Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERISTIWA PEMBENTUKAN
PEMERINTAHAN PERTAMA REPUBLIK INDONESIA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
KELAS : XI MIPA 1

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. MARSHA PRATIWI INDIRA

2. NAURA SYIFA RHAMADANI

3. NURUL AFIAH

4. ATIKA DWI PUTRI

5. MUHAMMAD ARIF ALIANSYAH

6. ADE ALFARIZI

SMA NEGERI 4 BENGKULU

TAHUN PELAJARAN 2024/2025

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Yang Maha
Penyanyang. Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya membuat kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini kami membahas hubungan sosiologi. Makalah ini dibuat
dengan pengukuran dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk Menyelesaikan
tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-jumlah kepada semua pihak yang sudah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran dan kritik
yang bisa membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat
berikan manfaat bagi kita sekalian.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................................ i

Kata Pengantar ........................................................................................................... ii

Daftar Isi..................................................................................................................... iii


BAB I PENDAHULUAN
...................................................................................................... ............................................

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ............................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
........................................................................................................ ..........................................

2.1 Sejarah Pembentukan Pemerintahan Republik Indonesia ......................................... 3


2.2 Proses Peristiwa Pembentukan Pemerintahan Pertama Republik Indonesia .......... 3
2.3 Makna Peristiwa Pembentukan Pemerintahan Pertama Republik Indonesia ......... 6
BAB III PENUTUP
................................................................................................................. .................................

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 7


DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 9

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Setiap bangsa mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan setiap
bangsa mempunyai hak untuk mengatur segala aspek kehidupan di negaranya. Tetapi,
itu hanya berlaku bagi negara yang bebas atau merdeka. Sebaliknya, bagi bangsabangsa
yang sedang terjajah tidak akan mungkin bisa mewujudkan harapannya untuk merdeka.
Karena ini menyangkut hak kemerdekaan negara tersebut yang kemerdekaannya
dirampas oleh bangsa imperialis-kolonialis. Oleh sebab itu banyak terjadinya
perjuangan atau perlawanan para pahlawan untuk merebut kemerdekaan bagi
negaranya sendiri. Contohnya seperti bangsa kita yaitu bangsa Indonesia yang
merupakan satu dari beberapa negara yang berada di kawasan Asia yang secara
terusmenerus berjuang menghadapi para penjajah untuk merebut kemerdekaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan.
2. Bagaimana rumusan Dasar Negara sebelum kemerdekaan.
3. Apa saja persistiwa-peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi.
4. Bagaimana penyusunan alat kelengkapan negara.

1.3 Tujuan
Tujuan kami membuat karya tulis ilmiah ini adalah untuk memberikan informasi
kepada teman-teman yang belum mengetahui dan memahami bagaimana sejarah
terbentuknya negara kesatuan republik indonesia, karena di zaman yang sudah modrn
ini banyak masyarakat khususnya para remaja-remaja indonesia belum mengetahui dan
memahami mengenai peristiwa-peristiwa seputar proklamasi, proses terbentuknya
negara kesatuan indonesia, proses persiapan terbentuknya indonesia, sampai
bagaimana rakyat indonesia mempertahankan kemerdekaan indonesia. Sehingga
setelah membaca karya tulis ilmiah ini, teman-teman yang kesulitan dalam mencari
informasi, lebih mengetahui dan memahami bagaiman sejarah terbentuknya negara
kesatuan republik indonesia.

1.4 Manfaat
Kita semua dapat mengetahui seluk-beluk pada saat indonesia dijajah oleh bangsa
lain seperti belanda dan jepang dan perjuangan rakyat indonesia untuk

1
mempertahankan negara kesatuan indonesia, dan juga kita bisa mengetahui siapa saja
tokoh-tokoh nasional yang sudah menpersiapkan kemerdekaan indonesia mulai dari
merumuskan dasar negara sampai proses pembentukan kelengkapan negara. Sehingga
setelah kita lebih mengetahui sejarah terbentuknya negara indonesia kita bisa berupaya
untuk menghargai jasa para pahlawan dengan cara, kita ikut berpatisipasi dalam setiap
kegiatan memperingati hari-hari pahlawan. Dengan itu, artinya kita sudah menghormati
dan menghargai jasa para pahlawan yang sudah mempertahankan indonesia. Tidak
hanya itu, kita juga harus giat belajar agar tidak menjadi bangsa yang bodoh seperti
pada saat kita dijajah oleh bangsa lain. Agar kita bisa tetap mempertahankan
kemerdekaan NKRI.

