DISUSUN OLEH:
KELAS X.11
Puji syukur kami panjatkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA sebagai pencipta atas
segala kehidupan yang kita lihat, kita dengar dan kita rasa yang senantiasa memberikan rahmat,
hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
sejarah nasional tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, karena
terbatasnya ilmu yang dimiliki oleh penulis untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat
penulis harapkan tidak lupa penulis sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada
semua pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan makalah ini semoga bantuan dan
bimbingan yang telah diberikan kepada kami mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT
dan penulis juga berharap semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi pembaca.
20 September 2022
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
BAB I .........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................4
BAB II ........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN .........................................................................................................................6
PENUTUP ................................................................................................................................ 10
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................... 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
Memasuki awal tahun 1944, kedudukan Jepang dalam perang Pasifik semakin terdesak.
Angkatan Laut Amerika Serikat dipimpin Laksamana Nimitz berhasil menduduki posisi penting
di Kepulauan Mariana. Seperti Saipan, Tidian dan Guan yang memberi kesempatan untuk Sekutu
melakukan serangan langsung ke Kepulauan Jepang. Sementara posisi Angkatan Darat Amerika
Serikat yang dipimpin oleh Jendral Douglas Mac Arthur.
Melalui siasat loncat kataknya berhasil pantai Irian dan membangun markasnya di
Holandia (Jayapura). Dari Holandia inilah Mac Arthur akan menyerang Filipina untuk memenuhi
janjinya. Di sisi lain kekuatan Angkatan Laut Sekutu yang berpusa di Biak dan Morotai berhasil
menghujani bom pada pusat pertahanan militer Jepang di Maluku, Sulawesi, Surabaya dan
Semarang.
4
1.3 Tujuan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
Sejak tahun 1943, Jepang mulai mengalami kekalahan-kekalahan, banyak wilayah Jepang
jatuh ke tangan Sekutu. Pangkalan militer Jepang di Okinawa dan Iwojima telah bobol dan
diduduki Sekutu, kemudian Kepulauan Saipan dan Mariana pada tahun 1944. Pada 7 Agustus
1945, BPUPKI diganti menjadi PPKI, diketuai oleh Ir. Soekarno dan Moh. Hatta wakilnya.
Tugas PPKI adalah melanjutkan tugas BPUPKI dan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Pada 9 Agustus 1945, Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan Radjiman Wedyodingrat diundang
Jenderal Terauchi di Dalat, Vietnam untuk menyampaikan berita kemerdekaan bangsa Indonesia
pada 7 September 1945. Namun, pada 6 dan 9 Agustus 1945, armada Sekutu menjatuhkan bom
di Hiroshima dan Nagasaki sehingga Jepang mempercepat pemberian kemerdekaan kepada
Indonesia menjadi 24 Agustus 1945. Pemboman kota Hiroshima dan Nagasaki menurunkan
moral, keyakinan, serta semangat juang Jepang. Akhirnya, Jepang menyerah tanpa syarat kepada
Sekutu pada 15 Agustus 1945.
Berita kekalahan Jepang tersebar luas meskipun Jepang merahasiakannya. Berita tersebut
kemudian diketahui oleh Sutan Syahrir melalui radio BBC. Syahrir kemudian beranggapan inilah
saatnya memerdekakan Indonesia. Pada 14 Agustus 1945, Soekarno-Hatta tiba di Jakarta.
Syahrir mendesak agar Soekarno-Hatta secepatnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
tetapi Soekarno-Hatta tidak menyetujui usulan Syahrir.
Sementara itu, pada 15 Agustus 1945, golongan muda di bawah pimpinan Chairul Saleh,
mengadakan pertemuan di Gedung Bakteriologi di Jl. Pegangsaan Timur no. 13, Jakarta
(sekarang Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia). Hasilnya menyatakan bahwa
kemerdekaan Indonesia tidak dapat bergantung pada bangsa lain. Golongan muda diwakili oleh
6
Wikana dan Darwis untuk menyatakan pendapat mereka. Golongan muda menuntut agar
proklamasi kemerdekaan dilaksanakan pada 16 Agustus 1945 tetapi Soekarono-Hatta menolak
dengan alasan sebagai berikut :
Perdebatan semakin panas, golongan tua marah dan menyarankan agar golongan muda mencari
orang lain untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
C. Peristiwa Rengasdengklok
Kedua, di Rengasdengklok terdapat kesatuan PETA bersenjata yang cukup besar. Ketiga,
penguasa dan rakyat di Rengasdengklok umumnya anti-Jepang dan pro-kemerdekaan. Keempat,
Rengasdengklok dapat terawasi dari segala penjuru dan mendapat dukungan dari pejuang sekitar,
misalnya daidan Purwakarta sedia mengawasi gerakan Jepang dari timur, pasukan PETA di
Kedung Gede telah bersiap di sebelah selatan.
7
menyerah kepada Sekutu. Mendengar itu Soekarno-Hatta bersedia memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.
Tepat pukul 10.00 WIB, 17 Agustus 1945, yang bertepatan dengan bulan Ramadhan,
Soekarno didampingi oleh Moh. Hatta membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia, yang
isinya sebagai berikut:
PROKLAMASI
Soekarno/Hatta .
8
Setelah pembacaan proklamasi selesai, Latief Hendraningrat dan S. Suhud mengibarkan
bendera Merah Putih. Seluruh rakyat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Upacara
ditutup oleh Walikota Jakarta, Suwiryo.
Berita proklamasi disebarkan melalui media komunikasi, seperti pamflet, radio dan surat
kabar. Pamflet dipasang oleh para pemuda di tempat yang mudah dilihat publik. Pada 20 Agustus
1945, hampir seluruh surat kabar di Jawa menerbitkan berita proklamasi secara serempak.
Adapun melalui radio oleh kantor berita Antara (Domei). Kepala bagian radio, Waidan. B.
Palenewen menerima teks proklamasi dari Syahruddin. Waidan memerintahkan F. Wuz supaya
menyiarkan berita proklamasi tiga kali yang diulang setiap setengah jam sampai pukul 16.00
WIB. Akibatnya kantor berita Domei ditutup Jepang pada 20 Agustus 1945.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Bagaimana cara kita menghargai jasa para pahlawan? Mencintai negeri ini (patriotik)
merupakan bentuk dari penghargaan kita kepada para pahlawan. Mencintai negeri ini berarti
menjaga negeri ini dari kerusakan baik secara fisik maupun mental. Kerusakan alam yang
diakibatkan oleh eksploitasi yang berlebihan dan pencemaran adalah contoh dari kerusakan fisik
dari negeri ini. Sedangkan kerusakan mental misalnya penyakit kolusi, korupsi, dan nepotisme
yang akhir-akhir ini menggetarkan negeri ini. Semua itu harus kita cegah dan hentikan demi
menghargai jasa para pahlawan pendiri negeri ini. Atau kalau tidak, kita akan menjadi bangsa
yang kecil tak beradab dan kalimat “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para
pahlawannya” hanya akan menjadi sebuah retorika yang tak bermakna.
10
DAFTAR PUSTAKA
Admin. (2009). Bagaimana Kita Menghargai Jasa Pahlawan. Retrieved from .wordpress:
https://pramukaxp2.wordpress.com
11