Disusun Oleh :
Nama : Nabilla
Kelas : IX. 1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah dengan judul
“Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945” dengan baik dan tepat
waktu.
Sholawat serta salam kami tujukan kepada baginda Rasulullah SAW yang telah
menuntun umatnya kearah keselamatan hidup serta membawa petunjuk bagi semua
umat muslim.
Terwujudnya makalah ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak, dukungan
yang telah diberikan pada penulis, dengan terselesaikannya makalah ini. Kami
ucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua yang selalu mendoakan.
2. Ibu guru, selaku guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi kita
semua dalam kegiatan belajar maupun pembelajaran.
Tak ada gading yang tak retak, kami selaku penulis mohon maaf apabila ada
kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Kami mengharapkan kritik dan saran
untuk memperbaiki makalah yang kami buat agar dapat bermanfaat dan menambah
ilmu pengetahuan bagi kami. Amin
Nabilla
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui sekitar Proklamasi Kemerdekaan RI.
2. Mengetahui peranan Tokoh Proklamator dalam kemerdekaan Indonesia .
3. Mengetahui perjuangan pahlawan dalam mempertahamkan kemerdekaan
Indonesia.
4. Mengetahui Proses Pembentukan Pemerintahan Pertama Republik
Indonesia beserta kelengkapannya dalam Proklamasi
BAB II
PEMBAHASAN
Di sini ditulis tahun 05 karena ini sesuai dengan tahun Jepang yang kala itu adalah
tahun 2605.
b. Naskah Otentik
Teks diatas merupakan hasil ketikan dari Sayuti Melik (atau Sajoeti Melik), salah
seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan proklamasi.
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal² jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17-8-'05
Wakil2 bangsa Indonesia.
Jadi, Saudara-saudara!
Kita sekarang sudah bebas!
Tidak ada lagi penjajahan yang mengikat negara kita dan bangsa kita!
Mulai saat ini kita membangun negara kita. Sebuah negara bebas, Negara Republik
Indonesia-lamanya dan abadi independen. Semoga Tuhan memberkati dan
membuat aman kemerdekaan kita ini!
2.2.2 PPKI
Setelah persidangan pertama selesai, BPUPKI menunda persidangan hingga
bulan juli 1945. Namun pada tanggal 22 juni 1945, sembilan orang anggota, yaitu:
(Soekarno, Mr.Muh.Yamin, Mr.A.A.Maramis, Wachid Hasyim, Moh.Hatta,
Mr.Ahmad Soebardjo, Abduljahar Muzakar, Abikusno Tjokrosujoso). Membentuk
panitia sembilan atau lebih dikenal dengan sebutan Panitia Kecil. Panitia kecil ini
menghasilkan dokumen yang berisi asas dan tujuan Negara Indonesia merdeka.
Dokumen ini dikenal sebagai Piagam Jakarta.
Adapun isi dari Piagam Jakarta, adalah:
1. Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat- syariat Islam bagi
para pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persauan Indonesia.
4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratandan perwakilan.
5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Piagam Jakarta kemudian ditetapkan menjadi mukadimah Undang-Undang
Dasar 1945, setelah diadakannya perubahan pada sila pertama, yaitu “Ketuhanan
dengan berkewajiban menjalankan syariat-syariat Islam bagi para pemeluknya”
menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Setelah panitia sembilan menetapkan mukadimah UUD 1945, mereka
mengajukan pembentukan PPKI sebagai pengganti BPUPKI. Pada tanggal 7
Agustus 1945, Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan Panitia Persiapan
kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau
Dokuritzu Zyunbi Inkai yang mengganti BPUPKI.
Pada tanggal 9 agustus 1945, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Dr.
Ratjiman Widyodiningrat berangkat ke Saigon, Dalat (Vietnam Selatan) untuk
memenuhi panggilan Panglima Mandala Asia Tenggara Marsekal Terauchi. Ketiga
tokoh bangsa Indonesia itu dipanggil untuk membicarakan tentang
kemerdekaan Indonesia yang pelaksanaannya akan dilakukan oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI.
Dalam sidang PPKI berhasil menyusun landasan dasar proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Landasan itu adalah landasan dasar nasional dan landasan
dasar internasional. Landasan tersebut tercermin di dalam Pembukaan UUD 1945,
sekaligus merupakan Dekralasi Kemerdekaan Indonesia.
2.3 PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
Upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui berbagai upaya,
yaitu perlucutan senjata Jepang, menghadapi tentara sekutu dan NICA, serta
perjuangan politik untuk mendapatkan pengakuan internasional. Kedatangan pihak
sekutu ke Indonesia dengan tujuan melepaskan tawanan perang tentara sekutu dari
Jepang dan melucuti tentara Jepang pada awalnya diterima dengan baik oleh rakyat
Indonesia. Namun setelah tahu kedatangan sekutu diboncengi oleh NICA
(Netherlands Indies Civil Administration) dengan tujuan Belanda ingin menguasai
kembali wilayah Indonesia, akhirnya terjadilah konflik di berbagai daerah di
Indonesia. Pada masa itu Belanda melalui pemimpin Van Mook membentuk
Negara-negara bagian, yaitu NIT (Negara Indonesia Timur), Negara Pasundan,
Daerah Istimewa Borneo Barat, Negara Madura, Negara Sumatra Timur, Negara
Jawa Timur.
