Anda di halaman 1dari 5

Nama : Adzra Rif’ah Inkana

NIM : P2.06.20.2.19.041
Tingkat : 1 B Keperawatan
Mata Ajaran : Metodologi Keperawatan

Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakefektifan jalan napas berhubungan dengan hipersekresi jalan napas,


merokok aktif dibuktikan dengan dispnea, ortopnea, sputum berwarna putih kental,
wheezing
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi perfusi
dibuktikan dengan dispnea, pusing, bunyi napas tambahan (wheezing), pola napas
abnormal (takipnea)
3. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan posisi tubuh yang menghambat
ekspansi paru dibuktikan dengan dispnea, ortopnea, takipnea

Intervensi Keperawatan

No Tujuan dan
Intervensi Rasional
Dx Kriteria Hasil
Dx 1 TUM : Setelah Mandiri :
dilakukan asuhan 1. Monitor TTV 1. Mengetahui
keperawatan selama perkembangan dan
3x24 jam diharapkan tanda-tanda penurunan/
bersihan jalan napas peningkatan kesehatan
pasien menjadi efektif klien
TUK :
1. Tanda-tanda vital 2. Monitor pola napas 2. Mengetahui status
dalam rentang normal seperti frekuensi, pernapasan klien
dengan nadi 60-100 kedalaman, dan usaha
x/menit, respirasi 16- napas
24 x/menit, suhu 36, 5
-37, 5 ℃ dan tekanan
darah 110/70 mmHg- 3. Bantu klien 3. Mengoptimalkan
140/90 mmHg memposisikan pernapasan dan
2. Produksi sputum tubuhnya semi-fowler meningkatkan
menurun dengan atau fowler pergerakan secret
skala 5
3. Bunyi napas 4. Anjurkan pasien 4. Air hangat dapat
tambahan menurun untuk minum air memobilisasi dan
dengan skala 5, ketika hangat pengeluarkan secret
di auskultasi tidak ada
wheezing 5. Mengetahui seberapa
4. Dispnea menurun 5. Identifikasi jauh kemampuan batuk
dengan skala 5, pasien kemampuan batuk pasien
tidak mengalami
sesak napas 6. Meningkatkan inspirasi
6. Bantu pasien untuk maksimal, meningkatkan
latihan batuk efektif pengeluaran secret untuk
dan teknik napas memperbaiki ventilasi
dalam

7. Mengetahui jumlah,
7. Kaji jumlah, warna warna dan aroma sputum
dan aroma sputum untuk pemeriksaan lebih
lanjut

Kolaborasi : 1. Menurunkan kekentalan


1. Berikan agen dan perlengketan secret
mukolitik dan
ekspektoran

Dx 2 TUM : Setelah Mandiri : Mandiri :


dilakukan asuhan 1. Monitor TTV 1. Mengetahui
keperawatan selama perkembangan dan
3x24 jam diharapkan tanda-tanda penurunan/
pertukaran gas pasien peningkatan kesehatan
normal klien

TUK :
1. Tanda-tanda vital 2. Monitor frekuensi, 2. Mengetahui status
dalam rentang normal irama, kedalaman dan pernapasan klien
dengan nadi 60-100 upaya napas
x/menit, respirasi 12-
20 x/menit, suhu 36, 5 3. Monitor kemampuan 3. Memastikan agar pasien
-37, 5 ℃ dan tekanan batuk efektif dapat melakukan batuk
darah 110/70 mmHg- efektif secara mandiri
140/90 mmHg
2. Dispnea menurun 4. Monitor kecepatan 4. Mengetahui keadaan
dengan skala 5 aliran oksigen kecepatan aliran oksigen
3. Pola napas membaik
dengan tidak ada 5. Bersihkan secret pada 5. Mempertahankan
takipnea, respirasi mulut, hidung dan kepatenan jalan napas
dalam rentang normal trakea
dengan frekuensi 12-
20 x/menit 6. Berikan oksigen 6. Mengoptimalkan fungsi
4. Bunyi napas tambahan pernafasan
tambahan menurun
dengan skala 5, ketika 7. Jelaskan kepada 7. Memberikan informasi
di auskultasi tidak ada pasien tentang dan ngupayakan pasien
wheezing edukasi berhenti agar mau berhenti
merokok merokok

1. Memberikan dosis
oksigen sesuai dengan
Kolaborasi : keadaan pasien
1. Tentukan dosis
oksigen
Dx 3 TUM : Setelah Mandiri : Mandiri :
dilakukan asuhan 1. Monitor pola napas 1. Mengetahui status
keperawatan selama seperti frekuensi, pernapasan klien
3x24 jam diharapkan kedalaman, dan usaha
pola napas pasien napas
kembali normal
TUK : 2. Bantu pasien untuk 2. Meningkatkan inspirasi
1. Dispnea menurun latihan batuk efektif maksimal, meningkatkan
dengan skala 5 dan teknik napas dalam pengeluaran secret untuk
2. Ortopnea menurun memperbaiki ventilasi
dengan skala 5,
pasien tidak lagi 3. Kaji jumlah, warna dan 3. Mengetahui jumlah,
merasakan sesak aroma sputum warna dan aroma sputum
napas ketika untuk pemeriksaan lebih
berbaring lanjut

4. Anjurkan asupan cairan 4. Memenuhi kebutuhan


2.000 ml/hari cairan pasien

5. Atur posisi semi fowler 5. Memberikan rasa


atau fowler nyaman pasien agar
sesak nafas berkurang

Kolaborasi :
1. Berikan 1. Melegakan saluran
bronkodilator pernafasan

DAFTAR PUSTAKA

PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta : DDP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DDP PPNI.
PPNI. (2019). Standar Luaran keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DDP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai