Anda di halaman 1dari 26

PENGAMBILAN,

KARAKTERISASI DAN
PENYIMPANAN BAHAN
BIOLOGIS

Disusun Oleh :
Kelompok 3

Febri Ayu Nurrohmah P27903116010


Rika Amelia P27903116029
Syalma Wijatama Putri P27903116039
MATERI PEMBAHASAN
Sumber Barang Bukti Biologis

Pengumpulan dan Penanganan Bahan di TKP

Pengumpulan Barang Bukti

Penyimpanan Bahan Biologis


1. SUMBER BARANG BUKTI
BIOLOGIS
Pemeriksaan Barang Bukti Material
Biologi

PERSYARATAN FORMAL

Permintaan tertulis dari kepala kesatuan


kewilayahan atau kepala/pimpinan instansi;
SUMBER BARANG BUKTI laporan polisi;

Darah kering, darah segar, dan jaringan tubuh; BAP saksi/tersangka atau laporan kemajuan;
Rambut;
Air mani/sperma; BA pengambilan, penyitaan, penyisihan, dan
Saliva/air liur, pembungkusan barang bukti; dan

Visum et Repertum atau surat pengantar dokter


forensik bila korban meninggal atau riwayat
kesehatan (medical record) bila korban masih
hidup.
2. PENGUMPULAN DAN
PENANGANAN BAHAN DI TKP
Pemeriksaan Barang Bukti Darah Dan Jaringan Tubuh
Wajib Memenuhi Persyaratan Teknis Sebagai Berikut :

Diambil sesuai dengan tata cara pengambilan barang bukti

Darah dan jaringan tubuh pada serpihan kecil, dikirim dalam keadaan
kering

Setiap barang bukti dimasukkan ke dalam wadah secara terpisah,


dibungkus, diikat, dilak, disegel dan dilabel

Jaringan tubuh yang terdapat pada gigi dan tulang dari kerangka
manusia, dikirim beserta gigi dan tulangnya dalam keadaan kering

Gigi dan tulang dari mayat, ditempatkan dalam wadah dan dimasukan
kedalam Ice Box yang telah diisi es batu

Darah tidak boleh terkontaminasi atau terkena sinar matahari

Bukti pakaian korban harus dikirim


Setiap barang bukti bukti dimasukkan ke dalam wadah secara terpisah,
dibungkus, diikat, dilak, disegel dan dilabel

Segera dikirim ke Labfor Polri; dan apabila penyidik tidak dapat


mengambil barang bukti darah dan jaringan tubuh, dapat meminta
bantuan petugas Labfor Polri untuk pengambilan barang bukti atau
pemeriksaan barang bukti langsung di TKP.
Tata Cara Pengambilan Barang Bukti
Darah
Darah Segar
Darah Kering

1. Gunakan sarung tangan 1. Gunakan sarung tangan


2. Tekan permukaan darah 2. Kerik darah kering dengan alat kerik
dengan sepotong kertas tajam dan bersih
3. Ditampung, dimasukkan ke amplop
saring atau kain kasa yang
diberi label
bersih 4. Menggunakan alat kerik yang berbeda
3. Setiap lokasi digunakan 5. Hasil kerikan ditampung secara
kertas saring atau kain terpisah
6. Bercak darah kering yang tipis dan
kasa/kain putih tersendiri;
sulit untuk dikerik :
4. Serapan darah dikeringkan • Membasahi kain
di ruang terbuka • Disapukan pada permukaan
5. Serapan darah amplop/, bercak darah
• Dikeringkan di ruang terbuka
dibungkus ,diikat dilak,
Dimasukkan dalam dan diberi
disegel, dan diberi label. label.
Pengambilan Sample Bercak Darah
Sumber : http://irapanussa.blogspot.co.id/2015/11/referat-pengumpulan-
dan-pengiriman.html
Tata Cara Pengambilan Jaringan Tubuh

Jaringan tubuh (pada kulit, gigi, tulang, dan sebagainya)

