Hairunnisak 131811133029
Emerging disease adalah penyakit baru, masalah baru dan ancaman baru. Emerging disease termasuk wabah
penyakit menular yang tidak diketahui sebelumnya atau penyakit menular baru yang insidennya meningkat
signifikan dalam dua dekade terakhir.
Re-Emerging Disease adalah salah satu penyakit yang sebelumnya sudah dikontrol, namun muncul kembali
menjadi masalah kesehatan yang signifikan. Ini juga mengacu pada penyakit yang awalnya terdapat pada satu
area geografi yang sekarang menyebar ke daerah lain.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
1. Perencanaan Pembangunan Kota yang tidak semestinya. 7. Perubahan lingkungan karena adanya perubahan pola cuaca.
2. Ledakan penduduk, kondisi kehidupan yang miskin yang terlalu
8. Evolusi dari microbial agent seperti variasi genetik,
padat.
rekombinasi, mutasi dan adaptasi
3. Industrialisasi dan urbanisasi.
6. Perubahan prilaku manusia seperti penggunaan pestisida, 10. Perpindahan secara massal yang membawa serta wabah
penggunaan obat antimicrobial yang bisa menyebabkan resistensi penyakit tertentu (travel disease)
dan penurunan penggunaan vaksin.
CONTOH PENYAKIT
Emerging
Re-Emerging
1. Human monkeypox 1. AIDS
1. Malaria 1. Gonore
2. Diare infantile 2. Hanta virus
2. Kala-azar 2. Tifoid
3. Diare yang disebabkan 3. Penyakit Creutzfeldt-
3. Demam dengue 3. Disentri
oleh Campylobacter Jakob
jejuni 4. Zika
4. Hepetitis E
4. Diare yang disebabkan 5. Tuberkulosis
5. SARS
oleh cryptosporidium
6. Hepatitis C
5. Legionellosis
Kejadian virus ebola berasal dari genus ebolavirus, family filoviridae. Virus Ebola penyebarannya adalah
pada manusia dan primata. Virus ebola ini ditularkan melalui fektor hewan ke manusia, antaralain
kelelawar, monyet yang dapat menginfeksi manusia. Melalui kebiasaan memakan hewan liar,
terkontaminasi cairan tubuh hewan .
penularannya bisa dari manusia ke manusia yang lainnya melalui jarum suntik, keringat, ASI, luka, feses
dll. (Kaner & Schaack 2016)
Selain itu bisa disebabkan kurangnya terpapar informasi mengenai kejadian ebola.
MANIFESTASI KLINIS
Masa inkubasi virus ebola mulai dari hari ke 2 –
hari ke – 21, umumnya antara 5 – 10 hari, dan pada
gejala klinis dapat dibagi menjadi 4 fase anataralain :
seseorang yang ternfeksi virus ebola ini akan timbul
Fase A : influenza like syndrome
beberapa gejala menurut WHO 2015antaralain :
Fase B : bersifat akut (hari ke 1-6), terjadi demam
Demam Lesu persistem yang tidak berespon pada obat anti
malaria/antibiotic.
Perdarahan Muntah
Fase C : Pseudo-remisi (hari ke 7-8) penderita merasa sehat
Nyeri kepala Diare
dengan konsumsi makanan yang baik. Namun ada
Nyeri otot dan Nyeri perut penderita yang sembuh pada periode ini dan selamat dari
penyakit.
sendi
FaseD :terjadi agregasi (hari ke 9) terjadi penurunan
Radang
kesehatan yang drastic
tenggorokan
PATOFISIOLOGI
PENATALAKSANAAN
Demam (>38oC) : Parasetamol. Hindari diklofenak, Hipoglikemia Berikan D50 IV 5mL/KgBB untuk
ibuprofen, atau aspirin karena efek terhadap trombosit
anak; 25-50 mL D50 untuk dewasa.
Nyeri Parasetamol atau morphine (nyeri sedang hingga
Cemas Dukungan psikologis, diazepam untuk
berat). Hindari diklofenak, ibuprofen, atau NSAIDs lainnya
karena efek terhadap trombosit dewasa 5-15 mg/hari terbagi 3 dosis.
