Anda di halaman 1dari 4

Hasil Diskusi Kel.

5 Tropik Infeksi

Sesi 1

1. Lisa
Pertanyaan:
Saya ingin bertanya terkait sars yang sering dikaitkan dengan virus corona, apa
perbedaan gejala antara keadua penyakit ini? Saya pernah membaca bahwa gejala
virus corona mirip dengan SARS, namun angka kematian SARS lebih tinggi
dibanding COVID-19 walaupun jumlah kasus COVID-19 jauh lebih banyak
dibanding SARS, mengapa bisa demikian?

Jawaban:
Memng benar gejala yang yang ditimbulkan dari sars dan covid19 hampir sama yaitu
demam, sesak, batuk, hingga pneumonia karena menurut who strain virus yang
menginfeksi itu hampir sama jadi gejala yg ditimbulkannya pun kurang lebih sama,
namun dibeberapa kasus , sars banyak menimbulkan gejala diare.
Tingkat penyebaran covid 19 memang lebih tinggi dibandingkan sars karena virus
sars baru bisa ditularkan apabila seseorang telah menimbulkan gejala, jd berbeda
dengan covid19, covid 19 langsung dpt ditularkan setelah virus menginfeksi tubuh
dan juga tingkat afinitas virus untuk mengifeksi lebih cepat, jd itulah penyebab cepat
menyebar. Angka kematian akibat sars lebih tinggi dibandingkan covid karena masa
inkubasi saes lebih pendek rata2 5 hari sdgkn masa inkubasi covid 19 rata2 2-14 hari
(lebih lama), sehingga tubuh /pertahanan imun akan menurun karena sars lebih cepat
menginfeksi dan menimbulkan gejala
2. Dinda
Pertanyaan :
Dari manifestasi klinis yang muncul pada SARS dan MERS itu kan hampir sama. Nah
pertanyaan saya bagaimana cara kita dapat membedakan orang tersebut mengalami
SARS / MERS karena kan manifestasi klinis yang muncul hampir sama ?
Jawaban:
Saya Marthalia O.D.C, NIM 131811133034, dari kelompok 5.
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari Dinda, diketahui pada derajat ringan,
kedua penyakit ini dapat menyebabkan demam, batuk, nyeri tenggorokan, hidung
tersumbat, lemas, sakit kepala, dan nyeri otot. Jika semakin berat, gejala keduanya
dapat menyerupai pneumonia, yaitu demam, batuk parah, kesulitan bernapas dan
napas cepat. Kedua penyakit tersebut yaitu SARS dan MERS dapat dibedakan dari
masa inkubasi, pada penyakit MERS adalah 2–14 hari (rata-rata 5 hari), dan masa
inkubasi penyakit SARS adalah 1–14 hari (rata-rata 4-5 hari). Dari pengobatan pada
SARS dan MERS, pemberian lopinavir, ritonavir, serta obat antivirus spektrum luas
terbaru bernama remdesivir sudah terbukti efektif sebagai pengobatan.
Sumber :
Peeri, NC, et al. (2020). The SARS, MERS and Novel Coronavirus (COVID-19)
Epidemics, the Newest and Biggest Global Health Threats: What Lessons have We
Learned? International Journal of Epidemiology, dyaa033.
3. Dina
Pertanyaan Dina. Dina (128) Dijelaskan di ppt dan makalah bahwa Pekerja atau
pengunjung fasilitas kesehatan dan peternakan bisa menjadi faktor risiko mers.
Bagaimana bisa pekerja atau pengunjung peternakan menjadi faktor risiko MERS?
Terimakasih.
Jawaban.
Sebenernya bukan menjadi faktor resiko tetapi lebih ke oranh yang berisiko. Kenapa?
Karena kita tau bahwa SARS dan MERS merupakan penyakit oleh virus yang
diketahui ditularkan lewat hewan ke manusia. Dan dapat juga manusia ke manusia.
-SARS diketahui awalnya dari kelelawar terus ke musang, nah disini dapat menular
ke manusia.
-Mers diketahui awalnya dari Unta dan menular kemanusia.
Peternak, misal peternak Unta tentunya akan lebih berisiko terinfeksi karena lebih
sering kontak dengan unta. Kemudian pekerja atau pengunjung faskes, disini yang
dimaksud adalah apabila ada orang yang terinfeksi SARS atau MERS yang dirawat di
faskes tersebut, tentu pengunjung lain dan pekerja faskes lebih berisiko mengalami
infeksi, karena kita tau bahwa SARS MERS juga bisa menular dari manusia ke
manusia lain.

