S
DENGAN KETUBAN PECAH DINI DAN ANEMIA
DI RSUD ARJAWINANGUN
Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Keperawatan Maternitas
Dosen Pengampu: Hj. Badriah, SST, MPH
Disusun Oleh :
Tingkat 2B Keperawatan
A. BIODATA
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Umur : 24 tahun
Alamat : Segeran Lor
Status pernikahan : Nikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
No. Register : 20212060082/1061288
Diagnosa medis : Ketuban Pecah Dini dan Anemia
Tanggal masuk : 06-12-2020 23:30:15
Tanggal pengkajian : 06-12-2020 23:35:15
2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. T
Umur : 28 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh Tani
Hubungan dengan pasien : Suami
Alamat : Segeran Lor
G. DATA BIOLOGIS
1. AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI / ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)
SEBELUM
NO ADL SAAT HAMIL
HAMIL
1 NUTRISI:
A. MAKAN (jenis menu, frekuensi, Frekuensi makan Frekuensi makan ibu
porsi, pantangan dan keluhan) ibu 3 kali sehari 3-4 kali sehari dengan
B. MINUM (jenis minuman, dengan porsi porsi sedang, nafsu
frekuensi, jumlah, pantangan dan sedang, nafsu makan baik, biasanya
keluhan) makan baik, ibu mengkonsumsi
biasanya ibu nasi, sayur, ikan, tetapi
mengkonsumsi tidak etiap hari, daging
nasi, sayur, ikan, seminggu sekali.
tetapi tidak etiap Semua jenis makanan
hari, daging ibu suka.
seminggu sekali. Ibu meminum air
Semua jenis mineral sebanyak 2
makanan ibu suka. liter perhari dan susu 3
Ibu meminum air kali sehari
mineral sebanyak
1,5 liter perhari dan
susu 2 kali sehari
2 ISTIRAHAT DAN TIDUR
A. MALAM (berapa jam, dari Lama tidur ibu Lama tidur ibu malam
jam...s.d. jam..., kesukaran tidur) malam 5-6 jam, 4-5 jam, dari jam 21.00
B. SIANG (berapa jam, dari dari jam 21.00 – – 03.00. keluhan ibu
jam...s.d. jam..., kesukaran tidur) 03.00. Tidur siang selama tidur adalah
hanya 1 jam, dari sering kencing di
jam 13.00 – 14.00 malam hari.
Tidur siang hanya 2
jam, dari jam 13.00 –
15.00
3 ELIMINASI:
A. BAK (frekuensi, jumlah, warna, Pola eliminasi Pola eliminasi yang
bau dan kesulitan BAK) yang dialami ibu dialami ibu Frekuensi
B. BAB (frekuensi, jumlah, warna, Frekuensi BAK 09 BAK 11 – 12 kali
bau dan kesulitan BAB) – 10 kali dalam dalam sehari, warna
sehari, warna kuning jernih, bau
kuning jernih, bau pesing dan ibu tidak
pesing dan ibu ada keluhan saat
kencing.
tidak ada keluhan Frekuensi BAB 1 kali
saat kencing. dalam sehari, warna
Frekuensi BAB 1 kuning kecoklatan, bau
kali dalam sehari, khas dengan
warna kuning konsistensi lunak tidak
kecoklatan, bau ada busa dalam feses
khas dengan
konsistensi lunak
tidak ada busa
dalam feses
4 PERSONAL HYGIENE
A. MANDI (frekuensi, Mandi 2 kali Mandi 2 kali dalam
menggunakan sabun, frekuensi dalam sehari pagi sehari pagi dan sore,
mengosok gigi, dan ganguan) dan sore, memakai memakai sabun,
B. BERPAKAIAN (frekuensi ganti sabun, menyikat menyikat gigi pada
pakaian) gigi pada pagi hari pagi hari dan setelah
dan setelah makan makan malam,
malam, mencuci mencuci rambut 2 kali
rambut 3 kali dalam seminggu.
dalam seminggu. Mengganti pakaian 2
Mengganti pakaian kali dalam sehari
2 kali dalam sehari
2. PEMERIKSAAN FISIK
a. Penampilan umum (meliputi kondisi umum, tingkat kesadaran, TTV, BB dan TB)
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis. Saat dilakukan pemeriksaan fisik
didapatkan tanda-tanda vital pasien TD : 120/80 mmHg, Nadi : 94 kali/menit, Respirasi :
20 kali/menit, suhu : 36.9 C. TFU 24 cm, His (+) 1x10 ' 15 detik , DJJ 144x/mnt, VT: v/v
tak, belum ada pembukaan serviks, ketuban rembes.