1. Gunakan sarung tangan


2. Jaringan tubuh yang berasal dari mayat, diambil oleh
dokter forensik, pilih jaringan tubuh yang belum
mengalami pembusukan lanjut
3. Apabila mengalami pembusukan lanjut, ambil gigi berakar
tiga (geraham) dan tulang
4. Ambil serpihan jaringan yang ditemukan di TKP
5. Masing-masing jaringan tubuh dimasukan kedalam
kantong plastik yang berbeda, diikat dilak, disegel, dan
diberi label.
Pemeriksaan Barang Bukti Rambut Wajib Memenuhi Persyaratan Teknis
Sebagai Berikut :

Diambil sesuai dengan tata cara pengambilan barang bukti

Dimasukan ke dalam lipatan kertas putih, dimasukan kedalam amplop dan


diberi label

Apabila terdapat beberapa rambut, gunakan lipatan kertas putih yang


berbeda

Diperlukan bahan pembanding rambut tersangka/korban, dengan


jumlah paling sedikit 3 helai rambut berikut akarnya

Rambut pembanding dibungkus secara terpisah, kemudian diikat, dilak,


disegel, dan diberi label

Segera dikirim ke Labfor Polri

Apabila penyidik tidak dapat mengambil barang bukti rambut, dapat meminta
bantuan petugas Labfor Polri atau pemeriksaan barang bukti langsung di TKP.
Tata Cara Pengambilan Barang Bukti Rambut

1. Angkat rambut dengan menggunakan pinset


2. Dimasukkan ke dalam lipatan kertas putih, dimasukan
kedalam amplop dan diberi label
3. Gunakan lipatan kertas putih yang berbeda
4. Apabila rambut diduga terdapat pada kemaluan korban :
• Sisir rambut kemaluan korban
• Dimasukan ke dalam lipatan kertas putih, dimasukan
kedalam amplop kemudian diikat, dilak, disegel, dan
diberi label.
Pemeriksaan Barang Bukti Sperma Wajib Memenuhi Persyaratan Teknis
Sebagai Berikut :

Apabila ditemukan
Jika menempel pada
pada bagian tubuh
Diambil sesuai barang yang sulit
korban hidup,
dengan tata cara diangkat, dikirimkan
pengambilan meminta bantuan
bagian yang ada air
suster/dokter bidan
mani/spermanya
Puskesmas setempat

Jika terdapat pada lantai,


dikeringkan dan
dikerik, dimasukan ke dalam
Diperlukan bahan
Dalam keadaan kering lipatan kertas putih, pembanding air
dimasukkan ke dalam mani/sperma
amplop/sampul serta diberi tersangka
label

Air mani/sperma
Dijaga agar tidak pembanding
Jika menempel terkontaminasi, dibu
pada barang yang dibungkus secara Segera
mudah diangkat,
ngkus secara terpisah, kemudian
dikirimkan beserta terpisah, kemudian diikat, dilak, dikirim ke
barang diikat, dilak, disegel, disegel, dan diberi Labfor Polri;
dan diberi label label
Tata Cara Pengambilan Barang
Bukti Air Mani/Sperma
Apabila ditemukan pada
Apabila ditemukan Apabila ditemukan benda yang sulit diangkat
pada benda yang pada benda yang sulit (lantai) :
mudah diangkat : diangkat (kasur atau
karpet) : • Gunakan sarung
• Kumpulkan dan tangan
pilahkan masing- • Gunting bagian • Kerik air mani/sperma
masing benda kasur atau karpet • Ditampung pada
tersebut yang mengandung sehelai kertas putih
• Apabila benda- air mani bersih, dimasukkan ke
benda tersebut • Masukkan dalam amplop, diikat,
basah atau lembab guntingan tersebut dilak, disegel, dan
keringkan dahulu ke dalam sampul. diberi label
Pemeriksaan Barang Bukti Sperma Wajib Memenuhi Persyaratan Teknis
Sebagai Berikut :

Diambil sesuai dengan tata cara pengambilan

Dibungkus secara terpisah, diikat, dilak, disegel, dan diberi label

Jika terdapat pada barang yang dapat diangkat diangkat seluruh barangnya

Diperlukan bahan pembanding berupa darah tersangka

Jika terdapat pada barang yang tidak dapat diangkat, diambil dengan kertas
saring, kemudian di keringkan

