan,
golongan serta agama yang secara keseluruhan merupakan suatu
kesatuan. Oleh karena itu negara Indonesia adalah negara yang
berdasarkan Pancasila sebagai suatu negara kesatuan sebagaimana termuat
dalam pembukaan UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat.
Hakikat negara kesatuan dalam pengertian ini adalah negara yang
merupakan suatu kesatuan dari unsur-unsur yang membentuknya, yaitu
rakyat terdiri atas berbagai macam etnis, suku bangsa, golongan,
kebudayaan serta agama. Wilayah, yang terdiri atas beribu-ribu pulau yang
sekaligus juga memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda pula. Oleh
karena itu, negara persatuan adalah merupakan satu negara, satu rakyat,
satu wilayah, dan tidak terbagi-bagi misalnya seperti negara serikat, satu
pemerintahan, satu tertib hukum yaitu tertib hukum Nasional, satu Bahasa,
serta satu bangsa yaitu Indonesia.
2. NKRI adalah Negara Kebangsaan
Bangsa Indonesia sebagai bagian dari umat manusia di dunia
adalah sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa yang memiliki sifat kodrat
sebagai makhluk individu yang memiliki kebebasan dan juga sebagai
makhluk social yang senantiasa membutuhkan orang lain.
Jadi berdasarkan fakta sejarah, maka Negara Indonesia bukanah
suatu negara hasil dari proses persatuan individu-individu karena
persaingan bebas dan penindasan. Negara Indonesia adalah merupakan
suatu perwujudan kehidupan bersama suatu bangsa yang tersusuan atas

5
berbagai macam elemen yaitu etnis, suku, bangsa, ras, golongan, budaya,
kelompok maupun agama. Hal ini berdasarkan keyakinan bahwa hakikat
manusia menurut bangsa Indonesia adalah selain sebagai individu yang
memiliki kebebasan, juga sebgai makhluk social (warga masyarakat) yang
memiliki tanggungjawab.
a. Hakikat Bangsa
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa pada
hakikatnya memiliki sifat kodrat sebagai makhluk individu dan
makhluk social. Oleh karena itu, bangsa pada hakikatnya adalah
merupakan suatu penjelamaan dari sifat kodrat manusia
tersebut dalam merealisasikan harkat dan martabat
kemaunisaannya.
b. Teori Kebangsaan
Teori-teori kebangsaan tersebut ialah:
Teori Haus Kohn: Hans kohn sebagai ahli antropologi etnis
mengemukakan teorinya tentang bangsa, yang dikatakannya bahwa
bangsa yaitu terbentuk karena persamaan Bahasa, ras, agama,
peradaban, wilayah, wilayah, dan kewarganegaraan.
Teori Kebangsaan Ernest Renan: Hakikat bangsa atau “nation”
ditinjau secara ilmiah oleh seorang ahli dan Academmie
Francaise, prancis pada tahun 1982. Ia mengerjakan kajian ilmiah
tentang bangsa berdasarkan psikologi etnis.
Teori Geopolitik Frederick Ratzel: suatu teori yang kebangsaan
yang baru mengungkapkan hubungan antara wilayah geografi
dengan bangsa yang dikembangkan oleh Frederich Ratzel dalam
bukunya yang berjudul “political geography” (1987).
C. Negara Kebangsaan Pancasila
Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup
Panjang, sejak zaman kerajaan-kerajaan Sriwijaya, Majapahit serta dijajah oleh
bangsa asing selama tiga setengah abad.
Sintesis persatuan dan kesatuan tersebut kemudian dituangkan dalam suatu
asas kerohanian yang merupakan suatu kepribadian serta jiwa bersama yaitu