b. Sistem pernafasan
Tidak ada hambatan jalan napas, suara napas vesikuler.
c. Sistem kardiovaskuler (TD, nadi, konjungtiva, sianosis, bunyi jantung, CRT, ekstremitas:
edema, varises, CRT)
Sirkulasi jantung baik, kecepatan denyut apical : 80x/menit, irama teratur.
d. Sistem pencernaan (kelembaban membran mukosa, edema, bising usus)
Pasien mengeluh susah buang air besar, dan perut kembung
e. Sistem persyarafan (status mental, refleks patella)
Refleks patella bagus, terdapat varises di kaki, tidak ada udema
f. Sistem panca indra (fungsi penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, perabaan)
Kelopak mata tidak ada udem, gerakan mata baik mengikuti arahan, konjungtiva anemis,
ada bantalan hitam di bawah kelopak mata, sclera tidak iterik, pupil isokor bergerak
mengikuti arahan.
Tidak ada massa pada telinga, tulang mastoid tidak mengalami nyeri saat ditekan.
Tidak ada maasa atau benjolan pada hidung pasien, fungsi penciuman pun baik.
Gigi bersih ibu dapat menelan dengan baik, lidah merah muda dan berpapila.
g. Sistem perkemihan (frekuensi berkemih, jumlah, warna, bau urine, palpasi kandung
kemih)
Pasien mengeluh sering kencing. Frekuensi BAK 11-12 kali sehari. Dengan warna kuning
jermih, bau pesing, dan tidak ada keluhan saat BAK
h. Sistem integumen (hiperpigmentasi, cloasma gravidarum, striae gravidarum, linea nigra,
turgor kulit)
Perubahan warna kemerahan dan kusam pada dinding perut. Tidak ada loasma gravidarus.
Terdapat linea nigra pada garis pertengahan perut.
i. Sistem endokrin (pembesaran kelenjar tiroid, tremor)
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, vena jugularis
teraba.
j. Sistem muskuloskeletal (masa tonus otot, kekuatan otot, ROM, deformitas)
Sendi pelvik sedikit bergerak, panggul miring ke depan, penurunan tonus otot dan
peningkatan beban berat badan. Pusat gravitasi pasien bergeser ke depan
k. Sistem reproduksi
- Payudara meliputi pembesaran, hiperpigmentasi areola, bentuk puting susu, cairan
yang keluar, pengeluaran ASI, kebersihan
Payudara bersih dan membesar, aerola mammae kehitaman, coloctrum sudah keluar
lebih kental, berwarna kuning, dan banyak mengandung lemak. puting susu menonjol.
- Uterus (tinggi fundus uteri, posisi janin, letak punggung janin, presentasi janin)
TFU : 24 cm, letak punggung janin disebelah kanan teraba lebar dan keras,
- DJJ : kekuatan, frekeunsi, intensitas
DJJ 144x/menit,
- Genitalia dan rectum : oedem, varises, kebersihan, ada tidak haemoroid
Tidak ada oedem, terdapat varises disekitar genitalia ekterna, kaki, dan betis.
H. DATA PENUNJANG
a. Laboratorium
Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan Metode
HEMATOLOGI
Darah Lengkap :
b. USG
c. Terapi
Tranfusi 2 labu
Cefotaxim
Dexametason 1x 12 mg IM
Nifedipin 4x1
II. ANALISIS DATA
DS :
- Klien mengatakan kepalanya
pusing
2. DO : Kehamilan Keletihan
- Klien tampak lesu
- Klien tidak mampu
mempertahankan aktivitas rutin
- TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 94x/menit
RR : 20x/menit
S : 36, 9 ℃
Hb : 7, 3 g/dL
DS :
- Klien mengatakan kurang
bertenaga
- Klien mengeluh bahwa dirinya
lelah
- TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 94x/menit
RR : 20x/menit
S : 36, 9 ℃
Hb : 7, 3 g/dL
DS :
- Klien mengeluh tidak nyaman
dengan kondisinya saat ini
- Klien mengeluh mual
- Klien mengeluh lelah
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perfusi Perifer Tidak Efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin
dibuktikan dengan pengisisan kapiler >3 detik, warna kulit pucat, turgor kulit menurun, akral
teraba dingin
2. Keletihan berhubungan dengan kehamilan dibuktikan dengan merasa kurang tenaga,
mengeluh lelah, tidak mampu mempertahankan aktivitas rutin, tampak lesu
3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi kehamilan dibuktikan
dengan mengeluh tidak nyaman, gelisah, mengeluh mual, mengeluh lelah
Diagnosa
Tujuan dan Intervensi
Keperawata Rasional
Kriteria Hasil keperawatan
n
Perfusi Tujuan Umum: Perawatan sirkulasi 1. Kaji kualitas setiap
perifer tidak Klien terbebas dari Observasi denyut nadi. Tidak
efektif perfusi perifer tidak - Periksa sirkulasi adanya kekeruhan
berhubungan efektif dalam waktu perifer. perifer harus segera
dengan 3x24 jam. - Identifikasi factor dilaporkan atau
penurunan risiko gangguan ditangani.
konsentrasi Tujuan Khusus: sirkulasi. Vasokonstriksi
hemoglobin Setelah dilakukan Terapeutik sistemik akibat
dibuktikan tindakan - Lakukan hidrasi penurunan curah
dengan keperawatan Edukasi jantung dapat
pengisian selama 1x24 jam, - Ajarkan program diet dimanifestasikan oleh
kapiler >3 diharapkan perfusi untuk memperbaiki perfusi kulit yang
detik, warna perifer meningkat sirkulasi. berkurang dan
kulit pucat, dengan kriteria hilangnya denyut
turgor kulit hasil: nadi. Oleh karena itu,
menurun, penilaian diperlukan
akral teraba - Warna kulit untuk perbandingan
dingin. pucat menurun. Manajemen sensasi perifer konstan.
- Pengisian Observasi 2. Pengetahuan tentang
kapiler - Periksa perbedaan faktor risiko
membaik. sensasi panas atau memberikan alasan
- Akral dingin. untuk perawatan
membaik. - Monitor perubahan lebih lanjut. Dengan
- Turgor kulit kulit. melakukan program
membaik. Terapeutik diet pasien dapat
- Hindari pemakaian segera memperbaiki
benda-benda yang sirkulasi perifernya.
berlebihan suhunya 3. Upaya hidrasi perlu
(terlalu panas atau dilakukan untuk
dingin). mengatasi masalah
deficit volume cairan.
4. Identifikasi
perkembangan
perawatan.
5. melakukan program
diet pasien dapat
segera memperbaiki
sirkulasi perifernya.
6. Mengidentifikasi
keadaan hipotermia
dan hipetermia.
7. Suhu yang terlalu
tinggi dapat
menyebabkan
kegagalan system
regulasi suhu tubuh
sedangkan suhu yang
terlalu dingin dapat
mengakibatkan
ketidakseimbangan
antara panas yang
dihasilkan tubuh dan
panas yang hilang.
Keletihan Tujuan Umum: Edukasi aktivitas/istirahat 1. Memahami
berhubungan Klien terbebas dari Observasi kemampuan pasien
dengan keletihan dalam - Identifikasi kesiapan dalam menerima
kehamilan waktu 3x24 jam. dan kemampuan informasi.
dibuktikan menerima informasi. 2. Mencegah kepenatan
dengan Tujuan Khusus: Terapeurik dan meningkatkan
merasa Setelah dilakukan - Sediakan materi dan perasaan sehat.
kurang tindakan media pengaturan 3. Mengkaji
tenaga, keperawatan aktivitas dan istirahat. pengetahuan pasien
mengeluh selama 1x24 jam, - Berikan kesempatan dan keluarga selama
lelah, tidak diharapkan tingkat kepada pasien dan proses belajar.
mampu keletihan menurun keluarga untuk 4. Mengidentifikasi
mempertahan dengan kriteria bertanya. keadaan dan
kan aktivitas hasil: Edukasi memberikan
rutin, tampak - Tenaga - Ajarkan cara informasi bagi
lesu. meningkat. mengidentifikasi pemulihan.
- Kemampuan kebutuhan istirahat. 5. Mengidentifikasi
melakukan - Ajarkan cara kelemahan/kekuatan
aktivitas rutin mengidentifikasi target dan dapat
meningkat. dan jenis aktivitas memberikan
- Verbalisasi sesuai kemampuan informasi bagi
lelah menurun. pemulihan.