Segera dikirim ke Labfor Polri


Tata Cara Pengambilan Barang Bukti
Saliva/Air Liur

• Barang bukti saliva/air liur dapat ditemukan pada puntung rokok atau
benda-benda bekas gigitan;
• Ambil puntung rokok atau benda bekas gigitan yang dapat diangkat
dengan menggunakan pinset, masukan ke dalam amplop, kemudian
diikat, dilak, disegel, dan diberi label;
• Apabila terdapat beberapa puntung rokok atau benda bekas gigitan
yang dapat diangkat , masing-masing dibungkus secara terpisah; dan
• Apabila benda bekas gigitan tidak dapat diangkat, serap saliva/air liur
dari benda tersebut dengan menggunakan kertas saring atau kain
kasa/kain putih, angin-anginkan hingga kering, masukan ke dalam
kantong plastik, kemudian diikat, dilak, disegel, dan diberi label.
3. PENGUMPULAN BARANG BUKTI
Prinsip Dalam Pengambilan Dan Pengumpulan
Spesimen Dari Barang Bukti :
Setiap barang bukti
Semua barang bukti dikemas tersendiri
diambil menggunakan ,diberi label, dan
alat steril dikirim ke
laboratorium

Petugas menggunakan
Hindari kesalahan
penutup rambut dan
pelabelan spsimen
masker
Barang bukti lainnya : gelas bekas pakai,
senjata,sisir,sikat gigi, kertas tisu bekas pakai, sapu
tangan, sarung bantal, sprei, celana dalam, pakaian
dan amplop berperangko. Diperkirakan
mengandung epitel kulit, saliva, cairan semen,
saliva kering, urin atau feses.
Tabel 1 Sumber Sampel dari Barang Bukti di TKP
Sumber : Using DNA to solve Cold Cases National Institute of Justice Special Report, National Commision on Commision on the Future of DNA

Sumber Barang Bukti Bagian Barang Bukti Sumber DNA


Alat pemukul atau senjata sejenis Handel, ujung pagangan Keringat,kulit,darah,jaringan lain

Topi, bandana, topeng Bagian Dalam Keringat, rambut, ketombe

Kacamata Bagian hidung, bagian telinga, kaca Keringat, kulit

Tisu wajah, cotton bud Bagian permukaan Mukus, darah, kulit, keringat,
semen, sekret telinga
Pakaian kotor Bagian permukaan Darah, keringat, semen
Tusuk gigi Bagian ujung Saliva
Puntung rokok Bagian bibir/filter Saliva
Perangko atau amplop Bagian yang dijilat Saliva
Plester atau tali Bagian permukaan Kulit, keringat
Botol, kaleng minuman, Bagian tepi atau bagian yang Saliva, keringat
gelas/cangkir bersentuhan dengan bibir
Kondom bekas Bagian permukaan luar atau dalam Semen, sel vagina/rektum

Selimut, bantal, guling Bagian permukaan Keringat, rambut, semen, urin,


saliva
Peluru Permukaan luar Darah, jaringan lain
Bekas gigitan pada kulit atay Bagian permukaan Saliva
pakaian
Metode Pencarian Barang Bukti

Double Strip Or
Strip Method Spiral Method Zone Method Wheel Method
Grid Method
4. PENYIMPANAN BAHAN BIOLOGIS

Penyimpanan spesimen
yang paling baik ialah
disimpan dalam
keadaan kering
Bahan biologis untuk
analisis DNA harus
disimpan dalam kondisi
yang akan
memperlambat laju
degradasi DNA Jaringan lunak disimpan
dalam suhu -200C ,
dapat bertahan hingga
1-2 tahun
Gambar Barang Bukti Tindak Kejahatan
Sumber : https://www.fokusjateng.com/2017/11/02/pembunuhan-kasir-warung-
dapoer-kalimi-hendak-melarikan-diri-novan-ditembak-bagian-kaki-dua-kali-di-
terminal-sunggingan-boyolali/
Gambar 3. Contoh Pengemasan Barang Bukti Bekas Kejahatan
Sumber : http://poskotanews.com/2016/02/11/penculik-pembunuh-bocah-sd-di-
depok-diancam-hukuman-mati/
DAFTAR PUSTAKA

Goodwin, William, Adrian Linacre, Sibte Hadi.


(2007). AN INTRODUCTION TO Forensic
Geneticks. England : John Wiley & Sons Ltd
Syukriani, Yoni. 2012. DNA FORENSIK. Jakarta :
Sagung Seto
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai