Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia


“Sejarah Indonesia di Era Awal Kemerdekaan ”

Dosen pengampu :
Sely Ayu Lestari ,M.Pd.

Nama Kelompok :
Fina Amelia Fajri (21220015)
Fitri Dwi Agustina (21220016)
Ifa Nurjannah (21220017)

PRODI
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
IKIP PGRI BOJONEGORO

1
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Sejarah Indonesia di Era Awal
Kemerdekaan " dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah Indonesia.Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan tentang sejarah kemerdekaan Indonesia bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sely selaku Dosen Mata Kuliah Sejarah
Indonesia .Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Tuban ,15 Oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
COVER ……………………………………………………………………………………..1

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………2

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..……3

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………..……4

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………..4


1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………………4
1.3 Tujuan …………………………………………………………………………………..4

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………….….…..5

2.1 Latar belakang dari peristiwa kemerdekaan Indonesia ………………………………….5

2.2 Detik-detik perumusan teks proklamasi kemerdekaan ………………………………….6

2.3 Dampak-dampak kemerdekaan Indonesia bagi rakyat di berbagai bidang …………..…7

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………8

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………8

3.2Saran………………………………………………………………………………..……..8

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemerdekaan yang saat ini dinikmati oleh bangsa Indonesia bukanlah usaha mudah
untuk dicapai. Kemerdekaan Indonesia diperoleh melalui perjuangan yang tidak hanya
memerlukan pengorbanan materi, namun juga nyawa. Sumpah pemuda pada tahun 1928
mengikrarkan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai jenis suku dan
bertekat sebagai suatu bangsa yang besar, mempunyai satu bangsa, satu bahasa, satu
tanah air, yaitu Indonesia. Cita-cita tersebut telah mengikat berbagai suku bangsa untuk
melepaskan diri dari ikatan kolonialisme Belanda. Keseluruhan pemikiran dan tekat
untuk meraih persatuan dan kesatuan bangsa, dengan memanfaatkan secara maksimal
seluruh sarana perjuangan, kemudian mencapai titik puncak pada proklamasi
kemerdekaan 17 Agustus 1945. Kehendak dan tekat bangsa telah terwujud dengan
berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menandakan bangsa Indonesia menjadi bangsa
yang merdeka dari belenggu penjajahan. kurun waktu tahun 1945 hingga tahun 1950
merupakan masa Revolusi Indonesia. Ini merupakan sebuah masa dalam perjalanan
sejarah bangsa Indonesia yang sarat dengan perjuangan dalam mempertahankan
kemerdekaan, baik perjuangan secara fisik ataupun secara diplomasi. Kemerdekaan yang
diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 ternyata tidaklah serta merta segera
mengubah situasi dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang merdeka seutuhnya.
Pasca proklamasi kemerdekaan, para tokoh Indonesia berusaha untuk membenahi
tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Suatu negara yang baru merdeka
memerlukan suatu dasar negara dan pemimpin yang mampu memimpin pemerintahan.
Selain itu juga perlunya membentuk badan atau lembaga yang berfungsi membantu
pemimpin Negara dalam menjalankan tugasnya. Poesponegoro dan Notosusanto
menjelaskan bahwa setelah peristiwa proklamasi terdapat beberapa rapat yang dilakukan
oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Rapat tersebut menghasilkan
keputusan mengenai langkah yang akan ditempuh oleh Indonesia kedepan. Selepas
peristiwa proklamasi golongan muda dan golongan tua bersatu untuk menyamakan
persepsi melalui satu wadah yang bernama PPKI.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa yang melatar belakangi peristiwa kemerdekaan Indonesia ?
2) Bagaimana detik-detik perumusan naskah proklamasi ?
3) Apa dampak-dampak kemerdekaan Indonesia bagi rakyat di berbagai bidang ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas,
penelitian ini bertujuan :
1) Mengetahui latarbelakang peristiwa kemerdekaan Indonesia
2) Mengetahui detik-detik perumusan proklamasi
3) Mengetahui dampak-dampak kemerdekaan Indonesia bagi rakyat di berbagai
bidang

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Latar belakang peristiwa kemerdekaaan Indonesia
Persiapan kemerdekaan Indonesia sudah dilakukan sejak lima bulan sebelumnya,tepatnya pada 1
Maret 1945.

A. Pembentukan BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan


Indonesia) atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai

Badan ini diresmikan pada 29 April 1945 dan diketuai oleh Radjiman
Wedyodiningrat.Sebagai persiapan, BPUPKI melakukan dua kali sidang. Sidang pertama
dilakukan pada 29 Mei-1 Juni 1945. Sidang ini bertujuan untuk menentukan rumusan
dasar negara. Pada kesempatan itu, Soepomo, Mohammad Yamin, dan Soekarno,
masing-masing mengajukan konsep yang telah mereka buat. Pada 1 Juni 1945, terpilihlah
rumusan dasar negara yang diajukan oleh Soekarno, yang kelak kita kenal sebagai
Pancasila. Itulah mengapa tiap 1 Juni, kita peringati sebagai Hari Lahirnya
Pancasila.Sebagai tindak lanjut, pada 22 Juni 1945, dibentuklah panitia kecil
beranggotakan sembilan orang yang disebut dengan Panitia Sembilan. Panitia sembilan
bertugas untuk mematangkan rumusan dasar negara. Panitia ini kemudian menghasilkan
Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Pada piagam ini, termuat rumusan dasar negara yang
setelah beberapa perubahan menjadi Pancasila, seperti yang kita kenal hari ini. Adapun
sidang kedua dilakukan pada 10-14 Juli 1945 dan menghasilkan rumusan Undang-
Undang Dasar lengkap dengan pembukaannya (preambule).Pada 7 Agustus 1945,
BPUPKI dibubarkan oleh pemerintah Jepang karena dianggap telah menyelesaikan
tugasnya. Kemudian, pada 12 Agustus 1945, dibentuklah PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang. Panitia
ini diketuai oleh Soekarno dan beranggotakan 21 orang. Tugas PPKI adalah untuk
melanjutkan tugas-tugas organisasi sebelumnya, yaitu BPUPKI dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia.

B.Berita kekalahan Jepang dan peristiwa rengasdengklok


Di penghujung Perang Dunia II, terjadi suatu peristiwa yang sangat memukul Jepang. Salah
satunya adalah peristiwa pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945.
Peristiwa tersebut mendorong Jepang untuk menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15
Agustus 1945. Berita tentang kekalahan Jepang menyebar dengan cepat lewat radio dan didengar
oleh tokoh-tokoh muda Indonesia. Bersama dengan Moh. Hatta, golongan muda ini mengadakan
rapat di Pegangsaan Timur.Rapat dipimpin oleh Chaerul Saleh untuk membicarakan pelaksanaan
proklamasi kemerdekaan. Salah satu hasilnya, mereka mendesak Soekarno dan Moh. Hatta untuk
mendeklarasikan kemerdekaan saat itu juga, atau paling lambat pada 16 Agustus 1945. Hasil
rapat ini disampaikan oleh Wikana dan Darwis kepada Soekarno, namun terjadi perbedaan
pendapat.
Soekarno menolak permintaan tersebut karena masih menunggu keputusan dari pihak
Jepang. Selain itu, Soekarno juga tidak bisa memutuskannya sendiri. Ia harus berunding dengan
tokoh golongan tua lainnya. Golongan tua merupakan orang-orang yang kooperatif kepada
Jepang. Mereka tidak ingin terlalu buru-buru dalam memproklamasikan kemerdekaan karena
Jepang sebenarnya telah berjanji untuk memerdekakan Indonesia pada 27 Agustus 1945.
Golongan tua tidak ingin ada pertumpahan darah kembali.
Sementara itu, golongan muda menganggap Indonesia sudah cukup kuat untuk menyatakan
kemerdekaannya. Setelah beberapa rapat dilakukan, dan golongan tua tetap memutuskan untuk
menunda proklamasi, akhirnya golongan muda mengamankan Soekarno ke Rengasdengklok agar
tidak mendapat pengaruh dari Jepang

5
Karena Soekarno dan Moh. Hatta meminta para pemuda untuk sabar dalam mengumumkan
proklamasi, Soekarno dan Moh. Hatta pun diamankan ke Rengasdengklok, Jawa Barat oleh para
pemuda. Mereka dijemput pada 16 Agustus 1945 pukul 4.30 WIB oleh rombongan golongan
muda. Sementara itu, di Jakarta akan dilaksanakan rapat anggota PPKI di gedung Chuo Sangi In.

Ahmad Soebardjo yang saat itu mencari keberadaan Soekarno dan Moh. Hatta pun
diberangkatkan ke Rengasdengklok untuk bertemu dan berunding dengan mereka. Akhirnya
Soebardjo berjanji dengan jaminan nyawa kepada golongan muda bahwa proklamasi
kemerdekaan akan diumumkan pada keesokan harinya selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB.
Dengan jaminan itu, akhirnya Soekarno dan Moh. Hatta dibawa kembali ke Jakarta.

2.2 Detik-detik perumusan teks proklamasi kemerdekaan

Dari Rengasdengklok, rombongan tiba kembali di Jakarta pukul 23.30 WIB. Mereka
memutuskan untuk istirahat sebentar di rumah masing-masing. Sebelum merumuskan
naskah proklamasi, Soekarno dan Moh. Hatta menemui Mayor Jenderal Nishimura untuk
menanyakan sikapnya mengenai proklamasi kemerdekaan. Sayangnya, tidak ada
kesepakatan dalam pertemuan tersebut karena Jepang sudah menyerah kepada Sekutu,
sehingga mereka tidak dibolehkan untuk mengubah keadaan politik di Indonesia sampai
kedatangan Sekutu. Akhirnya, Soekarno dan Moh. Hatta memutuskan untuk melanjutkan
pembuatan naskah proklamasi.Setelah itu, Soekarno dan Moh. Hatta pergi ke
rumah Laksamana Tadashi Maeda bersama Ahmad Soebardjo. Walaupun orang Jepang,
laksamana ini memiliki kedekatan dengan tokoh-tokoh Indonesia dan beliau memberi
jaminan keselamatan.

Kata “Proklamasi” adalah sumbangan pemikiran Soekarno, kalimat pertama adalah


sumbangan pemikiran Ahmad Soebardjo, dan kalimat terakhir merupakan sumbangan
pemikiran Hatta. Teks itu kemudian diberi saran dan sedikit perubahan oleh Sukarni, lalu
diketik oleh Sayuti Melik. Terakhir, Sukarni memberi usulan bahwa naskah ini
sebaiknya ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia. Pada pukul
04.30 WIB konsep naskah proklamasi selesai disusun. Kemudian Soekarno mengusulkan
untuk menyelenggarakan proklamasi di rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56.Detik-
detik menuju proklamasi kemerdekaan Indonesia semakin dekat. Setelah disepakati,
proklamasi akan dibacakan pada pukul 10.00 WIB di rumah Soekarno. Sementara itu, Moh.
Hatta berpesan kepada para pemuda yang bekerja di kantor pers, B.M. Diah untuk
memperbanyak naskah teks proklamasi dan menyiarkan ke seluruh dunia.

Pagi harinya, rumah Soekarno sudah dipadati oleh banyak orang. Shodanco Latief
Hendraningrat menugaskan anak buahnya untuk berjaga-jaga di sekitar rumah Soekarno. Ia
menunggu kedatangan Moh. Hatta untuk membacakan naskah tersebut. Setelah Bung Hatta
datang, upacara dimulai.Pada awalnya, S.K. Trimurti diminta untuk mengibarkan bendera,
namun ia menolak. Menurutnya, pengibaran bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang
prajurit. Akhirnya, ditunjuklah Shodanco Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA,
dibantu oleh S. Suhud. Sementara itu, bendera merah putih dijahit oleh Fatmawati, istri
Soekarno. Upacara berlangsung syahdu dan para hadirin spontan menyanyikan Indonesia
Raya ketika bendera dikibarkan.Suasana pengibaran bendera merah putih untuk pertama
kalinya

Berita proklamasi disebarluaskan melalui siaran radio dari kantor berita Domei.
Mendengar berita ini, pihak Jepang melarang penyiaran berita proklamasi itu. Kemudian,
pada 20 Agustus 1945, alat pemancar di Domei diputus dan disegel, sehingga pegawainya
dilarang masuk. Tanpa kehilangan akal, para pemuda kemudian membuat alat pemancar
baru yang mereka ambil dari alat-alat pemancar dari kantor berita Domei. Alat pemancar ini
dibawa ke Menteng dan berita tersebut segera disiarkan ke seluruh Indonesia. Selain dari
radio, penyebaran berita proklamasi dilakukan lewat pers dan surat selebaran.

6
Hampir seluruh harian Jawa pada 20 Agustus 1945 memuat berita proklamasi dan
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia. Wah, untung para pemuda tidak kehabisan akal,
ya. Selain itu, para tokoh PPKI yang berasal dari luar Jakarta juga diminta untuk kembali ke
daerah mereka masing-masing untuk menyebarluaskan berita proklamasi, seperti Teuku
Mohammad Hassan dari Aceh, Sam Ratulangi dari Sulawesi, Ketut Pudja dari Bali, dan
A.A. Hamidan dari Kalimantan.

2.3 Dampak kemerdekaan Indonesia bagi rakyat di berbagai bidang

1) Sosial Budaya

Dengan Proklamasi memberikan kesempatan kepada seluruh rakyat Indoensia untuk menjadi rakayat
yang cerdas mandiri dan berkependidikan dan mempunyai nilai-nilai budaya yang tinggi.

2) Ekonomi

Proklamasi memberikan arah dan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk menciptakan rakyat yang
sejahtera dan mempunyai kekuasaan dalam menguasai dan mengelola sumber-sumber daya ekonomi
secara mandiri

3)Politik

Melalui Proklamasi adalah suatu pernyataan kemerdekaan yang berisi dan menyatakan keputusan
bangsa Indonesia yang telah berhasil melepaskan diri dari segala belenggu penjajahan dari para
penjajah penjajah dan bukti kemenangan atas mereka. Dan Selain itu, melalui Proklamasi bangsa
Indonesia menyatakan sikap untuk membangun kehidupan baru menuju masyarakat Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat adil, dan makmur.

4) Pendidikan

Melalui proklamasi juga Indonsia bertekad untuk memajukan kehidupan rakyat yang menjadi rakyat
yang pintar jauh dari keterbelakangan dan merata bagis etiap warganya dengan tidak ada pembatasan
ataupun hukum hukum diskriminasi.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Latar belakang peristiwa kemerdekaaan Indonesia dimulai dari Persiapan kemerdekaan


Indonesia sudah dilakukan sejak lima bulan sebelumnya,tepatnya pada 1 Maret 1945.
Pembentukan BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia)pada 29 April 1945 dan diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat.Sebagai
persiapan, BPUPKI melakukan dua kali sidang. Sidang pertama dilakukan pada 29 Mei-1
Juni 1945. ).Pada 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan oleh pemerintah Jepang
karena dianggap telah menyelesaikan tugasnya. Kemudian, pada 12 Agustus
1945, dibentuklah PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu
Junbi Inkai dalam bahasa Jepang. Panitia ini diketuai oleh Soekarno dan
beranggotakan 21 orang.
 Kata “Proklamasi” adalah sumbangan pemikiran Soekarno, kalimat pertama adalah
sumbangan pemikiran Ahmad Soebardjo, dan kalimat terakhir merupakan
sumbangan pemikiran Hatta. Teks itu kemudian diberi saran dan sedikit perubahan
oleh Sukarni, lalu diketik oleh Sayuti Melik. Terakhir, Sukarni memberi usulan
bahwa naskah ini sebaiknya ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama
bangsa Indonesia
 Dampak kemerdekaan Indonesia bagi rakyat berpengaruh pada bidang sosial
budaya ,ekonomi ,politik ,dan pendidikan
3.2 Saran

Kemerdekaan yang telah diraih Bangsa Indonesia tidak dengan mudah diperoleh
namun butuh perjuangan dan pengorbanan yang besar dari para pejuang. Pematangsiantar
memilki peranan penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Diharapkan agar
lebih memasyarakatkan peristiwa ini kepada kepada masyarakat karena umumnya orang
selalu senantiasa mengacu kepada beberapa peristiwa penting lainnya yang ada.

Anda mungkin juga menyukai