- Lesu menurun. 6. Membantu
menentukan derajat
kerusakan dan
Manajemen energy kesulitan dari bagian
Observasi fungsi tubuh yang
- Identifikasi gangguan mengakibatkan
fungsi tubuh yang kelelahan.
mengakibatkan 7. Mengetahui keluhan
kelelahan. lelah secara fisik dan
- Monitor kelelahan fisik emosional.
dan emosional. 8. Meningkatkan
Terapeutik kenyamanan istirahat.
- Sediakan lingkungan 9. Meminimalkan atrofi
nyaman dan rendah otot, meningkatkan
stimulus (mis. Cahaya, sirkulasi dan
suara, kunjungan). mencegah kontraktur.
- Lakukan latihan 10. Stimulus sensori yang
rentang gerak pasif menyenangkan
dan/atau aktif. menyebabkan
- Berikan aktivitas pelepasan endorphin
distraksi yang yang bisa
menenangkan. menghambat stimulus
- Fasilitasi duduk di sisi ansietas yang
tempat tidur, jika tidak mengakibatkan lebih
dapat berpindah atau sedikit stimulus
berjalan. ansietas yang
ditransmisikan ke
otak.
11. Mempertahankan dan
meningkatkan
kekuatan otot, serta
meningkatkan
frekuensi atau durasi
aktivitas individu
atau kelompok.
Gangguan Tujuan Umum: Pengaturan posisi 1. Menurunkan tekanan
rasa nyaman Klien terbebas dari Terapeutik pada jaringan yang
berhubungan gangguan rasa - Tempatkan pada mudah pecah untuk
dengan nyaman dalam matras/tempat tidur mengurangi risiko
mengeluh waktu 3x24 jam. terapeutik yang tepat. imobilisasi/terjadi
tidak - Tempatkan pada posisi decubitus.
nyaman, Tujuan Khusus: terapeutik. 2. Posisi terapeutik yang
gelisah, Setelah dilakukan - Tempatkan objek yang tepat memberikan
mengeluh tindakan sering digunakan rasa nyaman,
mual, keperawatan dalam jangkauan. membantu
mengeluh selama 1x24 jam, - Tempatkan bel atau memberikan jalan
lelah. diharapkan status lampu panggilan dalam napas yang adekuat,
kenyamanan jangkauan. mempertahankan
meningkat dengan sirkulasi,
kriteria hasil: memberikan
Edukasi
- Perawatan visibilitas dan akses
- Informasikan saat akan
sesuai maksimum.
dilakukan perubahan
kebutuhan 3. Klien bisa meraih
posisi.
meningkat. benda yang terdapat
- Ajarkan cara
- Rileks dalam jangkauannya.
menggunakan postur
meningkat. 4. Memastikan keluhan
yang baik dan
- Keluhan tidak dan kebutuhan klien
mekanika tubuh yang
nyaman ditangani dengan
baik selama melakukan
menurun. cepat dan baik.
perubahan posisi.
- Gelisah 5. Klien mendapatkan
menurun. informasi terhadap
- Mual Terapi Relaksasi perubahan yang
menurun. Observasi dilakukan.
- Lelah - Identifikasi teknik 6. Meningkatkan
menurun. relaksasi yang pernah kesejahteraan
efektif digunakan. fisiologis.
- Periksa ketegangan 7. Membuat tubuh
otot, frekuensi nadi, merasa nyaman,
tekanan darah dan suhu meningkatkan
sebelum dan sesudah kendali dan percaya
latihan. diri serta mengurangi
Terapeutik stress dan kecemasan
- Ciptakan lingkungan yang dirasakan.
tenang dan tanpa 8. Identifikasi
gangguan dengan perkembangan
pencahayaan dan suhu perawatan.
ruang nyaman. 9. Meningkatkan
- Gunakan pakaian kenyamanan istirahat.
longgar. 10. Meminimalisir
- Gunakan relaksasi adanya lecet atau luka
sebagai strategi dan pengaturan
penunjang dengan keseimbangan suhu
analgetik atau tindakan tubuh.
medis lain. 11. Relaksasi membuat
tubuh merasa lebih
nyaman.
Manajemen mual
12. Untuk memberikan
Observasi
tindakan keperawatan
- Identifikasi factor
mengatasi mual.
penyebab mual.
13. Mengidentifikasi
- Monitor mual (mis.
kefektifan intervensi
Frekuensi, durasi,
yang diberikan.
tingkat keparahan).
