PENDAHULUAN
Penyakit Varicella atau yang dikenal juga secara awam sebagai cacar air
adalah penyakit infeksi virus yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster. Di
Indonesia, penyakit ini disebut sebagai cacar air karena gelembung atau bisul yang
terbentuk pada kulit apabila pecah mengeluarkan air. Penyakit ini sangat mudah
untuk menyebar kepada orang lain, terutama anak-anak, yang belum pernah
terkena varicella sebelumnya. Penyebaran dari virus Varicella Zoster terjadi
melalui udara dan kontak langsung dengan penderita. Varicella paling sering
ditemukan pada anak-anak berusia 1-9 tahun. Angka kejadian penyakit ini sudah
banyak berkurang terutama di negara-negara maju karena ditemukannya vaksinasi
terhadap virus Varicella Zoster.
PEMBAHASAN
Sumber : https://www.pinterest.com/pin/568790627918454003/
Sumber :
https://mediskus.com/wp-content/uploads/2017/07/ciri-ciri-cacar-air-pada-kulit-
mediskus.jpg
Salah satu cara pencegahan yang baik adalah dengan vaksinasi. Jika vaksin
diberikan kepada orang sebelum terinfeksi cacar akan memberikan perlindungan seumur
hidup bagi mereka. Vaksinasi menggunakan virus vaccinia secara intradermal dapat
menimbulkan penyakit cacar buatan pada kulit yang divaksinasi. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan pada vaksin cacar adalah :
4. Waktu imunisasi. Imunisasi awal biasanya dilakukan pada usia antara 1-2 tahun. Dan
imunisasi ulang dilakukan interval selama 3 tahun.
5. Komplikasi yang muncul setelah imunisasi umumnya berupa vaccinia generalisata,
ensefalitis pasca vaksinasi, vaccinia neksorum atau vaccinia progresif dan vaccinia
janin.
Sumber : http://bundanet.com/wp-content/uploads/2016/04/gambar-
paramyxovirus1.jpg
Sel-sel yang diinfeksi oleh virus campak akan mengadakan fusi dengan sel-sel
disekitarnya baik yang terinfeksi dengan virus tersebut maupun yang tidak terinfeksi.
Proses fusi ini terjadi pada fase lanjut siklus replikasi virus dan menyebabkan
polikariositosis.
Secara umum gejala atau tanda-tanda campak menurut Depkes (2008) adalah:
a. Panas badan biasanya ±38ºC selama 3 hari atau lebih, disertai salah satu gejala
batuk, pilek, mata merah atau mata berair.
b. Gejala yang khas adalah adanya koplik’s spot atau bercak putih keabuan dengan
dasar merah di pipi bagian dalam (mucosa bucal).
c. Bercak kemerahan/rash yang dimulai dari belakang telinga pada tubuh
berbentuk makulo papular selama tiga hari atau lebih, dalam 4-7 hari akan
menyebar keseluruh tubuh.
d. Kemerahan makulo papular setelah 1 minggu sampai 1 bulan berubah menjadi
kehitaman (hiperpigmentasi) disertai kulit bersisik.
Pada awal infeksinya penyakit campak agak sulit untuk dideteksi, namun pada
umumnya manifestasi klinik penyakit campak terdiri dari tiga fase/stadium yaitu
faseprodromal, fase erupsi / paraxysmal dan fase convalescen. Periode sejak
terjadinya infeksisampai munculnya gejala berkisar antara 10 sampai dengan 12 hari.
a. Fase pertama pada penyakit campak yaitu fase prodromal dimulai dengan
demam, perasaan tidak enak badan (WHO, 1999). Fase ini berlangsung selama
4-5 hari dengan gejala demam yang terus meningkat hingga mencapai
puncaknya 39,4°C-40,6°C, malaise, batuk, faring merah, nyeri menelan, foto
fobia, konjungtivitis dan hidung meler. Menjelang akhir stadium prodormal dan
24 jam sebelum timbul eksantema akan timbul bercak koplik yang berwarna
putih kelabu sebesar ujung jarum. Bercak ini muncul pertama kali pada mukosa
bukal yang menghadap gigi molar bawah terutama molar tiga tetapi dapat
menyebar secara tidak teratur pada mukosa bukal yang lain. Menjelang kira-kira
hari ke 3 atau 4 dari masa prodormal dapat meluas sampai seluruh mukosa
mulut. Pada fase ini gambaran penyakit secara klinis menyerupai influenza
sehingga sering didiagnosis sebagai influenza. Diagnosa campak ditegakkan
c. Fase ketiga adalah fase convalescen pada fase ini erupsi berkurang dan terjadi
hiperpigmentasi, yang lama kelamaan akan menghilang sendiri. Suhu tubuh
penderita akan menurun pada fase ini kecuali bila terjadi komplikasi.
Hiperpigmentasi merupakan gejala yang patognomonik untuk morbili yang
membedakannya dengan penyakit lain yang mempunyai eritema atau
eksantema. Pada anak-anak di Indonesia pada fase ini sering ditandai dengan
kulit bersisik (Casaeri, 2002).
Ruam kulit mula – mula terjadi di belakang telinga atau di daerah wajah,
mata dan menyebar ke seluruh tubuh. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam
kemerahan yang mendatar) maupun papula (ruam kemerahan yang memonjol)
lalu menjadi kecoklatan dalam waktu 5 – 10 hari. Setelah ruam kulit mencapai
maksimum, demam dan malaise akan menghilang. Pada orang dewasa, ruam kulit
lebih hebat dan komplikasi sering terjadi. Pada puncak penyakit, penderita merasa
sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40º Celcius. Setelah
3 – 5 hari suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa
segera menghilang.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Cacar air adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus
Varicella Zoster yang mengakibatkan munculnya ruam kulit berupa bintik-
bintik kecil baik berbentuk datar maupun menonjol, melepuh, serta rasa gatal.
Penyakit ini merupakan penyakit menular yang bisa di tularkan seseorang
kepada orang lain secara langsung.
Pada awal infeksinya penyakit campak agak sulit untuk dideteksi, namun
pada umumnya manifestasi klinik penyakit campak terdiri dari tiga
fase/stadium yaitu faseprodromal, fase erupsi / paraxysmal dan fase
convalescen.
Penyakit campak disebabkan oleh measles virus (MV), genus virus
morbili famili Paramyxoviridae (RNA), jenis morbilivirus yang mudah mati
karena panas, cahaya, etherdan trypsin (Depkes, 2008). Manifestasi klinik
penyakit campak terdiri dari tiga fase/stadium yaitu faseprodromal, fase
erupsi / paraxysmal dan fase convalescen.Tidak ada pengobatan khusus untuk
virus campak.
3.2 Saran
Cacar air dan campak merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus.
Oleh karena itu, jangan lupa berikan vaksin kepada buah hati anda pada usia
tahun atau ketika anak baru memasuki pendidikan Taman Kanak-kanak, dan
bagi orang dewasa jangan lupa menjaga kebersihan diri agar tidak terserang
penyakit tersebut.