Dosen pengampu :
Sely Ayu Lestari ,M.Pd.
Nama Kelompok :
Fina Amelia Fajri (21220015)
Fitri Dwi Agustina (21220016)
Ifa Nurjannah (21220017)
PRODI
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
IKIP PGRI BOJONEGORO
1
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Sejarah Indonesia di Era Awal
Kemerdekaan " dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah Indonesia.Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan tentang sejarah kemerdekaan Indonesia bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sely selaku Dosen Mata Kuliah Sejarah
Indonesia .Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER ……………………………………………………………………………………..1
3.2Saran………………………………………………………………………………..……..8
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Latar belakang peristiwa kemerdekaaan Indonesia
Persiapan kemerdekaan Indonesia sudah dilakukan sejak lima bulan sebelumnya,tepatnya pada 1
Maret 1945.
Badan ini diresmikan pada 29 April 1945 dan diketuai oleh Radjiman
Wedyodiningrat.Sebagai persiapan, BPUPKI melakukan dua kali sidang. Sidang pertama
dilakukan pada 29 Mei-1 Juni 1945. Sidang ini bertujuan untuk menentukan rumusan
dasar negara. Pada kesempatan itu, Soepomo, Mohammad Yamin, dan Soekarno,
masing-masing mengajukan konsep yang telah mereka buat. Pada 1 Juni 1945, terpilihlah
rumusan dasar negara yang diajukan oleh Soekarno, yang kelak kita kenal sebagai
Pancasila. Itulah mengapa tiap 1 Juni, kita peringati sebagai Hari Lahirnya
Pancasila.Sebagai tindak lanjut, pada 22 Juni 1945, dibentuklah panitia kecil
beranggotakan sembilan orang yang disebut dengan Panitia Sembilan. Panitia sembilan
bertugas untuk mematangkan rumusan dasar negara. Panitia ini kemudian menghasilkan
Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Pada piagam ini, termuat rumusan dasar negara yang
setelah beberapa perubahan menjadi Pancasila, seperti yang kita kenal hari ini. Adapun
sidang kedua dilakukan pada 10-14 Juli 1945 dan menghasilkan rumusan Undang-
Undang Dasar lengkap dengan pembukaannya (preambule).Pada 7 Agustus 1945,
BPUPKI dibubarkan oleh pemerintah Jepang karena dianggap telah menyelesaikan
tugasnya. Kemudian, pada 12 Agustus 1945, dibentuklah PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang. Panitia
ini diketuai oleh Soekarno dan beranggotakan 21 orang. Tugas PPKI adalah untuk
melanjutkan tugas-tugas organisasi sebelumnya, yaitu BPUPKI dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia.
5
Karena Soekarno dan Moh. Hatta meminta para pemuda untuk sabar dalam mengumumkan
proklamasi, Soekarno dan Moh. Hatta pun diamankan ke Rengasdengklok, Jawa Barat oleh para
pemuda. Mereka dijemput pada 16 Agustus 1945 pukul 4.30 WIB oleh rombongan golongan
muda. Sementara itu, di Jakarta akan dilaksanakan rapat anggota PPKI di gedung Chuo Sangi In.
Ahmad Soebardjo yang saat itu mencari keberadaan Soekarno dan Moh. Hatta pun
diberangkatkan ke Rengasdengklok untuk bertemu dan berunding dengan mereka. Akhirnya
Soebardjo berjanji dengan jaminan nyawa kepada golongan muda bahwa proklamasi
kemerdekaan akan diumumkan pada keesokan harinya selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB.
Dengan jaminan itu, akhirnya Soekarno dan Moh. Hatta dibawa kembali ke Jakarta.
Dari Rengasdengklok, rombongan tiba kembali di Jakarta pukul 23.30 WIB. Mereka
memutuskan untuk istirahat sebentar di rumah masing-masing. Sebelum merumuskan
naskah proklamasi, Soekarno dan Moh. Hatta menemui Mayor Jenderal Nishimura untuk
menanyakan sikapnya mengenai proklamasi kemerdekaan. Sayangnya, tidak ada
kesepakatan dalam pertemuan tersebut karena Jepang sudah menyerah kepada Sekutu,
sehingga mereka tidak dibolehkan untuk mengubah keadaan politik di Indonesia sampai
kedatangan Sekutu. Akhirnya, Soekarno dan Moh. Hatta memutuskan untuk melanjutkan
pembuatan naskah proklamasi.Setelah itu, Soekarno dan Moh. Hatta pergi ke
rumah Laksamana Tadashi Maeda bersama Ahmad Soebardjo. Walaupun orang Jepang,
laksamana ini memiliki kedekatan dengan tokoh-tokoh Indonesia dan beliau memberi
jaminan keselamatan.
