Pembimbing:
Frans OHP, dr.Sp.OG (K)
Disusun Oleh :
MOHAMAD RAFLI
20190420025
Perdarahan pervagina yang terjadi setelah bayi dan plasenta lahir dengan jumlah > 500 ml.
Perdarahan dapat terjadi pada kala III dan kala IV
Batasan jumlah perdarahan disebutkan sebagai “perdarahan yang lebih dari normal”, dimana
Sesak nafas
mampu menutup
sehingga terjadi
tempat implantasi
Histerektomi
PENANGANAN PERDARAHAN
POST PARTUM
Kompresi bimanual adalah usaha
untuk menghentikan perdarahan
sementara dengan jalan melipat
uterus yang lembek antara dua
tangan ( di dalam ) dan tangan
luar yang melipat uterus dari luar
KOMPRESI BIMANUAL pada fundus uteri. Sementara itu
pemasangan infus dan upaya
transfusi tetap dilakukan.Tindakan
darurat yang dilakukan untuk
menghentikan perdarahan pasca
salin (DEPKES RI, 2000)
Kompresi bimanual :
1. Kompresi bimanual internal 2. Kompresi bimanual eksternal
PERSIAPAN ALAT
PERALATAN
Sarung tangan steril
Cairan infuse
Peralatan infuse
Jarum infuse
Plester
Kateter urin
PROSEDUR KOMPRESI BIMANUAL INTERNAL
1. Bersihkan semua gumpalan darah atau selaput yang mungkin masih berada di dalam mulut
uterus atau didalam uterus. (jangan lupa melakukan vulva hygiene) kemudian
mengosongkan kandung kencing dengan menggunakan kateter.
2. Segera memulai kompresi bimanual interna
Penolong berdiri di depan vulva, oleskan antiseptic pada sarung tangan kanan
Kepalkan tangan
Tekankan tangan yang ada dalam vagina (forniks anterior) dengan mantap pada bagian
Lakukan kompresi dengan jalan mendekatkan telapak tangan kiri dengan kepalan
berkontraksi
Periksa apakah kandung kencing penuh.jika
bimanual eksterna.
PROSEDUR KOMPRESI BIMANUAL EKSTERNAL
DUA CARA DALAM MELAKUKAN KOMPRESI BIMANUAL EKSTERNA
Lakukan kompresi uterus dengan cara menekan dinding belakang uterus dan
korpus uteri diantara genggaman ibu jari dan keempat jari lain, serta dinding depan
uterus dengan telapak tangan dan tiga jari lainnya.
Kemudian rapatkan kedua tangan untuk menekan pembuluh darah ke dinding
kemudian berikan ergometrin 0,2 mg (methergin) IM, kecuali jika ibu menderita
hipertensi berat. Dapat juga diberikan 0,5 mg syntometrin IM jika ibu tidak menderita
hipertensi. Jika perdarahan berkurang atau berhenti mintalah ibu menyusui bayi.
Jika hal ini tidak berhasil menghentikan perdarahan dan uterus tetap tidak
dapat dihentikan.
Di uji dengan melepaskan sesaat tekanan pada uterus dan kemudian mengevaluasi
kebersihan. sedapat mungkin, gantillah sarung tangan atau cucilah tangan sebelum memulai
tindakan ini.
Jika tindakan kompresi bimanual eksternal tidak efektif dapat diteruskan dengan tindakan
Achter. Pada awalnya kondom diikatkan dalam sebuah kateter, sehingga metode ini
dahulunya disebut metode kondom kateter. Sekarang kondom diikatkan langsung
dalam ujung selang infus, sehingga cara ini sekarang dikenal dengan metode tampon
kondom. Fungsi utama metode ini adalah mengembangkan uterus dari dalam
dengan mengembangkan kondom yang diisi air, sehingga kondom menekan
pembuluh darah yang terbuka.(19). Di RS H Ahmad Syah Pahang Malaysia,
keberhasilan penggunaan tanpon kondom mencapai lebih dari 80%.(20)
Kondom Kateter
Indikasi utama adalah perdarahan
kateter Foley
Kondom kateter dimasukkan ke dalam cavum uteri. Ujung luar kateter
dihubungkan dengan selang infus bagian bawah dan segera alirkan cairan NaCL
kalau perlu dengan diperas.
Sambil dialirkan tahan kondom dengan tangan agar tidak terlepas
Alirkan antara 500 sampai 1000 ml cairan atau sampai aliran berhenti
Bila perdarahan berkurang banyak maka aliran cairan segera dihentikan, ujung luar katater dilipat dan diikat dengan
benang.
Kontraksi uterus dipertahankan dengan pemberian oksitosin drip selama kurang lebih 6 jam kemudian
Posisi kondom katater dipertahankan dengan memasukkan jegul supaya kondom tidak lepas
Pasang katater foley untuk monitoring urin
Tampon kondom dikatakan berhasil bila dalam 30 menit sampai 1 jam darah yang keluar tidak lebih dari 25 sampai 50 ml
Kondom katater dipertahankan 24-48 jam dan secara perlahan dikurangi volumenya dalam 10 sampai dengan 15 menit
Bila dalam 24 jam kondisi stabil, tampon kondom bisa dilepas. Alirkan
cairan dalam kondom dengan membuka penutup aliran infus pada selang
infus kondom.
Alirkan secara bertahap 100 ml tiap 5 sampai 10 menit sambil diobservasi
apakah terjadi perdarahan baru atau tidak. Bila tidak teruskan sampai
seluruh cairan habis
Angkat jegul atau tampon vagina, tarik selang dan selesai.