6
Pancasila. Oleh karena itu, prinsip-prinsip nasionalisme Indonesia yang
beradasarkan Pancasila adalah bersifat “majemuk, tunggal,”. Adapun unsur-unsur
yang membentuk nasionalisme (bangsa) Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Kesatuan sejarah: bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dari suatu
proses sejarah,yaitu sejak zaman prasejarah, zaman sriwijaya, majapahit
kemudian dating penjajah, tercetus sumpah pemuda 1928 dan akhirnya
memproklamasikan sebagai bangsa yang merdeka pada tanggal 17 agustus
1945, dalam suatu wilayah negara republic Indonesia.
2. Kesatuan nasib: yaitu bangsa Indonesia terbentuk karena memiliki
kesamaan nasib yaitu penderitaan penjajahan selama 3,5 abad dan
memperjuangkan demi kemerdekaan secara bersama dan akhirnya
mendapatkan kegembiraan bersama atas karunia Tuhan yang Maha Esa
tentang kemerdekaan.
3. Kesatuan Kebudayaan: walaupun bangsa Indonesia memiliki keaneka
ragaman kebudayaan, namun keseluruhannya itu merupakan satu
kebudayaan yautu kebudayaan nasional Indonesia.
4. Kesatuan Wilayah: bangsa ini hidup dari mencari penghidupan dalam
wilayah ibu pertiwi, yaitu satu tumpah darah Indonesia.
5. Kesatuan Asas Kerohanian: bangsa ini sebagai satu bangsa memiliki
kesamaan cita-cita, kesamaan pandangan hidup dan filsafat hidup yang
berakar dari pandang hidup masyarakat Indonesia sendiri yaitu pandangan
hidup Pancasila (notonagoro, 1975.106).
D. Hakikat Negara Intergralistik
Pancasila sebagai asas kerohanian bangsa dan negara Indonesia pada
hakikatnya suatu asas kebersamaan, asas kekeluargaan serta religius. Dalam
pengertian inilah maka bangsa Indonesia dengan keanekaragamannya tersebut
membentuk suatu kesatuan integral sebagai suatu bangsa yang merdeka.
Pemikiran soepomo tentang negara integralisik tersebut adalah sebagai
berikut:
“maka semangat kebatinan, struktur kerohanian dari bangsa Indonesia
bersifat dan cita-cita persatuan hidup, yaitu persatuan antara dunia luar dan
bathin, antara macrokosmos dan mikrokosmos, antara rakyat dan

7
pemimpinnya. Segala manusia sebagai golongan manusia itu tiap-tiap
masyarakat dalam pergaulan hidup di dunia dianggap mempunyai temoat dan
kewajiban hidup (dharma) sendiri-sendiri menurut kodratnya dan segala-
galanya ditunjukkan kepada keseimbangan lahir dan bathin. Manusia sebagai
seseorang tidak terpisah dari seseorang yang lain atua dunia luar, dari
golongan manusia, maka segala sesuatu bercampur baur bersangkut paut,
segala sesuatu berpengaruhdan kehidupan mereka bersangkut paut”
(Sekertariat Negara, 1995).
Berdadsarkan pengertian paham integralistik tersebut maka rincian
pandangan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Negara merupakan, suatu susunan masyarakat yang integral
2. Semua golongan, bagian dan anggotanya berhubungan erat satu
sama dengan yang lainnya
3. Semua golongan, bagian dan anggotanya merupakan persatuan
masyarakat yang organis
4. Yang terpenting dalam keidupan bersama adalah perhimpunan
bangsa seluruhnya.
5. Negara tidak memihak kepada sesautu golongan atau
perseorangan.
6. Negara tidak menganggap kepentinga seorang sebagai pusat.
7. Negara tidak hanya menjamin kepentingan seorangan atau
golongan saja.
8. Negara menjamin kepentingan manusia seluruhnya sebagai
suatu kesatuan integral.
9. Negara menjamin keselmatan hidup bangsa selurihnya sebagai
suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan (Yamin, 1959).

E. NKRI adalah Negara Kebangsaan Yang Berketuhanan Yang Maha Esa


Dasar ontologi negara kebangsaan Indonesia yang berdasarkan Pancasila
adalah hakikat manusia “monopluralis”. Manusia secara filosofis memiliki
unsur “kodrat” jasmani (raga) dan rokhani (jiwa), sifat kodrat sebagai
makhluk individu dan makhluk sosial.

8
Rumusan Ketuhanan yang Maha Esa sebagaimana terdapat dalam
pembukaan UUD 1945, telah memberikan sifat yang khas kepada negara
Kebangsaan Indonesia, yaitu bukan negara sekuler yang memisahkan antara
agama dengan negara demikian juga merupakan negara agama ayaitu negara
mendasarkan atas agama tertentu.
Kebebasan beragama dan kebebasan agama adalah merupakan ahk asasi
manusia yang paling mutlak, karena langsung bersumber pada martabat
manusia yang berkedudukan kodrat sebagai pribadi dan sebagai makhluk
ciptaan Tuhan yang Maha Esa.

F. NKRI adalah Negara Kebangsaan Yang Berkemanusiaan yang Adil dan


Beradab
Negara pada hakikatnya menurut pandangan filsafat Pancasila adalah
merupakan suatu persekutuan hidup manusia, yang merupakan suatu
penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
serta manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Negara Pancasila sebagai negara kebangsaan yang berkemanusiaan yang
adil dan beradab, berdasarkan nasionalisme (kebangsaan) berdasarkan hakikat
kodrat manusia yang adil dan beradab.

G. NKRI adalah Negara Kebangsaan Yang Berpersatuan


Negara Indonesia adalah Negara Persatuan, dalam arti bahwa negara
adalah merupakan suatu kesatuan dari unsur-unsur yang membentuk negara
baik individu maupun masyarakat sebagai penjelmaan siaft kodrat manusia.
Negara bukanlah totalitas social, yaitu masyarkat secara total dalam arti tidak
menempatkan manusia sebagai individu yang memiliki kebebasan.

Nilai Filosofis Persatuan, dalam kehidupan kenegaraan dan kebangsaan


menjadi kunci kemajuan suatu bangsa. Semangat moralitas bangs aitu oleh
founding fatherskita diungkapkan dalam suatu selok, yang merupakan
simbolis simiotis moralitas bangsa yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Hal ini
mengandung nilai-nilai etis bahwa setiap manusia apapun ras, etnis, golongan,
agama adalah sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa (sila 1), pada

9
hakikatnya sama berdasarkan harkat dan martabat manusia yang beradab (sila
II).
Bhinneka Tunggal Ika. Hakikat makna bhinneka tunggal ika yang
memberikan suatu pengertian bahwa meskipun bangsa dan negara Indonesia
terdiri atas bermacam-macam suku bangsa yang memiliki adat istiadat,
kebudayaan srta karakter yang berbeda-beda, memiliki agam yang berbede-
beda dan terdiri atas beribu-ribu kepulauan wilayah nusantara Indonesia,
namun keseluruhannya adalah merupakan suatu persatuan yaitu persatan
bangsa dan negara Indonesia.

H. NKRI adalah Negara Kebangsaan Yang Berkerakyatan


Negara menurut filsafat Pancasila adalah dari oleh dan untuk rakyat.
Hakikat rakyat adalah sekelompok manusia yang Bersatu yang memiliki
tujuan tertentu dan hidup dalam suatu wilayah negara. Rakyat adalah sebagai
pendukung pokok dan sebagai asal mula kekuasaan negara.
Berdasarkan berbagai teori dan konsep pemikiran demokrasi dan praksis
demokrasi, maka demokrasi seyogyanya dipahami dalam perspektif yang
komprehenshif, yaitu meliputi aspek filosofis, normative, praksis. Aspek
filosofis menyangkut dasar filosofis demokrasi. Apa yang menjadi dasar
hakikat (dasar fundenmental demokrasi), adalah merupakan landasan
substansial demokrasi. Aspek normative, menyangkut bagaimana norma-
norma sebagai asas dan aturan dalam demokrasi dikembangkan
berlandasankan dasr filosofis masyarakat, bangsa, dan negara. Aspek
praksis, yaitu pelaksanaan demokrasi yang berdasarkan norma peraturan
oerundangan yang berlaku dan moralitas masyarakat bangsa. Praksis
demokrasi ini tidak dapat dipisahkan dengan karakteristik suatu masyrakat,
bangsa suatu sujek demokrasi.
Bentuk-bentuk Demokrasi
1. System presidensial: system ini menekankan pentingnya
pemilihan presiden secara langsung, sehingga presiden terpilih
mendapatkan mandate secara langsung dari rakyat.