Pagi harinya, rumah Soekarno sudah dipadati oleh banyak orang. Shodanco Latief
Hendraningrat menugaskan anak buahnya untuk berjaga-jaga di sekitar rumah Soekarno. Ia
menunggu kedatangan Moh. Hatta untuk membacakan naskah tersebut. Setelah Bung Hatta
datang, upacara dimulai.Pada awalnya, S.K. Trimurti diminta untuk mengibarkan bendera,
namun ia menolak. Menurutnya, pengibaran bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang
prajurit. Akhirnya, ditunjuklah Shodanco Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA,
dibantu oleh S. Suhud. Sementara itu, bendera merah putih dijahit oleh Fatmawati, istri
Soekarno. Upacara berlangsung syahdu dan para hadirin spontan menyanyikan Indonesia
Raya ketika bendera dikibarkan.Suasana pengibaran bendera merah putih untuk pertama
kalinya
Berita proklamasi disebarluaskan melalui siaran radio dari kantor berita Domei.
Mendengar berita ini, pihak Jepang melarang penyiaran berita proklamasi itu. Kemudian,
pada 20 Agustus 1945, alat pemancar di Domei diputus dan disegel, sehingga pegawainya
dilarang masuk. Tanpa kehilangan akal, para pemuda kemudian membuat alat pemancar
baru yang mereka ambil dari alat-alat pemancar dari kantor berita Domei. Alat pemancar ini
dibawa ke Menteng dan berita tersebut segera disiarkan ke seluruh Indonesia. Selain dari
radio, penyebaran berita proklamasi dilakukan lewat pers dan surat selebaran.
6
Hampir seluruh harian Jawa pada 20 Agustus 1945 memuat berita proklamasi dan
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia. Wah, untung para pemuda tidak kehabisan akal,
ya. Selain itu, para tokoh PPKI yang berasal dari luar Jakarta juga diminta untuk kembali ke
daerah mereka masing-masing untuk menyebarluaskan berita proklamasi, seperti Teuku
Mohammad Hassan dari Aceh, Sam Ratulangi dari Sulawesi, Ketut Pudja dari Bali, dan
A.A. Hamidan dari Kalimantan.
1) Sosial Budaya
Dengan Proklamasi memberikan kesempatan kepada seluruh rakyat Indoensia untuk menjadi rakayat
yang cerdas mandiri dan berkependidikan dan mempunyai nilai-nilai budaya yang tinggi.
2) Ekonomi
Proklamasi memberikan arah dan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk menciptakan rakyat yang
sejahtera dan mempunyai kekuasaan dalam menguasai dan mengelola sumber-sumber daya ekonomi
secara mandiri
3)Politik
Melalui Proklamasi adalah suatu pernyataan kemerdekaan yang berisi dan menyatakan keputusan
bangsa Indonesia yang telah berhasil melepaskan diri dari segala belenggu penjajahan dari para
penjajah penjajah dan bukti kemenangan atas mereka. Dan Selain itu, melalui Proklamasi bangsa
Indonesia menyatakan sikap untuk membangun kehidupan baru menuju masyarakat Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat adil, dan makmur.
4) Pendidikan
Melalui proklamasi juga Indonsia bertekad untuk memajukan kehidupan rakyat yang menjadi rakyat
yang pintar jauh dari keterbelakangan dan merata bagis etiap warganya dengan tidak ada pembatasan
ataupun hukum hukum diskriminasi.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kemerdekaan yang telah diraih Bangsa Indonesia tidak dengan mudah diperoleh
namun butuh perjuangan dan pengorbanan yang besar dari para pejuang. Pematangsiantar
memilki peranan penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Diharapkan agar
lebih memasyarakatkan peristiwa ini kepada kepada masyarakat karena umumnya orang
selalu senantiasa mengacu kepada beberapa peristiwa penting lainnya yang ada.