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Pembentukan Pemerintahan Republik Indonesia

Sejarah Pembentukan Pemerintahan Republik Indonesia - Dilihat dari hukum tata


negara, Proklamasi Kemerdekaan 1945 berarti bahwa bangsa Indonesia telah
memutuskan ikatan dengan tatanan hukum sebelumnya. Tatanan Hindia Belanda
ataupun tatanan hukum pendudukan Jepang. Dengan kata lain, bangsa Indonesia mulai
saat itu telah mendirikan tatanan hukum yang baru, yaitu tatanan hukum Indonesia. Di
dalamnya berisikan hukum Indonesia, yang ditentukan dan dilaksanakan sendiri oleh
bangsa Indonesia.
Sehari setelah proklamasi dikumandangkan, para pemimpin bekerja keras membentuk
lembaga pemerintahan sebagaimana layaknya suatu negara merdeka. PPKI kemudian
menyelenggarakan rapat pada 17 Agustus 1945. Atas inisiatif Soekarno dan Hatta,
mereka merencanakan menambah sembilan orang sebagai anggota baru yang terdiri
dari para pemuda, seperti Chairul Saleh dan Sukarni. Namun, para pemuda
memutuskan untuk meninggalkan tempat karena menganggap PPKI adalah bentukan
Jepang.

2.2 Proses Peristiwa Pembentukan Pemerintahan Pertama Republik Indonesia


1. Pengesahan UUD 1945

Rapat pertama PPKI untuk mengesahkan UUD 1945 tanggal 18 Agustus 1945
dilaksanakan di Pejambon Jakarta. Sebelumnya, Soekarno dan Hatta meminta Ki Bagus
Hadikusumo, K.H.Wachid Hasjim, Mr. Kasman Singodimedjo, dan Mr.Teuku
Mohammad Hassan untuk mengkaji rancangan pembukaan UUD. Hal ini sebagaimana
tercantum dalam Piagam Jakarta yang dianut oleh BPUPKI pada 22 Juni

3
1945, khususnya berkaitan dengan kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi para pemeluk-pemeluknya”.
Hal ini perlu dikaji karena pemeluk agama lain merasa keberatan jika kalimat itu
dimasukkan dalam UUD. Akhirnya, setelah dilakukan pembicaraan yang dipimpin oleh
Hatta, dicapai kata sepakat bahwa kalimat tersebut dihilangkan untuk menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa. Rapat pleno dimulai pada pukul 11.30 di bawah
pimpinan Soekarno dan Hatta. Dalam membicarakan UUD ini, rapat berlangsung
lancar.
Rapat berhasil menyepakati bersama rancangan Pembukaan dan UUD Negara Republik
Indonesia. Rancangan yang dimaksud adalah Piagam Jakarta yang dibuat oleh BPUPKI
dengan sedikit perubahan disahkan menjadi UUD. Isi dari UUD meliputi Pembukaan,
Batang Tubuh yang terdiri dari 37 Pasal, 4 Pasal Aturan Peralihan, dan 2 Ayat Aturan
Tambahan disertai dengan penjelasan. Dengan demikian, Indonesia memiliki landasan
hukum yang kuat dalam hidup bernegara dengan menentukan arahnya sendiri.

2. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden


Pada hari yang sama, dalam rapat untuk memilih presiden dan wakil presiden, tampil
Otto Iskandardinata yang mengusulkan agar pemilihan dilakukan secara mufakat. Ia
sendiri mengajukan Soekarno dan Hatta masing-masing sebagai presiden dan wakil
presiden. Tentunya hal ini sesuai dengan UUD yang baru disahkan. Dalam
musyawarah untuk mufakat, secara aklamasi peserta sidang menyetujui dan
menetapkan Soekarno dan Hatta sebagai presiden dan wakil presiden pertama

Republik Indonesia, diiringi dengan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”.

3. Pembagian Wilayah Indonesia


Rapat PPKI pada 19 Agustus 1945 memutuskan pembagian wilayah Indonesia menjadi
delapan provinsi di seluruh bekas jajahan Hindia Belanda. Kedelapan provinsi tersebut
adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Borneo (Kalimantan), Maluku, Sulawesi,
Sunda Kecil (Nusa Tenggara), Sumatra, dan Daerah Istimewa Yogyakarta dan
Surakarta.

4. Pembentukan Kementerian
Setelah rapat menetapkan wilayah, Panitia Kecil yang dipimpin oleh Mr. Ahmad
Soebardjo menyampaikan laporannya. Panitia Kecil mengajukan tiga belas
kementerian. Sidang kemudian membahas usulan tersebut dan menetapkan perihal

4
kementerian. Selanjutnya, rapat memutuskan adanya dua belas departemen dan satu
kementerian negara.
1. Menteri Luar Negeri Mr. Achmad Soebardjo
2. Menteri Dalam Negeri R.A.A. Wiranatakoesoema Wakil Menteri Dalam Negeri
Mr. Harmani
3. Menteri Keamanan Rakyat Soeljadikoesoemo
4. Menteri Kehakiman Prof. Dr. Soepomo
5. Menteri Penerangan Amir Sjarifuddin
Wakil Menteri Penerangan Ali Sastroamidjojo
6. Menteri Keuangan Dr. Samsi Sastrawidagda
7. Menteri Kemakmuran Ir. Soerachman Tjokroadisoerjo
8. Menteri Pekerjaan Umum Abikoesno Tjokrosoejoso
9. Menteri Perhubungan Abikoesno Tjokrosoejoso
10. Menteri Sosial Iwa Koesoemasoemantri
11. Menteri Pengajaran Ki Hadjar Dewantara 12. Menteri Kesehatan Dr. Boentaran
Martoatmodjo
13. Menteri Negara :
Mohammad Amir
Wahid Hasjim
Mr. Sartono
A. A. Maramis
Otto Iskandardinata

Pejabat setingkat menteri


Ketua Mahkamah Agung Dr. Koesoema Atmadja
Jaksa Agung Gatot Tarunamihardja
Sekretaris Negara Abdoel Gaffar Pringgodigdo
Juru bicara negara Soekarjo Wirjopranoto

5. Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat


Pada 22 Agustus 1945, PPKI kembali menyelenggarakan rapat pembentukan Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang akan menggantikan PPKI. Soekarno dan Hatta
mengangkat 135 orang anggota KNIP yang mencerminkan keadaan masyarakat
Indonesia. Seluruh anggota PPKI, kecuali Soekarno dan Hatta menjadi anggota KNIP.

5
Mereka kemudian dilantik pada 29 Agustus 1945.
Susunan pengurus KNIP adalah sebagai berikut.
Ketua KNIP : Mr. Kasman Singodimejo
Wakil Ketua I : Sutarjo Kartohadikusumo
Wakil Ketua II : Mr.J.Latuharhary
Wakil Ketua III : Adam Malik
Tugas dan wewenang KNIP adalah menjalankan fungsi pengawasan dan berhak ikut
serta dalam menetapkan GBHN.

6. Membentuk Kekuatan Pertahanan dan Keamanan


Pada 23 Agustus Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya BKR
sebagai badan kepolisian yang bertugas menjaga keamanan. Mayoritas angota BKR
terdiri dari mantan anggota PETA, KNIL, dan Heiho. Terpilih sebagai pimpinan BKR
pusat adalah Kaprawi.
Dalam perkembangannya, kebutuhan untuk membentuk tentara tidak dapat diabaikan
lagi. Apalagi setelah Sekutu membebaskan para serdadu Belanda bekas tawanan Jepang
dan melakukan tindakan-tindakan yang mengancam pertahanan dan keamanan.
Soekarno kemudian memanggil mantan Mayor KNIL Oerip Soemohardjo dari
Yogyakarta ke Jakarta. Oerip Soemohardjo diberi tugas untuk membentuk tentara
nasional.
Berdasarkan maklumat Presiden RI, pada 5 Oktober berdirilah Tentara Keamanan
Rakyat (TKR). Soepriyadi (tokoh perlawanan tentara PETA terhadap Jepang di Blitar)
terpilih sebagai pimpinan TKR. Atas dasar maklumat itu, Oerip Soemohardjo segera
membentuk Markas Besar TKR yang dipusatkan di Yogyakarta. Pada
perkembangannya, Tentara Keamanan Rakyat berubah menjadi Tentara Keselamatan
Rakyat pada 7 Januari 1946. Nama itu berubah kembali menjadi Tentara Republik
Indonesia (TRI) pada 24 Januari 1946. TRI berubah nama menjadi Tentara Nasional
Indonesia (TNI) pada 3 Juni 1947. Dengan demikian, hingga pertengahan 1947
pemerintah telah berhasil menyusun, mengonsolidasi, sekaligus menyatukan alat
pertahanan dan keamanan.

2.3 Makna Peristiwa Pembentukan Pemerintahan Pertama Republik Indonesia


Dengan adanya pembentukan pemerintahan pertama dapat menjadi dasar untuk
memperbaiaki atau membangun pemerintahan lebih baik dari pemerintahan awal dan
juga dapat menjadi pendorong untuk kemajuan pemerintahan masa kini dengan

6
mengikuti cara pemerintahan awal yang berhasi dan memperbaiki pembentukan
pemerintah awal yang gagal

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Pengesahan UUD 1945
Rapat pertama PPKI untuk mengesahkan UUD 1945 tanggal 18 Agustus 1945
dilaksanakan di Pejambon Jakarta. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Piagam
Jakarta yang dianut oleh BPUPKI pada 22 Juni 1945, khususnya berkaitan dengan
kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para
pemeluk-pemeluknya”.
Rancangan yang dimaksud adalah Piagam Jakarta yang dibuat oleh BPUPKI dengan
sedikit perubahan disahkan menjadi UUD. Isi dari UUD meliputi Pembukaan,
Batang Tubuh yang terdiri dari 37 Pasal, 4 Pasal Aturan Peralihan, dan 2 Ayat Aturan
Tambahan disertai dengan penjelasan. Dengan demikian, Indonesia memiliki
landasan hukum yang kuat dalam hidup bernegara dengan menentukan arahnya
sendiri.
2. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
Pada hari yang sama, dalam rapat untuk memilih presiden dan wakil presiden, tampil
Otto Iskandardinata yang mengusulkan agar pemilihan dilakukan secara mufakat.
Ia sendiri mengajukan Soekarno dan Hatta masing-masing sebagai presiden dan
wakil presiden. Tentunya hal ini sesuai dengan UUD yang baru disahkan. Dalam
musyawarah untuk mufakat, secara aklamasi peserta sidang menyetujui dan
menetapkan Soekarno dan Hatta sebagai presiden dan wakil presiden pertama

Republik Indonesia, diiringi dengan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”.


3. Pembagian Wilayah Indonesia
Rapat PPKI pada 19 Agustus 1945 memutuskan pembagian wilayah Indonesia
menjadi delapan provinsi di seluruh bekas jajahan Hindia Belanda. Kedelapan
provinsi tersebut adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Borneo

7
(Kalimantan), Maluku, Sulawesi, Sunda Kecil (Nusa Tenggara), Sumatra, dan
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Surakarta.
4. Pembentukan Kementerian
Setelah rapat menetapkan wilayah, Panitia Kecil yang dipimpin oleh Mr. Ahmad
Soebardjo menyampaikan laporannya. Panitia Kecil mengajukan tiga belas
kementerian. Sidang kemudian membahas usulan tersebut dan menetapkan perihal
kementerian. Selanjutnya, rapat memutuskan adanya dua belas departemen dan satu
kementerian negara.
5. Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat
Pada 22 Agustus 1945, PPKI kembali menyelenggarakan rapat pembentukan
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang akan menggantikan PPKI. Soekarno
dan Hatta mengangkat 135 orang anggota KNIP yang mencerminkan keadaan
masyarakat Indonesia. Seluruh anggota PPKI, kecuali Soekarno dan Hatta menjadi
anggota KNIP. Mereka kemudian dilantik pada 29 Agustus 1
6. Membentuk Kekuatan Pertahanan dan Keamanan
Pada 23 Agustus Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya BKR
sebagai badan kepolisian yang bertugas menjaga keamanan. Mayoritas angota BKR
terdiri dari mantan anggota PETA, KNIL, dan Heiho. Terpilih sebagai pimpinan
BKR pusat adalah Kaprawi.
Makna peristiwa pembentukan pemerintahan pertama republik Indonesia, kita harus
berterima kasih atas jasa dan jerih payah beliau yang telah menyusun pemerintahan
Indonesia sehingga kita sekarang dapat hidup damai dan menikmati hasilnya

8
DAFTAR PUSTAKA

Derta arimbawa, suardana, sujarwa. 2012. LKS IPS Terpadu Semester Genap.
Denpasar: UD. Catur Wangsa Mandiri.
Nurani, Subali, Sumarwati. 2009. LKS Ilmu Pengetahuan Sosial Semester Genap.
Denpasar: CV. Dwi Jaya Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai