Disusun Oleh :
RENALDI
Kelas: IX.1
Guru Pembimbing :
EMMY YULIANI, S Pd.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah dengan judul
“Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945” dengan baik dan tepat
waktu.
Sholawat serta salam kami tujukan kepada baginda Rasulullah SAW yang
telah menuntun umatnya kearah keselamatan hidup serta membawa petunjuk bagi
semua umat muslim.
Terwujudnya makalah ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak,
dukungan yang telah diberikan pada penulis, dengan terselesaikannya makalah ini.
Kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua yang selalu mendoakan.
2. Ibu guru, selaku guru mata pelajaran Sejarah Indonesia.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi
kita semua dalam kegiatan belajar maupun pembelajaran.
Tak ada gading yang tak retak, kami selaku penulis mohon maaf apabila
ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Kami mengharapkan kritik dan
saran untuk memperbaiki makalah yang kami buat agar dapat bermanfaat dan
menambah ilmu pengetahuan bagi kami. Amin
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................
1.3 Tujuan............................................................................................
BAB II ISI
2.1 Peristiwa Penting Sekitar Proklamasi...........................................
2.2 Peranan Proklamator Dalam Kemerdekaan Indonesia.................
2.3 Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia...............
2.4 Proses Pembentukan Pemerintahan Pertama RI beserta
Kelengkapannya dalam Proklamasi..............................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................
3.2 Kritik Dan Saran...........................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui sekitar Proklamasi Kemerdekaan RI.
2. Mengetahui peranan Tokoh Proklamator dalam kemerdekaan Indonesia .
3. Mengetahui perjuangan pahlawan dalam mempertahamkan kemerdekaan Indonesia.
4. Mengetahui Proses Pembentukan Pemerintahan Pertama Republik Indonesia beserta
kelengkapannya dalam Proklamasi
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dalam pertemuan itu disepakati agar pemerintah Jepang tidak menghalangi pelaksanaan proklamasi
kemerdekaan yang akan dilakukan oleh rakyat Indonesia.
Setelah pertemuan itu, Soekarno Hatta kembali ke rumah Laksamana Tadashi Maeda untuk menyusun
naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia Miyoshi sebagai orang kepercayaan Nishimura bersama tiga tokoh
pemuda, yaitu Sukami, Soediro dan B.M Diah menyaksikan Soekarno Moh Hatta dan Ahmad Soebardjo
membahas perumusan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Menjelang subuh, naskah proklamasi yang
masih berupa konsep yang ditulis oleh Soekarno dibacakan dan dibahas kembali. Soekarno yang mendapat
dukungan dari Moh. Hatta menyarankan agar mereka bersama – sama menandatangani naskah proklamasi selaku
wakil bangsa Indonesia namun golongan pemuda menentangnya.
Sukarni yang mewakili golongan pemuda mengusulkan agar yang menandatangani naskah proklamasi
kemerdekaan Indonesia adalah Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia. Usul itu disetujui oleh hadirin yang
ada, Kemudian Soekarno meminta kepada Sayuti Melik untuk mengetik berita naskah itu berdasarkan naskah
hasil tulisan tanganya dengan perubahan yang telah disetujui.
Semula pembacaan teks proklamasi akan dibacakan di Lapangan Ikada (sekarang bagian tenggara
lapangan Monumen Nasional) atas usulan Sukarni. Namun Soekarno khawatir akan terjadi bentrokan fisik antara
rakyat Indonesia dengan tentara Jepang maka diputuskan bahwa pembacaan teks proklamasi kemerdekaan
Indonesia akan dilaksanakan di rumah kediaman Soekarno, yakni jalan Pegangasaan Timur No. 56 Jakarta pada
hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 wib.
3
Dr. Buntaran Martoatmodjo, Mr. Latuharhary, Anwar Tjokroaminoto, Otto Iskandardinata, Sam Ratulangi, Mr.
Sartono, Pandu Kartawiguna, Dr. Muwardi, Mr. A. A Maramis, Abikusno Tjokrosuyoso, Harsono
Tjokroaminoto, Ki Hajar Dewantara, K.H Mas Mansyur, Sayuti Melik, M. Tabrani, A.K Pringgodigdo, dll.
4
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta
Di sini ditulis tahun 05 karena ini sesuai dengan tahun Jepang yang kala itu adalah tahun 2605.
b. Naskah Otentik
Teks diatas merupakan hasil ketikan dari Sayuti Melik (atau Sajoeti Melik), salah seorang tokoh pemuda yang
ikut andil dalam persiapan proklamasi.
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal² jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17-8-'05
Wakil2 bangsa Indonesia.
2.1.6 Teks pidato proklamasi kemerdekaan Indonesia
Saudara-saudara sekalian!
Saya telah meminta Anda untuk hadir di sini untuk menyaksikan peristiwa dalam sejarah kami yang paling
penting.
Selama beberapa dekade kita, Rakyat Indonesia, telah berjuang untuk kebebasan negara kita-bahkan selama
ratusan tahun!
Ada gelombang dalam tindakan kita untuk memenangkan kemerdekaan yang naik, dan ada yang jatuh, namun
semangat kami masih ditetapkan dalam arah cita-cita kami.
Juga selama zaman Jepang usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak pernah berhenti. Pada zaman
Jepang itu hanya muncul bahwa kita membungkuk pada mereka. Tetapi pada dasarnya, kita masih terus
membangun kekuatan kita sendiri, kita masih percaya pada kekuatan kita sendiri.
Kini telah hadir saat ketika benar-benar kita mengambil nasib tindakan kita dan nasib negara kita ke tangan kita
sendiri. Hanya suatu bangsa cukup berani untuk mengambil nasib ke dalam tangannya sendiri akan dapat berdiri
dalam kekuatan.
Oleh karena semalam kami telah musyawarah dengan tokoh-tokoh Indonesia dari seluruh Indonesia. Bahwa
pengumpulan deliberatif dengan suara bulat berpendapat bahwa sekarang telah datang waktu untuk
mendeklarasikan kemerdekaan.
Saudara-saudara:
Bersama ini kami menyatakan solidaritas penentuan itu.
Dengarkan proklamasi kami:
PROKLAMASI,
KAMI BANGSA INDONESIA DENGAN INI MENYATAKAN KEMERDEKAAN INDONESIA. HAL-HAL YANG
MENGENAI PEMINDAHAN KEKUASAAN DAN LAIN-LAIN DISELENGGARAKAN DENGAN CARA
SAKSAMA DAN DALAM TEMPO YANG SESINGKAT-SINGKATNYA.
5
DJAKARTA, 17 Agustus 1945
ATAS NAMA BANGSA INDONESIA
SUKARNO-HATTA
Jadi, Saudara-saudara!
Kita sekarang sudah bebas!
Tidak ada lagi penjajahan yang mengikat negara kita dan bangsa kita!
Mulai saat ini kita membangun negara kita. Sebuah negara bebas, Negara Republik Indonesia-lamanya dan abadi
independen. Semoga Tuhan memberkati dan membuat aman kemerdekaan kita ini!
6
e. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2.2.2 PPKI
Setelah persidangan pertama selesai, BPUPKI menunda persidangan hingga bulan juli 1945. Namun
pada tanggal 22 juni 1945, sembilan orang anggota, yaitu: (Soekarno, Mr.Muh.Yamin, Mr.A.A.Maramis,
Wachid Hasyim, Moh.Hatta, Mr.Ahmad Soebardjo, Abduljahar Muzakar, Abikusno Tjokrosujoso). Membentuk
panitia sembilan atau lebih dikenal dengan sebutan Panitia Kecil. Panitia kecil ini menghasilkan dokumen yang
berisi asas dan tujuan Negara Indonesia merdeka. Dokumen ini dikenal sebagai Piagam Jakarta.
Adapun isi dari Piagam Jakarta, adalah:
1. Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat- syariat Islam bagi para pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persauan Indonesia.
4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratandan perwakilan.
5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Piagam Jakarta kemudian ditetapkan menjadi mukadimah Undang-Undang Dasar 1945, setelah
diadakannya perubahan pada sila pertama, yaitu “Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat-syariat
Islam bagi para pemeluknya” menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Setelah panitia sembilan menetapkan mukadimah UUD 1945, mereka mengajukan pembentukan PPKI
sebagai pengganti BPUPKI. Pada tanggal 7 Agustus 1945, Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan Panitia
Persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau
Dokuritzu Zyunbi Inkai yang mengganti BPUPKI.
Pada tanggal 9 agustus 1945, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Dr. Ratjiman Widyodiningrat
berangkat ke Saigon, Dalat (Vietnam Selatan) untuk memenuhi panggilan Panglima Mandala Asia Tenggara
Marsekal Terauchi. Ketiga tokoh bangsa Indonesia itu dipanggil untuk membicarakan tentang
kemerdekaan Indonesia yang pelaksanaannya akan dilakukan oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia atau PPKI.
Dalam sidang PPKI berhasil menyusun landasan dasar proklamasi kemerdekaan Indonesia. Landasan
itu adalah landasan dasar nasional dan landasan dasar internasional. Landasan tersebut tercermin di dalam
Pembukaan UUD 1945, sekaligus merupakan Dekralasi Kemerdekaan Indonesia.
2.3 PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
Upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui berbagai upaya, yaitu perlucutan senjata Jepang,
menghadapi tentara sekutu dan NICA, serta perjuangan politik untuk mendapatkan pengakuan internasional.
Kedatangan pihak sekutu ke Indonesia dengan tujuan melepaskan tawanan perang tentara sekutu dari Jepang dan
melucuti tentara Jepang pada awalnya diterima dengan baik oleh rakyat Indonesia. Namun setelah tahu
kedatangan sekutu diboncengi oleh NICA (Netherlands Indies Civil Administration) dengan tujuan Belanda
ingin menguasai kembali wilayah Indonesia, akhirnya terjadilah konflik di berbagai daerah di Indonesia. Pada
masa itu Belanda melalui pemimpin Van Mook membentuk Negara-negara bagian, yaitu NIT (Negara Indonesia
Timur), Negara Pasundan, Daerah Istimewa Borneo Barat, Negara Madura, Negara Sumatra Timur, Negara Jawa
Timur.
7
2.3.1 Perjuangan Bersenjata
1. Pertempuran Lima Hari di Semarang (14-19 Oktober 1945)
Pada peristiwa ini gugur Dokter Karyadi yang ditembak pasukan Jepang. Akhirnya pecah perang antara
pasukan Jepang dengan rakyat Indonesia dan pasukan Jepang yang mengakibatkan banyaknya korban.
8
Pertempuran ini terjadi di wilayah Sulawesi Selatan sperti Polongbangkeng, Pare-Pare, dan Luwu. Pejuang
yang gugur salah satunya yaitu Emmy Saelan.
9. Agresi Militer Belanda I
Terjadi tanggal 21 Juli 1947 di mana Belanda telah melanggar Perjanjian Linggarjati dengan melancarkan
serangan secara tiba-tiba. Serangan tersebut diarahkan di kota-kota besar di Jawa dan Sumatra terutama
daerah minyak dan perkebunan.
9
c. Pemerintah RI akan menghadiri KMB
d. Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi militer dan membebaskan tawanan
perang
7. Perundingan Inter Indonesia
Perundingan hanya ke dalam wilayah Indonesia yang diwakili dari RI dan BFO (Negara Bagian
Indonesia). Tujuannya untuk menyamakan langkah dalam menghadapi KMB di Den Haag.
10
a. KNIP sebelum DPR/MPR terbentuk diserahi kekuasaan legislatif untuk membuatundang-undang
dan ikut menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN).
b. Berhubung gentingnya keadaan, maka pekerjaan sehari-hari KNIP dijalankan olehsebuah Badan
Pekerja KNIP yang diketuai oleh Sutan Syahrir. Komite Nasional Indonesia disusun dari tingkat
pusat sampai daerah. Pada tingkat pusat disebutKomite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan pada
tingkat daerah yang disusunsampai tingkat kawedanan disebut Komite Nasional Indonesia.
11
ditunjukSupriyadi. Berdasarkan maklumat pemerintah tersebut, maka segera dibentuk MarkasTertinggi
TKR oleh Oerip Soemohardjo yang berkedudukan di Yogyakarta. Di Pulau Jawaterbentuk 10 Divisi
dan di Sumatra 6 Divisi. Berkembangnya kekuatan pertahanan dankeamanan yang begitu cepat
memerlukan satu pimpinan yang kuat dan berwibawauntuk mengatasi segala persoalan akibat
perkembangan tersebut. Supriyadi yangditunjuk sebagai pemimpin tertinggi TKR ternyata tidak pernah
muncul. Pada bulanNovember 1945 atas prakarsa dari markas tertinggi TKR diadakan
pemilihanpemimpin tertinggi TKR yang baru. Yang terpilih adalah Kolonel Soedirman,
KomandanDivisi V/Banyumas. Sebulan kemudian pada tanggal 18 Desember 1945, Soedirmandilantik
sebagai Panglima Besar TKR dengan pangkat jenderal.Oerip Soemohardjo tetap menduduki jabatan
lamanya sebagai Kepala Staf Umum TKR dengan pangkat Letnan Jenderal (Letjen). Terpilihnya
Soedirman merupakantitik tolak perkembangan organisasi kekuatan pertahanan keamanan. Pada bulan
Januari1946, TKR berubah menjadi Tentara Rakyat Indonesia (TRI). Pada bulan Juni 1947 namaTRI
berubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sampai dengan pertengahan1947, bangsa Indonesia
telah berhasil menyusun, mengonsolidasikan dan sekaligusmengintegrasikan alat pertahanan dan
keamanan. TNI bukanlah semata-mata alatnegara atau pemerintah, melainkan alat rakyat, alat
“revolusi” dan alat bangsa Indonesia.Dukungan Daerah terhadap Pembentukan Negara Kesatuan dan
PemerintahanRepublik IndonesiaKemerdekaan yang diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945
ternyatamendapat sambutan yang luar biasa di berbagai daerah, baik di Jawa maupun luar Jawa.Berikut
ini dukungan terhadap pembentukan Negara Republik Indonesia.
1. Di Sulawesi Selatan, Raja Bone (Arumpone) La Mappanjuki, yang masih tetap ingatakan
pertempuran-pertempuran melawan Belanda pada awal abad XX,menyatakan dukungannya
terhadap Negara Kesatuan dan Pemerintahan RepublikIndonesia. Mayoritas raja-raja suku Makasar
dan Bugis mengikuti jejak Raja Bonemengakui kekuasaan Dr. Sam Ratulangie yang ditunjuk
pemerintah sebagaiGubernur Republik di Sulawesi.
2. Raja-raja Bali juga mengakui kekuasaan Republik.
3. Empat raja di Jawa Tengah (Mangkunegaran, Kasunanan Surakarta, Kasultanan, danPaku Alaman
Yogyakarta) menyatakan dukungan mereka kepada Republik Indonesia pada awal September
1945.Dukungan yang sangat penting ditunjukkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IXdari
Kasultanan Yogyakarta yang nampak dalam pernyataannya tanggal 5 September1945. Dalam
pernyataan tersebut Sri Sultan Hamengku Buwono IX menegaskan bahwa Negeri Ngayogyokarto
Hadiningrat yang bersifat kerajaan sebagai Daerah Istimewa dalam Negara Republik Indonesia.
Pernyataan tersebut merupakan suatu keputusan yang cukup berani dan bijak di dalam negara
kerajaan yang berdaulat. Sesuai dengankonsep negara kesatuan yang dianut Indonesia, tidak akan
ada negara di dalam negara.Kalau hal tersebut terjadi akan memudahkan bangsa asing mengadu
domba. Dukunganterhadap negara kesatuan dan pemerintah Republik Indonesia juga datang dari
rakyatdan pemuda. Berikut ini beberapa peristiwa sebagai wujud dukungan rakyat secara spontan
terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
1) Sulawesi Selatan
Pada tanggal 19 Agustus 1945, rombongan Dr. Sam Ratulangi, Gubernur Sulawesi, mendarat
di Sapiria, Bulukumba. Setelah sampai di Ujung pandang,gubernur segera membentuk
12
pemerintahan daerah. Mr. Andi Zainal Abidin diangkat sebagai Sekretaris Daerah. Tindakan
gubernur oleh para pemuda dianggap terlalu berhatihati, kemudian para pemuda
mengorganisasi diri dan merencanakan merebut gedung-gedung vital seperti studio radio dan
tangsi polisi. Kelompokpemuda tersebut terdiri dari kelompok Barisan Berani Mati (Bo-ei
Taishin), bekaskaigun heiho dan pelajar SMP. Pada tanggal 28 Oktober 1945 mereka
bergerakmenuju sasaran. Akibat peristiwa tersebut, pasukan Australia yang telah adabergerak
dan melucuti mereka. Sejak peristiwa tersebut gerakan pemudadipindahkan dari
Ujungpandang ke Polombangkeng.
2) Di Bali
Para pemuda Bali telah membentuk berbagai organisasi pemuda, sepertiAMI, Pemuda
Republik Indonesia (PRI) pada akhir Agustus 1945. Mereka berusahauntuk menegakkan
Republik Indonesia melalui perundingan tetapi mendapathambatan dari pasukan Jepang. Pada
tanggal 13 Desember 1945 mereka melakukangerakan serentak untuk merebut kekuasaan dari
tangan Jepang, meskipun gerakanini gagal.
3) Gorontalo
Pada tanggal 13 September 1945 di Gorontalo terjadi perebutan senjataterhadap markas-
markas Jepang. Kedaulatan Republik Indonesia berhasilditegakkan dan para pemimpin
Republik menolak ajakan untuk berunding denganpasukan pendudukan Australia.
4) Rapat Raksasa di Lapangan Ikada
Rapat Raksasa dilaksanakan di Lapangan Ikada (Ikatan Atletik Djakarta) tanggal 19 September
1945. Sekitar 200.000 orang hadir dalam pertemuantersebut. Pada peristiwa ini, kekuatan
Jepang, termasuk tank-tank, berjaga-jagadengan mengelilingi rapat umum tersebut. Rapat
Ikada dihadiri oleh PresidenSoekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta serta sejumlah
menteri. Untukmenghindari terjadinya pertumpahan darah, Presiden Soekarno
menyampaikanpidato yang intinya berisi permintaan agar rakyat memberi kepercayaan
dandukungan kepada pemerintah RI, mematuhi perintahnya dan tunduk kepadadisiplin.
Setelah itu Presiden Soekarno meminta rakyat yang hadir bubar dantenang.
5) Terjadinya Insiden Bendera di Hotel
Yamat amat amato, o, Sur Suraba aba abaya Insiden ini terjadi pada tanggal19 September
1945, ketika orang-orang Belanda bekas tawanan Jepang mendudukiHotel Yamato, dengan
dibantu segerombolan pasukan Serikat. Orang-orang Belandatersebut mengibarkan bendera
mereka di puncak Hotel Yamato. Hal tersebutmemancing kemarahan para pemuda. Hotel
tersebut diserbu para pemuda, setelahpermintaan Residen Sudirman untuk menurunkan
bendera Belanda ditolakpenghuni hotel. Bentrokan tidak dapat dihindarkan. Beberapa pemuda
berhasilmemanjat atap hotel serta menurunkan bendera Belanda yang berkibar di
atasnya.Mereka merobek warna birunya dan mengibarkan kembali sebagai Merah Putih.
6) Di Yogyakarta
Di Yogyakarta perebutan kekuasaan secara serentak dimulai tanggal 26September 1945. Sejak
pukul 10 pagi semua pegawai instansi pemerintah danperusahaan yang dikuasai Jepang
13
melaksanakan aksi mogok. Mereka memaksa agarorang-orang Jepang menyerahkan aset dan
kantornya kepada orang Indonesia. Tanggal27 September 1945 Komite Nasional Indonesia
Daerah Yogyakarta mengumumkanbahwa kekuasaan di daerah tersebut telah berada di tangan
Pemerintah RepublikIndonesia. Pada hari itu juga di Yogyakarta diterbitkan surat kabar
Kedaulatan Rakyat.
7) Sumatra Selatan
Dukungan dan perebutan kekuasaan terjadi di Sumatra Selatan padatanggal 8 Oktober 1945,
ketika Residen Sumatra Selatan dr. A.K. Gani bersamaseluruh pegawai Gunseibu dalam suatu
upacara menaikkan bendera Merah Putih.Setelah upacara selesai, para pegawai kembali ke
kantornya masing-masing. Padahari itu juga diumumkan bahwa di seluruh Karesidenan
Palembang hanya ada satukekuasaan yakni kekuasaan Republik Indonesia. Perebutan
kekuasaan di Palembangberlangsung tanpa insiden, sebab orang-orang Jepang telah
menghindar ketikaterjadi demonstrasi.
8) Pertempuran Lima Hari di Semarang
Peristiwa ini terjadi di Semarang pada tanggal 15 - 20 Oktober 1945.Peristiwa itu berawal
ketika 400 orang veteran AL Jepang yang akan dipekerjakan untuk mengubah pabrik gula
Cepiring menjadi pabrik senjata memberontak ketikaakan dipindahkan ke Semarang.
Tawanan-tawanan tersebut menyerang polisiIndonesia yang mengawal mereka. Situasi
bertambah hangat dengan meluasnyadesas-desus bahwa cadangan air minum di desa Candi
telah diracuni. Dr. Karyadiyang meneliti cadangan air minum tersebut meninggal ditembak
oleh Jepang.Pertempuran mulai pecah dini hari tanggal 15 Oktober 1945 di Simpang
Lima.Pertempuran berlangsung lima hari dan baru berhenti setelah pimpinan TKRberunding
dengan pimpinan pasukan Jepang. Usaha perdamaian dipercepat denganmendaratnya pasukan
Sekutu di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945 yangkemudian menawan dan melucuti
senjata tentaraJepang. Untuk mengenang keberanian para pemuda Semarang
dalampertempuran tersebut, maka dibangunlah Tugu Muda yang terletak di kawasanSimpang
Lima, Semarang.
9) Di Bandung
Pertempuran diawali dengan usaha para pemuda untuk merebut pangkalanUdara Andir dan
pabrik senjata bekas ACW (Artillerie Constructie Winkel, sekarangPindad). Usaha tersebut
berlangsung sampai datangnya pasukan Sekutu di Bandungtanggal 17 Oktober 1945.
10) Kalimantan
Di beberapa kota di Kalimantan mulai timbul gerakan yang mendukungproklamasi. Akibatnya
tentara Australia yang sudah mendarat atas nama Sekutumengeluarkan ultimatum melarang
semua aktivitas politik, seperti demonstrasi danmengibarkan bendera Merah Putih, memakai
lencana Merah Putih danmengadakan rapat. Namun kaum nasionalis tidak menghiraukannya.
Di Balikpapantanggal 14 November 1945, tidak kurang 8.000 orang berkumpul di depan
komplekNICA sambil membawa bendera Merah Putih.
11) Sulawesi Utara
14
Usaha menegakkan kedaulatan di Sulawesi Utara tidak padam, meskipun tentara NICA telah
menguasai wilayah tersebut. Pada tanggal 14 Februari 1946, para pemuda Indonesia anggota
KNIL tergabung dalam Pasukan Pemuda Indonesia(PPI) mengadakan gerakan di Tangsi Putih
dan Tangsi Hitam di Teling, Manado.Mereka membebaskan tawanan yang mendukung
Republik Indonesia antara lainTaulu, Wuisan, Sumanti, G.A. Maengkom, Kusno Dhanupojo,
dan G.E. Duhan. Di sisilain mereka juga menahan Komandan Garnisun Manado dan semua
pasukanBelanda di Teling dan penjara Manado. Dengan diawali peristiwa tersebut parapemuda
menguasai markas Belanda di Tomohon dan Tondano. Berita tentangperebutan kekuasaan
tersebut dikirim ke pemerintah pusat yang saat itu diYogyakarta dan mengeluarkan Maklumat
No. 1 yang ditandatangani oleh Ch.Ch.Taulu. Pemerintah sipil dibentuk tanggal 16 Februari
1946 dan sebagai residen dipilih B.W. Lapian
BAB III
PENUTUP
(SIMPULAN DAN SARAN)
3.1 KESIMPULAN
Kemerdekaan Indonesia bukanlah pemberian dari Jepang melainkan hasil perjuangan
dan kerja keras bangsa Indonesia.
Beberapa peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi, diantaranya: peristiwa
Rengasdemgklok, pemyusunan teks proklamasi, dan detik-detik priklamasi. Pada peristiwa
Rengasdengklok, para pemuda membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok.
Mereka didesak untuk segera memproklamasikan Indonesia merdeka.
Organisasi yang sangat berperan dalam mewujudkan kemerdekaan adalah BPUPKI
dan PPKI. BPUPKI diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat, sedangkan PPKI diketuai
oleh Ir. Soekarno. BPUPKI telah berhasil menyusun dasar negara dan rancangan UUD.
Dalam sidangnya yang pertama tanggal 18 Agustus 1945, PPKI telah menetapkan tiga
keputusan penting yaitu mengesahkan dan menetapkan UU RI, yang kemudian dikenal
sebagai UUD 1945, mengangkat presiden dan wakil presiden, dan membentuk Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Tokoh-tokoh penting dalam peristiwa proklamasi adalah Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ahmad subardjo, dan Fatmawati.
Belanda bermaksud kembali lagi ke daerah jajahannya, kembali sehabis Perang Dunia
II. Belanda datang ke Indonesia sebagai pegawai-pegawai NICA yang bersama-sama dengan
Inggris mendarat pada tanggal 24 Agustus 1945.
Perkiraan Belanda ternyata meleset, karena menurut kenyataannya, RI sudah
diproklamasikan dan rakyat Indonesia pun dengan gigih menentang penjajahan kembali oleh
15
Belanda. Untuk memaksakan kehendaknya agar dapat bercokol kembali di bumi Indonesia,
Belanda melakukan agresi kepada bangsa Indonesia. Adanya agresi Belanda mendapatkan
perhatian dari dunia internasional antara lain dari PBB.
Sepatutnyalah kita sebagai penerus bangsa Indonesia untuk terus melanjutkan
kehidupan Indonesia dengan tetap menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
3.2.1 Kritik
Kritikan saya tujukan kepada masyarakat Indonesia yang tidak bisa menghargai
perjuangan Pahlawan, itu tercermin dari bagaimana mereka seenaknya berbuat berbagai
kerusuhan, tindak Korupsi, dan pembodohan bangsa.
3.2.2 Saran
Saya Menyarankan kepada Pemimpin negeri ini untuk selalu menanamkan nilai-nilai
kepahlawanan dalam semua aspek pendidikan di Indonesia, serta melakukan kajian-kajian
tentang pembenahan sistem yang ada sekarang agar Indonesia kedepannya menjadi lebih
baik. Tentu hal ini tidak boleh lepas dari nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia yang berbudi
luhur.
16
DAFTAR PUSTAKA
17