Sesi 2

1. Nadilla
Nadilla (077) dalam askep sars dituliskan pada intervensi monitor pemberian
analgetik, namun pada pengkajian bagian terapi tidak ada analgetik, mungkin bisa
dijelaskan? lalu untuk luarannya tidak disebutkan rentang normal secara spesifik,
bagaimana cara tau bahwa intervensi tersebut efektif atau tidak?
Baik, terima kasih. Saya Nabilla Farhana (131811133084) akan mencoba
mengklarifikasi. Untuk intervensi pemberian analgesik dan luaran tanpa dituliskan
rentang normal, terima kasih banyak sudah diingatkan dan masukannya. Akan kami
perbaiki kedepannya
2. Nia
Pertanyaan Nia
Bagaimana proses sars dapat menimbulkan komplikasi pada ginjal dan bagaimana
pencegahan agar tidak terjadi komplikasi pada ginjal ?
Jawaban :
Dalam beberapa kasus, SARS dapat menyebabkan masalah yang lebih berat. Pasien
lanjut usia adalah kelompok risiko lebih tinggi. Pasien yang memiliki sistem imunitas
lemah atau penyakit kronis seperti diabetes melitus, kanker, dan penyakit paru juga
lebih berisiko. Perubahan patologis pada ginjal yang terkait dengan human
coronavirus dapat disebabkan langsung oleh efek sitopatik yang dimediasi oleh
replikasi virus, serta secara tidak langsung oleh reaksi toksik sistemik akibat
kegagalan pernapasan atau respons imun dan reaksi sitokin yang disebabkan oleh
infeksi virus. SARS dapat membentuk infeksi produktif dalam makrofag yang berasal
dari monosit (monocyte-derived macrophage) dan makrofag. Hal ini kemudian
menginduksi pelepasan sitokin proinflamasi, sehingga menyebabkan peradangan dan
kerusakan jaringan, lalu dapat bermanifestasi sebagai pneumonia berat dan gagal
napas. Peradangan juga dapat menyebabkan terbentuknya trombi yang dapat
memblokir oksigen dan nutrisi. Akibatnya adalah penurunan tekanan darah (syok
septik), sehingga dapat menyebabkan kematian. Pencegahan agar tidak terjadi
komplikasi pada ginjal seperti yang dijelaskan pada Makalah dan juga power point,
untuk pencegahannya yaitu melakukan pemeriksaan dini dengan ELISA, IFA,
maupun PCR. Dengan melakukan pemeriksaan sejak dini diharapkan tidak terjadinya
komplikasi pada ginjal.
3. Julfia
Julfia (025) Mengapa penularan MERS-CoV antar manusia lebih terbatas
dibandingkan dengan penularan SARS?
Dalam sebuah Artikel Penelitian dengan judul Transmission characteristics of MERS
and SARS in the healthcare setting: a comparative study di dapatkan adanya
penelitian di korea selatan pada tahun 2015 mengenai transimis MERS-Cov di
negaranya ditemukan bahwa pola paparan antara SARS dan MERS bebeda dengan
frekuensi petugas kesehatan yang lebih tinggi terkena SARS dan dominasi pasien
yang mengunjungi rumah sakit yang sama terkena MERS, Namun dalam penelitian
tersebut juga dikatakan jika transmisi nosokimial di kalangan ptugas kesehatan lebih
rentan terhadap kejadian penyebaran SARS karena pola pajanan sedikit berbeda untuk
Wabah SARS.
Kesimpulannya, mengapa penularan MERS-Cov antar manusia lebih Terbatas
dibanding penularan SARS dikarenakan adanya Perbedaan dalam pemaparan yang
relatif berbeda diantara kedua virus. MERS-CoV adalah virus zoonosis yang
ditularkan secara sporadis dari unta keturunan ke manusia dan kadang-kadang melalui
kontak antar manusia. Bukti epidemiologi saat ini mendukung peran utama dalam
penularan melalui kontak langsung dengan unta hidup atau manusia dengan gejala
MERS, sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk meyakinkan menentukan
mekanisme penularannya.
4. Nurika
bagaimana meyakinkan pasien atau masyarakat terkait hasil tes SARS (?)
jawaban :
untuk meyakinkan masyarakat terkait hasil pemeriksaan bisa dilakukan tes sesuai
prosedur. pada umumnya jika pada tes yang pertama menunjukkan hasil negatif, maka
bisa dilakukan tes kembali pada 2-4 minggu selanjutnya untuk mengkonfirmasi hasil
tes sebelumnya.
Masyarakat juga perlu diesukasi mengenai prosedur tes yang ada. tentunya diedukasi
dengan bahasa awam yang mudah dimengerti masyarakat

Anda mungkin juga menyukai