1. Identitas Klien
a. Nama : Tn. W
b. Umur : 71 tahun
c. JK : Laki-laki
d. Diagnosa Medis :
3. Pengkajian Fokus
a. Airway : Tidak ada sumbatan
b. Breathing :RR 32x/menit, SpO2 : 95 %, Nasal canul 3lpm, terdengar suara
wheezing, nafas pasien tampak terengah-engah
c. Circulation : TD 120/80 mmHg, Nadi 180x/menit, S : 36,7˚C
d. Disabiliti : kesadaran composmentis, GCS E:4 M: 5 V:6
4. Analisa Data
5. Diagnosa Keperawatan
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan nafas (D.0001)
6. Intervensi Keperawatan
7. Implementasi Keperawatan
a. Pemasangan infus agar volume cairan di dalam tubuh pasien terpenuhi
b. Pemberian oksigenasi nasal canul 3lpm untuk pemenuhan oksigenasi dalam
tubuh
c. Pemberian nebulizer untuk mengurangi sesak nafas dan peradangan jalan nafas
d. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi
8. Evaluasi
S:
Pasien mengatakan sesak nafasnya mulai berkurang.
O:
- RR 32 x/menit
- SpO2 : 98
- suara wheezing mulai berkurang
- TD 120/80 mmHg
- Nadi 130x/menit
- S : 36,7˚C
A:
Setelah dilakukan tindakan selama 1x24 jam, masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi.
RESUME ASKEP
C. Diagnosa
Asma
D. Dasar Pemikiran
Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang
ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau
sulit bernapas. Selain sulit bernapas, penderita asma juga bisa mengalami gejala lain seperti
nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi. Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik
muda atau tua.
Histamin
Terjadi Edema
F. Fokus Intervensi
Pemberian terapi nebulizer
G. Diagnosa Keperawatan
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan nafas (D.0001)
H. Data Fokus
Tn. W 71 tahun diantarkan keluarganya ke IGD dengan keluhan utama sesak nafas. Pasien
mengatakan sesak nafas baru tadi pagi, pasien mengatakan mempunyai riwayat Asma sejak
lama dan pasien mengatakan pernah di operasi karena hernia. Hasil pemeriksaan ttv
didapatkan TD : 120/80, N : 180x/menit, RR : 32x/menit, S : 36,7˚C, SpO2 : 95 %. Nafas
pasien tampak ter engah-engah, pasien tampak lemas, terdengar suara whezing Terapi yang
di berikan infus RL 500ml drip aminophilin, pemberian O2 nasal canul 3lpm, Nebulizer 3
kali selama 20menit sekali (combifet dan pulmicot), Ranitidine, methylprednisol.
I. Prinsip Tindakan
1. Persiapkan alat nebulizer
2. Masukkan obat kedalam masker sesuai program
3. Hubungkan nebulizer dengan sumber listrik
4. Pasang masker pada pasien dan atur pada tekanan pada alat nebulizer
5. Instruksikan pasien untuk menghirup uap yang dihasilkan nebulizer
J. Tujuan Tindakan
Untuk melegakan pernagfasan pasien
K. Bahaya yang mungkin terjadi
Terapi nebulizer memiliki resiko mual, muntah dan bronkospasme
L. Evaluasi
Dengan pemberian nebulizer sesak nafas pasien menjadi berkurang