Anda di halaman 1dari 20

REFERAT

CAMPAK PADA ANAK

Pembimbing:
dr. Ariani Setiowati, Sp.A
Penyusun:
Adeline Tampang Allo(20190420012)
PENDAHULUAN
 Campak atau morbili merupakan infeksi virus akut yang disebabkan ol
eh virus yang tergolong dalam famili Paramyxovirus dan genus Morbil
ivirus (Rammohan A,2012).

 Campak adalah penyakit menular yang berpotensi menjadi penyakit b


erat pada bayi, ibu hamil,dan orang dengan penurunan sistem imun.
Campak dapat dicegah dengan vaksinasi ( Thorrington D, 2014).
DEFINISI
 Campak merupakan penyakit menular akut yang disebabkan ol
eh virus dan secara khas terdiri dari tiga stadium , yaitu stadium
prodromal, stadium erupsi dan stadium konvalesens. (Garna , 2
005).

 Campak (measles, Ing) disebut juga rubeolla (nama ilmiah). Na


ma lainnya yaitu : hard measles, red measles, seven-day measl
es, eight-day measles, nine-day measles, 10- day measles dan
morbili. (Pudjiadi, 2010).
EPIDEMIOLOGI
Di Indonesia, menurut survey kesehatan rumah tangga(SKRT)
campak menduduki tempat ke-5 dalam urutan 10 penyakit uta
ma pada bayi. (Poowo S, 2010).
Wabah terjadi pada kelompok anak yang rentan terhadap camp
ak, yaitu di daerah dengan populasi balita banyak mengidap gi
zi buruk dan daya tahan tubuh yang lemah. (Poowo S, 2010).
Campak adalah endemik pada sebagian besar dunia. Di Ameri
ka Serikat, campak terjadi paling sering pada anak umur sekola
h yang belum diimunisasi.(Behrman,2000)
ETIOLOGI
• Virus campak aktif minimal 34 jam
pada suhu kamar, 15 minggu di
dalam pengawetan beku, minimal 4
minggu disimpan dalam temperature
35°C dan beberapa hari pada suhu
0°C . (Soedarmo , 2012).
• Virus campak mampu bertahan
selama 2 minggu dan dapat dengan
mudah dihancurkan oleh sinar
ultraviolet. (Soedarmo , 2012).
PATOGENESIS
Hari Manifestasi
0 Virus campak dalam droplet kontak dengan permukaan epitel nasofaring atau
kemungkinan konjungtiva
Infeksi pada sel epitel dan multiplikasi virus
1-2 Penyebaran infeksi ke jaringan limfatik regional
2-3 Viremia primer
3-5 Multiplikasi virus campak pada epitel saluran nafas di tempat infeksi pertama, dan
pada RES regional maupun daerah yang jauh
5-7 Viremia sekunder
7-11 Manifestasi pada kulit dan tempat lain yang bervirus, termasuk saluran nafas
11-14 Virus pada darah, saluran nafas dan organ lain
15-17 Viremia berkurang lalu hilang, virus pada organ menghilang
“The Pathogenesis of Measles Revisited” (Swart D, 2007)
PATOFISIOLOGI
 Virus campak disebarkan dalam udara dan memasuki host melalui salu
ran pernafasan.(Powwo S, 2010).
 Infeksi awal dan replikasi virus terjadi pada epitel tracheal dan bronchia
l ( Powwo S, 2010).
 Setelah 2-4 hari virus campak menginfeksi jaringan limfatik setempat. P
owwo S, 2010).
 Setelah perbanyakan virus dalam limfonodi regional, kemudian terjadi v
iremia yang dapat menyebabkan penyebaran virus ke organ lain sebelu
m terjadinya ruam.(Powwo S, 2010).
KRITERIA DIAGNOSIS
1. Anamnesis
 Demam tinggi terus-menerus(38,5°C)
 Malaise
 Batuk + pilek
 Nyeri menelan
 Mata merah
 Timbul ruam kulit
 Mual + diare
KRITERIA DIAGNOSIS
2. Pemeriksaan Fisik
 Stadium Prodormal (2-4 hari): gejala berupa demam terus-menerus
,malaise,batuk,pilek,dan konjungtivitis.(Cough, Coryza, Conjungtivit
is). Seringkali sertai mual dan diare. Disusul bercak koplik (2 hari s
ebelum rash , bintik kecil putih (seperti butiran garam). (Mansjoer,
2000).
KRITERIA DIAGNOSIS
 Stadium erupsi (hari ke 4-5): muncul lesi macula dan papula eritem, ya
ng dimulai pada daerah kepala perbatasan dahi, rambut, dibelakang tel
inga, dan menyebar sentrifugal ke bawah hingga muka, badan , dan ek
sterimitas.(Mansjoer, 2000).
 Stadium convalescence setelah ruam berangsur menghilang sesuai ur
utan timbulnya , menghitam ( hiperpigmentasi) dan mengelupas (desku
amasi) dalam 1-2 minggu.(Mansjoer, 2000).
DIAGNOSIS BANDING
1.Rubella ( campak jerman)
2.Roseola Infatum
3.Demam scarlet
4.Penyakit kawasaki
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Jumlah leukosit dan hitung jenis sel
Leukosit cenderung menurun disertai limfositosis relative (Garna, 2005)
 Isolasi dan identifikasi virus
Swab nasofaring dan sampel darah yang diambil dari pasien 2-3 hari se
belum onset gejala sampai 1 hari setelah timbulnya ruam kulit merupaka
n sumber yang memadai untuk isolasi virus (Garna, 2005).
 Serologis
Penampakan antibodi IgM spesifik campak antara 1-2 minggu setelah o
nset ruam kulit(Powwo S, 2010).
KOMPLIKASI
1. Bronkopneumonia
2. Otitis media
3. Ensefalitis
4. SSPE (Subacute Sclerosing Panencephalitis).
5. Enteritis
TERAPI
1.Simptomatik( Garna, 2005).
 Antipiretik

Paracetamol 7,5 – 10 mg/kgBB/kali, interval 6-8 jam.


 Ekspektoran

Gliseril guaiakolat anak 6-12 tahun : 50-100 mg tiap jam , dosis maksimum 600 mg/
hari.
2. Suportif( Garna, 2005).
 Istirahat cukup
 Mempertahankan status nutrisi dan hidrasi
 Perawatan kulit dan mata
TERAPI
3. Antibotik bila ada infeksi sekunder bakteri. ( Garna, 2005).
4. Vitamin A dosis tinggi:
 Usia < 6 bulan 50.000 IU/hari PO selama 2 hari
 Usia 6-11 bulan 100.000 IU/hari PO selama 2 hari
 Usia > 1 tahun 200.000 IU/hari PO selama 2 hari
 Anak dengan tanda defisiensi vitamin A, 2 dosis pertama sesuai umur ,
di lanjutkan dosis ketiga sesuai usia yang berikan 2-4 minggu kemudia
n.
 Dengan malnutrisi dilanjutkan 1.500 IU setiap hari.( Garna, 2005).
TERAPI
Apabila ada komplikasi :
 Bronkopneumonia : Ampicilin 100mg/kgBB/hari 4dd IV( Garna, 2005).
 Otitis media : cotrimoxazole( Garna, 2005).
 Enchepalopati : reduksi cairan hingga ¾ kebutuhan untuk mengurangi
edema. Diazepam jika demam( Garna, 2005).
 Enteritis : koreksi sesuai dengan derajat dehidrasi( Garna, 2005).
PENCEGAHAN
1.Imunisasi aktif (Mansjoer , 2000).
 Diberikan pada usia 15 bulan , tetapi dapat diberikan lebih awal.
 Vaksin campak harus didinginkan pada suhu 2-8 °C karena sinar matahari at
au panas dapat membunuh virus campak tersebut.
 Dosis vaksin campak yang dilemahkan 0,5 ml secara subkutan/intramuscular.
2.Imunisasi pasif(Behrman, 2000).
 Imunne serum globulin (gama globulin), dosis 0,25 mL/kg BB IM maks 15mL
dalam waktu 5 hari sesudah terpapar.
 Proteksi sempurna terindikasi untuk bayi, dengan anak sakit kronis dan untuk
kontak di bangsal rumah sakit dan lembaga-lembaga anak.
PROGNOSIS
Biasanya sembuh dalam 7-10 hari setelah timbul ruam. Bila ada penyulit
infeksi sekunder/malnutrisi berat maka bertambah berat. Kematian diseb
abkan karena penyulit (pnemunia dan ensefalitis) (Garna, 2005).
KESIMPULAN
Campak merupakan salah satu penyakit yang sangat infeksius yang sering
menyerang anak-anak dimana angka kejadiannya cukup tinggi di dunia. Ca
mpak disebabkan oleh virus RNA dari famili Paramyxovirus dan genus Mor
bilivirus yang ditularkan melalui droplet. Manifestasi klinis berupa demam,
batuk, pilek, konjungtivitis dan ruam diseluruh tubuh. Tatalaksana umumny
a suportif disertai pemberian vitamin A seusia usia penderita. Pencegahan
capak amat sangat penting. Di Indonesia dilakukan dengan imunisasi vaksi
n campak secara rutin pada bayi berumur 9-15 bulan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai