Tn. S usia 27 tahun dibawa ke IGD RS X pada tanggal 20 Februari 2020 pukul 10.00 WIB
dengan keluhan mengalami luka bakar akibat ledakan tabung gas elpiji. Tekanan darah Tn. S:
100/70 mmHg, suhu tubuh: 37,5°C, nadi: 110 kali/menit, RR: 29 kali/menit, TB: 165 cm,
BB: 60 kg.
A. Anamnesa
Nama : Tn. S
Usia : 27 tahun
Alamat : Surabaya
Agama : Islam
Keluhan Utama : Klien merintih kesakitan dan sesak napas karena luka bakar 3 jam sebelum MRS.
Riwayat Penyakit Sekarang : 3 jam sebelum masuk RSUA, Tn. S menderita luka bakar karena
terkena ledakan tabung gas elpiji. Kesadaran composmentis, TD: 100/70 mmHg, Nadi: 110x/mnt, S:
37,6o C, RR: 29x/menit, TB: 165 cm, BB: 60 kg pasien mengeluh sesak dan nyeri di daerah yang
terbakar.
Riwayat Penyakit Dahulu : Tn.S mengatakan belum pernah mempunyai riwayat masuk rumah
sakit/operasi di RS sebelumnya. Riwayat Diabetes Melitus tidak ada dan Hipertensi tidak ada.
Riwayat Penyakit Keluarga: Tidak ada riwayat DM, hipertensi, asma, TBC
Pola aktivitas dan latihan : sebelum sakit pasien dapat melakukan aktivitas sehari – ahri seperti
makan ,minum, toileting, berpakaina dan bekerja secara mandiri. Sedangkan selama sakit aktivitas
seperti makan atau minum, toileting dan mobilisasi dibantu oleh keluarga atau perawat.
Pola istirahat tidur : sebelum sakit pasien mengatakan setiap hari tidur selama 6-7 jam, dan jarang
tidur siang karena bekerja. Sedangkan selama sakit, pasien mengatakan tidur 5-6 jam dimalam hari
dan 1-2 jam disiang hari.
Pola kognitif presepsi : pasien mengatakan tidak mengalami gangguan penglihatan atau
pendengaran juga penciuman juga fungsinya. Selama sakit pasien mengatakan mengalami gangguan
nyeri pada daerah leher, perut dan punggung sehingga sulit beratifitas. Karakteristik nyeri yang
dirasakan sebagai berikut:
P: nyeri akibat trauma luka bakar
Q : nyeri terasa panas
R : rasa nyeri terasa didaerah leher, dada dan punggung.
S : Skala nyeri 7 dari 10
T: Hilang timbul dan meningkat jika danya aktivitas, dan saat tertekan lama untuk daerah
punggung.
Pasien juga mengatakan masih merasa sesak saat bernapas.
B. Pemeriksaan Fisik:
Primary survey
Airway : tidak tampak adanya sumbatan jalan napas , darah (-), muntahan (-), suara napas tidak
ngorok.
Breathing : : kedua dinding thorak tampak normal, napas spotan, rochi (-), whezhing (-). Napas cepat
dangkal , irreguler, RR 29x/menit.
Exposure : pakaian pasien segera dievakuasi guna mengurangi pajanan berkelanjutan serta menilai
luas dan derajat luka bakar.
Secondary survey
Status Generalis
Suhu : 37,8oC
Pernapasan : 29x/menit
Berat badan : 60 kg
Kepala
Rambut : hitam
Mata
Pupil : isokor
Telinga
Mulut
Bentuk : normal
Leher
Tampak luka bakar pada leher sebelah kiri dengan ukuran 10x2 cm warna kulit merah pucat.
Dada
Bentuk : simetris
Paru – paru
Inspeksi : pergerakan paru simetris, tampak retaksi dinding dada ringan. Pasien tampak sesak.
Perkusi : sonor
Jantung
Perut
Inspeksi : datar, tidak ada ascites, tampak luka bakar bagian bawah memanjang ukuran 15x3 cm (
derajat 3 )
Punggung
Terdapat luka bakar menyeluruh pada bagian punggung (18%). Warnanya merah, keabu-abuan,
sedikit tampak cairan.
Hasil laboratorium
HB : 14,5g/dl
Lekosit ; 29.600/mm3
Trombosit : 213.000/mm3
Ht : 30%
Ureum : 39mg/dl
Kretinin : 1,3mgdl
Na : 133 mmol/L
K : 3,68mmol/L
Cl : 112 mmol/L
tampak luka bakar di perut bagian bawah memanjang ukuran 15x3 cm ( derajat 3 ) = 9%
derajat 2
Terdapat luka bakar menyeluruh pada bagian punggung . Warnanya merah, keabu-abuan,
sedikit tampak cairan. = 18% derajat 3
Tampak luka bakar pada leher sebelah kiri dengan ukuran 10x2 cm warna kulit merah pucat.
= 4,5% derajat 2
Luas luka bakar = 31,5% dengan derajat kedalaman 2-3
Penatalaksanaan medis