2.3.1 Perjuangan Bersenjata
1. Pertempuran Lima Hari di Semarang (14-19 Oktober 1945)
Pada peristiwa ini gugur Dokter Karyadi yang ditembak pasukan Jepang.
Akhirnya pecah perang antara pasukan Jepang dengan rakyat Indonesia dan
pasukan Jepang yang mengakibatkan banyaknya korban.
2. Peristiwa heroik di Surabaya
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 diawali dengan ultimatum
dari pasukan sekutu (Inggris) pada bangsa Indonesia untuk menyerahkan senjata
dengan membawa bendera putih sebagai tanda menyerah pada sekutu sebagai
akibat tewasnya Brigjen Mallaby. Namun sampai batas waktu yang dijanjikan
tidak diindahkan akhirnya terjadilah pertempuran yang mengakibatkan
banyaknya jatuh korban.
3. Bandung Lautan Api
Peristiwa ini terjadi pada bulan Oktober 1945 ketika pasukan sekutu memasuki
kota Bandung untuk mengambil alih tawanan Jepang dan melucuti senjata
mereka. Pihak Sekutu juga meminta Indonesia untuk menyerahkan senjata yang
berhasil dirampas dari pihak Jepang. Namun permintaan itu tidak dihiraukan
oleh Indonesia akhirnya tanggal 23 Maret 1946 meletuslah pertempuran
tersebut. Adanya perintah dari pusat untuk mengosongkan kota Bandung,
akhirnya pasukan meninggalkan kota Bandung dengan terlebih dahulu
membumihanguskan kota Bandung bagian selatan.
4. Peristiwa Medan Area
Peristiwa ini bermula dengan kedatangan pasukan sekutu yang diboncengi
NICA pada tanggal 9 Oktober 1945. Kedatangan mereka yang bermaksud untuk
memperkuat pasukan Westerling (Belanda) yang diterjunkan sebelumnya
akhirnya memberikan kesimpulan bahwa Belanda bermaksud untuk menjajah
kembali. Akhirnya terjadi ketegangan-ketegangan yang menimbulkan konflik
antara Inonesia dengan Belanda.
5. Peristiwa Merah Putih di Menado
Terjadi pada tanggal 14 Desember 1945 di mana para pemuda Menado yang
tergabung dalam pasukan KNIL bersama rakyat berhasilo merebut Menado,
Tomohon, dan Minahasa dari tangan sekutu/Belanda. Daerah yang direbut
tersebut dikibarkan bendera Merah Putih.
6. Pertempuran Ambarawa
Pertempuran ini terjadi pada tanggal 15 Desember 1945 antara pasukan Inggris
(Sekutu) melawan pasukan Indonesia (Divisi V Banyumas) di bawah Kolonel
Soedirman.
Dalam pertempuran itu pasukan Indonesia berhasil memukul mundur pasukan
Inggris. Untuk mengenangnya didirikan Monumen Palagan Ambarawa.
7. Pertempuran Puputan Margarana di Bali
Puputan artinya perang habis-habisan. Perang ini terjadi pada tanggal 26
November 1946 antara pasukan Belanda dan rakyat Bali. Dalam peperangan ini
tokoh Ngurah Rai dan seluruh pasukannya gugur.
8. Pertempuran 11 Desember 1946 di Sulawesi Selatan
Pertempuran ini terjadi di wilayah Sulawesi Selatan sperti Polongbangkeng,
Pare-Pare, dan Luwu. Pejuang yang gugur salah satunya yaitu Emmy Saelan.
9. Agresi Militer Belanda I
Terjadi tanggal 21 Juli 1947 di mana Belanda telah melanggar Perjanjian
Linggarjati dengan melancarkan serangan secara tiba-tiba. Serangan tersebut
diarahkan di kota-kota besar di Jawa dan Sumatra terutama daerah minyak dan
perkebunan.
10. Agresi Militer Belanda II
Terjadi pada tanggal 19 Desember 1948 di Yogyakarta. Serangan ini telah
melanggar Perjanjian Renville. Melihat hal ini, Sukarno dan Hata mengirim
radiogram kepada Mr Syarifudin Prawiranegara yang berkunjung di Bukittinggi
Sumatra untuk segera membentuk pemerintahan darurat RI di Bukittinggi.
2.3.2 Perjuangan Melalui Jalur Diplomasi (Perundingan).
1. Perundingan Soekarno – Van Mook
Pertemuan dimulai tanggal 23 Oktober 1945 di Gambir. Dalam
perundingan ini tidak menghasilkan apa-apa, namun sebagai langkah awal
merintis jalan perundingan selanjutnya.
2. Pertemuan Sutan Syahrir – Van Mook Pertama
Pertemuan ini juga tidak menghasilkan keputusan apa-apa karena
Belanda tetap berpegang teguh pada isi pidato Ratu Wilhelmina tanggal 7
Desember 1942.