14. Untuk
menyeimbangkan
- Monitor asupan nutrisi asupan kalori dan
dan kalori. nutrisi klien.
15. Mengatasi rasa mual.
Terapeutik 16. Menurunkan beban
- Kurangi atau hilangkan kerja gaster dan usus
penyebab mual (mis. sehingga rangsangan
Kecemasan, ketakutan, gastrointestinal
kelelahan). menjadi berkurang.
- Berikan makanan 17. Istirahat
dalam jumlah kecil dan meningkatkan
menarik. perbaikan sel dan
Edukasi peningkatan leukosit.
- Anjurkan istirahat dan
tidur yang cukup.
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Pukul : 11.00
Tindakan : Mengajarkan program diet untuk
memperbaiki sirkulasi
Respon : Pasien bersedia mengikuti program diet yang
diajarkan
Pukul : 11.10
Pukul : 11.13
Pukul : 11.18
Tindakan : Menghindari pemakaian benda-benda yang
berlebihan suhunya (terlalu panas atau dingin).
Respon : Pasien mengatakan hanya menggunakan kain
tipis untuk selimutnya
2. 07-12-2020 Keletihan Pukul : 13.00 Adzra
berhubungan Tindakan : Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan Rif’ah
dengan kehamilan menerima informasi. Inkana
dibuktikan dengan Respon : pasien mengatakan siap dan mampu menerima
merasa kurang informasi
tenaga, mengeluh
lelah, tidak mampu Pukul: 13.03
mempertahankan Tindakan : Menyediakan materi dan media pengaturan
aktivitas rutin, aktivitas dan istirahat.
tampak lesu. Respon : Perawat menyediakan materi dan media
sehingga pasien dapat menerima materi dengan baik
Pukul : 13.08
Pukul : 13.13
Pukul : 13.20
Pukul : 13.35
Pukul : 13.40
Tindakan : Menyediakan lingkungan nyaman dan
rendah stimulus (mis. Cahaya, suara, kunjungan).
Respon : Pasien mengatakan nyaman berada
diruangannya, tetapi sering merasa terganggu saat
banyak yang berkunjung
Pukul : 15.00
Tindakan : Melakukan latihan rentang gerak pasif
dan/atau aktif.
Respon : Pasien bersedia mengikuti latihan rentang
gerak dengan baik
Pukul : 15.15
Tindakan : Memberikan aktivitas distraksi yang
menenangkan.
Respon : Setelah melakukan distraksi pasien
mengatakan dirinya merasa lebih rileks
Pukul : 15.25
Tindakan : Memfasilitasi duduk di sisi tempat tidur,
jika tidak dapat berpindah atau berjalan.
Respon : Perawat memfasilitasi tempat duduk agar
pasien dapat berpindah tempat
Pukul : 17.05
Tindakan : Menempatkan objek yang sering digunakan
dalam jangkauan.
Respon : Pasien mengatakan dirinya dapat lebih mudah
untuk mengambil sesuatu tanpa bantuan orang lain
Pukul : 17.07
Tindakan : Menempatkan bel atau lampu panggilan
dalam jangkauan.
Respon : Pasien mengatakan dirinya lebih mudah untuk
memanggil perawat manggunakan bel
Pukul : 17.10
Pukul : 17.13
Tindakan : Mengajarkan cara menggunakan postur
yang baik dan mekanika tubuh yang baik selama
melakukan perubahan posisi.
Respon : Pasien memahami tentang cara yang sudah
perawat ajarkan
Pukul : 17.20
Pukul : 17.30
Tindakan : Memeriksa ketegangan otot, frekuensi nadi,
tekanan darah dan suhu sebelum dan sesudah latihan.
Respon : Sebelum latihan otot pasien terasa tegang, TD
130/90 mmHg, nadi 95x/menit, suhu 36,7ºC. Setelah
latihan pasien mengatakan ototnya lebih rileks, TD
120/90 mmHg, nadi 91x/menit, suhu 36,9ºC
Pukul : 17.40
Tindakan : Menciptakan lingkungan tenang dan tanpa
gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman.
Respon : Pasien mengatakan ruangannya nyaman,
namun sedikit terganggu jika banyak orang yang
berkunjung
Pukul : 19.00
Pukul : 19.03
Pukul : 19.10
Pukul : 19.15
Pukul : 19.25
Pukul : 19.30
Pukul : 19.35
PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik (SDKI).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan (SIKI).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan (SLKI). Jakarta: DPP PPNI.