PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan pertanyaan diatas, tujuan yang bias kita capai adalah sebagai
berikut :
a. Menjelaskan Beberapa Peristiwa Penting Yang Terjadi Mengenai
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
b. Untuk Mengetahui Proses Pembentukan BPUPKI dan PPKI.
c. Menjelaskan Peristiwa Rengas Dengklok.
d. Untuk Mengetahui Rumusan Teks Proklamasi.
e. Untuk Mengetahui Proses Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan diatas, dapat diambil manfaat sebagai berikut :
a. Bagi mahasiswa dan dosen makalah ini dapat dilakukan sebagai
pembelajaran untuk belajar tentang hal yang perlu dilakukan proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
b. Makalah ini juga dapat digunakan sebagai sumber referensi dalam
kegiatan kegiatan mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perang Dunia II (1939-1945)
a. Menjelang PD II Negara Negara fasis Jerman, Italia dan Jepang (1937)
sebagai blok fasis mengadakan persekutuan melawan Blok Demokrasi.
b. Disamping adanya kegiatan politik, rakyat menatuh kepercayaan terhadap
ramalan “Joyoboyo” yang menyatakan, bahwa Indonesia (Tanah Jawa) akan
dijajah oleh bangsa berkulit kuning.
c. Belanda dalam PD II akhirnya diduduki Jerman (Mei 1940)
d. Kemudian Belanda menyerah kepada Jepang tanggal 08 Maret 1942
Adapun tugas dari BPUPKI ini sendiri adalah untuk menyelidiki dan
mempelajari berbagai hal penting untuk menyangkut pembentukan negara Indonesia
merdeka, guna tugas yang diberikan bisa terwujud maka BPUPKI melakukan beberapa
kali pertemuan yang kita sebut dengan sidang, sidang yang pertama dilakukan pada
tanggal 29 Mei 1945 -1 Juni 1945, Sidang ke-dua tanggal 10 Juli 1945 - 16 Juli 1945.
berikut adalah penjelasan dari masing-masing sidang.
Menurut Mr. Moh. Yamin ada tiga usaha yang harus dilakukan oleh BPUPKI
untuk mencapai semboyan "Indonesia merdeka". Pertama, mengumpulkan segala
bahan untuk pembentukan negara, kedua, adanya pengurus UUD negara yang
menyusun bahan, ketiga, menjalankan isi hukum dasar negara.
Dua hari kemudian, tepatnya pada tanggal 29 Mei 1945 giliran mendengarkan
pemaparan dari Prof. Dr. Mr. Supomo, menurutnya dasar negara Indonesia merdeka
adalah:
Persatuan
Kekeluargaan
Keseimbangan lahir dan batin
Musyawarah
Keadilan rakyat
Menurut Prof. Dr. Mr. Supomo, corak dan bentuk dasar negara harus
disesuaikan dengan keadaan umum dan mempunyai keistimewaan. Dasar persatuan
dan kekeluargaan sangat sesuai dengan corak masyarakat Indonesia. Dalam
keseimbangan lahir dan batin dan suasana persatuan antara rakyat dan pemimpinnya
yang diliputi oleh semangat gotong royong.
Pada kesempatan yang ke-tiga tepatnya pada tanggal 1 Juni 1945, tibalah giliran
dari Ir. Sukarno untuk menyampaikan gagasannya. Berbeda dengan kedua gagasan
sebelumnya, Ir. Sukarno memberikan nama gagasannya dengan sebutan PANCASILA,
Panca berarti Lima dan Sila berarti asas atau dasar, sehingga diatas 5 dasar inilah akan
didirikan Indonesia sebagai negara yang merdeka. karena hal inilah, maka setiap
tanggal 1 Juni diperongati sebagai Hari Lahirnya Pancasila, adapun dasar negara versi
Sukarno itu sendiri adalah:
Kebangsaan Indonesia
Internasionalisme/Peri Kemanusiaan
Mufakat/ Demokrasi
Kesejahteraan Sosial
Ketuhanan Yang Maha Esa
Setelah persidangan Pertama ini selesai, maka diadakanlah "reses", reses
sendiri menurut KBBI berarti perhentian sidang, masa istirahat dari kegiatan
persidangan. atau bisa kita simpulkan menjadi masa rehat, pada masa rehat ini, kegiatan
BPUPKI tidak sepenuhnya berhenti, BPUPKI membentuk tim kecil dibawah pimpinan
Ir. Sukarno dengan anggotanya Drs. Moh. Hatta, Sutardjo, Kartohadikusumo, Wachid
Hasjim, Ki Hadi Kusumo, Otto Iskandardinata, Mr.Moh Yamin dan Mr. A.A. Maramis
(A.A singkatan dari Alexander Andries). Panitia inilah yang nantinya akan membentuk
panitia sembilan.