3. Perundingan Hooge Veluwe
Perundingan ini terjadi tanggal 14 – 21 April di Hooge Veluwe di kota
kecil Belanda. Perundingan ini menemui jalan buntu yang mengakibatkan
hubungan Indonesia– Belanda semakin memburuk.
4. Perundingan Linggarjati
Perundingan ini menghasilkan :
a. Belanda mengakui kekuasaan de facto RI atas Jawa, Madura, dan
Sumatra.
b. Pemerintah Belanda bersama RI akan bersama-sama mendirikan Negara
Indonesia Serikat (NIS) tanggal 1 Januari 1949
c. RI dan Belanda merupakan satu uni (gabungan) yang dikepalai Ratu
Belanda
5. Perundingan Renville
Hasil dari perundingan ini :
a. Akan dibentuk RIS (Republik Indonesia Serikat)
b. Belanda akan tetap berkuasa di Indonesia sampai saat penyerahan
kedaulatan.
c. Kedudukan RIS sejajar dengan Belanda
d. RI merupakan bagian dari RIS
e. Pasukan RI harus ditarik keluar dari daerah pendudukan yang berhasil
direbutnya.
f. RI harus mengakui daerah yang berhasil diduduki Belanda sejak Agresi
Militer Belanda Pertama.
6. Perundingan Roem Royen
Hasil pertemuan ini :
a. Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan semua aktivitas
gerilya
b. 2. Pemerintah RI dikembalikan ke Yogyakarta
c. Pemerintah RI akan menghadiri KMB
d. Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi militer
dan membebaskan tawanan perang
7. Perundingan Inter Indonesia
Perundingan hanya ke dalam wilayah Indonesia yang diwakili dari RI
dan BFO (Negara Bagian Indonesia). Tujuannya untuk menyamakan
langkah dalam menghadapi KMB di Den Haag.
8. Perundingan KMB (Konferensi Meja Bundar)
Hasil KMB adalah :
a. Belanda mengakui kedaultan RIS (Republik Indonesia Serikat) kecuali
wilayah Irian Barat yang akan diselesaikan dalam waktu satu tahun.
b. Dibentuknya UNI Indonesia-Belanda dengan monarchi Belanda sebagai
Kepala Negara.
c. Hutang Hindia Belanda diambil alih oleh RIS.
3.1 KESIMPULAN
Kemerdekaan Indonesia bukanlah pemberian dari Jepang melainkan hasil
perjuangan dan kerja keras bangsa Indonesia.
Beberapa peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi, diantaranya:
peristiwa Rengasdemgklok, pemyusunan teks proklamasi, dan detik-detik
priklamasi. Pada peristiwa Rengasdengklok, para pemuda membawa Bung Karno
dan Bung Hatta ke Rengasdengklok. Mereka didesak untuk segera
memproklamasikan Indonesia merdeka.
Organisasi yang sangat berperan dalam mewujudkan kemerdekaan adalah
BPUPKI dan PPKI. BPUPKI diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat,
sedangkan PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno. BPUPKI telah berhasil menyusun dasar
negara dan rancangan UUD. Dalam sidangnya yang pertama tanggal 18 Agustus
1945, PPKI telah menetapkan tiga keputusan penting yaitu mengesahkan dan
menetapkan UU RI, yang kemudian dikenal sebagai UUD 1945, mengangkat
presiden dan wakil presiden, dan membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat
(KNIP). Tokoh-tokoh penting dalam peristiwa proklamasi adalah Ir. Soekarno, Drs.
Moh. Hatta, Ahmad subardjo, dan Fatmawati.
Belanda bermaksud kembali lagi ke daerah jajahannya, kembali sehabis
Perang Dunia II. Belanda datang ke Indonesia sebagai pegawai-pegawai NICA
yang bersama-sama dengan
Inggris mendarat pada tanggal 24 Agustus 1945.
Perkiraan Belanda ternyata meleset, karena menurut kenyataannya, RI
sudah diproklamasikan dan rakyat Indonesia pun dengan gigih menentang
penjajahan kembali oleh Belanda. Untuk memaksakan kehendaknya agar dapat
bercokol kembali di bumi Indonesia, Belanda melakukan agresi kepada bangsa
Indonesia. Adanya agresi Belanda mendapatkan perhatian dari dunia internasional
antara lain dari PBB.
Sepatutnyalah kita sebagai penerus bangsa Indonesia untuk terus
melanjutkan kehidupan Indonesia dengan tetap menjaga keutuhan bangsa
Indonesia.
3.2.2 Saran
Saya Menyarankan kepada Pemimpin negeri ini untuk selalu menanamkan
nilai-nilai kepahlawanan dalam semua aspek pendidikan di Indonesia, serta
melakukan kajian-kajian tentang pembenahan sistem yang ada sekarang agar
Indonesia kedepannya menjadi lebih baik. Tentu hal ini tidak boleh lepas dari
nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia yang berbudi luhur.
DAFTAR PUSTAKA
http://perjuangankemerdekaanindonesia.blogspot.co.id/