10
2. System parlementer: system ini menerapkan model hubungan
yang menyatu antara kekuasaan eksekutif dan legislative.
Demokrasi Perwakilan Liberal
Prinsip demokrasi ini didasarkan pada suatu filsafat kenegaraan bahwa
manusia adalah sebgaai makhluk individu yang bebas. Oleh karena itu, dalam
system demokrasi ini kebebasan individu sebagai dasar fundamental dalam
pelaksanaan demokrasi .
Konsekuensi dari implementasi system dan prinsip demokrasi ini adalah
berkembang persaingn bebas, terumtama dalam kehidupan ekonomi sehingga
akibatnya individu yang tidak mamou menghadapi persaingan tersebut akan
tenggelam. Akibatnya kekuasaan kapitalislah yang menguasai kehidupan
negara, bahkan berbgai kebijakan dalam negara sangat ditentukan oleh
kekuasaan kapital.
Demokrasi Satu Partai dan Komunisme
Demokrasi satu partai ini lazimnya dilaksankan di negara-negara komunis
seperti, Rusia, China, Vietnam, dan lainnya. Kebeebasan formal berdasrkan
demokrasi liberal akan menghasilkan kesenjangan kelas yang semakin lebar
dalam masyarakat, dan akhirnya kapitalislah yang menguasai negara.

I. NKRI adalah Negara Kebangsaan Yang Berkeadilan Sosial


Negara Pancasila adalah negara kebangsaan yang berkeadilan social, yang
berarti bahwa negara sebagai penjelamaan manusia sebagai makhluk Tuhan yang
Maha Esa, siaft kodrat individu dan makhluk social bertujuan untuk mewujudkan
suatu keadilan dalam hidup bersama (keadilan social). Keadilan social tersebut
didasari oleh hakikat keadilan manusia sebagai makhluk yang beradab (sila II).
Sebagai suatu negara berkeadilan social makan negara Indonesia yang
berdasarkan Pancasila sebagai suatu negara kebangsaan, betujuan untuk
melindungi segenap warganya dan seluruh tumpah darah, memjukan
kesejahteraan umum, serta mencerdasarkan warganya (tujuan khusus).
Dalam realisasinya Pembangunan nasional adalah merupakan suatu upaya
untuk mencapai tujuan negara, sehingga Pembangun Nasional harus senantiasa

11
meletakkan asas keadilan sebagai dasar operasional serta dalam penentuan
berbagai macam kebijaksanaan dalam pemerintahan negara.
Berdasarkan asas keadilan sebagaimnaa terkandung dalam sila kelima
pancasila, seharusnya tidak meninggalkan hakikat negara persatuan ‘Bhinneka
Tunggal Ika’, karean praktek otonomi daerah yang tidak mendasarkan pada
prinsip negara persatuan dewasa ini menimbulkan diparitas dibindang ekonomi,
social, politik bahkan kebudayaan.

12
BAB III. PENUTUP

NKRI khas sebagai negara Berketuhanan yang Maha Esa, NKRI negara
yang berkemanusiaan, NKRI negara yang Persatuan, NKRI negara yang
berkerakyatan negara demokrasi dalam moral kebersamaan, bukan individualism,
NKRI bukan negara sosialis, bukan negara liberal yang mendasarkan pada
kebebasan individu, NKRI negara dengan asas kebersamaan. NKRI adalah negara
yang mendasarkan pada tujuan terwujudnya keadilan social bagi seluruh rakyat,
kesejahteraan untuk seluruh rakyat.

13

Anda mungkin juga menyukai