1 Ketidakefektifan bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV 1. Memastikan keadaan umum dan TTV
nafas b.d mucus dalam jumlah keperawatan selama 1x shift 2. Monitoring suara napas tambahan dalam batas normal
berlebih dan sekresi yang dinas diharapkan penumpukan 3. Mengajarkan batuk efektif 2. Mengetahui dengan Auskultasi suara
tertahan secret berkurang, tujuan yang 4. Mengatur posisi napas tambahan.
diharapkan: 5. Kolaborasi dengan tim medis lainnya 3. Meningkatkan inhalasi
Ds: 1. Jalan napas kembali efektif, - Terapi O2 pemasangan nasal kanul 4 4. Memudahkan bernapas
Pasien mengatakan kalau pasien pasien tidak mengeluh sesak lpm 5. Memenuhi suplai O2 yang kurang karena
mengalami sesak nafas dan dalam 1x6jam 6. Menganjurkan minum air hangat bronkospasme
batuk berdahak sudah 15 hari ini 2. Status pernapasan kembali - Melebarkan bronkus yang mengalami
sampai sekarang paten: spasme PERENCANAAN
Kemudahan bernapas - Mengeluarkan secret dari jalan napas
Do : Frekuensi dan irama napas 6. Mengencerkan sputum agar dapat keluar KEPERAWATAN
TTV teratur dari jalan napas
Td 110/70 mmhg Sputum keluar dari jalan napas
Nadi 93x/menit 3. SPO2> 95 tanpa oksigen
Respirasi 30x/menit 4. TTV dalam batas normal:
Spo2 96% dengan bantuan TD: 120/80 mmHg
oksigen nasal kanul 4 lpm RR:12-20x/menit
Pemeriksaan fisik N:60-100x/menit IMPLEMENTASI
I : Pasien terlihat menggunakan S:36,5-37,5ºC
otot bantu nafas tambahan, 5. Batuk efektif dan KEPERAWATAN
pasien terlihat gelisah dan mengeluarkan secret secara
berkeringat dingin tidak efektif
terdapat benjolan pada dada 6. Pada pemeriksaan auskultasi
pasien. memiliki suara napas vesikuler
P : Traktil fremitus tidak ada
getaran pada paru sebelah kiri
bawah tetapi pada dada sebelah
kanan atas tengah dan bawah
ada getaran traktil fremitus
P
Sonor Redup
Sonor Redup
Sonor Redup
A
Ronchi Ronchi
Vesikuler Vesikuler
Ronchi Ronchi
Pemeriksaan rontgen 20
2 Ketidakefektifan pola napas Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor respirasi dan status O2 1. Mengetahui keadaan pernapasan pasien
berhubungan dengan penurunan keperawatan selama 1x shift 2. Monitor frekuensi dan irama pernapasan 2. Mengetahui frekuensi dan irama napas
ekspansi paru diharapkan : 3. Posisikan pasien fowler atau semi fowler pasien
DS : 4. Bersihkan mulut dan hidung pasien 3. Memaksimalkan ventilasi
Pasien mengeluh sesak Mampu bernafas dengan mudah 5. Kolaborasi dalam pemberian terapi 4. Membersihkan area jalan napas
oksigen 5. Membantu memenuhi kebutuhan oksigen
DO : Frekuensi pernafasan dalam
Pasien terlihat sesak rentang normal
No Tanggal/Jam Tindakan Evaluasi Paraf
Diagnosa Tindakan
(NANDA 3 mei 2018 1. mengobservasi ttv S
00031) 10.0 wita pasien terlihat gelisah pasien mengatakan pasien masih mengalami
TTV sesak nafas
TD 110/70 mmhg
Nadi 93x/menit O
Respirasi 30x/menit pasien terlihat gelisah
Spo2 96% dengan bantuan oksigen nasal kanul 4 lpm TD 110/70 mmhg
Nadi 93x/menit
Respirasi 30x/menit
Spo2 96% dengan bantuan oksigen nasal kanul 4
2. memonitoring suara napas tambahan lpm
Terdapat suara bunyi nafas tambahan
Auskultasi : A
Ronchi Ronchi Belum teratasi
Vesikuler Vesikuler
Ronchi Ronchi P
Intervensi dilanjutkan
3. mengajarkan batuk efektif 1. mengobservasi ttv
4. mengatur posisi tinggikan kepala 2. memonitoring suara napas tambahan
pasien masih terlihat sesak nafas 3. mengajarkan batuk efektif
5. berkolaborasi dengan tim medis lainnya 4. memberikan oksigen dengan nasal kanul 4 lpm
- terapi o2 5. mengatur posisi
6. menganjurkan minum air hangat 6. berkolaborasi dengan tim medis lainnya
7. menganjurkan minum air hangat
Catatan perkembangan
Diagnosa keperawatan :
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan Mukus berlebihan dan sekresi yang tertahan
Tanggal / Respon Subjektif (S) Respon Objektif (O) Analisa Masalah (A) Perencanaan Selanjutnya (P) Paraf
Jam
Evaluasi
4 mei pasien mengatakan pasien terlihat gelisah Belum teratasi 1. mengobservasi ttv
2018 pasien masih TD 110/70 mmhg 2. memonitoring suara napas tambahan
14.30 mengalami sesak Nadi 93x/menit 3. mengajarkan batuk efektif
wita nafas Respirasi 30x/menit 4. memberikan oksigen dengan nasal kanul 4 lpm
Spo2 96% dengan bantuan oksigen nasal 5. mengatur posisi
23
kanul 4 lpm 6. berkolaborasi dengan tim medis lainnya
7. menganjurkan minum air hangat
5 mei pasien mengatakan pasien terlihat gelisah Teratasi sebagian 1. mengobservasi ttv Ramidah
2018 sesak nafas berkurang TD 120/80mmhg 2. memonitoring suara napas tambahan
17.00wita Nadi 115x/menit 3. mengajarkan batuk efektif
Respirasi 29x/menit 4. memberikan oksigen dengan nasal kanul 4 lpm
Spo2 98% dengan bantuan oksigen nasal 5. mengatur posisi
kanul 4 lpm 6. berkolaborasi dengan tim medis lainnya
7. menganjurkan minum air hangat
Diagnosa keperawatan :
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan Mukus berlebihan dan sekresi yang tertahan
Tanggal / Respon Subjektif (S) Respon Objektif (O) Analisa Masalah (A) Perencanaan Selanjutnya (P) Paraf
Jam
Evaluasi
4 mei pasien mengatakan Pasien terlihat sesak Belum teratasi 1. Monitor respirasi dan status O2
2018 pasien masih - Irama napas tidak teratur 2. Monitor frekuensi dan irama pernapasan
14.30 mengalami sesak - O2 terpasang dengan 3. Posisikan pasien fowler atau semi fowler
wita nafas menggunakan nasal kanul 4 lpm.
4. Bersihkan mulut dan hidung pasien
- RR : 30 x/menit
5. Kolaborasi dalam pemberian terapi oksigen
5 mei pasien mengatakan Pasien terlihat sesak Teratasi sebagian 1. Monitor respirasi dan status O2 Ramidah
24
2018 sesak nafas berkurang - Irama napas tidak teratur 2. Monitor frekuensi dan irama pernapasan
17.00wita - O2 terpasang dengan 3. Posisikan pasien fowler atau semi fowler
menggunakan nasal kanul 4 lpm. 4. Bersihkan mulut dan hidung pasien
- RR : 30 x/menit
Kolaborasi dalam pemberian terapi oksigen
25
2018 kalau masih Ptting edema kaki sebelah kanan derajat 3 2. Monitor edema perifer
17.00wita mengalami bengkak 3. Berikan infuse secara perlahan
pada tangan dan kaki 4. batasi intake cairan bebas
sebelah kanan sudah 3 5. tinggikan kepala tempat tidur pada pasien
hari
26