2. Pembentukan PPKI
Berita kekalahan Jepang atas sekutu pada tanggal 14 Agustus ternyata cepat
menyebar di kalangan masyarakat Indonesia termasuk golongan muda, meskipun
ditutuo-tutupi oleh pihak militer Jepang. Para pemuda bertekad untuk
memproklamirkan kemerdekaan secepatnya tanpa ada pengaruh dan unsur dari pihak
Jepang. Maka pada tanggal 15 Agustus 1945, para pemuda melakuka rapat di ruang
Mikrobiologi, Jalan Pegangsaan Timur (Sekarang FKM, UI), membahas tentang
tuntutan-tuntutan yang radikal, agar segala hubungan dan janji kemerdekaan dari
Jepang harus dihapuskan, rapat tersebut dipimpin oleh Cahirul Saleh.
Hasil dari rapat kemudian disampaikan kepada Ir. Sukarno dan Drs. MoH.
Hatta melalui Wikana dan Darwis (golongan muda), mereka mengatakan jika
Proklamasi kemerdekaan tidak dilakukan pada tanggal 16 Agustus 1945 maka akan
terjadi pertumpahan darah. Tentu saja, usulan golongan muda ini ditolak oleh Ir.
Sukarno dan Drs. Moh. Hatta, dengan berbagai pertimbangan diantaranya:
Tentara Jepang di Indonesia masih memiliki senjata
Jepang masih memiliki tugas memelihara agar tidak terjadi perubahan status quo
samapi sekutu tiba di Indonesia. Status quo sendiri adalah keadaan tetap seperti
keadaan sekarang atau keadaan sebelumnya.
Proklmasi kemerdekaan Indonesia harus dibacakan terlebih dahulu dengan
anggota PPKI yang lainnya.
Penolakan yang diterima oleh para pemuda ini tentu saja menyisakan kekecewaan
yang mendalam, sehingga mereka nekad untuk melakukan tindakan yang radikal,
namun harus diakui tindakan ini juga yang mempercepat proses pembacaan teks
Proklamasi, tindakan inilah yang kita kenal dengan peristiwa Renggas Dengklok.
Golongan pemuda dan golongan tua dari para pejuang dulu sempat memiliki
11ias11ent panas menanggapi kapan seharusnya Proklamasi dilakukan. Golongan
muda seperti Sutan Syahrir, Wikana, Chaerul Saleh, Sukarni selalu mendesak agar
Proklamasi segera dilakukan. Mereka ingin mendapatkan kemerdekaan dengan
perjuangan sendiri dan bukannya karena hadiah dari Jepang.
Pada 16 Agustus 1945 dini hari para pemuda membawa Soekarno dan Hatta ke
Rengasdengklok. Para pemuda ingin kembali meyakinkan Soekarno dan Hatta agar
segera memproklamasikan kemerdekaan dan tidak terpengaruh dengan Jepang. Mereka
meyakinkan bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu dan itu adalah saat yang
tepat untuk segera merdeka.
Di sana Soekarno, Hatta, Sukarni, Ahmad Soebardjo, Mbah Diro dan B.M.
Diah melakukan rapat untuk menentukan isi teks Proklamasi. Setelah disepakati
mengenai isi teks Proklamasi kemudian ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta yang
menjadi wakil bangsa Indonesia sebab mereka memiliki pengaruh yang besar bagi
rakyat Indonesia.
Proklamasi
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Peranan Ir Soekarnoe, Drs. Moh Hatta dan seluruh bangsa Indonesia dalam
memperjuangkan kemerdekaan sangat penting sebagai bagian dari sejarah
bangsa ini. Semua nilai-nilai terkandung dalam memperjuangkan
kemerdekaan republik ini harus di maknai dan diwariskan kepada generasi
penerus. Jadikan peringatan kemerdekaan republic Indonesia sebagai penguat
rasa rasionalisme jati diri bangsa.
Saran
http://makalahsejarahproklamasi.blogspot.com/
https://wayansumendra.wordpress.com/2013/07/23/penyusunan-teks-
proklamasi-pelaksanaan-dan-penyebaran-berita-proklamasi/
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
Disusun Oleh :
1. Adzra Rifah Intana
2. Annisa Amalia Mukaromah
3. Arya Satriya Nurrahman
4. Assyifa Dwiputri Dianita
5. Chita Chaerunnisa Mustikasari
6. Desi Sukmayanti
7. Syahidah Rahmah
Jurusan Keperawatan Program Studi D-III Keperawatan
Kelas 1B