Distress pernafasan Oksigen: titrasi hingga SpO2≥90 Gaduh gelisan (pasien kooperatif) Tenangkan
Bila SpO2<90, mulai dengan nasal kanul 5L/menit (dewasa); 1- pasien, membiarkan lampu tetap hiduphari,
2L/menit (anak) pertimbangkan pemberian diazepam 5 mg pada
Dyspepsia Dewasa dan anak >10 tahun, berikan omeprazole malamhari, pertimbangkan pemberian diazepam 5
20 mg oral sekali sehari atau magnesium trisilikat 2 tablet setiap mg pada malam hari (dewasa).
8 jam hingga keluhan berkurang. Anak 5012 tahun, berikan
magnesium trisilikat sirup 5-10 mL 3 kali sehari. Gaduh gelisah (pasien tidak kooperatif) Berikan
Kejang Berikan diazepam, bila gagal berikan secara rektal sedasi-haloperidol 5 mg IM
(bila sebelumnya belum mendapatkan diazepam secara IV)
dengan dosis dewasa 20 mg; anak 0,5 mg/kgBB. Shock Tatalaksana septik shock
PEMERIKSAAN PENUNJANG
3. Perubahan sensorik
4. Masalah sendi
Virus Zika (ZIKV) adalah penyakit yang dituarkan oleh nyamuk aedes aegypti. ZIKV
pertama kali diisolasi dari monyet rhesus (Macaca mulatta) di hutan Zika Uganda pada
tahun 1947, Penularan Zika pada manusia terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes yang telah
terinfeksi.
Penyebaran Aedes aegypti di dunia sangat luas terutama daerah tropis dan subtropis. Virus
zika juga dapat ditularkan melalui hubungan seksual dari orang yang sudah terinveksi virus
zika ke mitra seks dan dapat menyebar dari wanita hamil yang terinfeksi ke janinnya
MANIFESTASI KLINIS
Tidak ada terapi spesifik untuk penyakit virus Zika; pengobatan ditujukan sebagai terapi suportif dan
simptomatis. Beberapa langkah dalam tatalaksana kasus adalah sebagai berikut:
- gejala klinis dengan obat obatan yang sesuai
- Pada pasien hamil yang positif terinfeksi virus Zika harus digali informasi serta monitoring janin
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
Tes PCR
Pemeriksaan serologi
KOMPLIKASI
Gejala neurologis
Hidrosefalus
Mikrosefalus
Kumpulan gejala konginetal
3 WOC EBOLA
4 WOC ZIKA
5 Kasus Ebola
Seorang perawat perempuan berinisial T berusia 35 tahun datang ke Rumah Sakit
Dr. Sutomo dengan keluhan demam, sakit kepala, lemas, nyeri otot selama 3 hari. Dia
berkata telah bekerja dengan pasien yang terkonfirmasi positif oleh EVD (Ebola Virus
Disease), namun dia melaporkan tidak ada pelanggaran APD saat melakukan perawatan.
Suhu awal masuk 38oC, dengan tekanan darah 111/70 mmHg, TB 160cm, BB 52 kg.
Akhirnya perawat T dimasukkan keruang isolasi. Pada harike 5 masuk, kondisi perawat
T semakin memburuk dia mengalami kenaikan suhu menjadi 39oC, Nadi 105 x/menit ,
RR 22x/menit, TD 130/70 mmHg dan melaporkan timbulnya muntah, ruam di lengan,
dan sering buang air besar dengan konsistensi cair dan banyak disertai perdarahan. Berat
badan mengalami penurunan menjadi 45 kg. Perawat T merasakan nyeri perut kuadran
kanan atas dan mengeluh sesak ringan. Sehingga dilakukan pengkajian lebih lanjut,
dikarenakan hal ini dikaitkan dengan EVD lanjut. Lalu Dilakukan pemeriksaan
penunjang untuk mengatahui adanya virus Ebola RT-PCR dan ternyata hasilnya positif
dengan ambang batas (Ct) 30 siklus (dari 40).
5 Kasus Zika
Ny. R umur 38 tahun, datang ke RSUD malang diantar oleh suaminya.
Pasien mengeluh demam dengan suhu 38°C dari tiga hari yang lalu, pasien
juga mengeluh nyeri sendi pada daerah lutut dan tulang belakang. Kadang-
kadang ia juga merasa pusing, tidak nafsu makan, mual dan muntah. Pada
kulit pasien timbul bercak kemerahan.Keluarga pasien mengatakan selama
dua bulan terakhir ini, ditempat tinggal pasien sering turun hujan dan
sanitasi lingkungan tempat tinggal mereka kurang bagus, saluran
pembuangan di lingkungan tempat tinggal mereka kurang lancar sehingga
mengakibatkan air tergenang.
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation