Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SEJARAH NASIONAL

PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA

DISUSUN OLEH:

RISKA PUTRI ISABEL

KELAS X.11

SMA NEGERI 18 PALEMBANG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA sebagai pencipta atas
segala kehidupan yang kita lihat, kita dengar dan kita rasa yang senantiasa memberikan rahmat,
hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
sejarah nasional tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, karena
terbatasnya ilmu yang dimiliki oleh penulis untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat
penulis harapkan tidak lupa penulis sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada
semua pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan makalah ini semoga bantuan dan
bimbingan yang telah diberikan kepada kami mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT
dan penulis juga berharap semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi pembaca.

20 September 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2

DAFTAR ISI ..............................................................................................................................3

BAB I .........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN ......................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang...................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................4

1.3 Tujuan Masalah .................................................................................................................5

BAB II ........................................................................................................................................6

PEMBAHASAN .........................................................................................................................6

2.1 Peristiwa Sebelum Proklamasi ...........................................................................................6

2.2 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ...................................................................................8

2.3 Peristiwa Setelah Proklamasi ............................................................................................9

BAB III ..................................................................................................................................... 10

PENUTUP ................................................................................................................................ 10

3.1 Kesimpulan...................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memasuki awal tahun 1944, kedudukan Jepang dalam perang Pasifik semakin terdesak.
Angkatan Laut Amerika Serikat dipimpin Laksamana Nimitz berhasil menduduki posisi penting
di Kepulauan Mariana. Seperti Saipan, Tidian dan Guan yang memberi kesempatan untuk Sekutu
melakukan serangan langsung ke Kepulauan Jepang. Sementara posisi Angkatan Darat Amerika
Serikat yang dipimpin oleh Jendral Douglas Mac Arthur.

Melalui siasat loncat kataknya berhasil pantai Irian dan membangun markasnya di
Holandia (Jayapura). Dari Holandia inilah Mac Arthur akan menyerang Filipina untuk memenuhi
janjinya. Di sisi lain kekuatan Angkatan Laut Sekutu yang berpusa di Biak dan Morotai berhasil
menghujani bom pada pusat pertahanan militer Jepang di Maluku, Sulawesi, Surabaya dan
Semarang.

Kondisi tersebut menyebabkan jatuhnya pusat pertahanan Jepang dan merosotnya


semangat juang tentara Jepang. Kekuatan tentara Jepang yang semula ofensif berubah menjadi
defensif (bertahan). Proklamasi adalah pernyataan suatu bangsa untuk bebas dari penjajahan.
Bangsa Indonesia telah melewati peristiwa itu setelah pada tanggal 17 Agustus 1945
memproklamasikan kemerdekaan. Sejak saat itu Indonesia berdaulat sebagai negara merdeka
dalam bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

1.2 Rumusan Masalah

1. Peristiwa apa saja yang terjadi sebelum proklamasi?


2. Peristiwa apa saja yang terjadi ketika proklamasi?
3. Peristiwa apa saja yang terjadi sesudah proklamasi?

4
1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui peristiwa yang terjadi sebelum Proklamasi


2. untuk mengetahui peristiwa yang terjadi ketika proklamasi
3. untuk mengetahui peristiwa yang terjadi sesudah proklamasi

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peristiwa Sebelum Proklamasi

A. Kekalahan Jepang Atas Sekutu

Sejak tahun 1943, Jepang mulai mengalami kekalahan-kekalahan, banyak wilayah Jepang
jatuh ke tangan Sekutu. Pangkalan militer Jepang di Okinawa dan Iwojima telah bobol dan
diduduki Sekutu, kemudian Kepulauan Saipan dan Mariana pada tahun 1944. Pada 7 Agustus
1945, BPUPKI diganti menjadi PPKI, diketuai oleh Ir. Soekarno dan Moh. Hatta wakilnya.
Tugas PPKI adalah melanjutkan tugas BPUPKI dan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Pada 9 Agustus 1945, Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan Radjiman Wedyodingrat diundang
Jenderal Terauchi di Dalat, Vietnam untuk menyampaikan berita kemerdekaan bangsa Indonesia
pada 7 September 1945. Namun, pada 6 dan 9 Agustus 1945, armada Sekutu menjatuhkan bom
di Hiroshima dan Nagasaki sehingga Jepang mempercepat pemberian kemerdekaan kepada
Indonesia menjadi 24 Agustus 1945. Pemboman kota Hiroshima dan Nagasaki menurunkan
moral, keyakinan, serta semangat juang Jepang. Akhirnya, Jepang menyerah tanpa syarat kepada
Sekutu pada 15 Agustus 1945.

B. Perbedaan Sikap antara Golongan Tua dan Muda

Berita kekalahan Jepang tersebar luas meskipun Jepang merahasiakannya. Berita tersebut
kemudian diketahui oleh Sutan Syahrir melalui radio BBC. Syahrir kemudian beranggapan inilah
saatnya memerdekakan Indonesia. Pada 14 Agustus 1945, Soekarno-Hatta tiba di Jakarta.
Syahrir mendesak agar Soekarno-Hatta secepatnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
tetapi Soekarno-Hatta tidak menyetujui usulan Syahrir.

Sementara itu, pada 15 Agustus 1945, golongan muda di bawah pimpinan Chairul Saleh,
mengadakan pertemuan di Gedung Bakteriologi di Jl. Pegangsaan Timur no. 13, Jakarta
(sekarang Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia). Hasilnya menyatakan bahwa
kemerdekaan Indonesia tidak dapat bergantung pada bangsa lain. Golongan muda diwakili oleh

6
Wikana dan Darwis untuk menyatakan pendapat mereka. Golongan muda menuntut agar
proklamasi kemerdekaan dilaksanakan pada 16 Agustus 1945 tetapi Soekarono-Hatta menolak
dengan alasan sebagai berikut :

 Soekarno-Hatta belum mendapat pernyataan resmi tantang kekalahan Jepang.


 Pasukan Jepang masih bersenjata dan mempunyai tugas untuk menjaga status quo,
keamanan dan ketertiban sebelum Sekutu datang,
 Soekarno-Hatta akan membicarakan kemerdekaan Indonesia di rapat PPKI pada 16
Agustus 1945.

Perdebatan semakin panas, golongan tua marah dan menyarankan agar golongan muda mencari
orang lain untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

C. Peristiwa Rengasdengklok

Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa pengamanan Soekarno-Hatta dari pengaruh


Jepang dengan cara menyembunyikan kedua tokoh tersebut ke daerah Rengasdengklok, Jawa
Barat. Peristiwa pengamanan tersebut dilakukan pada 16 Agustus 1945, pukul 04. 00 WIB.
Untuk menghindari kecurigaan Jepang, orang yang membawa Soekarno-Hatta adalah Shodanco
Singgih, seorang daidan PETA di Jakarta. Alasan pemilihan Rengasdengklok, karena
perhitungan geografis dan militer. Pertama, Rengasdengklok letaknya sangat terpencil, 15 km
dari jalan raya Jakarta-Cirebon.

Kedua, di Rengasdengklok terdapat kesatuan PETA bersenjata yang cukup besar. Ketiga,
penguasa dan rakyat di Rengasdengklok umumnya anti-Jepang dan pro-kemerdekaan. Keempat,
Rengasdengklok dapat terawasi dari segala penjuru dan mendapat dukungan dari pejuang sekitar,
misalnya daidan Purwakarta sedia mengawasi gerakan Jepang dari timur, pasukan PETA di
Kedung Gede telah bersiap di sebelah selatan.

Soekarno-Hatta disambut baik oleh Shodanco Subeno dan membicarakan tentang


proklamasi kemerdekaan Indonesia. Setelah itu datang Ahmad Subardjo bersama sekretaris
pribadinya Sudiro pukul 17.30 WIB. Ahmad Subardjo memberitahukan kebenaran Jepang

7
menyerah kepada Sekutu. Mendengar itu Soekarno-Hatta bersedia memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.

2.2 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Persiapan menyambut proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jl. Pegangsaan Timur No.


56. Walikota Jakarta Suwiryo memerintahkan Wilopo untuk mempersiapkan peralatan yang
diperlukan seperti mikrofon alat pengeras suara. Adapun Sudiro memerintahkan S. Suhud
menyiapkan satu tiang bendera. Keamanan dipercayakan pada Shodanco Latief
Hendraningratdan Abdurrahman. Menjelang pukul 10.00 WIB, tokoh-tokoh pergerakan nasional
telah berdatangan di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, seperti dr. Buntara Martoatmojo, Mr. A. A.
Maramis, Mr. Latuharhary, Abikusno Tjorosujoso, Otto Iskandardinata, Ki Hajar Dewantara,
Sam Ratu Langie, K. H. MasMansur, Mr. Sartono, Sayuti Melik, Pandu Kartawiguna, M.
Tabrani, dr. Muwardi dan A. G. Pringgodigdo.

Tepat pukul 10.00 WIB, 17 Agustus 1945, yang bertepatan dengan bulan Ramadhan,
Soekarno didampingi oleh Moh. Hatta membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia, yang
isinya sebagai berikut:

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.Hal-hal jang


mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo
jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa Indonesia.

Soekarno/Hatta .

8
Setelah pembacaan proklamasi selesai, Latief Hendraningrat dan S. Suhud mengibarkan
bendera Merah Putih. Seluruh rakyat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Upacara
ditutup oleh Walikota Jakarta, Suwiryo.

2.3 Peristiwa Setelah Proklamasi

Berita proklamasi disebarkan melalui media komunikasi, seperti pamflet, radio dan surat
kabar. Pamflet dipasang oleh para pemuda di tempat yang mudah dilihat publik. Pada 20 Agustus
1945, hampir seluruh surat kabar di Jawa menerbitkan berita proklamasi secara serempak.
Adapun melalui radio oleh kantor berita Antara (Domei). Kepala bagian radio, Waidan. B.
Palenewen menerima teks proklamasi dari Syahruddin. Waidan memerintahkan F. Wuz supaya
menyiarkan berita proklamasi tiga kali yang diulang setiap setengah jam sampai pukul 16.00
WIB. Akibatnya kantor berita Domei ditutup Jepang pada 20 Agustus 1945.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa pengamanan Soekarno-Hatta dari pengaruh


Jepang dengan cara menyembunyikan kedua tokoh tersebut ke daerah Rengasdengklok, Jawa
Barat. Perumusan teks proklamasi ditulis oleh Soekarno dibantu oleh Ahmad Soebardjo dan
Hatta. Pada dasarnya konsep proklamasi kemerdekaan mengandung dua pokok pikiran. Berita
proklamasi disebarkan melalui media komunikasi, seperti pamflet, radio dan surat kabar. Pamflet
dipasang oleh para pemuda di tempat yang mudah dilihat publik. Bangsa Indonesia benar-benar
telah siap untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamasikannya itu, demikian
juga siap untuk mempertahankan negara yang baru didirikan tersebut. Hal itu ditunjukkan oleh
kalimat pertama pada naskah

3.2 Saran

Bagaimana cara kita menghargai jasa para pahlawan? Mencintai negeri ini (patriotik)
merupakan bentuk dari penghargaan kita kepada para pahlawan. Mencintai negeri ini berarti
menjaga negeri ini dari kerusakan baik secara fisik maupun mental. Kerusakan alam yang
diakibatkan oleh eksploitasi yang berlebihan dan pencemaran adalah contoh dari kerusakan fisik
dari negeri ini. Sedangkan kerusakan mental misalnya penyakit kolusi, korupsi, dan nepotisme
yang akhir-akhir ini menggetarkan negeri ini. Semua itu harus kita cegah dan hentikan demi
menghargai jasa para pahlawan pendiri negeri ini. Atau kalau tidak, kita akan menjadi bangsa
yang kecil tak beradab dan kalimat “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para
pahlawannya” hanya akan menjadi sebuah retorika yang tak bermakna.

10
DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2009). Bagaimana Kita Menghargai Jasa Pahlawan. Retrieved from .wordpress:
https://pramukaxp2.wordpress.com

Admin. (2012). Sejarah Proklamasi. Retrieved from .blogspot:


http://makalahcyber.blogspot.com

Ashari, A. R. (2013). Peristiwa Sekitar Proklamasi Sampai Terbentuknya NKRI. Retrieved


from .wordpress: https://jagoips.wordpress.com

Maryato, H. (2011). Sejarah Proklamasi Indonesia Hingga Terbentuknya Republik Indonesia


Serikat (RIS). Retrieved from .blogspot: http://hendicom.blogspot.com

11

Anda mungkin juga menyukai